Setelah mendapat informasi dari
petugas objek wisata hutan dan puncak meranti, maka supir bus mulai
bersiap-siap menaiki jalan ke puncak meranti. Saat itu waktu menujukkan sekitar
pukul 10.05 WITA pada Ahad, 22 September 2019. Kebetulan bus yang penulis
tumpangi berada di depan, sedangkan bus zona Banjarmasin berada di belakang.
Sementara itu, salah satu penumpang dari bus yang penulis tumpangi turun dari
bus, dan kabarnya tidak ikut dengan bus untuk sampai ke puncak.
Bus mulai berjalan pelan dengan
posisi hanya pada gigi satu dan dua saja. Maklum, tingkat kemiringan jalan ke
arah menuju puncak meranti ini sekitar
50-60 derajat, sehingga perlu lebih hati-hati dan sopir bus yang berpengalaman.
Penulis yang duduk di bangku depan dapat melihat langsung bagaimana kondisi
jalan yang dilewati. Kiri jalan merupakan kawasan jurang yang banyak ditumbuhi
oleh pohon-pohon besar. Penulis hanya melihatpuncak pohonnya saja, sedangkan
batangnya tidak terlihat.
Saat menapaki jalan ke puncak
ini, ada petugas yang memberikan arahan agar bus terus berjalan, dan jika
terjadi masalah dalam perjalanan tersebut mereka siap membantu, terutama ketika
bus tidak kuat menanjak da nperlu bantuan untuk diganjal pada ban bus tersebut. Alhamdulillah, akhirnya kedua bus
rombongan kami tersebut dapat sampai di tempat parkir yang tidak jauh dari
puncak meranti.
Bus sampai di tempat parkir
tersebut sekitar pukul 10.20 WITA. Satu per satu penumpang bus keluar dan
berjalan menuju arah puncak meranti yang berjarak sekitar 15 meter dari tempat
parkir bus. Hari itu kondisi cuaca sangat mendukung,tidak panas dan juga tidak
hujan. Meski menaiki jalan yang cukup menanjak, peserta tetap bersemangat untuk
menuju puncak meranti yang terkenal dan viral di media sosial akhir-akhir ini.
Sesampai di puncak meranti,
penulis dan kawan-kawan yang lain berfoto ria di anjungan yang sudah disediakan
oleh pengelola. Anjungan tempat berfoto tersebut hanya dapat menampung maksimal
dua orang, sehingga kami dan pengunjung yang lain harus antri untuk dapat mengambil foto di anjungan
tersebut. Namun, akhirnya semua kawan-kawan dapat berfoto di anjungan yang
menjadi tempat favorit banyak pengunjung puncak meranti tersebut.
Usai dan puas dengan berfoto ria,
penulis dan kawan-kawan beristirahat di sebuah pendopo yang berada di puncak
meranti tersebut. Tempatnya relatif luas
dengan gaya bangunan ruang terbuka, sehingga angin pegunungan langsung dapat
dinikmati sambil duduk atau rebahan di
pendopo tersebut. Di pendopo tersebut juga ada dipajang gambar atau foto
sejarah Kotabaru zaman atau tempo dulu, sejak zaman Belanda, Jepang, dan pasca
kemerdekaan. Dari melihat gambar Kotabaru zaman dulu tersebut dapat menambah
pengetahuan dan informasi sekitar Kotabaru yang tidak atau jarang didapatkan
dari tempat lain.
Sekitar pukul 11.05 WITA setelah
melihat-lihat kebun binatang mini yang dihuni kijang,kelinci, dan beberapa
burung di puncak meranti tersebut, kami kembali ke bus untuk turun. Tidak seperti saat naik
sebelumnya, bus melaju dengan cepat dan sampai di parkiran dekat hutan meranti
sekitar 5 menit. Rombongan kedua bus turun lagi untuk makan siang dari nasi kotak yang sudah dibagikan sejak berangkat
dari hotel pagi tadi.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 28. Perjalanan Menuju dan Sampai di Puncak Meranti"