Sesuai dengan rencana dan jadwal
yang sudah disusun oleh tim kerja MKKS UPTD SMP Tanah Laut, bahwa keberangkatan
semua peserta yang menggunakan dua buah bus dimulai pada pukul 09.00 WITA
bertempat di depan UPTD SMPN 2
Pelaihari. Ada dua bus yang digunakan dengan penumpang yang sudah diatur sesuai
dengan tempat hotel yang akan digunakan untuk menginap. Pertama. Bus zona Banjarmasin, yang memuat atau membawa penumpang
dari atau berasal Banjarmasin, Banjarbaru, Bati-Bati, Kurau, Tambang Ulang, dan
Pelaihari, Batu Ampar,dan Jorong dengan jumlah penumpang sebanyak 27 orang. Kedua. Bus zona Pelaihari, yang memuat
atau membawa penumpang dari Pelaihari, Takisung, Panyipatan, dan Kintap dengan jumlah penumpang 27 orang.
Perjalanan panjang menuju
Kotabaru pada Jumat, 20 September 2019 dimulai dari depan UPTD SMPN 2 Pelaihari
yang dimulai pada pukul 09.00 WITA. Rombongan bergerak menuju ke Kotabaru yang
berjarak sekitar 300 km lebih dan akan menyeberang dan melintasi laut dengan
menggunakan kapal ferry. Bus yang digunakan ada yang berasal dari
Banjarmasin dan Pelaihari, dengan
kapasitas penumpang yang relatif sama jumlahnya. Dalam perjalanan berangkat
ini, bus masih harus menjemput beberapa peserta studi tour yang menunggu di
beberapa titik jalan trans Kalimantan menuju Kotabaru.
Bus yang penulis tumpangi
merupakan bus zona Pelaihari. Bus ini memuat penumpang berasal dari Pelaihari dan
sekitarnya dengan jumlah penumpang sebanyak 27 orang. Bagi penulis, menggunakan
atau menumpang bus ke Kotabaru secara rombongan ini merupakan hal yang pertama
kalinya. Perjalanan panjang dan melelahkan menuju Kotabaru yang penulis ikuti
tersebut dalam rangka kegiatan studi tour dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala
Sekolah) UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah ) SMP negeri dan swasta se
Kabupaten Tanah Laut.
Perjalanan berangkat ke Kotabaru
diikuti oleh 54 peserta, terdiri dari kepala sekolah, guru, dan keluarga yang
lainnya. Kondisi cuaca saat mulai berangkat dari UPTD SMPN 2 Pelaihari cukup cerah, dan
demikan pula dengan daerah yang yang kami lewati, seperti Batu Ampar, Jorong,
hingga Kintap. Musim kemarau masih terus berlangsung hingga minggu ketiga bulan
September ini. Kondisi alam yang demikian dapat berdampak bagi kami yang
melakukan perjalanan panjang dengan mengggunakan bus atau jalan darat dan
menyeberang laut dengan kapal ferry. Oleh sebab itu, kondisi fisik harus prima,
sehat wal afiat, dan segar bugar.
Keberangkatan bus dalam
perjalanan studi tour ke Kotabaru tersebut memang sesuai dengan jadwal yag
telah disampaikan sebelumnya kepada seluruh peserta tour melalui grup WhatApps
atau WA “ Sekretari@t” selama beberapa hari menjelang keberangkatan. Dengan adanya ketepatan waktu pemberangkatan
tersebut diharapkan agenda kegiatan perjalanan panjang tersebut dapat berjalan
tertib dan lancar sebagaimana mestinya. Agenda perjalanan ke Kotabaru tersebut
disusun oleh penulis bersama Supian, S.Pd dan Yuliansyah, M.Pd selaku tim kerja
yang dibentuk tugas oleh Pengurus MKKS UPTD SMP Tanah Laut.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 2. Keberangkatan Studi Tour"