Ketika pendemi Covid-19 yang merebak di
Indonesia sekitar bulan Maret 2020, pada saat itu proses pembelajaran sedang
menjalani pertengahan semester genap tahun pelajaran 2019/2020. Berdasarkan
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020, kemudian ditindaklanjuti oleh
gubernur dan bupati/wali kota, maka proses pembelajaran dialihkan ke rumah
siswa dengan menggunakan pola pembelajaran BDR (Belajar Dari Rumah).
Proses pembelajaran dengan pola BDR
tersebut juga berlangsung bagi sekolah yang ada di Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya jenjang SD dan SMP. Pembelajaran dengan
pola BDR yang dilaksanakan oleh sekolah di Kabupaten Tanah Laut tersebut
berlangsung lebih dari satu bulan berdasarkan Surat Edaran Bupati Tanah Laut
Nomor 800/785/Disdikbud/2020 tertanggal 26 Maret
2020, lalu kemudian dengan Surat Edaran Kadisdikbud Tanah Laut
Nomor 800/887/ Disdikbud/2020 tanggal 2 April 2020 dan
800/1119/Disdikbud/2020 tanggal 28 April 2020.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tanah Laut melalui Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan
Dasar melakukan pemanatauan atau survei terhadap sekolah yang melaksanakan
pembelajaran dengan pola BDR dimasa pandemi Covid-19. Pemantauan tersebut
dilakukan dengan mengirimkan format laporan pembelajaran dimasa pandemi
Covid-19 secara daring (dalam jaringan) melalui WhatApps grup
kepala sekolah SMP negeri dan swasta se Kabupaten Tanah Laut.
"Dari 56 SMP di Tanah Laut yang mengirimkan laporan melaksanakan pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, ada sebanyak 51 SMP atau 93 % melaksanakan pembelajaran secara daring"
Dari hasil pemantauan atau survei saya
terhadap sekolah menengah pertama (SMP), pada umumnya melaksanakan pembelajaran
secara daring. Dari 56 SMP di Tanah Laut yang mengirimkan laporan melaksanakan
pembelajaran dimasa pandemi Covid-19, ada sebanyak 51 SMP
atau 93 % melaksanakan pembelajaran secara daring.
Dari 51 SMP di Tanah Laut yang melaksanakan pembelajaran
secara daring, terpilih 5 (lima) sekolah yang paling banyak
mengimplementasikan dan memvariasikan pembelajaran daring dengan berbagai
aplikasi atau teknologi informasi (TI). Sedangkan sekolah lain pada umumnya
hanya menggunakan satu atau dua aplikasi teknologi informasi (TI) saja.
Pertama. UPTD SMPN 4 Batu Ampar. Sekolah yang
berada di Kecamatan Batu Ampar dipimpin
oleh Saberansyah melaksanakan pembelajaran dimasa pandemi
Covid-19 merupakan sekolah yang terbanyak variatif dalam pembelajaran daring
dengan menggunakan aplikasi zoom,goole classroom,google form, youtube,
dan WhatApps
Kedua. UPTD
SMPN 8 Pelaihari. Sekolah yang berada di Kecamatan Pelaihari ini
dipimpin oleh A. Rifai melaksanakan pembelajaran daring
dimasa pandemi Covid-19 dengan menerapkan dan menvariasikan dalam
pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi WhatApps, zoom, nik
run, dan google form.
Ketiga. UPTD SMPN 5 Bati-Bati. Sekolah ini berada di wilayah Kecamatan
Bati-Bati yang dipimpin Supiani. Dalam malaksanakan
pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19 menggunakan dan memvariasikan
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi WhatApps, google form, google
classroom, dan quizz.
Keempat. UPTD SMPN 1 Bati-Bati. Sekolah ini dipimpin oleh Rahmad
Supriadi yang berlokasi di Kecamatan Bati-Bati. Selama pembelajaran
dimasa pandemi Covid-19, sekolah ini menggunakan dan memvariasikan pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi dan teknologi informasi berupa WhatApps, google
form, edmondo, dan google classrom.
Kelima. UPTD
SMPN 5 Batu Ampar. Sekolah yang dipimpin oleh H. Slamet ini
berada di Kecamatan Batu Ampar. Dalam pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemi
Covid-19 , sekolah ini menggunakan dan memvariasikan pembelajaran daring dengan
menggunakan aplikasi dan teknologi informasi berupa WhatApps, google form,
google appt, dan joint my quizz.
" Meski dengan segala keterbatasan dan bersifat mendadak, namun kepala sekolah dengan dukungan para guru yang tidak pernah menyerah begitu saja dengan kondisi darurat tersebut, mampu melaksanakan proses pembelajaran daring semasa pendemi Covid-19 dengan baik dan variatif."
Meski dengan segala keterbatasan dan
bersifat mendadak, namun kepala sekolah dengan dukungan para guru
yang tidak pernah menyerah begitu saja dengan kondisi darurat
tersebut, mampu melaksanakan proses
pembelajaran daring semasa pendemi Covid-19 dengan baik dan
variatif. Tentu pelaksanaan pembelajaran secara daring atau online tersebut lebih
banyak mengalami kendala di lapangan, diantaranya masalah jaringan internet
yang kurang baik, kouta internet yang cepat habis, dan sebagainya.
Terima kasih atas dedikasi dan kreativitas
para guru dengan dukungan dan motivasi yang luar biasa dari kepala sekolahnya.
Semoga pengabdian dan dedikasinya tersebut berbuah kebajikan dan bernilai
ibadah disisi Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa. Semoga.
#BangkitPendidikanIndonesia
#DirumahdanMenulisAja
Post a Comment for "UPTD SMPN 4 BATU AMPAR, SEKOLAH YANG VARIATIF MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DARING DIMASA PANDEMI COVID-19 DI TANAH LAUT JENJANG SMP)"