Semanjak
penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia
sekitar awal Maret 2020 lalu
mulai merebak, maka oleh
Mendikbud meminta agar sekolah diliburkan dan pembelajaran dialihkan ke
rumah yang dikenal dengan ‘Belajar Dari Rumah atau BDR’. Hal tersebut dilakukan
dalam rangka mencegah penyebaran wabah tersebut meluas di lingkungan satuan
pendidikan, khususnya bagi kalangan guru dan siswa.
Menindaklanjuti
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19) yang memindahkan pembelajaran dari sekolah ke
rumah tersebut, kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah melalui gubernur,
bupati, dan walikota untuk daerahnya masing-masing.
Melalui
Surat Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan Nomor 800/785/Disdikbud/2020
tertanggal 26 Maret 2020, juga meliburkan sekolah dan mengalihkan
pembelajaran ke rumah sesuai surat edaran tersebut. Proses kegiatan BDR di
lingkup sekolah di Kabupaten Tanah Laut berdasarkan surat edaran tersebut
berakhir sebelum memasuki puasa Ramadan 1441 H, yang berlangsung sekitar
sebulan lebih.
Dalam
rangka memantau pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah atau BDR tersebut,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Seksi Kurikulum dan Penilaian
menyebarkan angket pembelajaran dimasa pendemi Covid-19 ke SD dan SMP yang berada di Kabupaten Tanah Laut.
Penyebaran dan pengambalian angket tersebut dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online melalui grup WhatApps kepala sekolah SD , Koordinator Wilayah (Korwil )
kecamatan, dan kepala sekolah SMP seTanah Laut.
Secara umum, hasil penelusuran dari angket yang
sudah dikembalikan oleh kepala sekolah SD dan SMP se Tanah Laut yang dikirim
pada Ahad, 3 Mei 2020 , hingga Rabu, 6
Mei 2020 pukul 12.00 WITA sudah terkumpul
176 dari 242 SD negeri dan swasta
, atau 72,7 %. Sedangkan pada jenjang dari 56 SMP negeri dan swasta se Tanah
Laut, sebanyak 49 sudah menyerahkan, atau
87,5 %.
" ...berdasarkan hasil jawaban dari angket tersebut, 66 sekolah (38.9%) dari 176 SD yang sudah mengirimkan angket menyatakan melaksanakan pembelajaran melalui pemberian tugas ke siswanya untuk dikerjakan di rumah masing-masing atau secara offline. Sedangkan 104 sekolah (61.1%) dari 176 sekolah menyatakan melaksanakan pembelajaran secara daring atau online melalui satu aplikasi atau gabungan beberapa aplikasi yang berbasis teknologi informasi dan internet"
Kemudian, berdasarkan hasil jawaban dari angket
tersebut, 66 sekolah (38.9%) dari 176 SD
yang sudah mengirimkan angket menyatakan melaksanakan pembelajaran melalui
pemberian tugas ke siswanya untuk dikerjakan di rumah masing-masing atau secara
offline. Sedangkan 104 sekolah
(61.1%) dari 176 sekolah menyatakan melaksanakan pembelajaran secara daring
atau online melalui satu aplikasi atau gabungan beberapa aplikasi yang
berbasis teknologi informasi dan internet.
" ...hasil jawaban angket dari 49 SMP yang mengembalikan angketnya diperoleh data sebanyak 3 sekolah (6.1%) melaksanakan pembelajaran melalui penugasan biasa atau offline, dam sebanyak 45 sekolah ( 93,8%) melaksanakan pembelajaran melalui daring atau online melalui satu aplikasi atau gabungan beberapa aplikasi yang berbasis teknologi informasi dan internet "
Sementara itu, hasil jawaban angket dari 49 SMP yang
mengembalikan angketnya diperoleh data sebanyak 3 sekolah (6.1%) melaksanakan
pembelajaran melalui penugasan biasa atau offline,
dam sebanyak 45 sekolah ( 93,8%) melaksanakan pembelajaran melalui daring atau online melalui satu aplikasi atau
gabungan beberapa aplikasi yang berbasis teknologi informasi dan internet.
" ...Proses pembelajaran tetap berlangsung di rumah dengan pembelajaran, baik dengan pemberian tugas biasa atau secara offline maupun dengan menggunakan daring dan online"
Meski data tersebut belum semuanya masuk , namun
dari data yang bersifat sementara tersebut dapat menggambarkan bagaimana
kondisi nyata proses pembelajaran semasa pendemi Covid-19 yang berlangsung
sekitar sebulan sebelum libur bulan puasa Ramadan 1441 H. Proses pembelajaran tetap berlangsung di rumah
dengan pembelajaran, baik dengan pemberian tugas biasa atau secara offline
maupun dengan menggunakan daring dan online.
Tentu pelaksanaan pembelajaran secara online banyak mengalami kendala di
lapangan, diantaranya masalah jaringan internet yang kurang baik, kouta
internet yang cepat habis, dan sebagainya. Terima kasih dedikasi dan pengabdian bapak dan ibu kepala sekolah beserta dewan
guru dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak didik guna tetap menjaga mutu pendidikan Indonesia, khususnya
di Kabupaten Tanah Laut. Semoga pengabdiannya bernilai ibadah dan diberikan
pahala berlipat ganda oleh Allah Swt, Tuhan Yang maha Esa. Semoga.
#DirumahdanMenulisAja
Alhamdulillah walaupun negeri ini dilanda wabah covid 19 para guru tdk kehabisan cara untuk melaksanakan tupoksinya.semoga wabah ini segera berakhir.Aamiin
ReplyDeleteYa, alhamdulillah. Ternyata ada hikmah dibalik musibah Covid-19 bagi pembelajara secara daring/online yang selama ini belum pernah digunakan, atau bahkan tidak kenal sama sekali, tidak terkeculai pembelajaran guru - guru di Tanah Laut, baik jenjang SD maupun SMP. Terima kasih kepada kepala sekolah dan guru kreatif dlm pembelajaran dimasa pendemi Covid-19.
Delete