Perkembangan
sejarah kurikulum Indonesia sebagaimana yang penulis kutip dari buku ““ The Hidden Curiculum. Membangun Karakter
Melalui Kegiatan Kurikuler” yang dikarang oleh Rohinah M.Noor, MA. Pada tahun
1958, terbit kurikulum yang namanya “ Rencana Pelajaran 1958” yang merupakan
penyempurnaan dari “ Rencana Pelajaran 1950” . Dengan demikian, isinya tidak
jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Pada tahun
1964, lahir kurikulum baru dengan nama “ Rencana
Pelajaran 1964” yang merupakan penyempurnaan dari Rencana Pelajaran 1958. Dalam Rencana Pelajaran 1964 ini terdapat
pembagian kelompok cipta, rasa, karsa, dan krida. Pergantian kurikulum kembali
terjadi pada tahun 1968. Pada tahun ini lahir istilah ‘kurikulum’ dengan nama ‘Kurikulum 1968’. Kurikulum ini
merupakan kurikulum terpadu pertama di Indonesia. Beberapa mata pelajaran ilmu
hayat, ilmu alam, dan sebagainya mengalami fusi atau penggabungan menjadi ilmu
pengetahuan alam (IPA) atau yang sekarang dikenal juga dengan sains.
Dalam Kurikulum
1968 tersebut struktur program dibagi menjadi (1) pembinaan jiwa Pancasila, (2) pengetahuan
dasar,dan (3) kecakapan khusus.
Sementara itu, struktur program untuk sekolah dasar, program pembinaan jiwa Pancasila meliputi mata
pelajaran (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewargaan Negara, (3) Pendidikan
Bahasa Indonesia, (4) Bahasa Daerah , dan (5) Pendidikan Olahraga. Sedangkan untuk program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1) Berhitung, (2) IPA,
(3) Pendidikan Kesenian, dan (4) Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.Kemudian,
untuk program kecakapan khusus
meliputi mata pelajaran Pendidikan Khusus.
Pada tahun
1975, lahir ‘ Kurikulum 1975 ’ ,
yang merupakan tuntutan dari Ketatapan MPR Nomor IV/MPR/1975 tentang GBHN 1973,
dengan tujuan pendidikan membentuk manusia Indonesia untuk pembangunan di berbagai bidang. Struktur
program SD meliputi bidang studi (1) Agama, (2) Pendidikan Moral Pancasila, (3)
Bahasa Indonesia, (4) Ilmu Pengetahun Sosial, (5) Matematika, (6) Ilmu
Pengetahuan Alam, (7) Olahraga dan Kesehatan, (8) Kesenian, dan (9)
Keterampilan Khusus.
Kemudian,
untuk SMP ditambah dengan bidang studi Bahasa Daerah,Bahasa Inggris, dan
Pendidikan Keterampilan, baik yang pilihan terikat maupun pilihan bebas.
Sedangkan untuk SMA sudah barang tentu ada bidang studi berdasarkan jurusan,
baik IPA dan IPS. Pada jenjang SMK dikenal dengan Kurikulum 1976. Lalu, GBPP
untuk Kurikulum 1975 dikenal dengan format yang sangat rinci.
Post a Comment for "SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA. Bagian Kedua "