Seusai membenahi dan membereskan barang
bawaan yang akan dibawa pulang, penulis dan Agus Darmadi, M.Pd, bersiap-siap
untuk jalan pagi. Sekitar pukul 05.50 WITA pada Ahad, 22 September 2019, kami
berdua berjalan menuju taman Siring Laut Kotabaru. Hari masih gelap dan terasa
dingin. Sesampai di jembatan pelabuhan
Kotabaru kami berbelok ke arah jembatan untuk menikmati suasana pagi hari di
jembatan dan dermaga pelabuhan kapal dann speedbord
Kotabaru tersebut.
Penulis pertama kali ke Kotabaru
tahun 1992 naik di pelabuhan ini. Saat itu penulis menumpang speedbord dari pelabuhan Batulicin ke
Kotabaru ini. Dengan berjalan-jalan kembali di pelabuhan dan dermaga Kotabaru
ini menjadikan penulis ingat kembali akan kedatangan pertama kali ke Kotabaru
puluhan tahun yang lalu, meski beberapa bagian bangunan pelabuhan ini sudah
banyak berubah, salah satunya lantai pelabuhan dan jembatan yang kini beraspal.
Dulu, jembatan dan dermaganya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi, kini sudah
beton.
Sesampai di ujung dermaga,
penulis dan agus Darmadi, M.Pd memperhatikan orang yang sedang mengail ikan
kecil dengan menggunakan umpan untaian benang. Saat diangkat kailnya, ada
beberapa ikan kecil yang kena pancing, dan ikan-ikan kecil tersebut ternyata digunakan untuk umpan kail ikan besar. Kemudian, kami berdua mendekati kapal-kapal
yang sedang bersandar di dermaga pelabuhan tersebut. Ada sebanyak empat buah
kapal dengan ukuran relatif besar sedang sandar di pelabuhan. Dari papan data
yang terpasang di salah satu kapal tersebut, ternyata merupakan kapal barang
dan penumpang yang melayari wilayah seputar Kotabaru yang ada di pulau-pulau
kecil.
Pemandangan alam dari dermaga
pelabuhan Kotabaru ini cukup indah, terlebih ketika diarahkan ke daratan.
Pegunungan yang membentang di belakang perumahan dan perkantoran Kotabaru
membentuk lukisan alam yang indah. Sementara itu, dari arah timur mulai
terlihar sinar matahari yang memancar, menembus
sela-sela pegunungan dan pohon yang ada di daratan. Cuaca yang cerah dan suasana pagi yang indah
membuat harmoni alam yang memberikan banyak inspirasi dan semangat menyambut
hari.
Rasanya penulis ingin
berlama-lama di dermaga pelabuhan Kotabaru yang berjarak sekitar 500 meter dari
bibir pantai. Namun, karena hari itu kami mau pulang ke Pelaihari, maka penulis dan
Agus Darmadi, M.Pd tidak dapat berlama-lama di dermaga pelabuhan Kotabaru
tersebut. Sambil berjalan pulang menuju pantai, penulis dan Agus Darmadi, M.Pd
memperhatikan deretan kapal speedbord yang
banyak bersandar di sisi kiri dan kanan jembatan. Kapal-kapal kecil yang
menjadi sarana perhubungan yang cukup
banyak dipakai masyarakat di perairan Kotabaru.
Sebelum pulang kembali ke hotel,
penulis dan Agus Darmadi, M.Pd menyantap sarapan pagi yang dijual banyak
pedagang kaki lima di taman Siring Laut Kotabaru. Pagi itu kami berdua
menyantap mie goreng dengan lauknya ikan tangiri. Seusai menyantap sarapan
pagi, kami pun segera menuju hotel, karena waktu sudah menunjukkan sekitar
pukul 07.00 WITA.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 25. Jalan-jalan ke Pelabuhan Kotabaru"