CATATAN PERJALANAN PELAIHARI -BATULICIN. Bagian 1. HUJAN SEPANJANG JALAN

Siang itu, Jumat, 3 September 2021, sekitar pukul 15.00 WITA saya dijemput  untuk melakukan perjalanan ke Batulicin, Ibukota Kabupaten Tanah Bumbu.  Siang itu kondisi cuaca di kota Pelaihari dan sekitarnya sejak dari pagi terus diguyur hujan, kadang berhenti tetapi kemudian turun lagi dengan derasnya. Memang, dalam beberapa hari ini kondisi cuaca di seluruh wilayah Kalimantan Selatan mendung dan hujan, baik pagi, siang , maupun malam hari. 

Mobil yang saya tumpangi bersama dengan 3 kawan lainnya berjalan pelan meninggalkan kota Pelaihari yang masih diguyur hujan menuju Batulicin. Perkiraan lama perjalanan disaat kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan keadaan jalan yang licin ini akan relatif lama dibandingkan dengan kondisi cuaca panas atau normal. Perkiraan waktu tempuh saat kondisi normal sekitar 4-5 jam lebih,sedangkan kondisi cuaca hujan dan jalan yang licin kemungkinan 6 jam lebih. 

Sepanjang jalan dari Pelaihari hingga perbatasan Kabupaten Tanah Laut dengan Kabupaten Tanah Bumbu turun hujan yang bervariasi,terkadang deras,ringan, hingga berhenti sebentar.  Kondisi jalan yang terkena air hujan membuat mobil sulit untuk melaju cepat,karena jalannya licin atau ada lobang di tengah jalan yang tergenang air. Kami berhenti sebentar di masjid At-Taqwa Kintap Kecil Kecamatan Kintap untuk melaksanakan shalat  Ashar berjamaah dan kemudian membeli makanan ringan di mini market dekat masjid tersebut. Waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 17.15 WITA.

Sementara itu, dekat masjid tersebut ada perbaikan jembatan sehingga arus lalu lintas terhenti guna saling bergantian  melintas pada bagian jalan yang tersisa.  Setelah menunggu giliran melintas, mobil kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang relatif masih jauh. Hujan masih belum terlihat akan berhenti sore menjelang senja itu, bahkan ketika kami memasuki wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pun hujan masih terus menurus turun, meski tidak deras. Malam mulai menyelimuti alam, namun hujan masih belum berhenti membasahi sang bumi. Perjalanan melintasi bumi BERSUJUD , Kabupaten Tanah Bumbu terus dilanjutkan.

Menjelang waktu Magrib kami berhenti di sebuah musola yang berada di pinggir jalan trans Kalimantan menuju Batulicin. Seusai melaksanakan shalat Magrib perjalanan kembali dilanjutkan dengan kondisi cuaca malam itu yang masih hujan, meski turun rintik-rintik. Waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 19.00 WITA. Perjalanan menuju ke Batulicin berhenti kembali ketika menjelang shalat Isya di daerah Sabamban guna makan malam di sebuah warung nasi lalapan. Kondisi jalan yang banyak rusak dan sulit dilalui dan kondisi cuaca yang dingin rupanya dapat membuat lapar datang lebih cepat.

Sekitar pukul 20.15 WITA  perjalanan dilanjutkan kembali menuju Batulicin  dengan kondisi hujan yang mulai reda. Perjalanan malam itu terasa berat dan melelahkan karena selain kondisi cuaca yang tidak menentu, juga disebabkan kondisi jalan yang relatif banyak yang rusak berat di daerah menuju Batulicin, seperti daerah sebelum pantai  Pagatan.  Hari semakin malam dan dingin ketika mobil mulai memasuki wilayah Batulicin karena di daerah tersebut juga baru diguyur hujan. Akhirnya, sekitar pukul 21.00 WITA sampai di Kota Batulicin, dan selanjutnya mencari hotel untuk menginap malam itu guna beristirahat dari perjalanan jauh ini.

---- cerita bersambung ke tulisan berikutnya....


2 comments for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI -BATULICIN. Bagian 1. HUJAN SEPANJANG JALAN "