Bagian 1. BIMBINGAN
DARING MALAM PERTAMA
Diawali dengan komunikasi penulis dengan Ibu Yuli Rinawati selaku Ketua IGI
Barito Timur pada malam Minggu, 6 Juli 2019, pada pukul 19.23WIT, yang isinya “
Malam bu Yuli, apakah bu Diana ada menginformasikan akan perlu disiapkan
seorang moderator yang akan memandu kegiatan daring malam ini dan seterusnya…”.
Lalu, Ibu Yuli Rinawati membalas pesan penulis melalui WA tersebut dengan
mengirim pesannya pada pukul 19.23 WIT, yang isinya “ Ada bapak… tadi saya
sdh tawarkan…”.
Kegiatan bimbingan online secara daring ini merupakan bagian dari tindak
lanjut kegiatan Workshop SAGUSAKU dan SAGUSABLOG yang dilaksanakan oleh
Pengurus IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kabupaten Barito Timur, Provinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 1-2 Juli 2019 yang lalu. Kegiatan bimbingan online
secara daring (dalam jaringan) ini mulai dilaksanakan dari tanggal 6 Juli
hingga 10 Agustus 2019 nantinya dengan waktu dimulai dari pukul 19.30
hingga pukul 20.30 WITA
Kemudian, pada pukul 19.25 WIT, Ibu Yuli Rinawati yang bertindak selaku
moderator kegiatan bimbingan online daring malam pertama ini dengan
mengirim pesannya pada grup WA, yang isinya “Selamat malam. Bapak ibu Guru
Hebat. Malam ini. Merupakan malam pertama Kita Daring. Silakan bapak Maslani
atau Ibu Diana dulu…..”. Selanjutnya, penulis selaku pembimbingan online
secara daring pada malam pertama ini mengirim pesan melalui pada pukul 19.32
WITA, yang isinya “ Baik Ibu Yuli, mari kita bersama membuka kegiatan
dari pada malam ini dengan berdoa kepada Tuhan YME menurut agama dan
kepercayaan kita masing-masing, agar kegiatan kita malam ini dapat berguna bagi
diri kita sebagai guru dan tentunya juga bagi siswa dan dunia pendidikan pada
umumnya. Berdoa…mulai… .. aamiiin”.
Setelah mengirim pesan pembukaan tersebut, penulis melanjutkannya dengan
pesan berikutnya yang dikirim pada pukul 19.36 WITA, yang isinya “Selamat
Bapak/Ibu HEBAT yang tergabung dalam IGI Kabupaten Barito Timur, Kalimantang
Tengah. Semoga saat ini Bapak/Ibu dalam kondisi sehat wal afiat dan dapat
meluangkan waktunya untuk menyimak dan aktif dalam kegiatan daring malam ini.
Saya sendiri, alhamdulillah, saat ini sudah agak pulih setelah sehari kemarin
istirahat dari kelelahan karena melakukan perjalanan panjang, Pelaihari
(Kalsel) – Tamiang Layang dan Ampah (Kalteng) beberapa hari yang lalu…Bagaimana
Bapak/Ibu, ada informasi atau kabar lainnya.?”
Ternyata, penulis sempat salah kirim pesan tersebut ke WA pribadi Ibu Yuli
Rinawati, seharusnya dikirim pada WA grup ‘ Workshop Sagusagu & Blog” yang
dibuat khusus dalam rangka pembimbingan online secara daring.
Pesan penulis tersebut diteruskan Ibu Yuli Rinawati WA grup pada sekitar
pukul 19.37 WITA. Kemudian, Nurjanah, salah satu peserta bimbingan online
membalas pesan penulis dengan mengirim pesan pada pukul 19.51 WIT, yang isinya
“ Selamat malam Ibu @Yuli R. J IGI Kalteng, Selamat malam @Bu
Diana IGI Kalteng, Selamat malam @Maslani”.
Penulis
kembali mengirim pesan pada pukul 20.00 WIT, yang isinya “ Maaf,
sebelmunya, pada malam ini , saya sedikit membahas tentang menulis yang
kaitannya dengan catatan sebuah perjalanan sebagaimana saya alami dari beberapa
waktu lalu. Hal tersebut dalam upaya memberikan contoh nyata bagaimana kita
meningkatkan frekwensi dan kemampuan menulis. Sebab, menulis itu tidak dibatasi
oleh suatu masalah atau topik semata, namun deminsi menulis itu luas dan
menyangkut masalah apa saja, termasuk kisah atau catatan perjalanan yang kita
lakukan setiap hari atau pada momentum tertentu, seperti perjalanan saya dari
Pelaihari- Tamiang Layang tadi. Ada banyak kisah atau catatan yang
tersimpan dalam perjalanan tersebut, mulai dari berangkat, saat perjalanan,
saat kegiatan, hingga sampai di rumah kembali. Itulah cara kita untuk
‘mengabadikan’ catatan atau kisah perjalanan kita, yang nantinya akan dibaca
oleh anak cucu kita di kemudian harinya. Bagaimana Bapak /Ibu Guru HEBAT,
sudahkan Anda menulis kisah perjalanannya?”
Kemudian, Lina Wati, salah satu peserta bimbingan online perdana malam ini
mengirim pesannya pada pukul 20.13 WITA, yang isinya “ Selamat malam bapak…
Saya mau bertanya tentang bikin catatan biografi diri sendiri boleh tidak pak….
Dimasukan dalam cerpen…” Penulis menanggapi pesan tersebut di atas dengan
mengirim pesan pada pukul 20.17 WITA, yang isinya “ tentu, boleh sekali
bu Lisna Wati, tinggal diolah atau dirancang jalan ceritanya, siapa tokoh utama
dan tokoh lainnya, waktu, lokasi, dan sebagainya. Saya pernah membantu mengedit
cerpen karangan seorang guru yang menggunakan kisah pribadinya sendiri menjadi
cerpen, dengan tokoh utamanya dirinya sendiri, termasuk namanya yang asli,
bukan disamarkan”.
Lalu, Nor Sofianingtyas, salah satu peserta bimbingan online secara daring
mengirimkan
pesannya pada pukul 20.18 WIT, yang isinya” inspirasi yg
super sekali…
klo boleh memberi masukkan
Bpk /ibu mulai sekarang biasakan menulis kegiatan bapak ibu sehari-hari secara
sistematis dalam laptop supaya pada saatnya bpk ibu perlu tinggal copy paste.
Apa saja kegiatannya seperti buku dairy… nah ini klo uda panjang bisa tuh jadi
cerpen”.

Ibu Yuli Rinawati selaku moderator menanggapi pesan dari Nor Sofianingtyas
di atas dengan mengirim simbol acungan jempol. Tidak lama kemudian, Lisna Wati
mengirim pesan menanggapi pesan penulis sebelumnya pada pukul 20.21 WIT, yang isinya
“ Ok makash pak info ya jd semangat mw bkin juga… Brapa maksimal cerpen yang
bisa di jadikan sebuah buku pak….”. Sementara itu, pemilik akun yang
bernama Iin Mom Chisty menanggapi pesan Nor Sofianingtyas dengan pesan berupa
simbol 2 jari jempol.
Nurjanah kembali mengirim pesannya pada pukul 20.22 WIT, yang isinya “ Sedang
mencoba menulis cerpen bermuatan moral, semoga bisa..ini masih dikumpulkan di
note hp.. mohon
terus bimbinganya bpk/Ibu nara sumber 
” .
Pada sisi lain, penulis menanggapi pesan dari Nor Sofianingtyas sebelumnya,
pada pukul 20.23 WIT, yang isinya “ Sangat betul sekali, tidak terkecuali
kegiatan bimbingan online secara daring pada malam pertama ini dan seterusnya.
Saya saat ini, sambil membaca, menyimak, dan memberikan informasi dan
bimbingan, sudah memulai menulis catatan kegiatan ini dengan judul ” CATATAN
KEGIATAN DARING BERSAMA IGI BARTIM. Bagian 1. Kegiatan Bimbingan Online
Daring Malam Pertama.” Bagaimana dengan bapak/ibu HEBAT ?


Gamaliel Galing, mengirim pesannya pada pukul 20.23 WIT dengan menggunakan
simbol gambar 6 jempol, dan demikian pula dengan pemilik akun WA Iin Mom
Christy mengirim pesan dengan 1 jempol. Sementara itu, Lisna Wati,
menanggapi pesan penulis sebelumnya dengan mengirim pesan pada pukul 20.24 WIT,
yang isinya “ Kereen bapak…. Ga ada yang luput dr tulisan ya pak… 

“



Menanggapi pesan dari Lisna Wati pukul 20.21 WIT, yang isinya “ Ok
makash pak info ya jd semangat mw bkin juga… Brapa maksimal cerpen yang bisa di
jadikan sebuah buku pak….”. Penulis menjawabnya pada pukul 20.25 WIT, yang
isinya “ menurut info dari penerbit, bahwa sebuah tulisan menjadi sebuah
buku yang terbit nantinya sedikitnya 100 halaman, baik dari halaman cover,
pengantar, isi, hingga yang lainnya. dengan ukuran yang ada pada penerbit.
Intinya, mengenai banyaknya halaman dapat diatur nantinya saat masuk ke
penerbitan…”. Pada pukul 20.28 WIT,Lisna Wati membalas pesan penulis
sebelumnya dengan pesannya yang isinya “ Ok pak… Makasih info ya….”.
Mita Wahyuni juga menanggapi pesan Lisna Wati sebelumnya, dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.31 WIT, yang isinya “ Saya juga mau bikin buku
tentang perjalanan hidup saya..jatuh bangun,kegagalan dan kehilangan..saya
ingin menceritakan dalam sebuah buku..mohon bimbingannya
”. Penulis menanggapi
pesan Mita Wahyuni di atas, dengan mengirim pesan pada pukul 20.34 WIT, yang
isinya “ Mantap bu Mita Wahyuni, mulai saja menulis dari saat
kelahirannya, keluarga, hingga kondisi saat ini. Boleh saja menggunakan nama
samaran atau bukan aslinya, tetapi lebih baiknya dengan nama sendiri, baik nama
panggilan atau selengkapnya “. Lalu, Mita Wahyuni membalas pesan penulis
pada pukul 20.41 WIT , yang isinya “ Makasih ya pak dukungannya
”.



Selanjutnya, penulis menanggapi pesan dari Nurjanah sebelumnya, dengan
mengirim pesan pada pukul 21.02 WIT, yang isianya “ Cerpen yang sesuai
dengan profesi sebagai guru pendidikan karakter, PPKn… iyakah bu..mantap, dan
lanjutkan”. Tidak lama kemudian, Ibu Yuli Rinawati selaku moderator
mengirim pesannya pada pukul 21.06 WIT, yang isinya “ Ayoooo Bapak ibu
hebat. Isi waktu.kita di saat senggang untuk terus menuĺis. Kita
akan untuknsekali “. Pemilik akun WA Ernawati IGI Bartim
mengirim pesanya pada pukul 21.11 WIT dengan simbol satu jempol menanggapi
pesan Nor Sofianingtyas sebelumnya.
