Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah
Laut, melalui Seksi Kurikulum
dan Penilaian telah menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Kegiatan berlangsung selama 2 (dua) hari
pada 6 dan 7 Pebruari
2020. Ada pun peserta
yang mengikuti sebanyak 79 orang peserta yang berasal dari tingkat
SMP/MTs negeri dan swasta
se
Kabupaten Tanah Laut.
Merujuk pada kata
bedah yang secara leksikal dalam
KBBI, bedah berarti pengobatan penyakit dengan jalan memotong (mengiris dan sebagainya)
bagian tubuh yang sakit.; operasi. Lantas, apa saja yang dilakukan guru Bahasa
Indonesia selama dua hari? Topiknya memang bedah. Namun,
yang dibedah dalam kegiatan ini bukanlah
“organ-organ tubuh mereka”
melainkan Standar Kompetens Lulusan atau SKL dan kisi-kisi Ujian Nasional
tahun 2020
mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
SKL
UN tahun 2020 mata pelajaran Bahasa
Indonesia tingkat SMP / MTs memuat 3 (tiga) level kognitif yang mengikuti taksonomi Bloom dan
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Adapun 3
(tiga) level yang dimaksud adalah level pengetahuan dan
pemahaman, aplikasi, dan
penalaran. Pada leval pengetahuan dan pemahaman mencakup
mengidentifikasi, menentukan, dan memaknai. Sedangkan level
aplikasi yang meliputi menunjukkan bukti, menyimpulkan, menemukan ide,
menginterpretasi, menggunakan, dan menyusun. Semantara
pada level
penalaran mencakup mengevaluasi,
membandingkan pola (menganalisis). Adapun secara lingkup materi, diulas secara mendalam antara lain tentang membaca non sastra,
membaca sastra, menulis terbatas,
menyunting kata-kalimat-paragraf, serta menyunting ejaan dan tanda baca
.
Berkaca pada hasil
UN tahun 2019 lalu, yang notabene penyelenggarannya berbasis computer pada semua jenjang
SMP dan MTs di Kabupaten
Tanah Laut. Secara peringkat,
hasil rata-rata nilai UNBK Tanah Laut menduduki peringkat ke-4 dari 13
kabupaten/kota se Kalimantan Selatan. Memang, hasil tersebut terbilang cukup memuaskan. Namun, selaras dengan fasilitas komputerisasi yang dicanangkan oleh
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Tanah Laut, maka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut, melalui Kepala Seksi Kurikulum
dan Penilaian, Maslani, S.Pd. dalam sambutannya pada saat
penutupan di hadapan peserta bimtek, bahwa . bahwa diharapkan tahun ini mampu meningkat peringkatnya, minimal mampu
mempertahankan peringkat sebelumnya.
Menurut website Puspendik Kemdikbud berkaitan dengan hasil
UN 2019, ada beberapa catatan
minor jika menelisik indicator penguasaan kompetensi mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang diujikan. Penguasaan materi membaca nonsastra:
63,35% Kota/Kab; 62,13% Provinsi; 66,47% Nasional. Penguasaan materi membaca
sastra: 73,16% Kota/Kab; 72,61% Provinsi; 62,55% Nasional. Penguasaan materi menulis terbatas: 76,94% Kota/Kab; 75,91%
Provinsi; 76,82% Nasional.Penguasaan materi menyunting kata, kalimat, paragraf:
65,04% Kota/Kab; 64,07% Provinsi; 58,83% Nasional.Terakhir penguasaan materi ejaan dan tanda baca:
48,08% Kota/Kab; 48,69% Provinsi; 56,13% Nasional (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/#2019).
Berselancar lebih dalam pada website tersebut, ada 15 penguasaan materi berdasarkan indikator yang diuji menjadi perhatian penuh.
Hal tersebut disebabkan tidak dapat mencapai daya serap
yang telah ditetapkan Puspendik sebesar 55.00. Penguasaan materi tersebut antara lain: membaca non sastra ada 5 indikator, membaca sastra 2
indikator, menulis terbatas ada 2 indikator, menyunting kata,
kalimat, paragraph ada 3 indikator,
menyunting ejaan dan tanda baca ada 3 indikator.
(editor by
Maslani)
Post a Comment for "KUPAS TUNTAS DALAM DUA HARI. Oleh Iwan Wahyudi, S.Pd (Ketua MGMP Bahasa Indonesia Tanah Laut)"