Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MELINTASI JALAN KM 171

 

Perjalanan pada Selasa, 5 September 2023 ini sudah berjalan setengah hari lebih, dan perjalanan masih belum selesai. Hari semakin siang, sedangkan cuaca siang itu cukup cerah meski di kejauhan terlihat awan hitam menggelayut. Sekitar 30 menit perjalanan melewati jalan trans Kalimantan di wilayah Sungai Danau, akhirnya tibalah di titik jalan yang viral di media sosial dan menjadi bahan pemeritaan di media cetak dan elektronik lokal, yaitu jalan di kilometer 171. Mobil mulai memasuki jalan darurat yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga sopir yang membawa mobil ketika melewati jalur jalan ini harus ektra hati-hati.
Ya, sebagaimana diketahui secara luas oleh masyarakat yang ada di Kalimantan Selatan khususnya, dan masyarakat pengguna jalan trans  Kalimantan yang sering menggunakan jalan tersebut, bahwa jalan nasional Km 171 Satui, Tanah Bumbu longsor pada 22 September 2022  lalu kembali longsir pada 6 dan 7 Oktober 2022. Akibat seluruh badan jalan amblas dan terputus tersebut membuat terhambat dan tengganggu arus lalu  lintas di trans Kalimantan. Pemerintah daerah setempat kemudian membuat jalan alternatif yang mulai digunakan sejak 30 Oktober 2022 hingga sekarang ini. Ada sekitar lebih dari kilometer jalan darurat tersebut panjang dengan kultur jalan yang  berbelok-belok dan tutun naik mengikuti kondisi lingkungan alam setempat.
Bagi saya sendiri, perjalanan melintas jalan darurat tersebut untuk pertama kalinya. Saya dapat membayangkan betapa beratnya bagi pengguna mobil ketika harus  sering melewati jalan darurat  karena tidak ada pilihan lainnya. Hanya bagi pengguna  sepeda motor yang dapat melewati jalan nasional yang longsor tersebut. Siang itu kondisi jalan terlihat berdebu karena cuaca panas dan berangin. Ada beberapa titik yang harus ektra hati-hati ketika melewati jalan alternatif tersebut, terutama pada titik  tanjakan dan turunan saat berada di belakang  atau berpasasan dengan mobil besar, terlebih yang bermuatan berat.
Perjalanan melewati km 171 ini serasa kembali ke masa lalu, ketika jalan nasional trans Kalimantan ini belum seramai sekarang ini. Dulu, beberapa titik jalan rusak karena belum diaspal atau masih jalan tanah yang baru dibuka, tetapi mobil yang melewati waktu bisa dihitung dengan jari, hanya mobil truk kayu ulin atau taksi yang melewatinya. Berbeda dengan sekarang ini, saat mobil pribadi sudah banyak dan Tanah Bumbu menjadi salah satu sentra tambang batubara dan perkebunan sawit di Kalimantan, atau bahkan di Indonesia. Akibatnya, ketika ada sedikit gangguan pada jalan poron trans Kalimantan bermasalah seperti longsor di atas, maka harus secepatnya dicarikan jalan alternatifnya. 
Ada sekitar 20 menit lebih waktu tempuh ketikan melintas di jalan alternatif km 171, terlebih saat kondisi arus lalu lintas siang itu yang relatif pada dengan adanya truk-truk besar perusahaan batubara atau ekspedisi dan sebagainya yang membawa muatan yang beratnya. Terlihat pada siang itu petugas PLN sedang menaikkan atau memasang kabel pada tiang-tiang listrik yang sudah terpasang di sepanjang jalan alteratif tersebut. Hal tersebut dapat menjadi indaksi bahwa kemungkinan besar jalan alternatif km 171 akan dijadikan jalan permanen atau tetap, atau setidaknya jalan alternatif mendapatkan penerangan agar tidak gelap gulita ketika malam hari karena rawan  kecelakaan lalu lintas atau gangguan keamanan.
Alhamdulillah, setelah 'menikmati' gelombang dan ayunan khas jalan alternatif km 171 selama sekitar 20 mneit akhirnya sampai juga ke jalan trans Kalimantan yang beraspal mulus. Jadi, jika selama ini saya hanya mendengar, membaca berita di media masa cetak dan eletronik, atau menonton vedionya di media sosial, kini saya melihat dan merasakan sendiri kondisi di jalan alternatif km 171 yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.  Mobil kami terus meluncur menuju arah Batulicin dengan kondisi jalan trans Kalimantan yang cukup lengang siang itu. Sesampai di masjid  yang ada di Desa Al Kausar kami singgah untuk melaksanakan shalat dan istirahat siang. 

catatan perjalanan road to Tanah Bumbu berlanjut ke tulisan berikutnya...



Post a Comment for "Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MELINTASI JALAN KM 171"