Pelajaran 1 Kelas 4. SEKILAS SEJARAH BERDIRINYA KABUPATEN TANAH LAUT

 


Kompetensi Inti

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-bendayang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual  dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,   dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

 

Kompetensi Dasar

3.1.Mengenal sekilas sejarah berdirinya Kabupaten Tanah Laut .

4.1.Terampil menceritakan tentang sejarah berdirinya Kabupaten

     Tanah Laut.

 

Materi Pembelajaran

Anak-anak, bertemu lagi kita dalam pembelajaran muatan lokal budaya Banjar  pada semester ini. Semoga kalian tetap semangat dan tidak bosan untuk mempelajari budaya Banjar yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia tercinta.

Pada kesempatam awal pembelajaran ini kita akan membahas tentang sejarah berdirinya Kabupaten Tanah Laut bumi dimana kalian hidup dan berkehidupan. Apakah diantara kalian sudah ada yang pernah mendengar atau membaca tentang sejarah berdirinya Kabupaten Tanah Laut tercinta ini?

Nah, jika ada yang sudah mendengar atau membaca tentang sejarah berdirinya Kabupaten Tanah Laut, maka dalam pembelajaran ini diharapkan dapat menyumbangkan atau memberikan masukan atau informasi kepada yang lain. Sedangkan bagi yang belum, maka mari kita menggali sejarah berdirinya Kabupaten Tanah Laut ini

Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Tanah Laut  merupakan salah satu dari 13 kabupaten/kota  di Provinsi Kalimantan Selatan yang cukup lama berdiri menjadi daerah kabupaten, yaitu 2 Desember 1965, dengan Pelaihari sebagai ibukotanya

Pada kesempatan ini kita akan mempelajari sekilas sejarah berdirinya daerah kita ini, Tanah Laut, dalam perjalanan sejarah panjang hingga kini menjadi salah satu daerah otonom berada di Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebelum menjadi daerah yang berdiri sendiri, Tanah Laut berada di bawah Daswati (Daerah Swatantra Tingkat)  II Banjar. Perjuangan untuk menjadi daerah Daswati II sendiri dimulai dengan adanya usulan dari Ach. Syachrani dan kawan-kawan pada tahun 1956  melalui sebuah resolusi dalam Konverda LVRI se-Kalimantan Selatan di Martapura, ibukota Daswati II Banjar saat itu. Kemudian dilanjutkan oleh H.Arpan dan kawan-kawan pada tahun 1957  selaku wakil rakyat Tanah Laut yang duduk di DPRD Banjar, memperjuangkan bagi otonom Daswati II Tanah Laut.

Perjuangan rakyat Tanah Laut terus bergulir di kalangan masyarakat. Pada 5 April 1961  bertempat di rumah H. Bakeri, Kepala Kampung Pelaihari, berkumpullah lima orang pemuda yaitu: Atijansyah Noor, Moh. Afham, Materan HB, H. Parhan HB dan EM. Hulaimy bertukar pendapat untuk memperjuangkan kembali kewedanaan Tanah Laut menjadi Daswati II. Hasil tukar pendapat tersebut memprakarsai untuk menghimpun kekuatan moril maupun material dalam upaya memperjuangkan terwujudnya Daswati II Tanah Laut.

Tekad dan prakarsa hasil pertemuan di atas adalah dimulai dengan terselenggaranya rapat pada tanggal 3 Juni 1961, bertempat di rumah Moh. Afham yang dipimpin oleh Materan HB. Rapat tersebut menghasilkan terbentuknya sebuah Panitia Persiapan Penuntut Daswati II Tanah Laut dengan ketua umum Soeparjan. Panitia ini dikenal dengan nama Panitia Tujuh Belas dengan tugas pokok persiapan penyelenggaraan musyawarah besar seluruh masyarakat Tanah Laut.

Ada 5 (lima) lima program kerja panitia persiapan tersebut, sebagai berikut:

1.   Mengadakan hubungan dengan pemuka/tetuha masyarakat guna mendapat dukungan.

2.     Mengumpulkan data potensi daerah.

3.     Mengusahakan pengumpulan dana.

4.     Membuat pengumuman untuk disebarluaskan ke masyarakat.

5. Menyelenggarakan ceramah dengan meminta kesediaan Ach. Syairani, H.M.N. Manuar, Wedana Usman Dundrung, Mahyu Arief dan H. Abdul Wahab.

Pelaksanaan Musyawarah Besar se-Tanah Laut dapat diselenggarakan pada tanggal 1-2 Juli 1961 yang menghasilkan resolusi pernyataan dan terbentuknya "Panitia Penyalur Hasrat Rakyat Tuntutan Daswati II Tanah Laut" yang diketuai H.M.N. Manuar.

