Sekitar
pukul 04.45 WITA pada Kamis, 5 September 2019 penulis terbangun . Lalu
ke kamar kecil yang ada di dalam kamar tidur tersebut. Sementara itu,
Yuliansyah,M.Pd yang tidur di bawah bersama Supian,S.Pd masih terlihat tidur
pulas. Tidak berapa lama kemudian mereka berdua bangun dan selanjutnya
melaksanakan Shalat Subuh. Hari semakin terang, dan kami pun sudah siap-siap
untuk berangkat menuju hotel dekat taman Siring Laut Kotabaru untuk
menyelesaikan sedikit urusan.
Sekitar pukul 06.15 WITA kami bertiga sudah
siap berangkat dan pamit dengan tuan rumah seraya menyampaikan ucapan terima
kasih atas kebaikannya menampung kami bermalam dirumahnya. Mobil pun mulai
dikeluarkan dari garasinya. Namun,saat mau berangkat, kakak ipar Supian, S.Pd
menginformasikan, bahwa di ujung jalan ini merupakan pantai dari laut yang ada
di Kotabaru. Akhirnya, kami pun tertarik untuk melihat lebih dekat, lalu dengan
berjalan kaki menuju pantai tersebut, yang jaraknya dari rumah tempat kami menginap itu sekitar 500 meter.
Kami tidak jadi berangkat lebih pagi ke Taman
Siring Laut sebagaimana rencana semula, rencana tersebut berubah ketika melihat
dari dekat suasana pagi di kampung nelayan yang tidak jauh dari rumah tempat
kami menginap malam itu. Ketika sampai di pantai, ternyata ada jembatan atau
titian panjang yang menjorok ke laut, sedangkan di sisi kanannya ada beberapa
rumah nelayan yang berada di atas laut. Air laut pagi itu dalam kondisi pasang
dan jernih, sehingga dari atas dapat terlihat dari atas titian dapat terllihat
ikan yang berenang.
Dari titian yang panjangnya sekitar 30 meter
tersebut penulis dapat melihat pemandangan alam sekitar yang indah pada pagi
itu. Ketika pemandangan diarahkan ke sisi daratan, maka terlihat pegunungan
yang membentang dengan hutan yang terlihat masih lebat. Sedangkan ketika
pemandangan ke arah laut, terlihat beberapa kapal besar yang berlabuh di tengah
laut yang dilatarbelakangi hutan bakau yang berada di daratan Pulau Kalimantan.
Sebuah pemandangan yang menyejukkan mata yang jarang penulis lihat selama ini.
Sementara itu, Yuliansyah, M.Pd dan Supian,
S.Pd terlihat asyik mengabadikan pemandangan yang indah pagi itu dengan
mengambil foto dan berfoto selfi di
atas titian dengan latar belakang kampung
nelayan, laut, dan pegunungan di daratannya. Udara pagi yang sejuk dan
pemandangan yang indah membuat kami merasakan sesuatu yang lain dari biasanya.
Perpaduan alam yang indah dengan udara yang segar dan sinar matahari yang
lembut menyapa bumi dari pegunungan sebelah timur.
Yuliansyah, M.Pd yang hobi memancing sangat
tertarik dengan kondisi air laut yang jernih, sehingga katanya membuat
tangannya terasa ‘gatal’ untuk melemparkan umpan pancing. Memang benar, dari
atas titian yang kami lewati itu nampak ikan-ikan kecil berkeliaran berenang
bebas, dan hal itu tentunya sangat menggoda bagi para ‘mancing mania’ untuk
mencoba hobi di perairan laut yang ada
di sekitarnya.
Tidak terasa kami hampir setengah jam berada di
titian tersebut, sehingga kami memutuskan untuk kembali ke menuju mobil yang
sudah dari pagi tadi mau ke Taman Siring Laut Kotabaru. Saat menuju mobil yang
ada di depan rumah kakak ipar Supian, S.Pd waktu sekitar pukul 07.00 WITA, dan
ketika kami sampai di rumah tersebut, tuan rumahny sudah berangkat ke tempat
kerjanya.
####edisikotabaru2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 10. Sesi Pagi-pagi ke Laut "