CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 29. Jalan-jalan di Tengah Hutan Meranti


Perjalanan wisata di kawasan hutan dan puncak meranti masih dilanjutkan. Sekitar pukul 11.10 WITA pada Ahad, 22 September 2019, rombongan dari kedua bus sudah  berad di parkiran dekat kawasan hutan meranti. Sebagian membawa nasi makan siangnya ke dalam hutan meranti, namun lebih banyak yang makan di warung dekat parkiran bus, termasuk penulis sendiri. Penulis bersama Agus Darmadi, M.Pd, Bahtiar, S.Pd, Tri Susilo, S.Pd ,dan H.Sibawaihi, S.Pd menyantap makan siang di sebuah warung yang tidak berjualan lagi, tetapi kursi dan meja masih ada.

Sesudah menyantap makan siang yang ada, penulis beranjak untuk jalan-jalan melihat kondisi hutan meranti yang ada seberang tempat makan tadi.  Penulis  masuk melalui pintu gerbang hutan meranti yang tidak jauh dari tempat parkir bus. Saat masuk hutan meranti yang dikelilingi dengan pagar tembok tersebut, penulis tidak melihat ada kawan yang berada di hutan tersebut. Setelah masuk sekitar 10 meter dari pintu gerbang, penulis ada beberapa kawan yang duduk santai di bawah rimbunya pohon meranti yang besar-besar dan tinggi.


Di dalam kawasan hutan meranti tersebut terdapat arena bermain anak dan orang dewasa, namun kondisi kurang terawatt, bahkan playingfox yang di dalam hutan tersebut sudah tidak berfungsi lagi, meski tali-talinya masih ada. Demikian pula dengan binatang yang ada dalam kandang di kawasan itu, terlihat kurang terawat. Penulis sendirian menelusuri jalan setapak yang dikuatkan dengan semen sambil memperhatikan pohon meranti yang tumbuh besar, lurus, dan tinggi. Kalau menurut data, bahwa pohon-pohon tersebut ditanam sejak 30 tahun yang lalu, dan sekarang menjadi hutan buatan yang isinya khusus pohon meranti saja.

Penulis bertemu dengan kawan-kawan yang duduk santai di dalam hutan meranti yang rindah. Ada Surya Winarna, S,Pd, Hardianto, S.Pd, H.Jufri, dan Saptadi, M.Pd . Mereka sedang duduk di bangku, dan penulis duduk sebentar dengan mereka. Kemudian penulis meneruskan jalan-jalan untuk melihat dari dekat tulisan atau label yang ada di setiap pohon meranti. Penulis tidak mengerti dengan tulisan atau label yang ada di setiap pohon tersebut, karena hanya ada angka-angka yang mungkin kode pemeriksaan atau perkiraan umur pohon.

Selama ini penulis belum pernah melihat langsung bentuk pohon meranti, hanya mendengar atau melihat gambar atau bentuk lainnya. Dengan memasuki kawasan hutan meranti yang ditanam sekitar 30 tahun lalu, penulis dapat melihat secara langsung bentuk pohon meranti yang sesungguhnya. Pohonnya seperti pohon beringin tetapi batangnya lurus dan jarang ada dahan, terlebih lagi ditanamnya secara rapat atau berdekatan. Penulis mendapatkan pengetahuan baru dan wawasan baru tentang pohon meranti dan perlunya menjaga dan melestarikan lingkungan, karena Indonesia itu paru-paru dunia.

Penulis keluar dari kawasan hutan meranti sekitar pukul 11.45 WITA dan langsung masuk bus. Sambil menunggu penumpang bus yang lain, penulis istirahat di dalam bus bersama sopir dengan mendengarkan alunan musik. Tidak berapa kemudian penumpang bus mulai berdatangan dan memasuki bus masing-masing. Pada sekitar pukul 11.50 WITA bus berangkat dari kawasan hutan meranti menuju pelabuhan ferry Tanjung Serdang, Kotabaru.

###studitourktb-2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 29. Jalan-jalan di Tengah Hutan Meranti"