Pelajaran 6. Kelas 4. ALAT PERTANIAN TRADISIONAL KHAS BANJAR

 


Kompetensi Inti

3.   Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentangdirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual  dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis,   dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

 

Kompetensi Dasar

3.1.Mengenal alat pertanian tradisional Banjar

4.1.Terampil mengidentifikasi alat pertanian tradisional Banjar

 

Materi Pembelajaran

 

Anak-anak, pada pelajaran kali ini kita akan mempelajari dan membahas tentang alat pertanian tradisional Banjar yang sering dipakai oleh masyarakat dalam mengolah lahan dan hasil pertanian. Kondisi wilayah Kalimantan Selatan merupakan agraris yang pada umumnya lahan pertaniannya berada di daerah tadah hujan.

Pada sawah di dataran rendah terdapat berbagai jenis alat sesuai dengan kondisi sawah yang digarap. Pada umumnya penggunaan alat pertanian yang digunakan masyarakat  tergantung pada  tinggi atau rendahnya maupun dalam atau surutnya lahan persawahan tersebut.

Adapun alat pertanian yang digunakan masyarakat Banjar  untuk menggarap persawahan di dataran rendah dengan peralatan  sebagai berikut:

 

1.    Tajak surung

Tajak surung atau tajak bungkul untuk membabat rumput pada sawah yang tidak begitu dalam genangan airnya. Dengan tajak surung inilah petani membersihkan lahan persawahannya dari berbagai rumput atau tanaman yang tumbuh dan berkembang. Ketika lahan persawahan sudah dibersihkan dari rumput atau tanaman dengan menggunakan tajak surung tersebut, maka selanjutnya lahan sawah siap ditanami.

 

2.    Parang parincahan

Parang parincahan merupakan alat pertanian untuk membabat rumput atau tumbuhan lainnya pada sawah yang genangan airnya dalam seperti pada sawah rintak pada musim penghujan. Penggunaan parang parincahan ini sederhana saja, tidak perlu keahlian khususnya, yang penting harus berhati-hati dan menjaga jarak dengan orang lain yang ada di sekitarnya.

 

3.    Parang lantik


Parang lantik atau parang yang ukurannya sedang dan berbentuk lentik atau melengkung dan matanya pada bagian yang cembung, biasanya digunakan untuk membabat bantangan atau untuk membersihkan atau membabat rumput pada bantangan atau galangan sawah yang sudah besar padi yang ditanam di sawah tersebut.

 

4.    Parang panyungkalan

Parang panyungkalan berbentuk lurus dan lebih kecil dari parang lantik digunakan untuk menyungkal (mengambil) anak padi yang sudah agak besar untuk di tanam di sawah.

 5.    Parang parumputan

Parang  parumputan bentuknya paling kecil jika dibandingkan dengan parang-parang yang lain. Parang parumputan dipergunakan untuk merumput pada sela-sela tanaman padi yang sudah agak besar untuk ditanam.

 6.    Makait

     Makait atau disebut juga kait dipergunakan untuk membabat rumput bersama        parang parincahan dan digunakan juga untuk menarik gumpalan rumput yang      busuk untuk ditimbun di galangan sawah.

 7.    Tatanjuk

Tatanjuk atau disebut juga tutujah dipergunakan untuk membuat lubang pada tanah bagi bibit atau anak benih yang ditanam di sawah. Penggunaan tatanjuk dan tutujah ini umumnya dipakai saat menanam padi yang sawahnya tergenang, mulai dari yang surut hingga dalam.

 

 8.    Tutuga

Tutugal yang berbentuk seperti alu dari kayu bulak atau bentuknya hampir serupa dengan alu sesungguhnya.Tutugal ini digunakan untuk menugal atau membuat lubang tempat penyemaian bibit padi. 

9.    Kumpaan

     Kumpaan atau gumbaan, adalah alat untuk membersihkan gabah dari hampa         atau padi yang tidak berisi. Ada empat komponen gumbaan, yaitu bak 
     penampung padi di bagian atas dengan sekat keluaran yang bisa diatur, baling         baling yang diputar secara manual, tempat keluaran padi yang baik, tempat 
     keluaran padi yang kurang baik, dan pembuangan padi hampa di bagian 
     belakang.

Cara penggunaannya, padi dimasukkan ke bak penampungan. Putar baling-baling secara perlahan sambil membuka sekat. Padi yang jatuh akan ditiup oleh angin dari baling-baling. Padi yang baik (berat dan berisi) akan jatuh di tempat pertama dan yang paling ringan akan terbang ke belakang.

 

10. Ranggaman

Ranggaman merupakan alat memanen atau memetong tangkai padi.Ranggaman terbuat dari kayu, tipis dengan ukuran 5x7 cm, bambu kecil sebagai pegangan dan mata silet sebagai pemotong tangkai padi.

Anak-anak, demikian pembahasan kita tentang alat-alat yang berhubungan langsung dengan kegiatan pertanian masyarakat Banjar dari sejak dulu hingga sekarang ini.

Post a Comment for "Pelajaran 6. Kelas 4. ALAT PERTANIAN TRADISIONAL KHAS BANJAR"