Penulis selaku pembimbing online secara daring pada malam pertama
ini, kembali mengirim pesan yang ditujukan kepada Ibu Yuli Rinawati selaku
moderator pada pukul 21.19 WIT, yang isinya “ Bagaiman Ibu modertaor? sampai
pukul berapa kegiatan bimbingan online secara daring malam ini? Kalau ditempat
kami sudah menujukkan pukul 21.19 WIT?”. Berikutnya, penulis mengirim pesan
lagi berupa tautan laman dari blog IGI yang memuat tulisan tentang kegiatan
bimbingan online secara daring bagian 1 pada pukul 21.23 WIT yang isinya
“ https://blog.igi.or.id/catatan-kegiatan-daring-bersama-igi-bartim-bagian-1-kegiatan-bimbingan-online-daring-malam-pertama.html“, disertai
pesan yang isinya “ Tulisan pertama tentang kegiatan bimbingan online secara
daring malam pertama ini yang sudah terkirim di blog IGI ”.
Kembali, penulis mengirim pesan berupa laman blog IGI, yang dikirim pada
pukul 21.27 WIT, yang isinya “ https://blog.igi.or.id/catatan-kegiatan-daring-bersama-igi-bartim-bagian-2-kegiatan-bimbingan-online-daring-malam-pertama.html “, disertai
pesan yang isinya “Tulisan kedua tentang kegiatan bimbingan online daring pada
malam pertama ini…”. Tidak berapa lama kemudian penulis mengirim pesan pada
pukul 21.35 WIT, yang isinya “ Baiklah bapak/ibu hebat, untuk kegiatan
bimbingan online secara daring pada malam ini kita cukupkan sampai di sini
dulu, semoga apa yang saya informasikan selama sekitar 2 jam ini, dapat
bermanfaat dan terus menginspirasi bapak/ibu hebat untuk menulis, menulis, dan
menulis. Terima kasih dan selamat malam, selanjutnya saya serahkan
kembali kepada moderator. Selama malam”.
Beberapa lama kemudian, Jumakir IGI Bartim mengirim pesannya pada pukul
22.01 WIT, yang isinya “ maaf terlambatmengikuti karena baru pulang dari
tempat teman yang lagi hajatan
” .

Demikian tulisan ketiga hasil kegiatan bimbingan online secara
daring dengan moderator Ibu Yuli Rinawati, Ketua IGI Barito Timur, Kalimantan
Tengah, dan penulis selaku pembimbing kegiatan online secara daring
tersebut, yang berakhir pada pukul 22.00 WIT.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 2. BIMBINGAN DARING MALAM KEDUA
Kembali, kegiatan bimbingan online melalui dalam jaringan (daring) grup WA”
Workshop Sagusaku & Blog” dibuka
pada Ahad, 7 Juli 2019, pukul 20.00 WIT oleh Ibu Yuli Rinawati selaku
moderator, yang sekaligus pula selaku Ketua IGI Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah. Kegiatan dibuka kegiatan bimbingan online malam kedua ini
dengan menyapa peserta bimbingan online melalui pesan yang dikirimnya pada
pukul 20.00 WIT, yang isinya “ mari kita
bersama membuka kegiatan dari pada malam ini dengan berdoa kepada Tuhan YME
menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing, agar kegiatan kita malam ini
dapat berguna bagi diri kita sebagai guru dan tentunya juga bagi siswa dan
dunia pendidikan pada umumnya.
Berdoa...mulai... .. aamiiin”.
Kemudian, Ibu Yuli Rinawati mengirim pesan lagi pada pukul 20.04 WIT, yang
isinya “Selamat malam.bapak Maslani”
, dan pukul 20.05 WIT, yang isinya “Selamat
malam Diana”, “Tadi malam.Bapak
Jumakir..telat gabung..karena ada acara”, dan “Bapak Jumakir mana yaa”. Lalu, pada pukul 20.06 WIT, kembali
mengirim pesan yang isinya “Selamat
malam.bapaj ibu guru hebat si kabupaten Barito timur “.
Pada pukul 20.06 WIT penulis mengirim pesan, yang isinya “Selamat
malam bu Yuli , bu Diana, dan rekan guru HEBAT yang tergabung dalam
bimbingan online daring malam ini... moga semuanya dalam kondisi sehat wal
afiat, dan tentunya dapat menyempatkan diri dalam mengikuti kegiatan berbagi
pengalaman malam ini ditengah kesibukan dan kebersamaan dengan keluarga
tercinta di rumah masing-masing...”, dan pada pukul 20.09 WIT, yang isinya
“Baiklah, bapak/ibu guru HEBAT IGI Bartim
yang saya hormati. Malam ini saya ingin berbagi tentang apa itu artikel dan
makalah. Materi tersebut terkait dengan
adanya peserta workshop lalu yang ada menulis artikel”
Selanjutnya, penulis mengirim pesan lagi pada pukul 20.09 WIT, yang isinya
“ANTARA ARTIKEL dan MAKALAH”. Tulisan itu
memiliki banyak pengertian dan pemahaman yang berbeda. Secara umum, tulisan
dapat diartikan segala bentuk penggunaan simbol huruf/alfabet yang digunakan
untuk menyebutkan atau mengatakan sesuatu benda, orang, dan sebagainya. Dalam
arti khusus, tulisan dapat dimaknai dengan kata, kalimat, dan frase yang
tersusun secara terstruktur, memiliki makna, manfaat, dan sebagainya”.
Nurjanah selaku peserta bimbingan online secara dalam pada malam kedua ini
mengirim pesan pada pukul 20.13 WIT, yang isinya “Selamat malam”. Sementara itu, Ibu Yuli Rinawati menanggapi pesan
penulis tentang artikel dan makalah dengan memberikan tiga simbol acungan
jempol. Kemudian, penulis mengirimkan pesan lagi pada pukul 20.20 WIT, yang
isinya “Halo, bapak/ibu Hebat... ada komentar atau pendapat tentang artikel
menurut pemahamannya selama ini?”.
Selanjutnya, pada pukul 20.22 WIT
penulis mengirim pesan lagi yang isinya ” Baiklah
bapak/ibu , saya lanjutkan tentang artikel..,” dan “Artikel merupakan salah satu bentuk tulisan yang banyak dikenal dalam
dunia media cetak atau persuratkabaran. Artikel dapat berupa tulisan tentang
seseorang publik figur, masyarakat, benda, dan sebagainya yang lebih bersifat
‘cerita’singkat dan tidak terlalu mengandung unsur ilmiahnya atau akademik.
Ulasan atau paparan dalam artikel banyak diisi dengan fakta, data, atau bahkan
opini sang penulisnya. Tulisan dalam bentuk artikel relatif sedikit, sekitar
500-1000 karakter kata, dan dapat disertakan didalamnya dengan gambar/foto,
grafik, dan sebagainya sebagai bahan
pendukung”.
Pada pukul 20.24 WIT, Jumakir, salah peserta bimbingan online mengirim
pesan, yang isinya “ Saya hadir bu
yuli,...menyimak”. Lalu, Ibu Yuli Rinawati selaku moderator membalas pesan
Jumakir tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.25 WIT, yang isinya “Mantappp..share yg di lakukan pak Jumakir di
FB. saya suka”. Lisna Wati, peserta yang bergabung dalam bimbingan online
malam kedua ini juga ikut mengirim pesan pada pukul 20.25 WIT, yang isinya “Hadiir... 😊”.
Penulis menanggapi pesan yang dikirim oleh Jumakir
sebagaimana dikirim oleh Ibu Yuli Rinawati pada pukul 20.29 WIT, yang isinya
“ iya
bu, pak Jumakir atau 'Kang Jo' yang saya baca pada artikel yang terbarunya, sudah
luar biasa menulisnya... terus menulis
'kang jo'. Gaya tulisannya pada artikelnya yang baru sudah lebih rileks,
santai, dan mudah dipahami, tidak kaku alias formal ”. Pesan penulis
tersebut dibalas oleh Jumakir dengan mengirim pesannya pada pukul 20.31 WIT,
yang isinya “ Tksh pak, ...sesuai saran
dan koreksi sampean nnt sy benahi tentang koneksitas antara gambar dan tulisan🙏
”.
Kemudian, pesan balasan dari Jumakir tersebut kembali
penulis komentari dengan mengirim pesan pada pukul 20.34 WIT , yang isinya
“ Tentunya
semua berproses pak, tidak serta marta semuanya jadi baik apalagi sempurna.
Dulu saya mengirim tulisan pada blog IGI tanpa gambar sama sekali, akhir-akhir
ini saja disertai gambar, baik gambar yang
aslinya atau ilustrasinya. Saya dulu belum paham cara memasukkan gambar
pada aplikasi atau format dalam tulisan pada blog IGI tersebut”.
Komentar penulis di atas kembali dibalas Jumakir
dengan mengirim pesannya pada pukul 20.36 WIT, yang isinya “ Mohon
penjelasan pak Maslani dan bu Diana, untuk penerbitan buku langkah2 apa yang
perlu diperhatikan baik syarat atau kriterianya....ini sy sudah siapkan utk
penerbitan buku, yg sy tau baru ttg jumlah halaman min 100, dan punya sy sdh
mencapai 130 hal..Mohon bimbimbingan🙏”, dan pesannya pada pukul
20.38 WIT, yang isinya “ Ok, pak siap. Tksh atas motivasix👍”.
Sementara itu, peserta bimbingan online yang bernama
Gamaliel Galing mengirim pesannya pada pukul 20.42 WIT, yang isinya “ Met malam”, lalu dibalas oleh Ibu Yuli
Rinawati selaku moderator dengan mengirim pesannya pada pukul 20.44 WIT, yang
isinya “ Malam.pak.Gamaliel. selamat bergabung”. Ibu Yuli Rinawati juga
membalas pesan Jumakir sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul 20.45
WIT, yang isinya “ Kang Jo.. untuk pencetakan buku.. asal sdh siap. Akan si fasilitasi dg
percetakan IGI punya. Murah. Cepat”.
