CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 25. Jalan-jalan ke Pelabuhan Kotabaru


Seusai membenahi dan membereskan barang bawaan yang akan dibawa pulang, penulis dan Agus Darmadi, M.Pd, bersiap-siap untuk jalan pagi. Sekitar pukul 05.50 WITA pada Ahad, 22 September 2019, kami berdua berjalan menuju taman Siring Laut Kotabaru. Hari masih gelap dan terasa dingin.  Sesampai di jembatan pelabuhan Kotabaru kami berbelok ke arah jembatan untuk menikmati suasana pagi hari di jembatan dan dermaga pelabuhan kapal dann speedbord Kotabaru tersebut.

Penulis pertama kali ke Kotabaru tahun 1992 naik di pelabuhan ini. Saat itu penulis menumpang speedbord dari pelabuhan Batulicin ke Kotabaru ini. Dengan berjalan-jalan kembali di pelabuhan dan dermaga Kotabaru ini menjadikan penulis ingat kembali akan kedatangan pertama kali ke Kotabaru puluhan tahun yang lalu, meski beberapa bagian bangunan pelabuhan ini sudah banyak berubah, salah satunya lantai pelabuhan dan jembatan yang kini beraspal. Dulu, jembatan dan dermaganya terbuat dari kayu ulin atau kayu besi, kini sudah beton.

Sesampai di ujung dermaga, penulis dan agus Darmadi, M.Pd  memperhatikan orang yang sedang mengail ikan kecil dengan menggunakan umpan untaian benang. Saat diangkat kailnya, ada beberapa ikan kecil yang kena pancing, dan ikan-ikan kecil tersebut ternyata  digunakan untuk umpan kail ikan besar.  Kemudian, kami berdua mendekati kapal-kapal yang sedang bersandar di dermaga pelabuhan tersebut. Ada sebanyak empat buah kapal dengan ukuran relatif besar sedang sandar di pelabuhan. Dari papan data yang terpasang di salah satu kapal tersebut, ternyata merupakan kapal barang dan penumpang yang melayari wilayah seputar Kotabaru yang ada di pulau-pulau kecil.

Pemandangan alam dari dermaga pelabuhan Kotabaru ini cukup indah, terlebih ketika diarahkan ke daratan. Pegunungan yang membentang di belakang perumahan dan perkantoran Kotabaru membentuk lukisan alam yang indah. Sementara itu, dari arah timur mulai terlihar sinar matahari yang memancar,  menembus sela-sela pegunungan dan pohon yang ada di daratan.  Cuaca yang cerah dan suasana pagi yang indah membuat harmoni alam yang memberikan banyak inspirasi dan semangat menyambut hari.

Rasanya penulis ingin berlama-lama di dermaga pelabuhan Kotabaru yang berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. Namun, karena hari itu  kami mau pulang ke Pelaihari, maka penulis dan Agus Darmadi, M.Pd tidak dapat berlama-lama di dermaga pelabuhan Kotabaru tersebut. Sambil berjalan pulang menuju pantai, penulis dan Agus Darmadi, M.Pd memperhatikan deretan kapal speedbord yang banyak bersandar di sisi kiri dan kanan jembatan. Kapal-kapal kecil yang menjadi sarana perhubungan  yang cukup banyak dipakai masyarakat di perairan Kotabaru.

Sebelum pulang kembali ke hotel, penulis dan Agus Darmadi, M.Pd menyantap sarapan pagi yang dijual banyak pedagang kaki lima di taman Siring Laut Kotabaru. Pagi itu kami berdua menyantap mie goreng dengan lauknya ikan tangiri. Seusai menyantap sarapan pagi, kami pun segera menuju hotel, karena waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 07.00 WITA.


###studitourktb-2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 25. Jalan-jalan ke Pelabuhan Kotabaru"