MENGINTIP SEDIKIT ISI BUKU JALAN TENGAH KOPI PENGARON



Buku Jalan Tengah Kopi Pengaron merupakan kumpulan esai dari peserta Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) lokus Kalimantan Selatan yang diselenggarakan atas kerjasama Perpustakaan Nasional dengan Asyiasyik.com Banjarbaru. " Inkubator Literasi Pustaka Nasional  itu sendiri merupakan satu upaya untuk mendorong tradisi dan iklim penulisan, sekaligus menyalurkan pemikiran positif dan inovatif yang dapat meningkatkan budaya literasi masyarakat ", demikian kutipan dari penerbit dalam Kata Pengantar Buku Jalan Tengah Kopi Pengaron

Buku Jalan Tengah Kopi Pengaron  yang ber-ISBN 978-623-483-5  memiliki 97 halaman yang disunting oleh Aria Yulita dan Yetty Yuliastuti, penata letak oleh Damaji Ratmono, dan desain sampul oleh Gilang Arwin, Gagat Ekasakti, dan Helfi Tresteawan. Adapun penulis buku terdiri dari Rafii Syihab dengan judul esai  Jalan Tengah Kopi Pengaron; M.Zaini dengan judul Menjernihkan Nasib Sungai; Haris Fadillah dengan tulisan yang berjudul Literasi, Jembatan Generasi Niaga Inovasi; Zulfan Fauzi dengan esainya yang berjudul Memandemikan Manday, Mewabahkan Cita Rasa Asli Banua; dan Derri Ris Riana dengan judul Wayang Kulit Banjar dan Peluang Ekonomi Kreatif di Kampung Barikin.

Berikutnya, Tita Rossy dengan esainya yang berjudul Mengungkit Produktivitas Ekonomi Kreatif; Yoga Tri Adhi dengan judul Keberdayaan dan Kolaborasi; Dionisius Agus Puguh Santosa dengan esainya yang berjudul Paris Barantai, Pandaz Music, dan Promosi Wisata Kalimantan Selatan; Lily Yuliani yang menulis esai dengan judul Menuju UMKM Go Digital;  dan Martini yang menulis esai dengan judul Literasi Audio Visual, UMKM Tanah Laut Semakin Viral.

Kemudian, Rahmadi yang menulis esai dengan judul Apalikasi Sosialita Kopiah Tntung Pandang; Maslani yang mengangkat kerajinan batu aji dalam judul tulisan esai 'Maangkat Batang Tarandam' Kerajinan Batu Aji; Zahra Mustika Fauzia  dengan tulisa esainya yang berjudul Kemajuan Ekonomi di Era Digital; Holpah Wiles dengan judul esainya Hobi Menyanyi, Sukses Bisnis Uyah Pencok; dan Muhammad Yusuf yang mengangkat judul esainya Menerbangkan Jeruk Tigarun di Langit Kuliner Nusantara Melalui Media Sosial.

Mengenai tema dan topik yang diangkat dalam tulisan esai kelima belas penulis buku tersebut adalah kearifan lokal Kalimantan Selatan yang berupa kuliner, hasil bumi, kerajainan, budaya, dan sebagainya yang diilustrasikan dalam sudut pandang yang berbeda -beda. Masing-masing penulis memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya dalam kerangka mengangkat kearifan lokal  yang unik dan perlu dikampanyekan ke ruang publik sesuai dengan tajuk Peran Literasi Digital dalam Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Lokal. 

Sebagai penutup dari tulisan singkat ini, saya informasikan hasil 'investegasi dadakan' dengan penulis yang judul esainya menjadi ikon Buku Jalan Tengah Kopi Pengaron,  Rafii Syihab. Ternyata penulisnya merupakan orang yang berasal dari daerah penghasil kopi pengaron yang dikenal luas sejak lama di wilayah Martapura dan sekitarnya, yaitu Pengaron, sebuah daerah pegunungan di hulu  Kabupaten Banjar. Dengan demikian, penulis telah memiliki pengetahuan  dan pengalaman yang kuat dan mendalam terhadap topik yang dibahasnya, serta memiliki gagasan dalam upaya meningkatkan harkat kopi pengaron secara luas di era digital ini.

#SalamLiterasi

Post a Comment for "MENGINTIP SEDIKIT ISI BUKU JALAN TENGAH KOPI PENGARON"