Penulis menanggapi
pesan Jumakir tersebut dengan mengirim pesan pada pukul 20.45 WIT, yang
isinya “ Selangkah labih maju pak Jumakir ini.. Penerbitan buku menjadi titik
puncak dari kegiatan workshop SAGUSAKU, sesuai dengan namanya, Satu Guru Satu
Buku. Lalu, mengenai syarat menerbitkan buku secara mandiri melalui penerbitan
yang resmi, antara lain syaratnya bahwa naskah buku tersebut original atau asli
hasil karya kita, baik sendiri atau kelompok;
ada konsep cover/halaman, kata pengantar, daftar isi, hingga daftar
pustakanya. Jumlah halaman yang ada pada konsep tidak mesti sama nantinya
dengan hasil cetak buku yang terbit, karena adanya perbedaan ukuran buku
penerbitan. Kalau terlalu sedikit jumlah halamannya pada konsep naskah buku
yang mau dicetak atau diterbitkan itu, maka akan berdampak pada hasil cetaknya
nanti yang kurang tebal alias tipis. Namun demikian, jangan khawatir, kita
dapat menambah atau memperbanyak halaman buku dengan cara meminta pendapat
tokoh-tokoh, yang terkait dengan buku kita tersebut, sehingga akan memperbanyak
jumlah halaman buku nantinya “.
Pada pukul 20.45 WIT, Ibu Yuli Rinawati selaku
moderator kegiatan bimbingan online ini, memberikan terhadap pesan penulis
sebelumnya tentang mencetak buku, dengan mengirim pesan yang isinya “ Betul pak Maslani. Sama seperti buku
saya. Ada sambutan ketu. IGI. Bpk Bupati. Bapak Kadis. Dan foto2 yg berkaitan
dg atrikel atau hasil tulisan yg kita tulis nanti”,dan pada pukul 20.49 WIT, yang
isinya “ Silakan berkreasi pak Jum. Good
luck. Saya juga sdh menginfo kan penerbit kita. Dan tim editing. Sdh siap dg no
ISBN. Cover dan nyetak” , dan “ Bapak
Ibu Guru Hebat lain nya.. mana yaa...”.
Selanjutnya, Jumakir kembali menanggapi pesan penulis
sebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 20.52 WIT, yang isinya “ Tksh
pak atas penjelasanx, ....mengenai point original, insya Alloh ya, krn buku yg
akan sy terbitkan adalah karya KTI sy yg sy ikutkan lomba ditingkat Nasional
dan alhamdulillah mendapat The Best Ten, dr 300 lebih peserta. Dengan judul
Metode KANGJO (kasih bocoran sedikit)” . Penulis juga menanggapi pesan Ibu
Yuli Rinawati yang menanyakan mana peserta bimbingan online lainnya dengan
mengirim pesan pada pukul 20.52 WIT, yang isinya “ ya,
mana bapak/ibu yang kemarin menulis artikelnya @Candra Lesmana IGI Bartim @Evi
Ika P Sinulingga IGI Bartim @Fitriadi IGI Bartim @Listin N. IGI Bartim @Rayani
Marei IGI Bartim ,dan @Zahratul M IGI Bartim”.
Menannggapi pesan dari Jumakir, Nurjanah mengirim
pesannya pada pukul 20.53 WIT dengan mengirimkan simbol jempol tiga jari. Kembali, Jumakir mengirim pesannya pada pukul
20.54 WIT menanggapi pesan bu Yuli Rinawati, yang isinya “ Nah,
masalah cover blm ada pengalaman, perlu colek pak Amir🙏”. Penulis kembali menanggapi pesan Jumakir,
dengan mengirim pesan pada pukul 20.54 WIT, yang isinya “ Makin
mantap saja 'Kang Jo' ini, ternyata sudah punya 'tabungan' tulisan untuk menjadi buku. Buku yang berguna
untuk membantu guru meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya..”.
Kembali, Ibu Yuli Rinawati menanggapi pesan Jumakir,
dengan mengirim pesannya pada pukul 20.56, yang isinya “ Pak jum. Cover itu kita bisa minta editor langsung yg buat. Tinggal
thema nya mau yg seperti apa. Sesuai isi buku. Nanti bisa di Fasilitasi.. itu
jika kita ga nyiapin sendiri” dan “ Sama
seperi cover buku saya. Itu mereka yg siapkan.. langsung..”.
Jumakir menanggapi pesan Ibu Yuli Rinawati tersebut
dengan mengirim pesannnya pada pukul 20.57 WIT yang isinya “Tksh, atas pencerahanx. ...minta tolong bu yuli....lega🙏”,
dan Ibu Yuli Rinawati mengirim pesan kembali pada pukul 20.57 WIT , yang
isinya “Nanti mereka bisa komunikasi langsung.. ke kang Jo nya” .
Jumakir membalas pesan Ibu Yuli Rinawati dengang
mengirim pesan pada pukul 20.58 WIT berupa simbol jempol dua jari. Kemudian,
Ibu Rinawati membalas lagi dengan mengirim pesannya pada pukul 20.58, yang
isinya “ Siap..kita akan bantu sepenuh nya..
dan saya sdh komunikasokan ke penerbit IGI sama dg penerbit buku saya dan Bu
Diana “.
Penulis kembali mengirim pesan berupa materi
pembimbingan online pada pukul 20.58 WIT, yang isinya “ Sementara
itu, makalah merupakan tulisan yang lebih cenderung kepada hal-hal yang
bersifat ilmiah atau akademik, bersifat formal dan kaku, dengan struktur atau
sistematika yang sudah diatur sedemikian rupa, banyak mengutip berbagai
pendapat/opini ahli atau pakar, dan sebagainya. Jumlah tulisan dalam makalah
relatif lebih banyak, disertai dengan daftar referensi atau bahan pustaka yang
digunakan dalam penyusunan makalah tersebut”.
Menanggapi pesan penulis sebelumnya, Zahratun M,
sebagai peserta pembimbingan online malam itu mengirim pesannya pada pukul
20.58 WIT, yang isinya “sambil menyimak
juga pak”.
Ibu Yuli Rinawati selaku moderator pada kegiatan
bimbingan online malam kedua tersebut mengirim pesan yang ditujukan kepada
penulis pada pukul 21.02 WIT, yang isinya “ Bapak
Maslani.... kita sampai jam berapa yaa”, dan pukul 21:03 WIT, yang isinya “
Hanya 2 jam bapak ibu guru Hebat untul
kebersamaan kita menerima dan saling share dg narsum bapak Maslani“.serta,
pukul 21:04 WIT, yang isinya “ Setelah
selesai Narsum pertama 3 hari berikut.. kita aka share bersama.ibu Diana”.
Pada waktu berikutnya, Nurjanah kembali mengirim
pesannya pada pukul 21:05 WIT, yang isinya “ Untuk satu halaman kertas A4 dengan margins 3333, kalau dicetak jadi
buku apa tetap 1 halaman? Mohon penjelasan”. Lalu, Ibu Yuli Rinawati
menjawab dengan mengirim pesannya pada pukul 21:09 WIT, yang isinya “Ibu .. saat pencetakan tulisan ibu nanti
semua di atur oleh time editor. Setelah itu hasilnya di kembalikan dulu..
setuku apa tidak. Baik isi dan lain2 ya. Baru di cetak jika sdh nego ukuran
kertas. Pake kertas apa, berwarna apa tdk jika bergambar, dan cover nya setuju
apa tdk. Jika setuju batu di cetak dg hasil kesepakatam tadi. Dg kita kirim
dulu 70 %, setelah buku tiba. Segera kita kirim sisa biaya pencetakan dan
ongkirnya..”.
Penulis juga memberikan tanggapan atas pertanyaan
Nurjanah tersebut, dengan mengirim pesan pada pukul 21:10 WIT, yang isinya “kemungkinan besar bisa tdak sama, tegantung
nantinya buku memakai format apa, karena pihak percetakan atau penerbit
memberikan pilihan kepada penulisnya, mau bentuk buku yang bagaimana sesuai
dengan jumlah halaman naskahnya. atau konsep bukunya “. Kemudian, Ibu Yuli
Rinawati melanjutkan menjawab pertanyaan Nurjanah, dengan mengirim pesannya
pada pukul 21:10 WIT, yang isinya “ Kemarem
saya 300 buku pake ongkir yh paling murah 10 hari. Biaya nya 580.000 ribu
“, dan “ Minimal.20 buku” . serta
menanggapi pesan penulis di atas dengan mengirim pesan yang isinya “ Betul”.
Nurjanah kembali mengirim pesan yang ditujukan kepada
Jumakir, yang dikirimnya pada pukul 21.11 WIT, yang isinya “ Saya
juga mau tanya ke Pak Jum, untuk kumpulan puisi yang bisa dinilai menjadi angka
kredit, kriterianya bagaimana?”. Menanggapi pertanyaan dari Nurjanah
tersebut, Ibu Yuli Rinawati mengirim pesannya dengan dua simbol jempol.
Sedangkan pihak yang ditanya oleh Nurjanah belum memberikan tanggapan. Diskusi
dan pembincangan tentang penerbitan buku semakin panjang, dengan pertanyaan
yang diajukan oleh Nurjanah dan ditanggapi oleh Ibu Yuli Rinawati.
Penulis kembali menyapa peserta pembimbingan online
dengan mengirim pesan pada pukul 21:19 WIT, yang isinya “Baiklah bapak/ibu hebat... mungkin untuk menambah wawasan, saya
tambahkan informasi tentang " MEMAKNAI SUATU PERJALANAN DALAM BENTUK
TULISAN",dan pukul 21:20 WIT, yang isinya “Tulisan yang berkaitan dengan
suatu perjalanan yang tidak rutin, ada
yang berupa catatan perjalanannya yang berupa kisah yang berhubungan waktu,
tempat, orang, dan kegiatannya sesuai fakta yang ada, ada pula yang berupa
serba serbinya. Kalau bentuk tulisannya
serba serbi, maka dapat sajam masuk opini atau pendapat kita yang
mengomentari kondisi atau keadaan yang kita lihat ,kita dengar, kita rasakan,
dan sebagainya selama dalam perjalanan tersebut. Serba-serbi tersebut biasanya
sesuatu hal-hal yang dianggap kecil,
unik, aneh, dan sebagainya. Dengan demikian, dari satu kegiatan perjalanan,
dapat menghasilkan banyak tulisan, sesuai dengan kemampuan dan daya ingat kita
mengolahnya menjadi sebuah tulisan diinginkan “.Diskusi dan pembicaraan
dalam kegiatan pembimbingan online melalui daring masih berlanjut dan melebar
ke masalah angka kredit dan naik pangkat.
