Perjalanan terus dilanjutkan menelusuri jalan trans Kalimantan yang kondisinya siang menjelang sore itu mulai ramai, terlebih ketika memasuki wilayah Kecamatan Angsana. Nampak terlihat lalu lalang mobil atau kendaraan operasional perusahaaan batubara yang banyak beroperasi di wilayah tersebut sedang beraktivitas kerja. Kehadiran perusahaan tambang batubara yang berskala nasional atau bahkan multinasional telah banyak merubah wajah wilayah ini secara siginifikan, tidak terkecuali ritme dan pola kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. Penambangan batubara berskala besar memberikan kontribusi besar bagi daerah dan masyarakatna dan tentunya juga dampak negatif bagi lingkungan alam sekitarnya.
Rasa kantuk mulai menyerang, namun saya berupaya supaya tetap melek agar dapat menemani pembicaraan dengan sang sopir yang duduk di samping. Sementara itu teman yang duduk di bangku belakang sendirian nampaknya sudah mulai terlelap. Dalam perjalanan siang itu ada beberapa tempat yang kami singgahi, namun hanya sekedar mengantarkan barang yang dipesan. Selanjutnya perjalanan kami memasuki kawasan perkebunan sawit setelah melewati jalan beraspal beberapa kilometer. Sepintas saya melihat pada sisi kiri jalan sebuah sekolah menengah pertama (SMP) , yaitu SMPN 2 Angsana.
Ya, saya pun mulai mengenali lingkungan di kawasan perkampungan tersebut karena saya pernah singgah beberapa tahun yang lalu. Tidak lama kemudian mobil kami memasuki halaman rumah besar dan tinggi yang nampaknya masih dalam proses penyelesaian pembangunannya. Sesaat terlihat sosok lelaki keluar dari rumah besar tersebut untuk menyambut kedatangan kami. Ternyata rumah besar yang dalam proses penyelesaian pembangunan itu milik kawan yang dulu saya pernah menginap di rumahnya yang sekarang posisinya sekarang ada di belakang rumah besar itu. Sepertinya malam ini kami akan bermalam lagi di sini.
Catatan perjalanan akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya...
Post a Comment for "Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MENGINAP DI ANGSANA"