Pada tanggal 12 Juli 1962 panitia penyalur menyampaikan memori Tanah Laut kepada Bupati dan Wakil Ketua DPRD GR Banjar. Kemudian,  pada tanggal 6 Agustus 1962, Ketua Seksi A DPRD GR Banjar meninjau Tanah Laut dan dalam sidangnya pada tanggal 3 September 1962 mendukung Tuntutan Tanah Laut untuk dijadikan Daswati II dengan surat keputusan nomor 37/3/DPRDGR/1962, tanggal 3 September 1962.

Dengan terbitnya keputusan DPRD GR Banjar tersebut, Panitia Penyalur terus berusaha mendapat dukungan di tingkat Provinsi, baik melalui Kerukunan Keluarga Tanah Laut (KKTL) di Banjarmasin maupun di DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan.

Lalu, pada tanggal 26 November 1962 Tim DPRD GR Tingkat Kalimantan Selatan meninjau Tanah Laut, dari hasil kunjungan tersebut DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan mendukung terbentuknya Daswati II Tanah Laut dalan bentuk sebuah resolusi yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, tanggal 11 Desember 1962, nomor 12/DPRDGR/RES/1962.

Sebagai realisasi dari resolusi DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan, maka DPRD GR RI mengirim Tim yang dipimpin oleh Ketua Komisi B, yaitu Imam Sukarni Handokowijoyo dan tiba di Tanah Laut pada tanggal 2 Oktober 1963 yang disambut dengan rapat umum, kemudian melakukan peninjauan ke Kintap dan Ujung Batu serta pertemuan dengan pejabat dan panitia penyalur.

Dalam pertemuan dengan tim DPRD GR RI,  Ketua tim menganjurkan agar Panitia penyalur ditingkatkan menjadi Badan Persiapan, maka pada tanggal 27 Oktober 1963 panitia penyalur telah berhasil membentuk "Badan Persiapan Pembentukan Daswati II Tanah Laut ", dengan Ketua H. M. N. Manuar.

Pada tanggal 31 Oktober 1963 sidang DPRD GR Tingkat I Kalimantan Selatan menyetujui resolusi yang mendesak kepada Gubernur untuk menunjuk Penguasa Daerah bagi TapinTabalong dan Tanah Laut.

Selanjutnya, pada tanggal 11 Agustus 1964 diadakan serah terima kekuasaan kewedanaan Tanah Laut dengan Bupati Banjar, dan pada tanggal 9 September 1964 diresmikan berdirinya Kantor Persiapan Tingkat II Tanah Laut oleh Bapak Gubernur sekaligus melantik GT. M. Taberi sebagai Kepala Kantor Persiapan.

Dalam musyawarah pada tanggal 24 April 1965 bertempat di gedung bioskop Sederhana Pelaihari yang dipimpin oleh A. Wahid, dan berhasil menyusun Badan Persiapan Tingkat II yang baru dengan Ketua Umum R. Sugiarto dan Sekretaris Umum adalah A. Miskat.

Selama kurun waktu Agustus sampai dengan November 1965, Badan Persiapan mengadakan beberapa kali rapat dan pertemuan dalam rangka mempersiapkan menyambut lahirnya Kabupaten Tanah Laut yang sudah di ambang pintu.

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965, tentang Pembentukan Daswati II TapinTabalong dan Tanah Laut, maka pada tanggal 2 Desember 1965 dilaksanakan upacara peresmian berdirinya Daswati II Tanah Laut oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah DR. Soemarno. Dengan demikian tanggal 2 Desember dicatat sebagai Hari Jadi Kabupaten Tanah Laut yang diperingati setiap tahunnya.

Adapun tokoh yang memimpin Kabupaten Tanah Laut pertama adalah Gt.M.Taberi (1966-1967),lalu dilanjutkan oleh Abdullah Syahrir (1967-1972), M.Roeslan (1972-1978), Soemarsona PA (1978-1983), Kamaruddin Dimeng (1983-1988), Soepirman (1988-1992), dan seterusnya.

Anak-anak, demikian pembelajaran kita kali ini mengenai sejarah singkat berdirinya Kabupaten Tanah Laut menjadi daerah otonom berbantuk kabupaten. Kita sebagai generasi muda dan penerus diharapkan agar dapat menjaga dan membangun Tanah Laut lebih baik lagi dimasa mendatang.

 


Post a Comment for "Pelajaran 1 Kelas 4. SEKILAS SEJARAH BERDIRINYA KABUPATEN TANAH LAUT"