Penulis ada keperluan yang harus diselesaikan malam
itu, dan kemudian meminta izin kepada moderator untuk mundur dari kegiatan
pembimbingan online tersebut, dengan mengirim pesan pada pukul 21.30 WIT, yang
isinya “ bu moderator dan bapak/ibu yang
terhormat... mohon maaf, saya mohon undur diri lebih dulu dalam kegiatan daring
ini, karena ada sesuatu yang harus di selesaikan. Semoga apa yang dapat saya
bagikan dalam kesempatan ini ada manfaat nya bagi bapak/ibu semuanya. Selamat
malam dan terima kasih.. Salam literasi”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 3. BIMBINGAN DARING MALAM KETIGA
Setelah mendapat izin
dari Ketua IGI Barito Timur, Kalimantan Tengah, Ibu Yuli Rinawati, yang
biasanya juga menjadi moderator dalam kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan)grup WA “ Workshop Sagusaku & Blog”, maka penulis
membuka kegiatan bimbingan online tersebut pada pukul 20.12 WIT, Senin, 8 Juli
2019, yang isinya “ Assalamualaikaum... salamat malam bapak/ibu HEBAT yang tergabung dalam bimbingan online dalam
jaringan atau daring Workshop SAGUSAKU dan SAGUSABLOG yang dilaksanakan oleh Pengurus IGI (Ikatan
Guru Indonesia) Barito Timur, Kalimantan Tengah. Apa kabar semuanya? Semoga
semuanya dalam keadaan sehat wal afiat, dan tentunya siap kembali berdiskusi
dan berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman pada malam ketiga bimbingan online
secara daring malam ini, Senin, 8 Juli 2019”.
Pada
malam ketiga kegiatan bimbingan online secara daring malam itu dilanjutkan
dengan pesan pembuka penulis yang dikirim pada pukul 20.16 WIT, yang isinya
“ Halo
bapak/ibu... siapa yang hadir dalam kegiatan bimbingan online daring malam ini
boleh acungkan tangannya?... atau sapa dan senggol rekan lainnya..” Lalu,
pemilik akun WA Lisna Wati pada pukul 20.17 WIT mengirimkan pesannya berupa
simbol acungan jari yang diapit oleh 3 simbol wajah yang tersenyum. Kemudian,
Iin Mom Chisty juga menanggapi pesan penulis tersebut dengan mengirimkan
pesannya yang berupa simbol jari yang diacungkan pada pukul
20.18 WIT.
Berikutnya,
penulis selaku pendamping kegiatan pembimbingan online secara daring ini dengan
mengirim pesan pada pukul 20.23 WIT yang isinya “ Selama
beberapa hari ini, sesampai di rumah, saya
berupaya dengan sekuat tenaga dan
sekampuan daya ingat, sedikit catatan,foto, dan vedio yang ada, saya
menyelesaikan catatan perjalanan saya dari Pelaihari (Kalsel) hingga T.Layang
dan Ampah (Kalteng) beberapa hari lalu. Ada 26 tulisan yang sudah selesai ditulis dan dikirim ke blog IGI,
Kemudian, selama 2 (dua) malam lalu juga ada bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) ,dan saya sudah membuat tulisan dari kegiatan tersebut
sebanyak 7 (tujuh) , serta sudah dikirim pula ke blog IGI. Mudah-mudahan malam
ini banyak yang ikut aktif dalam
berdiskusi dan berbagi, sehingga semakian banyak yang dapat saya tulis
lagi..Bagaimana bapak/ibu, ada yang mau berbagi pengalaman tentang menulis atau
apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan menulis?”
Beberapa
saat kemudian, pemilik akun WA Sri Budiarti menanggapi pesan penulis sebelumnya
dengan mengirim pesan berupa simbol acungan jari pada pukul 20.26 WIT, yang
menandakan bahwa yang bersangkutan ‘hadir’ dalam kegiatan bimbingan online
secara daring ini. Penulis melanjutkan
mengirim pesan berikutnya pada pukul 20.26 WIT, yang isinya “ Bagi
bapak/ibu yang sudah punya tulisan, baik
artikel maupun cerpen, puisi, dan sebagainya, alangkah baiknya tulisan tersebut
dapat dikirim ke blog IGI. Selain disimpan pada blog igi tersebut, juga
dipublikasikan kepada pembaca dunia maya”.
Lalu,
penulis mengirimkan alamat akun atau laman blog IGI, blog.igi.or.id pada pukul
20.31 WIT. Pada pukul 20.34 WIT, penulis kembali mengirim pesan untuk menyapa
beberapa orang yang mulai bergabung dalam kegiatan bimbingan online malam
ketiga ini, yang isinya “Apa kabar bu @Bu
Diana IGI Kalteng , pa @Amir. IGI Kalteng
, @Jumakir IGI Bartim , dan bapak /ibu lainnya? Ada yang mau dibagi untuk kita
semua dalam kegiatan bimbingan online secara daring ini?”
Ariyos Patra Leden (Tanu) mengirim pesannya pada pukul 20.35 WIT, yang
isinya “ Hadir pak @Maslani . baru bisa mengikuti
kegiatan daring OL malam ini. Siap menyimak dulu. Sambil belajar menulis cerpen
pak. 🤭🙏🙏” .
Jumakir, salah satu peserta bimbingan online grup WA “ Workshop Sagusaku & Blog” yang aktif selama ini, menyambut
pesan pembuka penulis dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.40 WIT, yang isinya “ Assalamu'alaikum wrwb, maaf baru bs gabung krn baru datang dr rmh
tetangga yg lg hajatan, siap menyimak🙏” Demikian juga dengan
Nurjamah, yang mengirim pesannya pada pukul 20.42 WIT, yang isinya “ hadir 🙏🙏🙏” .
Kembali, Jumakir mengirim pesan pada pukul 20.42 WIT, yang isinya “ Mohon pencerahan pak Maslani, bu Diana,
kriteria dan aturan penulisan utk artikel yg bs dimuat di surat kabar🙏”. Ibu Diana Mulawarmaningsih, rekan penulis
sebagai narasumber juga hadir dalam kegiatan bimbingan online ini dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.43 WIT, yang isinya “ Saya tiap mlm hadir lho Pak Maslani. Menyimak setiap yg
disampaikan. 😊”.
Selanjutnya, Zahratul M juga menanggapi pesan pembuka penulis sebelumnya
dengan mengirim pesannya pada pukul 20,43 WIT, yang isinya “hadir pak . .baru menyimak pak. .masih sakit
gigi sampai kepala pusingnya “, dan dilanjutkan dengan pesan berikutnya
yang dikirim pada pukul 20.45 WIT, yang isinya “ pa tolong bagaimana susunan yg tepat pada daftar isi yg sesuai judul
artikel saya yg kemarin” . Kembali, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya pada pukul 20.47 WIT, yang isinya “ Kalau di Kalteng Pos. utk aturan standar spt yg disampaikan Pak
Maslani. maksimal 1000 karakter. dgn ketentuan: kertas A4, huruf TNR 12, Spasi
1,5. margin 3333.Meski demikian ... saya pernah juga menulis smp 1700-an
karakter shga 2 kali terbit.😊Masing2 surat kabar py aturan masing2. tpi
klo pengalaman di kalteng pos ya spt itu”.
Menanggapi pertanyaan Jumakir sebelumnya, maka penulis mengirim pesan pada
pukul 20.47 WIT yang isinya “ Baik pak
Jumakir alias 'Kang Jo', kalau selama
ini saya mengirim artikel ke redaktur koran Banjarmasin Post dan Radar
Banjarmasin, persyaratannya menulis
artikel/opini di koran tersebut sederhana saja, yaitu (1) jumlah karakter kata
sebanyak atau maksimal 1.000 ; (2) sertakan
scan ideintitas diri yang berlaku (KTP); (3) kirim ke alamat email yang dsiapkan oleh
redakstur. Informasi rinci dan lengkap
dapat dilihat pada korang tersebut, yang biasanya ada di bawah kolom /ruang
tulisan artikel/opini tersebut”.
Pada pukul 20.47 WIT, Zahratul M mengirim pesan yang isinya “ judulnya Antara Perjuangan Hidup dan
Pengabdian Guru Honorer”, dan pemilik akun WA yang benama Gamaliel Galing
juga mengirim pesannya pada pukul 20.48 WIT yang isinya “ Hadir “, dan “Ini lagi di muka laptop”. Penulis menanggapi
pertanyaan dari Zahratul M sebelumnya, dengan mengirim pesan pada pukul 20.48
WIT, yang isinya “ kalau artikel /opini
tidak perlu daftar isi, langsung saja dalam satu tulisan atau halaman...”
Penulis menambahkan kembali pesan yang sebelumnya sudah dikirim dengan
mengirim pesan pada pukul 20.54 WIT, yang isinya “ tambahan informasi... kalau di Banjarmasin Post, selain persyaratan di
atas, ada tambahan lagi, yaitu nomor
rekening bank, untuk transfer honor penulis artikel/opini tersebut”.
Memang, topik pembicaraan dan diskusi bimbingan online pada malam ketiga
ini lebih banyak pada penerbitan artikel atau opini ke media massa cetak atau
koran, sedangkan malam sebelumnya terkait dengan pencetakan atau penerbitan
buku. Pada pukul 20.54 WIT, Amir mengirim pesan yang isinya “ Saya hadir. Lupa saya ada level 2
PembaTik. Esok disuruh kepsek k Ampah,
Rabu ke dinas. Maka Rabu terakhir tugas pembatik. Membuat video pembajaran.
Dengan terpaksa mengundurkan diri PembaTik. Itu salah satu inti cerita dalam
buku "catatan 8,8 tahun pengandianku".
Kemudian, Jumakir menanggapi pesan penulis tentang syarat pemuatan artikel
di koran dengan mengirim pesannya pada pukul 20.56 WIT berupa simbol tiga
jempol. Penulis kembali mengirim pesan pada pukul 20.59 WIT, yang isinya berupa
gambar dengan disertai pesan “ Persyaratan
pengiriman tulisan opini pada koran BPost” , dan Jumakir mengirim pesannya
pada pukul 21.03 WIT, yang isinya “ Tksh”.
Selanjutnya pada pukul 20.03 WIT mengirim pesan yang isinya alamat laman koran
Radar Banjarmasin, yaitu http://epaper.radarbanjarmasin.co.id/.. disertai pesan
“ini alamat laman/web. koran radar dlm bentuk epeper..”.
Kembali, Jumakir mengirim pesan pada pukul 20.08 WIT yang isinya “Apakah tulisan kita bisa dtolak oleh surat
kabar? jika ya, Apa yg menyebabkn bisa ditolak, jika kriteria penulisan sdh
sesuai seperti yg disampaikan bu Diana, juga tulisan tidak mengandung SARA🙏”. Penulis membalas pesan Jumakir dengan
mengirim pesan pada pukul 21.15 WIT, yang isinya “ Sebenarnya tulisan kita tidak ditolak oleh redaktur, tetapi tidak
dimuat/diterbitkan karena berbagai
pertimbangan, salah satunya tulisan kita terseut sudah pernah dibahas penulis
lain, tulisan kita ditunda dulu untuk diterbitkan, dan sebagainya. Bagi kita,
jika dalam seminggu tulisan kita tidak terbit, dapat dikirim lagi melalui email ke redaktur. Bagitu pengalaman
saya salama ini. Sekali tidak terbit, kirim lagi, kirim lagi, dan seterusnya
hingga terbit tulisan tersebut, jika
seperti di koran BPost, yang menjadi banyak rujukan di Kalsel, redakturnya juga
memberikan kesempatan kepada pihak penulis non pendidikan, seperti ekonomi,
politik, susial budaya, dan sebagainya. Jadi, bukan masalah pendidikan semata.
