Tulisan berikut ini sebagian besarnya isinya masih melanjutkan paparan
narasumber Dr.Zaenal Fanani, M.Ed ,Plt.
Kepala LPMP Kalimantan Selatan saat webinar pendidikan yang dilaksanakan oleh
Disdikbud Tanah Laut pada Rabu, 1 Juli 2020 dimulai dengan membahas tentang
kurikulum. Narasumber membuka materi paparannya tentang kurikulum yang sesuai
dengan topik webinar pendidikan “ Pengelolaan Kurikulum, Pembelajaran, dan Penilaian Di Masa Pandemi
COVID-19”.
Setelah memberikan paparan tentang kurikulum, pembelajaran, dan
penilaian dimasa pandemi COVID-19, Dr.Zaenal Fanani, M.Ed , selaku narasumber
meneruskan paparannya tentang ‘ Roadmap Kemendikbud ‘. Diawali dengan tayangan
kutipan pernyataan dari Presiden Joko Widodo yang isinya “ Kita akan memberikan
prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan
SDM menjadi kunci Indonesia ke depan” .
Narasumber kembali mengutip pernyataan Presiden tentang pembangunan SDM
di atas, khusunya tentang fokus pada inovasi sebagaimana kutipan yang isinya “ Kita harus mencari model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam
mencari solusi dari setiap masalah dengan inovasi-inovasi. Dan kita semua harus
mau dan kita paksa harus mau. Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola
lama, baik dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun
dalam mengelola pemerintahan.”
Terkait dengan inovasi tersebut, narasumber mengarahkan dalam mengelola
kurikulum agar dapat mendorong siswa melakukan inovasi. Oleh Kemendikbud
menekankan minimal 2 (dua) model pembelajaran untuk mendorong siswa berinovasi,
yaitu : (1) Pembelajaran masalah; dan (2) Pembelajaran berbasis projek.
Dari ivonasi tersebut menurut narasumber diterjemahkan oleh Mendikbud ke
dalam Visi Pendidikan Indonesia 2035, yang isinya “ Membangun rakyat Indonesia
menjadi pembelajar seumur hidup yang
unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan
nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. “ Dari visi tersebut kemudian
dijadikan profil pelajar Indonesia yang
disebut “ Pelajar Pancasila “.
Pelajar Pancasila yaitu “SDM
yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global yang berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.” Kemudian,
narasumber menjelaskan kaitan antara Kurikulum 2013 dengan pembelajaran
mencapai kompetensi abad 21. Kompetensi abad 21 memiliki ciri dengan dikenal
dengan ‘ 4C’, yaitu : (1) Creativity ; (2) Critical Thingking; (3)
Colaboration; dan (4) Comuncation. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia disebut 4K; yaitu (1) Kreatif; (2) Berpikir kritis; (3) Kerjasama; dan (4) Komunikasi.
Dari kompetensi global tersebut diterjamahkan dengan nilai-nilai
Pancasila yang melahirkan 6 (enam) kompetensi ‘Pelajar Pancasila” , yaitu : (1)
Kebhinnekaan global ; (2) Gotong royong; (3) Kreatif; (4) Bernalar kritis ; (5)
Mandiri; dan (6) Berketuhanan dan Berakhlak mulai.
Demikian paparan narasumber yang membahas tentang kebijakan Kemendikbud
tentang kompetensi global yang dikaitkan dengan nilai-nilai luhur Pancasila
sehingga diharapkan dapat mencetak ‘Pelajar Pancasila’ sebagai SDM unggul
dimasa depannya. Semoga.
#BangkitPendidikanNegeriku
#Dirumahdan MenulisAja
Post a Comment for "CATATAN PAPARAN MATERI WEBINAR PENDIDIKAN DISDIKBUD TANAH LAUT. Bagian 3. Roadmap Kemendikbud tentang Kompetensi Pelajar Pancasila "