Mobil yang saya tumpangi bersama dengan 3 kawan lainnya berjalan pelan meninggalkan kota Pelaihari yang masih diguyur hujan menuju Batulicin. Perkiraan lama perjalanan disaat kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan keadaan jalan yang licin ini akan relatif lama dibandingkan dengan kondisi cuaca panas atau normal. Perkiraan waktu tempuh saat kondisi normal sekitar 4-5 jam lebih,sedangkan kondisi cuaca hujan dan jalan yang licin kemungkinan 6 jam lebih.
Sementara itu, dekat masjid tersebut ada perbaikan jembatan sehingga arus lalu lintas terhenti guna saling bergantian melintas pada bagian jalan yang tersisa. Setelah menunggu giliran melintas, mobil kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang relatif masih jauh. Hujan masih belum terlihat akan berhenti sore menjelang senja itu, bahkan ketika kami memasuki wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pun hujan masih terus menurus turun, meski tidak deras. Malam mulai menyelimuti alam, namun hujan masih belum berhenti membasahi sang bumi. Perjalanan melintasi bumi BERSUJUD , Kabupaten Tanah Bumbu terus dilanjutkan.
Menjelang waktu Magrib kami berhenti di sebuah musola yang berada di pinggir jalan trans Kalimantan menuju Batulicin. Seusai melaksanakan shalat Magrib perjalanan kembali dilanjutkan dengan kondisi cuaca malam itu yang masih hujan, meski turun rintik-rintik. Waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 19.00 WITA. Perjalanan menuju ke Batulicin berhenti kembali ketika menjelang shalat Isya di daerah Sabamban guna makan malam di sebuah warung nasi lalapan. Kondisi jalan yang banyak rusak dan sulit dilalui dan kondisi cuaca yang dingin rupanya dapat membuat lapar datang lebih cepat.
---- cerita bersambung ke tulisan berikutnya....
Perjalanan mengasyikkan
ReplyDeleteSetiap perjalanan ada cerita/kisah dan maknanya masing-masing
Delete