Penulis artikel bidang pendidikan juga banyak, seperti dari dosen, pakar, dan
pemerhati pendidikan. Oleh sebab itu, antrian tulisan artikel relatif banyak di
meja radaktur..”.
Jumakir kembali menanggapi pesan penulis di atas, dengan mengirim pesan
pada pukul 21.16 WIT yang isinya “ Tksh
atas pencerahannya👍”. Penulis kembali menyapa peserta bimbingan
online daring dalam grup WA “ Workshop
Sagusaku & Blog”, dengan mengirim pesan pada pukul 21.18 WIT, yang
isinya “ Bagaimana bapak/ibu yang lain,
ada yang mau didiskusikan lagi?”.
Pada pukul 21.20 WIT, penulis kembali mengirim pesan
berupa gambar lembaran koran BPost yang berisi tulisan artikel penulis dengan
diserta pesan “Sekedar contoh..”.
Pada
pukul 21.22 WIT, Yuli R, selaku Ketua IGI Barito Timur, dan biasanya bertindak
selaku moderator hadir dalam kegiatan bimbingan online secara daring malam ini
dengan mengirim pesan yang isinya” Selamat
malam. Maaf. Baru gabung”. Penulis menjawab pesan Yuli R tersebut dengan
mengirim pesan pada pukul 21.23 WIT yang isinya “ Selamat malam bu...”. Sementara itu, Jumakir kembali mengirim
pesan pada pukul 21.24 WIT, yang isinya “ Maaf, pak Maslani, hasil tulisan
bapak dimuat dlm bentuk kolom, apa draf yg dikirim sesuai aturan yg disampaikan
bu Diana di atas🙏” .Yuli R kembali mengirim pesan pada pukul 21.24
WIT yang isinya “ Bapak.Maslani....saya
pernah di kalteng pos di muat di profil guru. Kalau di B.Pos. Apa kah sama
bapak”, dan pukul 21.26 WIT, yang isinya “
Syarat2nya..”.
Penulis
menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh penanya di atas dengan mengirim
pesan pada pukul 21.27 WIT, yang isinya “ Setiap
koran memiliki format halaman tersendiri. Kalau di BPost, disediakan kolom
sendiri atau khusus untuk artikel/opini yang rutin dari Selasa, Rabu, Kamis,
dan Sabtu. Ketentuannya juga ada
disebutkan pada bagian bawah kolom opini tersebut”.
Sedangkan
Ibu Diana Mulawarmaningsih turut memberikan jawaban dengan mengirim pesannya
pada pukul 21.28 WIB, yang isinya “ nanti
tulisan kita akan diedit lgi pak dan dikoreksi oleh redaktur. stlh itu melalui
tahap layout..di sinilah tulisan kita akan diformat spt kolom2 oleh mrk.
Penulis mengirimkan sesuai aturan
standar Pak”. Jumakir mengirim pesannya kembali pada pukul 21.29 WIT, yang
isinya “ Ok pak sdh siiip👍🙏” . Penulis kembali mengirim
pesan pada pukul 21.30 WIT, yang isinya “ Pada
koran BPost itu bersifat umum, tidak khusus untuk kolom guru atau pendidikan.
Beda dengan koran Radar Banjarmasin, setiap hari Minggu /Ahad menyediakan kolom
opini khusus dengan nama "UNTUKMU GURU". yang meruapakan hasil
kerjasama redaktur koran tersebut dengan Pengurus IGI Kalimantan Selatan” .
Selanjutnya,
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesan pada pukul 21.32 WIT, yang isinya “ masing
koran punya selingkung/gaya penulisan. itu juga hrs dipelajari oleh penulis.
Tapi klo opini utk koran2 daerah masih relatif mudah dlm gaya bhs. beda dgn
level nasional spt kompa.Klo ditolak saya pernah mengalami bbrp kali. sayangnya
pihak koran ngga ngasih tahu ke penulis apa sebabnya.Kalau utk Kalteng Pos.
skrang opini tdk tiap hari hanya dibatasi tiap sabtu minggu saja. dimuat di
halaman 4” . Penulis mengirimkan gambar lembaran koran Radar Banjarmasin
pada pukul 21.33 WIT dengan disertai pesan “ Contoh kolom UNTUKMU GURU koran
Radar”.
Jumakir
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih
dengan mengirimkan pesan berupa simbol jari jempol pada pukul 21.36 WIT,
dan juga demikian menanggapi pesan penulis. Penulis juga mengirim pesan lagi
pada pukul 21.37 WIT yang berisi tulisan penulis di Kompasiana "Perjuangan
Siswa Sekolah Pinggiran Ikut UNBK" https://www.kompasiana.com/maslani/5c5d77e6ab12ae045455e214/perjuangan-siswa
sekolah-pinggiran-ikut-unbk,
dengan mengirim pesan pada pukul 21.38 WIT, yang isinya” contoh tulisan saya di kompasiana,
onlinenya kompas”.
Kembali, Jumakir mengirim gambar tulisannya di blog
IGI beberapa waktu lalu dengan disertai pesan yang dikirimnya pada pukul21.39
WIT, yang isinya “Yang rencana mau saya masukan ke surat kabar,
sesuai saran sampean nnt sy perbaiki🙏”.
Jumakir
juga menganggapi kiriman penulis yang dikirim sebelumnya tentang kiriman
tulisan di Kompasiana dengan mengirim pesan pada pukul 21.41 WIT, yang isinya “
Ok, pak sangat menginspirasi, semoga kami
agt IGI Bartim bs mengikuti jejak bapak🙏”. Penulis menanggapi kiriman pesan Jumakir
tentang tulisannya pada blog IGI, dengan mengirim pesan pada pukul 21.42 WIT,
yang isinya “ iya, namun masih selesai
saya editkan dengan format yang sesuai penulisan artikel/opini untuk konsumsi
publik/pembaca koran, karena harus tidak 'kaku', tetapi yang bersifat '
santai' dengan gaya bahasa yang ringan, populer,
lugas, dan sebagainya” .
Yuli
Rinawati selaku moderator juga menanggapi foto tulisan Jumakir dalam blog IGI
dengan mengirim pesan pada pukul 21.43 WIT yang isinya “ Waahhhhh... hebaaattt “. Sementara itu, Jumakir kembali mengirim
pesannya menanggapi pesan penulis terkait masalah penulisan artikel dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.44 WIT yang isinya berupa simbol dua tangan
yang dirapatkan. Pada pukul 21.45 WIT penulis mengirim pesan yang isinya “Tulisan artikel/opini yang biasanya saya
kirim ke Kompasiana merupakan sesuatu hal
yang unit, spesifik, dan tentunya informatif “, dan kembali Jumakir
menanggapinya dengan mengirim pesanya pada pukul 21.50 WIT yang isinya gambar 2
simbol acungan jempol. Penulis mengirim kembali pesan yang berupa barkode dari
tulisan yang penulis kirim di Kompasiana pada pukul 21.52 WIT dengan disertai
pesan “ dalam bentuk barkode tulisan di
kompasiana...”.
Penulis
selaku pembimbing dalam kegiatan bimbingan online melalui daring setelah
memperhatikan waktu yang mendekati pukul 22.00 WIT, kemudian mengirim pesan
penutup kegiatan yang dikirim pada pukul 22.00 WIT, yang isinya “ Baiklah bapak/ibu guru HEBAT dimana pun berada, saat ini sudah hampir 2
jam kita bersama dalam kegiatan bimbingan online secara daring pada malam
ketiga dengan topik pembicaraan dan diskusi tentang penulisan dan penerbitan
artikel di media massa cetak (koran, surat kabar) , atau di media online yang
cukup banyak mengakomodir penulis artikel atau opini dan bentuk tulisan
lainnya. Mudah-mudahan dengan perbincangan dan diskusi kita malam ini ada
manfaatnya. Mohon maaf jika saya dalam memdampingi bapak/ibu dalam pembimbingan
online ini terdapat kesalahan dan kurang berkenan bagi bapak/ibu. Terima kasih
atas perhatian dan partisipasinya, dan selanjutnya saya mohon izin undur diri,
dan saya serahkan kembali kepada Ibu @Yuli R. J IGI Kalteng , selaku modertaor.
Wassaalamualaikum, moga dapat jumpa lagi esok malam, dan...selamat malam” .
Pemilik
akun WA yang bernama Sri Budiarti mengirim pesannya menanggapi pesan penutup
penulis dengan mengirim pesannya pada pukul 22.02 WIT, yang isinya “Wa'alaikum salam “, dan juga Jumakir
pada pukul 22.06 WIT, yang isinya “ Wa'alaikum
salam wrwb🙏”. Pada pukul
22.09 WIT, Yuli Rinawati selaku moderator mengirim pesan yang isinya “ Baik..
terimakasih bapak Maslani atas pembelajaran bagaimana menulis artikel korannya.
Smoga ilmu yg di berikan malam ini bermanfaat bagi kita semua”, dan pukul
22.10 WIT, yang isinya “Okeh bapak ibu
guru HEBAT di mana pun berada saat ini. Untuk pembelajaran Daring malam.ini sdh
selesaikan. Silakan di lanjutkan dg topik yg lain. Selamat malam”
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 4. BIMBINGAN DARING MALAM KEEMPAT
Pada
malam ini, Selasa, 9 Juli 2019, penulis tidak dapat mengikuti kegiatan
bimbingan online melalui daring (dalam jaringan)yang tergabung dalam grup WA “ Workshop Sagusaku & Blog”, bagi peserta
Workshop SAGUSAKU dan SAGUSABLOG yang dilaksanakan oleh Pengurus IGI (Ikatan
Guru Indonesia) Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini
disebabkan penulis masih dalam perjalanan dari Banjarmasin,Ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan, ke rumah adik ipar di Martapura, Ibukota Kabupaten Banjar,
yang bejarak sekitar 45 km. Waktu berangkat dari maskot Bakantan Taman Siring
Kota Banjarmasin sekitar pukul 18.15 WIT, atau menjalang Magrib, dan sampai di
Martapura sekitar pukul 20.30 WIT, karena sore menjelang malam arus lalu lintas
di Kota Banjarmasin padat dan macet.
Sebelumnya, penulis sudah menghubungi Ibu Diana
Mulawarningsih, rekan sesama narasumber pada saat Workshop SAGUSAKU yang
dilaksanakan oleh Pengurus IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kabupaten Barito Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah, tanggal 1-2 Juli 2019 di aula BKD Barito Timur.
