Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MELIHAT KEHIDUPAN MALAM DI ANGSANA

Perputaran waktu terasa cepat. Setelah sampai di rumah kawan yang baru ditempatinya, kami disuguhi minuman dan makanan ringan sambil menikmati suasana sore di pedesaan yang tenang. Sore pada hari Selasa, 5 September 2023 itu seusai mandi saya  dan kawan santai sejenek di depan rumah kawan yang di seberang jalannya ada kebun karet yang lagi meranggas.  Tak lama kemudian terdengar suara azan dari masjid yang terdekat, sekitar 100 meter dari rumah kawan. Kami bertiga memutuskan berangkat ke masjid terdekat. Seusai melaksanakan   shalat kami pun beranjak pulang ke rumah kawan, sambil jalan kami berencana mau jalan-jalan ke Angsana, pusat kecamatan dan aktivitas masyarakat. 

Ketika sampai di rumah, tuan rumah bersama isteri dan keluarga sedang bersiapsiap mau keluar karena ada urusan yang harus diselesaikan malam itu. Mereka berangkat suami isteri saja sedangkan kedua anaknya tidak ikut.. Mengingat kondisi demikian, niat kami keluar habis Magrib ditunda hingga habis Isya ,dan ternyata kawan yang tuan rumah juga akan ikut nantinya sepulang dari urusan keluarganya tersebut. Sekitar pukul 08.00 Wita kami bersama tuan rumah dan anak laki-lakinya yang berusia 10 tahun berangkat  keluar rumah untuk menuju Angsana melalui jalan di perkebunan sawit yang tadi sore kami lalui. 

Mobil dibawa oleh tuan rumah karena dia sangat mengenal jalur jalan di wilayah perkebunan sawit yang tanpa penerangan dan memiliki jalur persimpangan jalan banyak. Mobil dibawa melewati jalur jalan yang relatif datar dan lebih cepat sampai di batas jalan yang beraspal yang melewati SMPN 2 Angsana. Tak lama kemudian sudah sampai di jalan poros trans Kalimantan wilayah Angsana. Ternyata, kegiatan atau aktivitas masyarakat di sepanjang jalan poros trans Kalimantan wilayah Angsana pada malam itu relatif ramai dan masih banyak toko atau warung yang buka dan dipenuhi pembelinya, seperti aktivitas masyarakat perkotaan pada umumnya. 

Bagi saya, ini pertama kalinya melihat langsung bagaimana aktivitas dan kehidupan masyarakat Angsana dan sekitarnya pada malam hari . Sebuah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu,dimana di Kecamatan Angsana ini cukup banyak  terdapat perusahaan tambang batubara beroperasi, sehingga wajar saja aktivitas masyarakatnya banyak dilakukan pada malam hari karena pada siang harinya buruh dan karyawannya beraktivitas di pertambangangan yang ada di tengah hutan. Hadirnya perusahaan pertambangan batubara besar di tempat ini menjadi berkah tersendiri bagi kehidupan masyarakatnya, sebagaimana terlihat dari banyak tumbuh dan berkembangnya usaha seperti pertokoan, kuliner, perumahan, dan sebagainya, tak terkecuali caf yang menjadi tempat nongkrong pada nalam hari.

Dari perjalanan berangkat menelusuri jalan trans Kalimantan malam itu, terlihat kehidupan malam yang ramai di sepanjang jalan sekitar Kantor Kecamatan Angsana dan sekitarnya , baik dari sisi kanan maupun kiri jalan.  Sekitar 5 menit jalan , mobil memasuki sebuah jalan kecil dekat Simpang Tiga dan kemudian mobil parkir di samping gedung tempat olahraga badminton warga setempat. Selanjutnya, kami memasukki sebuah cafe yang di halamannya ada kios potong rumput (barber shop). Awalnya kami memutuskan duduk di lantai dua (atas) , tetapi setelah duduk sejenak melihat situasi yang sepi di ruangan tersebut, maka kami memutuskan turun ke lantai dasar.

Suasana di lantai dasar relatif ramai, meski tidak semua meja yang tersedia tidak semuanya terisi. Pesanan tidak lama kemudian datang, kami memesan minuman ringan yang sama, yaitu soda gembira. Sedangkan makanan ringan dipesan sesuai selera masing-masing,  saya sendiri pesan pisang marobe yang belum pernah memakan sebelumnya. Sambil menikmati hidangan yang tersedia kami berbincang-bincang santai. Ada pengunjung cafe yang datang dan ada pula yang pulang. Namun demikian, suasana cafe semakin malam semakin ramai, bahkan mulai ada yang bernyanyi di panggung kecil dalam cafe tersebut.

Malam semakin larut, kami pun sudah menghabiskan minuman dan makanan ringan yang dipesan. Ada sekitar 1 jam kami menikmati suasana malam di dalam cafe yang  berada tidak jauh dari jalan raya trans Kalimantan  kawasan pasar Angsana. Sekitar pukul 10.00 wita kami pun berangkat menuju mobil untuk pulang ke rumah dan selanjutnya kami meninggalkan kawasan tempat cafe itu berada.  Dalam perjalanan pulang ke rumah ini terlihat aktivitas masyarakat mulai berkurang, sudah banyak warung atau toko yang saat berangkat tadi buka dan melayani pelanggannya, saat pulang ini sudah banyak yang tutup. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, kami sampai di rumah dan bersiap-siap untuk tidur guna menyiapkan tenaga untuk perjalanan esok siang. 

Catatan perjalanan  akan dilanjutkan dalam  tulisan berikutnya...

Post a Comment for "Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MELIHAT KEHIDUPAN MALAM DI ANGSANA"