Selama
lebih dari satu bulan proses pembelajaran siswa di Kabupaten Tanah Laut
Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan
pola BDR (Belajar Dari Rumah) atau SFH (Study From Home) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Kondisi tersebut juga dialami oleh semua siswa di seluruh
Nusantara, karena adanya wabah pendemi Covid-19 yang melanda negeri kita
tercinta ini. Proses pembelajaran yang sedianya dilaksanakan di kelas, maka
kini berpindah ke rumah siswa sendiri dengan pengawasan langsung orangtuanya
masing-masing.
Selama
melaksanakan pola BDR, siswa mendapatkan tugas yang diberikan oleh guru mereka,
baik pada jenjang SD maupun SMP. Menurut data yang ada, jumlah SD negeri dan
swasta di Kabupaten Tanah Laut sebanyak 242 sekolah, sedangkan pada jenjang SMP
negeri dan swasta ada 57 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut tersebar dan berada
pada 11 (sebelas) kecamatan di wilayah Kabupaten Tanah Laut.
Pada
pelaksanaan BDR di sekolah tersebut terbagi dalam 2 (dua) kelompok besar. Pertama, sekolah yang melaksanakannya
dengan memberikan tugas kepada siswa tanpa dilakukan interaksi dengan guru atau
penugasan biasa. Kedua, sekolah yang
melaksanakannya dengan melaksanakan pembelajaran dan interaksi dengan guru atau pembalajaran daring (dalam
jaringan) atau online
" ... bahwa pada umumnya sekolah di Tanah Laut melaksanakan pembelajaran secara daring atau online. Hal tersebut didapat dari 242 SD se Tanah Laut, 109 sekolah atau 59,2 % melaksanakan pembelajaran secara daring. Sedangkan pada jenjang SMP, dari 57 sekolah atau 91,1 % melaksanakan pembelajaran secara daring pula."
Berdasarkan
data dari laporan kegiatan pembelajaran dimasa pendami Covid-19 yang
disampaikan kepala sekolah kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut
melalui Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar pada Jumat, 8 Mei 2020 pukul 12.00 WITA, bahwa
pada umumnya sekolah di Tanah Laut melaksanakan pembelajaran secara daring atau
online. Hal tersebut didapat dari 242
SD se Tanah Laut, 109 sekolah atau 59,2 % melaksanakan pembelajaran secara daring.
Sedangkan pada jenjang SMP, dari 57 sekolah atau 91,1 % melaksanakan
pembelajaran secara daring pula.
Lalu,
apalikasi apa saja yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran
daring tersebut? Menurut hasil penelusuran dari laporan yang masuk tersebut, ada
berbagai aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran daring. Namun, secara
mayoritas ada satu aplikasi yang dipakai oleh semua guru dan semua jenjang
sekolah, kemudian divariasikan dengan aplikasi lain oleh beberapa guru.
" ...109 SD yang melaksanakan pembelajaran secar daring semunya menggunakan aplikasi WA atau WhatsApp yang divariasikan dengan aplikasi atau media lain seperti TVRI, youtube, SMS, internet, zoom, vicon, Ruangguru, facebook, dan webside sekolah."
Menurut
data dari laporan yang sudah masuk, pada 109 SD yang melaksanakan pembelajaran
secar daring semunya menggunakan aplikasi WA
atau WhatsApp yang divariasikan
dengan aplikasi atau media lain seperti TVRI, youtube, SMS, internet, zoom,
vicon, Ruangguru, facebook, dan
webside sekolah. Demikian pula dengan 56 SMP yang melaksanakan pembelajaran
daring juga menggunakan aplikasi WA
atau WhatsApp dan divariasikan dengan aplikasi atau media
lain seperti google form, google
classroom, youtobe, google, zoom, nick run,
quizz, edmondo, joint my quiz, dan telegram.
" ...56 SMP yang melaksanakan pembelajaran dari juga menggunakan aplikasi WA atau WhatsApp dan divariasikan dengan aplikasi atau media lain seperti google form, google classroom, youtobe, google, zoom, nick run, quizz, edmondo, joint my quiz, dan telegram "
Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran tetap berlangsung,
hanya berpindah dari ruang nyata ke ruang maya, melalui pembelajaran jarak jauh
yang berlangsung secara daring atau online.
Hal ini juga menepis anggapan sebagian orang yang mengatakan selama libur
sekolah sebagai dampak pandemi Covid-19 guru ‘makan gaji buta’ alias tidak
bekerja atau menganggur. Ternyata anggapan tersebut tidak benar.
Dengan
data tersebut juga menggambarkan adanya perkembangan yang baik dan
menggembirakan, bahwa sekolah dan guru-guru di Tanah Laut telah melek dan mampu
menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi, meski dengan hanya
menggunakan satu aplikasi tertentu saja. Harapannya akan terus ditingkatkan dan
dikembangkan dalam pembelajaran dimasa yang akan datang. Semoga.
#DirumahdanMenulisAja
Post a Comment for "APLIKASI PEMBELAJARAN DARING YANG DIGUNAKAN PADA PENDEMI COVID-19 OLEH GURU DI TANAH LAUT"