Ketika sampai di rumah, tuan rumah bersama isteri dan keluarga sedang bersiapsiap mau keluar karena ada urusan yang harus diselesaikan malam itu. Mereka berangkat suami isteri saja sedangkan kedua anaknya tidak ikut.. Mengingat kondisi demikian, niat kami keluar habis Magrib ditunda hingga habis Isya ,dan ternyata kawan yang tuan rumah juga akan ikut nantinya sepulang dari urusan keluarganya tersebut. Sekitar pukul 08.00 Wita kami bersama tuan rumah dan anak laki-lakinya yang berusia 10 tahun berangkat keluar rumah untuk menuju Angsana melalui jalan di perkebunan sawit yang tadi sore kami lalui.
Mobil dibawa oleh tuan rumah karena dia sangat mengenal jalur jalan di wilayah perkebunan sawit yang tanpa penerangan dan memiliki jalur persimpangan jalan banyak. Mobil dibawa melewati jalur jalan yang relatif datar dan lebih cepat sampai di batas jalan yang beraspal yang melewati SMPN 2 Angsana. Tak lama kemudian sudah sampai di jalan poros trans Kalimantan wilayah Angsana. Ternyata, kegiatan atau aktivitas masyarakat di sepanjang jalan poros trans Kalimantan wilayah Angsana pada malam itu relatif ramai dan masih banyak toko atau warung yang buka dan dipenuhi pembelinya, seperti aktivitas masyarakat perkotaan pada umumnya.
Dari perjalanan berangkat menelusuri jalan trans Kalimantan malam itu, terlihat kehidupan malam yang ramai di sepanjang jalan sekitar Kantor Kecamatan Angsana dan sekitarnya , baik dari sisi kanan maupun kiri jalan. Sekitar 5 menit jalan , mobil memasuki sebuah jalan kecil dekat Simpang Tiga dan kemudian mobil parkir di samping gedung tempat olahraga badminton warga setempat. Selanjutnya, kami memasukki sebuah cafe yang di halamannya ada kios potong rumput (barber shop). Awalnya kami memutuskan duduk di lantai dua (atas) , tetapi setelah duduk sejenak melihat situasi yang sepi di ruangan tersebut, maka kami memutuskan turun ke lantai dasar.
Malam semakin larut, kami pun sudah menghabiskan minuman dan makanan ringan yang dipesan. Ada sekitar 1 jam kami menikmati suasana malam di dalam cafe yang berada tidak jauh dari jalan raya trans Kalimantan kawasan pasar Angsana. Sekitar pukul 10.00 wita kami pun berangkat menuju mobil untuk pulang ke rumah dan selanjutnya kami meninggalkan kawasan tempat cafe itu berada. Dalam perjalanan pulang ke rumah ini terlihat aktivitas masyarakat mulai berkurang, sudah banyak warung atau toko yang saat berangkat tadi buka dan melayani pelanggannya, saat pulang ini sudah banyak yang tutup. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, kami sampai di rumah dan bersiap-siap untuk tidur guna menyiapkan tenaga untuk perjalanan esok siang.
Catatan perjalanan akan dilanjutkan dalam tulisan berikutnya...
Post a Comment for "Catatan Hari Pertama Road to Tanah Bumbu 2023. MELIHAT KEHIDUPAN MALAM DI ANGSANA"