CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 9. Sesi Tengah Malam Berkunjung ke Taman Siring Laut


Seusai makan malam dan melakukan perencanaan penempatan peserta yang akan menginap di  hotel pada saat kegiatan studi banding MKKS SMP Tanah Laut tanggal 20 September 2019 nanti, maka kami beristirahat di kamar. Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 23.15 WITA pada Rabu, 4 September 2019. Saat itu penulis mengisi handphone yang sudah kehabisan daya beterainya,  karena seharian dipakai dan tidak sempat mengisi baterainya.

Tidak lama kemudian,Yuliansyah, M.Pd mengajar  kami untuk ke Taman Siring Laut lagi, karena katanya sore tadi hanya lewat saja, tidak lama menikmati suasana di sana.Penulis dan Supian, S.Pd menyetujui ajakan Yuliansyah,M.Pd tersebut, meski mata sudah terasa berat dan badan juga perlu diistirahatkan. Namun demikian, penulis dan kawan-kawan tetap inginke Taman Siring Laut, karena ingin melihat suasana di sana saat malam hari. Mobil yang sudah masuk garasi pun kembali dikeluarkan.
Saat kami keluar rumah, anak tuan rumah masih belum tidur di kamarnya,
  maka kami pun meminta izin keluar rumah dengan membawa kunci pintu rumah. Waktu saat kami berangkat  sekitar pukul 23.20 WITA. Supian, S.Pd kembali membawa mobil menuju ke Taman Siring Laut yang cukup jauh dari rumah tempat kami menginap. Malam itu suasana di jalan sudah sepi dengan kendaraan dan orang, hanya pada titik tertentu ada kumpulan orang, seperti di taman dekat masjid.
Kami tiba di Taman Siring Laut pada sekitar pukul 21.30 WITA. Tidak banyak orang yang berada di taman tersebut, hanya ada beberapa orang yang berada di sana. Kami pun segera turun dari mobil menuju ke tempat yang ada nama “ Siring Laut Kotabaru” untuk sesi foto-foto. Penulis dengan Yuliansyah, M.Pd berjalan menuju ujung jembatan yang menjorok ke tengah laut.

Saat menjalani jembatan tersebut terasa basah, karena penerangan di jembatan itu minim, sehingga jalannya tidak terlihat. Yuliansyah,M.Pd mengira jalan basah tersebut karena air hujan yang baru turun, padahal sore tadi tidak ada mendung atau tanda-tanda akan hujan. Tanpa sengaja, Yuliansyah, M.Pd terisap air yang ada di tangan saat memegang pagar jembatan tersebut, kemudian baru sadar bahwa air yang tergenang di jembatan itu merupakan air bekas semburan dari reflika ikan besar yang ada di kanan dan kiri jembatan tersebut.
Selepas dari jembatan taman siring yang menjorok ke laut itu,penulis dan kawan-kawan duduk-duduk di gajebo yang ada taman Siring Laut Kotabaru untuk menikmati suasana  malam yang cerah saat itu. Dari kejauhan terdengar suara musik yang menggema memecah kesunyian malam. Suara musik tersebut berasal dari tempat karoke yang meyemarakkan suasana di lingkungan taman tersebut. Malam semakin larut dan angin laut pun terasa semakin dingin menusuk tulang-tulang penulis,hingga kami putuskan untuk kembali ke rumah tempat menginap malam itu.
Mobil yang dikendarai oleh Supian, S.Pd kembali bergerak meninggalkan taman Siring Laut Kotabaru menuju rumah tempat kami menginap malam itu. Perjalanan pulang ke rumah tempat kami menginap lebih cepat sampai dari berangkat tadi, karena jalan  sudah sepi dari berbagai kendaraan. Kami sampai di rumah sekitar pukul 12.15 WITA. Setelah di kamar kami langsung siap-siap untuk tidur guna memulihkan tenaga agar besok badan dapat segar kembali.

####edisikotabaru2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 9. Sesi Tengah Malam Berkunjung ke Taman Siring Laut "