Kompetensi Inti
3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalambahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkananak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
3.1.Mengenal makanan olahan khas
Banjar “ mandai “
4.1.Terampil
mengidentifikasi olahan khas
Banjar “ mandai
”
Materi Pembelajaran
Anak-anak, pada pelajaran kali ini kita akan
membahas kuliner khas Banjar yang berupa hasil olahan dari kulit cempedak atau tiwadak dalambahasa
Banjar, yaitu mandai atau ada juga yang menyebutnya dami.
Apakah kamu sudah kenal dan pernah merasakan nikmat dan enaknya mandai tersebut?
Anak-anak, demikian pembelajaran dan pembahasan kita pada
kali ini tentang kuliner khas Banjar, yaitu mandai.
Bagi orang lain yang bukan orang Banjar, mungkin
merasa aneh melihat jenis makanan kesukaan sebagian masyarakat suku Banjar yang
tinggal di Kalimantan Selatan, yaitu kulit tiwadak atau cempedak yang dikenal
dengan nama mandai atau dami.
Mandai merupakan makanan yang diolah dari kulit cempedak
yang menjadi makanan setelah melalui proses permentasi. Cara
pembuatannya, kulit cempedak yang sudah masak atau matang setelah
dikupas bagian kulit berdurinya lalu dibersihkan, kemudian dibubuhi garam
secukupnya kemudian dipermentasi (diperam) di wadah tertutup seperti
belanga, stoples, atau tempat apa saja.
Setelah proses pemeraman. maka kulit cempedak yang
sudah menjadi mandai menjadi lunak maka siap dimasak menjadi makanan teman
makan nasi. Terserah maunya, mau digulai, mau dipepes, atau hanya digoreng
dengan minyak tetapi tidak sedikit menggoreng mandai dengan mentega setelah
diberi bumbu secukupnya, khususnya bumbu bawang sedikit terasi dan irisan cabe
besar atau cabe rawit, bahkan ada yang dikasih bumbu penyedap rasa.
Mandai yang digoreng paling banyak dimininati dan terdepat
banyak di warung dan kesukaan warga, karena dinilai selain enak juga
mengkonsumsi mandai dapat membangkitkan selera makan lantaran ada
rasa asam dan gurih.
Bagaimana dengan kandungan gizinya? Ini sering menjadi bahan
candaan bahwa makan mandai sama dengan makan sampah. Ternyata setelah diteliti,
kulit cempedak banyak mengandung zat-zat gizi yaitu sebagai berikut :
No |
Kandungan |
Isi Kandungan |
Keterangan |
1 |
Energi |
116
kkal |
|
2 |
Protein |
3 gr |
|
3 |
Lemak |
0,4 gr |
|
4 |
Kalsium |
20 mg |
|
5 |
Faspor |
30
mg |
|
6 |
Zat Besi |
2 mg |
|
7 |
Vitamin
A |
200 Iu |
|
8 |
Vitamin C |
15 gr |
|
9 |
Karbohidrat |
28,6 gr |
|
sumber :
https://rajatransit.co.id/mandai-kuliner-dari-bahan-kulit-cempedak/
Cempedak atau tiwadak ini banyak dipakai masyarakat Banjar
baik yang mentah maupun yang masak. Cempedak yang mentah dijadikan sayur
sedangkan yang masak diambil biji buahnya untuk dibuat panganan berupa
goreng-gorengan, seperti pisang goreng.
Pohon Cempedak yang dalam bahasa Latin disebut Arocarpus
champeden Lour merupakan tanaman yang mudah tumbuh di dataran mana saja,
dan tidak begitu memerlukan perawatan yang rumit. Cempedak termasuk dalam
keluarga nangka. Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia
yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka
kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka
misin.
Lalu, bagaimana ceritanya sampai masyarakat Banjar kemudian
mampu membuat mandai sebagai olahan bahan makanan pilihan ini hingga sampai
sekarang banyak disenangi dan dicari?
Konon, pada musim air pasang pada umumnya masyarakat Banjar
mencari ikan dengan cara memancing atau meringgi, tetapi pada musim kemarau
tiba masyarakat kesulitan mencari ikan karena airnya surut
dan kering. Pada saat sulit seperti inilah timbul gagasan untuk
membuat kulit cempedak menjadi lauk sebagai pengganti ikan.
Pembuatannya dengan cara kulit cempedak dikupas, dicuci
bersih lalu direndam dengan air garam agar awet dan tahan lama. Asinan kulit
cempedak inilah yang diberi nama mandai atau dami. Mulai saat itu jadilah
mandai sebagai tambahan lauk masyarakat Banjar sampai saat ini.
Selanjutnya, untuk memperlezat mandai, dapat ditambahkan
bahan bahan lain seperti: udang, daging, telur dan bahan lainnya. Variasi
pengolahan akan memperlezat penganan berbahan mandai ini.
Sejatinya, buah cempedak dapat dimanfaatkan
mulai dari isi/daging buahnya yang masak, biji, hingga kulitnya yang
diolah menjadi mandai atau dami tiwadak. Nyaris buah tiwadak atau cempedak
dapat dimakan dengan berbagai cara pengolahannya, sehingga tidak ada yang
terbuang percuma alias menjadi sampah.
Buah tiwadak atau cempedak dapat diambil manfaatnya selain
kulitnya yang dioleh menjadi mandai atau dami, yaitu sebagai berikut:
1. Ketika buahnya sudah matang, dimakan
atau dinikmati langsung dengan rasa yang manis,lembut, dan harum.
2. Buahnya yang masih muda dapat dijadikan
sayur atau dimasak seperti buah nangka.
3. Bijinya dapat juga dimakan, baik dengan
cara direbus atau digoreng yang sebelumnya diiris tipis-tipis.
Anak-anak, demikian pembahasan dan pembelajaran kita kali
ini mengenai kuliner khas Banjar yang dikenal dengan sebutan mandai atau dami
tiwadak.
Post a Comment for "Pelajaran 5. Kelas 4. MAKANAN OLAHAN KHAS BANJAR ‘MANDAI’"