Terlah disepakati, bahwa malam ini kegiatan bimbingan online dipandu oleh Ibu
Diana Mulawarmaningsih, sedangkan
penulis kalau sempat akan ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan bimbingan online secara daring dibuka oleh
Ibu Diana Mulawarningsih pada pukul 20.44 WIT dengan mengirim pesan yang isinya
“Selamat malam Bpk Ibu”, dan pada pukul
20.45 WIT,yang isinya “ Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarkaaatuh “. Lalu, Yuli R membalas pesan Ibu Diana
Mulawarningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.45 WIT, yang
isinya “ Malam.ibu Diana”, dan Nurjaanh juga
membalas salam pembuka Ibu Diana Mulawarningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.45 WIT, yang isinya “Wa'alaikum salam
warahmatullahi wabarakaatuh”, dan pukul
20.46 WIT, yang isinya “ Selamat
malam”. Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarningsih mengirim pesan lagi
pada pukul 20.46 WIT, yang isinya “ mohon maaf saya
kelupaan mau menggantikan pak Maslani yang masih diperjalanan menuju
kekedoamannya”.
Begitulah
kegiatan pembukaan yang disampaikan oleh Ibu Diana Mulawarningsih selaku pembimbing kegiatan
bimbingan online secara daring malam tersebu yang dilanjutkan dengan membahas
tentang penulisan buku fiksi. Pembahasan
tentang penulisan buku fiksi tersebut
sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh Ibu Diana
Mulawarningsih, karena beliau telah banyak menerbitkan buku fiksi berupa
cerpen, baik secara sendiri maupun bersama penulis yang lain.
Pembahasan tentang penulisan buku fiksi dengan
pembimbing Ibu Diana Mulawarningsih semakin seru ketika membahas tentang cerpen
yang sedang ditulis oleh banyak peserta Workshop SAGUSAKU beberapa hari yang
lalu. Mayoritas peserta workshop tersebut adalah kalangan ibu-ibu dan ganre
atau jenis tulisan yang mereka pilih adalah cerpen (cerita pendek) yang
menjadi favorit mereka. Oleh sebab itu,
paparan tentang penulisan buku fiksi cukup banyak yang tertarik untuk menulis
cerpen dan membukukannya, seperti yang dilakukan oleh Ibu Diana Mulawarningsih
selama ini.
Kegiatan bimbingan online secara daring malam itu
diakhiri oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesan pada pukul 22.19
WIT, yang isinya “ Baik Bpk Ibu... jika
tdk ada hal yg ingin ditanyakan. Sesi malam ini saya akhiri sampai di sini dulu
ya..Besok akan dilanjutkan kembali oleh
Pak Maslani”, dan pukul 20.20 WIT, yang isinya “Bu Yuli saya undur diri dulu ya...”, dan “ Selamat mlm Bpk Ibu hebat.Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 5. BIMBINGAN DARING MALAM KELIMA
Setelah
menghubungi dan mendapat izin dari Ibu Yuli Rinawati selaku Ketua IGI Barito
Timur , Kalimantan Tengah, dan sekaligus moderator , penulis memulai kegiatan
bimbingan online secara daring (dalam jaringan) melalui grup WA“ Workshop Sagusaku & Blog”, bagi peserta
Workshop SAGUSAKU dan SAGUSABLOG yang dilaksanakan oleh Pengurus IGI (Ikatan
Guru Indonesia) Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Malam itu, Rabu, 10 Juli 2019, sekitar pukul 20.21 WIT
penulis membuka kegiatan bimbingan online secara daring dengan mengirim pesan
yang isinya “ Assalamualaikum.. selamat malam bapak/ibu guru
HEBAT, selamat jumpa lagi dalam kegiatan bimbingan online secara daring malam
kelima ini, dan terima kasih kpeada Ibu
Yuli R, selaku Ketua IGI Barito Timur , yang sudah memberikan waktu kepada saya
selaku pendamping dalam kegiatan bimbingan online malam... Apa kabar bapak/ibu
HEBAT? ...boleh unjuk jari bagi yang sudah siap dan aktif berbagi dan
berdiskusi malam ini...” .
Gamalial Galing menyambut pesan penulis dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.22 WIT dalam gambar simbol acungan telunjuk,
sedangkan Nurjanah menjawab salam penulis dengan mengirim pesannya pada pukul
20.24 WIT yang isinya “ Wa'alaikum
salam,Selamat malam”, serta simbol acungan telunjuk. Penulis meneruskan mengirim pesan pada
pukul 20.24 WIT, yang isinya “Selanjutnya,
saya ucapkan selamat dan HEBAT kepada peserta workshop dan bimbingan online
yang sudah mampu menulis dan mengirim karya tulisnya di blog IGI dalam beberapa
hari terakhir ini, baik artikel, puisi, maupun bentuk tulisan lainnya,
khususnya kepada @Gamalial Galing @Jumakir IGI Bartim ,dan @Nurjanah IGI Bartim
..”.
Pada malam itu penulis ingin berbagi tentang tulisan
barita dengan mengirim pesan pada pukul 20.26 WIT yang isinya “ Malam ini saya ingin berbagi tentang " TULISAN
BERITA STRAIGHT NEWS dan FEATURE "... ada
yang pernah baca atau dengar tentang informasi tersebut yang berkaitan dengan
tulisan berita/artikel..?”, dan pada pukul 20.28 WIT, yang isinya “ Menurut infromasi yang dapat dari Doddy
Ahmad Fauji, atau penulis panggil beliau dengan Kang Doddy, karena beliau orang
Sunda. Menurut Kang Doddy, feature
adalah artikel yang memaparkan sesuatu masalah secara deskriftif dalam
pelaporan jurnalistik. Dalam pelaporan jurnalistik di koran (surat kabar tulis
lainnya), dikenal ada dua jenis tulisan, yaitu straight news (berita lurus) dan
feature (paparan deskriftif)” .
Selanjutnya,
penulis mengirim pesan lagi pada pukul 20.32 WIT, yang isinya “ Bagaimana bapak/ibu HEBAT?”. Lalu, Ibu
Yuli R membalas salam penulis dengan mengirim pesan pada pukul 20.33 WIT, yang
isinya “Walaikum salam bapak. Selamat
malam. Silakan di lanjut dg materi yg berbed malam ini”, dan “ Haloooo ibu bapak Guru Hebat lain nya...
silakan menyimak”. Penulis pun melanjutkan mengirim pesan berikutnya pada
pukul 20.35 WIT, yang isinya “ Dalam
konteks dengan tulisan artikel, dapat mengaplikasikannya dalam tulisan artikel
, sehingga tulisan kita lebih menarik dan tidak manoton, kaku, dan ada sentuhan 'sastra'nya “.
Ibu
Yuli Rinawati kembali mengirim pesannya pada pukul 20.35 WIT, yang isinya “ Trimakasih buat bapak Maslani atas kesetiaan
dan kesediaan nya membagi ilmu buat kami “. Selanjutnya, penulis kembali
mengirim pesan pada pukul 20.35 WIT yang isinya”Lahirnya tulisan feature dalam surat kabar, karena mulai dirasakan
kebosanan pembaca dalam mencerna berita-berita yang ditulis secara lurus
(straight news) yang kaku. Feature
ditulis dengan elegan, lincah, bernuansa sastra, terkadang menyodok emosi,
sehingga pembaca ikut larut dalam tulisan yang disajikan si pelapor. Karena feature masuk ke dalam tulisan jurnalistik, maka
unsur-unsur berita, yaitu 5WH, tetap harus dituliskan, namun penulisannya tidak
tidak mesti beruntun pada induk kalimat” .
Penulis melanjutkan informasi tentang " TULISAN BERITA STRAIGHT NEWS dan FEATURE
" dengan mengirim pesan pada pukul 20.37 WIT, yang isinya “ 5W + 1 H = What, When, Where ,Who, Why, dan
How”,dan pukul 20.41 WIT, yang isinya “Bagaimana
bapak/ibu... lanjut?”.
Sri Budiarti, salah satu peserta yang ikut dalam
kegiatan bimbingan online daring malam ini mengirim pesannya pada pukul 20.47
WIT, yang berupa simbol acungan jari sebagai tanda hadir. Kemudian, penulis mengirim
pesan lagi pada pukul 20.48 WIT, yang isinya” Data dan fakta untuk penulisan feature maupun straight news, adalah
sama, namun mengolahnya yang berbeda. Feature itu ibarat tulisan esai dalam
dunia sastra. Esai adalah artikel bebas yang tidak begitu terikat oleh aturan
apapun. Tapi feature tetap mengandung unsur 5WH”.
Lalu, pada pukul 20.54 WIT penulis mengirim pesan lagi
yang isinya “ Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa, feature adalah artikel yang memaparkan suatu masalah secara
deskriftif dalam pelaporan jurnalistik. Atau secara sederhananya “ feature”
adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur,isinya kadang sesuatu yang
remeh dan luput dari liputan wartawan “stright news” , tetapi tidak terlalu
terkait dengan tenggat waktu. Ia bisa
ditulis kapan saja dan di-publish kapan
saja, karenanya “ ia “ awet.Semoga bermanfaat..”.
Penulis mengirim pesan lagi pada pukul 20.59 WIT, yang
isinya “ Hallo .... ada yang mau berbagi
tentang tulisan atau hal lainnya... bagaimana kabar Kang Jo atau pa @Jumakir
IGI Bartim ?”, dan pukul 21.13 WIT, yang isinya “ Baik, bapak/ibu HEBAT.silahkan kalau ada yang mau berbagi ilmu,
pengalaman,dll tentang menulis..”
Kemudian, Nurjanah mengirim pesannya pada pukul 21.21
WIT mengirim pesan yang isinya “ Catatan
perjalanan seperti yang bapak tulis, apa itu termasuk feature@Maslani”.
Lalu, penulis membalasnya dengan mengirim pesan pada pukul 21.24 WIT, yang
isinya “ Baik.. catatan perjalanan yang
saya tulis selama ini masih sedikit festure nya, karena tidak terbiasa dengan
menggunakan kata-kata yang seperti penulis puisi, cerpen, dan sebagainya yang
menggunakan bahasa kiasan, seperti tulisan bu @Nurjanah IGI Bartim ..”.
Nurjanah mengirim pesannya pada pukul 21.26 WIT yang berupa gambar simbol tanda
ucapan terima kasih.
Melanjutkan penyampaian materi tentang artikel,
penulis kembali mengirim pesan pada pukul 21.27 WIT, yang isinya “Saya selaku peserta bimbingan online saat
itu, pernah mencoba menulis suatu berita kabakaran dalam bentuk featur seperti ini, “Angin puting beliung yang melanda Bachiro, Yogyakarta kemarin
telah meluluhlantakkan rumah penduduk. Angin melibas dan memporakporandakan
rumah dan bangunan lain. Kini, korban angin puting beliuang tak punya lagi
tempat berteduh dari terik matahari dan terpaan angin malam yang sampai menusuk
tulang...”.
