Kepercayaan orangtua
kepada sekolah yang selama ini dianggap aman, nyaman, dan menyenangkan
bagi anak mereka, kini tercoreng kembali
dengan tindak kekerasan terhadap anak didik yang diduga dilakukan oleh oknum
orangtua salah satu anak didik. Melalui media sosial, tersebar video kekerasan
yang terjadi di sebuah kelas. Sebuah tayangan video yang entah bagaimana dapat
terjadi tindak kekerasan yang tidak patut terjadi dalam dunia pendidikan,
terlebih dilihat langsung oleh teman-teman anak didik di kelasnya.
Pelecehan seksual dan tindak kekerasan terhadap siapa pun merupakan bentuk perbuatan yang tidak
manusiawi, terlebih lagi kepada anak
yang tidak berdosa dan tidak mengerti apa-apa. Pelaku pelecehan seksual dan tindak
kekerasan terhadap anak seperti yang
terjadi dan diberitakan akhir-akhir ini di media massa cetak dan elektronik
mungkin saja hanya secuil kisah kelam
yang dialami oleh banyak peserta didik di negeri ini. Kejahatan selalu tersembunyi
dikegelapan, namun bukan berarti luput dari pembelasan dan siksa dari Tuhan YME
nantinya di hari kemudian.
Perlindungan
terhadap peserta didik atau anak yang
masih belia sedang menuntut ilmu di sekolah sepenuhnya ada di bawah
tanggung jawab pihak sekolah, khususnya guru yang mendidik dan mengajarnya.
Ketika terjadi tindak pelecehan seksual, tindak kekerasan atau apapun
bentuk perlakuan yang tidak menyenangkan dan menyakitkan lainnya terhadap diri peserta didik tersebut maka
tentunya perlindungan dan pengayoman terhadap peserta didik tersebut sangat
lemah. Sekolah dan guru seharusnya memiliki aturan yang ketat untuk menjaga dan
melindungi siswa yang lemah tersebut dari upaya tindak kejahatan yang mengancam
dirinya di dalam lingkungan sekolah.
Sekolah yang
memiliki pola pengawasan yang sangat ketat pun dapat saja tidak mampu mencegah tindak kejahatan terhadap
anak didiknya karena di dalam lingkungan sekolah tersebut telah terjadi apa
yang diistilahkan ‘pagar makan tanaman’, bahkan dalam bahasa yang lebih ekstrim
disebut sebagai ‘predator’ atau pemangsa.
Kejahatan di sekolah yang terselebung dan berbalut seragam petugas
kebersihan dan petugas lainnya atau bahkan gurunya sendiri merupakan bentuk
ancaman yang sangat mengerikan bagi anak.
Kepercayaan dan dukungan orangtua yang mempercayakan putra-putrinya di
sekolah tersebut telah dilanggar dan dikabiri oleh oknum yang bertopeng dan
berbalut seragam. Lalu, kemana lagi anak memerlukan perlindungan jika
orang-orang yang ada di sekolah malah menjadi pelaku kejahatan yang
mengancamnya.
Orangtua,guru, dan masyarakat diharapkan lebih meningkatkan
perlindungan kepada anak-anak yang tidak berdaya atas tipu muslihat dan
perbuatan orang dewasa atau bahkan teman sebanya yang berada di
sekitarnya dari niat dan kesempatan untuk melancarkan aksi
jahatnya, khususnya kejahatan pelecehan seksual dan tindak kekerasan. Kenyataan menunjukkan bahwa kejahatan pelecehan
seksual banyak dilakukan oleh orang-orang’ dekat’ yang sudah dikenal oleh
anak-anak, seperti kasus di JIS yang
dilakukan oleh oknum penjaga sekolah. Kejahatan selalu mengintai anak-anak yang
berada di luar rumah atau bahkan di ruang publik yang selama ini dianggap
streril dari kejahatan seperti sekolah atau lembaga pendidikan lainnya.
Persoalan kejahatan
berupa pelecehan seksual dan tindak kekerasan lainnya dapat dikatakan sebagai fenomena gunung es. Keengganan
pihak korban, baik anak maupun orangtua, untuk melaporkan perbuatan yang sangat
tidak bermoral tersebut tentunya menyulitkan pihak berwajib untuk mengungkap
kejahatan tersebut secara terbuka dan tuntas. Tentunya, masih banyak anak atau peserta didik yang menjadi
korban tindak pelecehan seksual dan tindak kekerasan fisik ini namun kasus mereka tidak terekspose dan tidak ditangani oleh pihak berwajib.
Pelecehan seksual dan tindak
kekerasan terhadap
peserta
didik dengan segala bentuk dan jenisnya
adalah perbuatan yang dapat menyuramkan masa depan bangsa in. Kini saatnya dunia
pendidikan Indonesia untuk memberikan perlindungan dan kenyaman bagi semua anak
Indonesia, khususnya yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan, agar
mereka tidak ada lagi yang menjadi
korban tindak kejahatan pelecehan seksual, tindak kekerasan, dan bentuk
kejahatan lainnya, yang dilakukan oleh orang yang selama ini
dianggap bagian terdekat dari mereka.
Kemegahan dan
kemewahan sebuah sekolah atau lembaga pendidikan bukanlah menjadi jaminan
mutlak bahwa anak-anak yang bersekolah di tempat tersebut terbebas dari
berbagai bentuk tindak kejahatan seperti pelecehan seksual. Namun demikian,
bukan berarti bahwa semua lembaga pendidikan yang mewah atau berstandar
internasional demikan. Tentunya masih banyak lembaga pendidikan atau sekolah
yang mewah dan berstandar internasional yang bermutu dan memiliki budaya dan tradisi
yang kokoh dalam menjaga moral dan kepribadian pengelolanya. Pengawasan
Pemerintah dan terlebih orangtuanya sangat diperlukan agar putra-putri harapan
keluarga dan bangsa ini dapat menikmati dunia mereka dengan aman dan nyaman
serta mereka terbebas dari ancaman yang dapat merusak masa
depan mereka.
Post a Comment for "SEKOLAH DAN PERLINDUNGAN ANAK"