Kembali, pada tulisan ini saya melanjutkan
pembahasan tentang pembelajaran dan penilaian soal HOTS dengan mengutip dari buku Panduan Penulisan Soal HOTS -Higher Order Thinking Skills yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019.
Dalam tulisan saya ini menyajikan tentang tanya
jawab yang berkaitan dengan masalah atau pembahasan mengenai penilaian dan
soal HOTS. Bentuk tulisannya berupa tanya jawab dengan
sedikit merubah bentuk tulisan, redaksional, dan gaya penulisannya, namun tidak
merubah isi materi buku tersebut.
Tanya : Apa ciri penilaian HOTS?
Jawab : Penilaian dikatakan HOTS bila penyelesaian
tugas atau soal yang diberikan kepada peserta didik menuntut mereka untuk
berpikir: mengolah informasi/berpikir logis/berpikir
kritis/menganalisis/berpikir kreatif, tidak hanya sekedar mengandalkan ingatan.
Tanya : Apakah HOTS hanya dapat dinilai dengan soal
bentuk pilihan ganda?
Jawab : Penilaiaan
HOTS tidak hanya dengan bentuk pilihan ganda, dapat menggunakan penilaian
tertulis lain seperti essay dan isian, dan juga penilaian non tertulis (unjuk
kerja).
Tanya : Apakah soal HOTS pasti kontekstual?
Jawab : Bila
yang dimaksud kontekstual adalah situasi yang berkaitan dengan kehidupan dunia
nyata, atau lazim dijumpai dalam kehidupan, soal HOTS tidak selalu kontekstual.
Sebagai contoh dalam Matematika, soal
yang meminta peserta didik untuk membuktikan rumus merupakan soal HOTS karena
menuntut kemampuan berpikir logis, analitis, namun situasi tersebut tidak lazim
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula soal yang meminta peserta
didik untuk menentukan kelogisan dari suatu pernyataan Matematika.
Namun, bila kontekstual yang dimaksud
adalah mempunyai konteks atau stimulus, maka soal HOTS adalah kontekstual. Soal
HOTS yang diharapkan adalah memuat stimulus dan berkaitan dengan kehidupan
dunia nyata sehingga peserta didik dapat melihat keterkaitan apa yang
dipelajari dengan penerapan dalam kehidupan nyata.
Tanya : Apa
artinya soal sulit tapi tidak HOTS?
Jawab : Soal
dikatakan sulit bila hanya sedikit jumlah peserta yang dapat menjawab benar,
atau proporsi peserta yang menjawab benar rendah. Suatu soal dapat menjadi
sulit tetapi tidak mengukur HOTS ketika yang ditanyakan fakta yang menuntut
ingatan, misalnya soal yang menanyakan ukuran atau ketinggian suatu bangun,
tanggal lahir tokoh, ciri-ciri suatu benda.
Tanya : Apakah
soal HOTS harus menuntut penyelesaian masalah?
Jawab : Tidak
semua soal HOTS menuntut penyelesaian masalah. Sebagai contoh soal yang
menanyakan asumsi dari pernyataan, ide pokok atau argumen, ketepatan suatu
kesimpulan, tidak menuntut penyelesaian masalah.
Tanya : Apa
ciri soal HOTS?
Jawab : Ciri
soal HOTS yang baik : 1) terdapat pengantar soal/stimulus, seperti teks,
grafik, tabel, sebagai bahan peserta untuk berpikir; 2) konteks atau masalah
baru sehingga peserta harus mengolah/berpikir, tidak dapat menjawab hanya
berdasar ingatan.
Tanya : Apakah
level 3 (Penalaran) sama dengan HOTS?
Jawab : Level
3, Penalaran dharapkan mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan stimulus yang kontekstual.
Tanya : Apa
beda soal level 2 (Aplikasi) dengan level 3 (Penalaran)?
Jawab : Soal
level 2 menuntut penerapan pengetahuan (faktual/konseptual/prosedural) pada
situasi atau konteks yang familier; soal level 3 menuntut penerapan pengetahuan
(faktual/konseptual/prosedural) pada situasi atau konteks yanng baru sehingga
ingatan dan pemahaman saja tidak cukup, diperlukan proses berpikir lain yang
lebih tinggi seperti analisis, evaluasi atau berpikir kreatif.
Demikian tanya jawab yang membahas tentang penilaian
dan soal HOTS. Semoga dengan tanya jawab singkat itu dapat
menjawab beberapa pertanyaan yang sejenis yang ada pada sebagian pembaca buku
tersebut. Semoga.
#DirumahdanMenulisAja.
Post a Comment for "TANYA JAWAB SOAL HOTS. Bagian 2. Penilaian dan Soal HOTS."