Pada pukul 21.30 WIT, Jumakir mengirim pesan, yang
isinya “ Asswrwb, maaf baru dtg dr kondangan, drmh
temen, hajatan mau berangkat haji, sy siap menyimak”.
Penulis
kemudian menanggapi pesan Jumakir atau dikenal juga dengan sebutan ‘Kang Jo’
dengan mengirim pesan pada pukul 21.32 WIT, yang isinya “Silahkan Kang Jo, ada yang dapat dibagikan dengan yang lain tentang
menulis artikel yang sudah beberapa masuk dan terbit di blog IGI...”, dan
pada pukul “ 21.36 WIT, yang isinya “Haloo.
pa @Gamalial Galing , sudah mau kirim artikel lagi kah ke blog IGI?”.
Jumakir membalas pesan penulis dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.37 WIT, yang isinya “Masih mencermati meteri mlm ini yg sdh bapak maslani dan temen2 upload”,
dan juga Gamalial Galing yang mengirim pesannya pada pukul 21.37 WIT, yang
isinya “Belum pa. Ini lagi rapat mudahan
nanti ada sy tulis lagi. Tks pa”.
Penulis kembali mengirim pesan pada pukul 21.42 WIT,
yang isinya “ Sebagai masukan dan saran bagi yang penulis
artikel , menulis berita ,dan sebagainya, bahwa dalam menulis tersebuut patut
diperhatikan tanda baca, penggunaan huruf besar kecil, kata sambung, dan
sebagainya. Mohon pula agar jumlah kalimat dalam sebuah alenia agar tidak
terlalu panjang dan banyak, cukup sekitar 5-6 kalimat, agar tidak 'melelahkan'
dan jemu dalam membacanya. Putus atau potong pada kalimat yang tidak berkaitan
dengan alanias sebelumnya “.
Gamalial
Galing menanggapi pesan penulis di atas, dengan mengirim pesan pada pukul 21.43
WIT berupa gambar simbol satu jempol dan 3 tangan yang merapat tanda terima
kasih, dan demikian pula dengan Jumadil, yang mengirim pesannya pada pukul
21.44 WIT, yang isinya “ Tksh pak,
termasuk koreksi untuk tulisan sy yg pertama, ada yg lebih dr 10 baris” ,
dan pukul 21.45 WIT, yang isinya “Karena
saking semangat, jadi ga ingat titikx😆”. Lalu Gamalial Galing
mengirim pesan lagi pada pukul 21.42 WIT, yang isinya “Sama pa jum...😁😁😁”, dan pukul 21.46 WIT,
yang isinya “Ini baru pertama menulis”.
Selanjutnya,
Jumakir mengirim pesan pada pukul 21.48 WIT yang isinya “ Kalau demikian, lebih
bàik ditulis dlm bentuk feature dari
pada stright news, meskipun sumber datax sama? Mohon koreksi jk salah”.
Penulis menjawab dengan mengirim pesan pada pukul 21.52 WIT, yang isinya “ Sebelum tulisan kita dikirim ke pihak lain,
ada yang namanya 'self editing' atau mengedit tulisan sendiri. Tulisan yang
yang berbentuk feature atau strigt news, bisa saja kita tulis,
tergantung bahan atau datanya. Kalau saya, biasanya menulis dalam bentuk
feature kalau bahan atau datanya sedikit, sehingga perlu dikembangkan dengan
banyak menggunakan kata-kata yang bernuansa sastra, tapi kalau bahan dan datanya banyak, maka
tulisan biasa saja”.
Penulis
melanjutkan mengirim pesan pada pukul 21.59 WIT, yang isinya “ Seperti yang pernah saya sampaikan saat
workshop kemarin, bahwa menulis itu bagaikan kita belajar naik sepeda saat
kecil dulu, sekali atau beberapa kali kita jatuh bangun, namun dengan latihan
yang penuh semangat, akhirnya kita mahir bersepeda. Demikian pula dengan
menulis. Latihan, latihan, dan latihan. Menulis, menulis, dan menulis. Itu
kuncinya untuk dapat 'mahir' menulis. Bagaimana bapak/ibu HEBAT?”.
Kemudian,
pada pukul 22.08 WIT, penulis mengirim pesan lagi yang isinya “ Baiklah bapak/ibu HEBAT, waktu di tempat
saya , Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel, saat itu sudah menunjukkan pukul 22.05 WIT, atau pukul 10,00
malam. Oleh sebab itu, saya mohon undur diri dalam kegiatan malam ini, dan
terbaru saya kirimkan foto puisi hasil karya @Nurjanah IGI Bartim . Semoga ada
manfaatnya apa yang saya bagikan malam ini, dan mohon maaf jika ada hal yang
kurang berkenan. Selanjutnya, saya serahkan kepada Ibu Yuli R, selaku moderator
untuk melanjutkan kegiatan ini. Mohon undur diri, selamat malam, sdan
Wassalamualaikum... SALAM LITERASI “.
Lalu
Yuli Rinawati selaku moderator menanggapi pesan penulis dengan mengirim
pesannya pada pukul 22.11 WIT, yang isinya “
Salam.Literasi bapak... trimakasi untuk materi yang sdh di berikan malam ini”,
dan pukul 21.12 WIT, yang isinya “ Kepada
teman yg lain. Silakan di lanjutkan dengan tema yg berbeda”. Jumakir juga
menanggapi dengan mengirim pesannya pada pukul 22.13 WIT, yang isinya “Waalaikum slm, 👍”. Kembali Yuli
Rinawati mengirim pesannya pada pukul 21.13 WIT, yang isinya “Bapak Maslani... terimakasih yaa Waaalaikum
salam.🙏🙏🙏”.
Nurjanah
juga mengirim pesannya pada pukul 22.13 WIT, yang isinya “Terimakasih juga atas materi dan beberapa masukan bpk hari ini”,
dan demikian juga dengan Gamalial Galing yang menanggapi pesan penutup penulis
dengan mengirim pesannya pada pukul 22.16 WIT, yang isinya “ Mlm pa Maslani. Terima kasih utk masukan dan
sarannya”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 6. BIMBINGAN DARING MALAM KEENAM
Setelah
memberitahu dan mendapat izin dari Ketua IGI Barito Timur, Ibu Yuli Rinawati,
yang juga biasanya bertindak selaku moderator bimbingan online, penulis membuka
kegiatan bimbingan online secara daring (dalam jaringan) pada Kamis, 11 Juli
2019. Penulis mengirim pesan pembuka
pada pukul 20.14 WIT, yang isinya” Assalamulaikum... Selamat malam
Bapak/Ibu HEBAT... selamat berjumpa lagi dalam kegiatan bimbingan online
secara daring (dalam jaringan) pada malam keenam ini, Kamis, 11 Juli 2019... Terima kasih kepada Ibu Yuli R, Ketua IGI Barito Timur, yang memberikan izin untuk
membuka kegiatan bimbingan online malam ini. ..Apa kabar bapak/Ibu, semoga dalam keadan sehat wal afiat, dan dapat
meluangkan waktu malam ini untuk berbagi dan berdiskusi “.
Selanjutnya,
penulis mengirim pesan berikutnya pada pukul 20.21 WIT, yang isinya “ Malam ini saya ingin memberikan materi
dengan judul " MEMAKNAI BIMBINGAN ONLINE SEBAGAI SARANA PRAKTIK MENULIS ",
dan pukul 21.23 WIT, yang isinya “ Mohon
maaf sebelumnya, tulisan ini merupakan
evaluasi selama kegiatan bimbingan online selama 5 (lima) malam ini, dengan
harapan ke depannya dapat dilakukan perbaikan seperlunya untuk kebaikan kita bersama “, serta pukul
20.36 WIT, yang isinya “Hallo...bapak/ibu
. ... bagaimana, ada mau dibagikan, ditanyakan, atau hal-hal lainnya?”
Penulis
melanjutkan mengirim pesan yang dikirim padapukul 20.45 WIT, yang isinya “ Secara tidak langsung, kegiatan bimbingan
online secara daring ini menjadi sarana untuk pembelajaran bagaimana menulis
dan menyajikan informasi dengan menggunakan kaidah penulisan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Tidak sekedar hanya ‘bimbingan online’ semata, tetapi juga
ada manfaat langsung dalam praktik penulisan itu sendiri “.
Beberapa
saat kemudian, Endang K, mengirim pesannya pada pukul 20.47 WIT, yang isinya “ Selamat malam kawan2 penulis hebat, mohon
maaf baru bisa gabung.....baru sampai rumah dr Sampit.Insya Allah mulai besok
sdh siap untuk menulis.......🙏🙏🙏💪💪💪”.
Penulis menanggapi pesan Endang K tersebut dengan mengirim pesan pada pukul
20.51 WIT, yang isinya “ Maaf, bu Endang
K, ternyata ibu malam ini sudah menulis, buktinya apa yang itu tulis saat menyapa dan menyampaikan pesan melalui
kegiatan bimbingan online malam ini.. Itulah yang saya maksud dengan praktik
menulis secara tidak langsung ketika bapak/ibu menyampaikan pesan secara
tertulis dalam kegiatan bimbingan online ini. Bukankah menulis itu sudah
dipraktikkan, tinggal penulisan kata dan kalimat saja yang perlu
diperhatikan... bagaimana?”, Lalu, Endang K menanggapi pesan penulis dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.53 WIT, yang isinya “Alhamdulillah, mau belajar jadi penulis seperti bapak dan bu Diana”.
Penulis
kembali mengirim pesan pada pukul 20.53 WIT, yang isinya “ Mengikuti kegiatan bimbingan online secara daring (dalam jaringan) yang dilaksanakan sebagai tindak
lanjut kegiatan Workshop SAGUSAKU sebelumnya, merupakan cara mengaplikasikan
atau mempraktikkan bagaimana menulis itu sendiri secara baik dan benar. Oleh
sebab itu, diharapkan agar dalam bertanya, memberikan saran, atau bentuk
komentar lainnya yang disampaikan dengan memakai atau menggunakan bahasa tulis
yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar”.
Menanggapi
pesan penulis sebelumnya, Gamalial Galing
mengirim pesannya pada pukul 20.54 WIT dengan mengirim simbol jari
telunjuk yang diangkat sebagai tanda hadir.
