SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA. Bagian Pertama.


Meski tidak menyentuh kepada perubahan kurikulum, namun kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim , cukup fenomenal dan menjadi salah satu yang viral di media sosial, khususnya lagi di kalangan guru dan dunia pendidikan. Salah satu kebijakan yang diambil menteri muda tersebut berkaitan langsung dengan peran gurudi kelas, yaitu penyederhanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dtuangkan dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019.
Saat ini, Kurikulum 2013 atau dikenal pula dengan K13, masih tetap dipakai dan terus dilakukan perbaikan atau revisi guna mencari format yang ideal dan dalam dalam pelaksanaannya lebih mudah diterapkan oleh guru dan sekolah. Kurikulum pada dasarnya tidak bersifat baku, apalagi kaku. Kurikulum bersifat dinamis dan terus berkembang seiring dengan perubahan dan perkembangan masyarakat yang ada, sehingga dalam kurun waktu tertentu dapat dipastikan akan terjadi perubahan, setidaknya revisi atau perbaikan yang terkait dengan berbagai unsur dan elemen dalam kurikulum tersebut, seperti strategi pembelajaran dan sebagainya.

Dalam kurun sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, telah terjadi berbagai perubahan dan perkembangan kurikulum yang digunakan di sekolah, baik mengenai nama maupun esensi kurikulum itu sendiri. Berdasarkan  buku “ The Hidden Curiculum. Membangun Karakter Melalui Kegiatan Kurikuler” yang dikarang oleh Rohinah M.Noor, MA, bahawa perkembangan dan perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia dimulai pada tahun 1947, atau 2 (dua) tahun sesudah Indonesia merdeka.
Pada tahun 1947, kurikulumnya bernama ‘Rencana Pelajaran 1947’. Pada saat itu Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Mr.Suwandi  membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia, namun istilah ‘ kurikulum ‘ belum digunakan. Isi pokok Rencana Pelajaran 1947 terdiri dari  : (1) Daftar jam pelajaran atau struktur program; (2) garis-garis besar program pengajaran. Struktur program dibagi menjadi (1) struktur program yang menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah, (2) struktur program yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
Dalam Rencana Pelajaran yang disusun harus memperhatikan : (1) mengurangi  pendidikan pikiran, (2) menghubungkan isu pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, (3) memberikan perhatian kepada kesenian, (4) meningkatkan pendidikan watak, (5) meningkatkan pendidikan  jasmani, dan (6) meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat.  Pada ‘Rencana Pelajaran 1947 ‘ ini merupakan kurikulum dengan mata pelajaran terpisah-pisah atau ‘ separated curriculum’ .
Kemudian, pada tahun 1950, atau sekitar 6 (enam) tahun kemudian, lahir lagi ‘Rencana Pelajaran 1950’ dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah. Kurikulum tersebut masih relatif sama dengan Rencana Pelajaran 1974. Kembali, istilah kurikulum masih tidak digunakan, yang dipakai adalah Rencana  Pelajaran. Dalam Rencana Pelajaran 1950 tersebut juga masih merupakan kurikulum dengan mata pelajaran yang terpisah-pisah atau ‘ separated curriculum’ .
---- bersambung-----


Post a Comment for "SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA. Bagian Pertama."