Lalu,
penulis kembali mengirim pesan pada pukul 21.00 WIT, yang isinya “Disamping itu, tulisan yang ‘tersimpan’ pada
saat bimbingan online ini menjadi bukti fisik jejak rekam digital yang akan
menjadi saksi otentik kegiatan bimbingan online tersebut. Siapa tahu, suatu
saat nanti jadi jejak rekam digital tersebut menjadi salah satu bagian dari sejarah perkembangan IGI, khususnya di
Kabupaten Barito Timur ini. Saya sendiri
secara langsung menjadikan kegiatan bimbingan online secara daring selama ini
sebagai tulisan artikel. Saya mengutip isi pesannya secara utuh dari percakapan
atau komunikasi secara tertulis dalam grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”, dan
pukul 21.03 WIT, yang isinya “Bagaiaman
Bapak/Ibu?”.
Jumakir
peserta bimbingan online yang selalu aktif hadir dengan mengirim pesannya pada
pukul 21.10 WIT, yang isinya “ Assalamu'alaikum
wrwb, maaf terlambat, saya sangat setuju pak Maslani, jika daring dibikin
artikel, ide sangat cemerlang. Nanti kita bisa mengingat kembali kegiatan
daring ini, sebagai sejarah kita. Terima kasih”. Sementara itu, Amir mengirim pesannya pada
pukul 21.11 WIT, yang isinya “ Tentu
masuk ke 3 tahun igi di Bartim”, dan pukul 21.12 WIT, yang isinya “ Nunggu kiriman foto dari bu Yul”.
Penulis
menanggapi pesan Jumakir dengan mengirim pesan pada pukul 20.12 WIT yang isinya
“ Ya, pak.. kita jadikan bimbingan online
ini menjadi tonggak sejarah,khususnya bagi IGI di Barito Timur”. Jumakir
kembali menanggapi pesan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul 21.18 WIT,
yang isinya “ Saya yakin sekali, jika
artikel bisa dipublikasikan tentu akan menambah motivasi bagi guru-guru di Bartim,
yang awalnya "buta" menjadi berhasil membuat buku minimal satu guru
satu buku, sesuai program SAGUSAKU”.
Pada
pukul 21.23 WIT, Ibu Yuli Rinawati yang baru dapat hadir dalam kegiatan
bimbingan online ini, dengan mengirim pesan yang isinya “ Bu Endang. Ayo cetak buku nya. Pak Jumakir lagi proses. Kita mau
pameran” Lalu, Endang K menanggapi pesan tersebut dengan mengirim pesannya
pada pukul 21.29 WIT yang isinya “ Oke,
aku mau cetak....urusannya gimana nih...pameran bulan berapa? Dan aku sambil menunggu buku ke dua. Dari
program TBE iTEEL.”, dan pukul 21.29 WIT, yang isinya “Nah yang ini juga bu Yuli, dari 100 an peserta tulisan ku masuk dan
layak untuk di bukukan kata mentor ku”.
Penulis
kembali mengirim pesan pada pukul 21.30 WIT yang isinya “ Potensi kawan-kawan
guru di Kabupaten Barito Timur dalam menulis luar biasa, seperti pak @Jumakir IGI Bartim , pak @Amir. IGI
Kalteng , bu @Nurjanah IGI Bartim , dan tentunya Ketua IGI Barito Timur
sendiri, bu @Yuli R. J IGI Kalteng , serta bapak/ibu lainnya. Sayang, kalau potensi yang ada itu kalau
tidak dikembangkan secara maksimal “. Lalu, Jumakir menanggapi pesan penulis
tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 21.33 WIT, yang isinya “ Setuju pak, oleh karena itu, meskipun
bimbingan daring ini selesai, sudi kiranya tetap membimbing kami“.
Kembali
Jumakir mengirim pesannya pada pukul 21.36 WIT, yang isinya “ Maaf pak Maslani, boleh nanya, bagaimana
caranya menaruh gambar diantara tulisan, pada blog. Igi, karena saya sambil
upload artikel yang didalamnya ada gambar tetapi gambar tidak muncul”.
Penulis
menanggapi pesan Jumakir sebelumnya dengan mengirim pesan pada pukul 21.36 WIT
yang isinya “ InyaaLlah pak, berbagi itu
sangat menyenangkan, apalagi bermaanfaat bagi banyak orang. Jadi, semakin
banyak kita berbagi ilmu, maka semakin bertambahlah ilmu yang ada dalam kita
sendiri”. Sedangkan untuk pertanyaan yang disampaikan oleh Jumakir tentang
menaruh gambar pada tulisan, penulis menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 21.44 WIT,
yang isinya “Bapak lihat pada bagian
bawah tulisan bawah halaman blog igi, ada beberapa pilihan format untuk mengisi
foto atau gambar,, ada yang di atas, samping, dalam tulisan, dan
sebagainya...Saya liaht kiriman tulisan pak Gamalial Galing ada foto atau
gambar di dalam atau tengah tulisannya.. Bagaimana pak Gamalial Galing,
dapatkah berbagi dengan pak Jumakir atau KangJo?”.
Penulis
mengirim hasil tulisan artikel tentang kegiatan bimbingan online selama
beberapa malam ini dengan mengirim salah satu artikel dari blog IGI pada pukul
21.49 WIT yang isinya “ https://blog.igi.or.id/catatan-kegiatan-daring-bersama-igi-bartim-bagian-3-kegiatan-bimbingan-online-daring-malam-kelima.html#apswPopularUsers1", dan pukul 21.53 WIT, yang isinya “Tulisan terbaru saya tentang kegiatan
bimbingan online malam tadi. Semua pesan
yang disampaikan oleh bapak/ibu ada 'terrekam' dan tercatat dalam tulisan
tersebut, dan tentunya juga sudah banyak dibaca oleh natizen “. Lalu,
Jumakir menanggapi kiriman penulis tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul
21.53 WIT, yang isinya “👍👍saya
sudah membuka”.
Penulis
mengirim pesan kembali pada pukul 21.56 WIT, yang isinya “ Pak Jumakir salah satu peserta bimbingan online yang paling aktif
dengan mengirim pesan, hingga selalu ada dalam setiap tulisan saya tersebut
selama ini. Rencana besok pagi akan
ditulis lagi untuk kegiatan bimbingan online malam ini “. Pesan penulis
tersebut ditanggapi oleh Jumakir dengan mengirim pesannya pada pukul 21.58 WIT
yang berupa simbol tangan yang dirapatkan 🙏”.
Penulis
mengirim pesan penutup kegiatan dengan mengirim pesan pada pukul 22.02 WIT,
yang isinya “Baiklah bapak/ibu HEBAT,
hampir sudah 2 jam saya mendampingi bapak/ibu dalam kegiatan bimbingan online
malam ini, dan kini waktu di tempat saya sudah hampir menunjukkan pukul 22.00
WIT atau pukul 10.00 malam. Oleh sebab itu, saya mohon izin udur diri dalam
kegiatan bimbingan online secara daring malam ini. Selanjutnya, saya kembalikan
kepada Ibu Yuli Rinawati, selaku moderator. Terima kasih, mohon maaf jika ada
yang kurang berkenan. Selamat malam, dan wassalamualaikum.. Salam Literasi”
.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 7. BIMBINGAN DARING MALAM KETUJUH
Kegiatan
bimbingan online secara daring (dalam jaringan) pada Sabtu, 13 Juli 2019dalam jaringan
grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai tindak lanjut Workshop
SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada 1-2 Juli 2019 lalu
penulis buka kembali. Penulis membuka kegiatan tersebut dengan mengirim pesan
pembuka pada pukul 20.27 WIT, yang isinya “
Assalamualaikum ... Selamat malam bapak/ibu guru HEBAT.... apa kabar? Semoga
malam ini semuanya dalam keadaan sehat wal afiat, dan tentunya uga semoga dapat berkumpul bersama keluarga
tercinta pada malam ini ...”, dan pukul 20.42 WIT yang isinya “Hallo... ada yang mau mengacungkan tangan
tanda hadir dalam mengikuti bimbingan dan berbagi online pada malam minggu
ini?”.
Gamalial
Galing menanggapi pesan pembuka penulis dengan mengirim pesannya pada pukul
20.42 WIT, yang isinya “ Waalaikum salam.
Met malam”, dan pada pukul 20.42 WIT yang isinya “☝”. Lalu, penulis melanjutkan dengan mengirim pesan
pada pukul 20.44 WIT, yang isinya “ Apa kabar pa?adakah lagi mengirim tulisan di blog
igi.?”,dan pukul 20,46 WIT yang isinya “Baiklah bapak/ibu HEBAT. Sambil menikmati
suasana malam minggu bersama keluarga tercinta di rumah, maka malam ini saya
mencoba memberikan tips menulis “.
Sementara
itu, Nurjanah menanggapi pesan pembuka penulis dengan mengirim pesannya pada
pukul 20.50 WIT yang isinya “Wa'alaikum
salam. Selamat malam”. Penulis kembali mengirim pesan menanggapi pesan
Nurjanah pada pukul 20.54 WIT yang isinya “Mantap,
bu Nurjanah, kirim terus tulisannya ke blog IGI. Ternyata tulisan terpoluler di
blog IGI dalam minggu ini semuanya didominasi
penulis dari Barito Timur, Kalteng, yaitu ibu Nurjanah dan pak
Jumakir... kaya apa, masih banyak aja tulisan yang belum dikirim. Apapun
tulisannya, baik cerpen, puisi, legenda, artikel/opini, dan sebagainya “.
Penulis
mengirim lagi pesan berikutnya pada pukul 21.01 WIT yang isinya “Baiklah, Bapak/Ibu, malam ini saya berikan
tips menulis yang sederhana, mudah, dan bahannnya melipah serta sangat dekat
dengan diri kita. Judulnya " MENULIS YANG TERDEKAT ". Selanjutnya, pada pukul 21.05 WIT penulis
kembali mengirim pesan yang isinya “ MENULIS
YANG TERDEKAT. Menulis itu mudah, sebab bahan mentah atau sumbernya melimpah,
sangat banyak dan ada di dalam kehidupan sehari-hari. Masalahnya hanya pada
kemaunan kita saja untuk mau atau tidak menulisnya dalam bentuk tulisan, baik
untuk dokumentasi pribadi atau dibagikan kepada khalayak”.Kemudian, pada
pukul 21.07 WIT penulis mengirim pesan lagi, yang isinya “Bagaimana Bapak/Ibu? Ada yang mau dibagikan untuk kita semua tentang
menulis?”.
Gamalial
Galing menanggapi pesan penulis sebelumnya pada pukul21.09 WIT yang isinya “Belum lagi pa “. Lalu, penulis mengirim
pesan lagi pada pukul 21.11 WIT yang isinya “Bagaimana pak @Jumakir IGI Bartim , apa sudah siap lagi dengan tulisan
terbarunya?”. Penulis juga menanggapi pesan Nurjanah sebelumnya, dengan
mengirim pesan pada pukul 21.16 WIT yang isinya “Bagi siapa pun, pasti memiliki kisah atau cerita tentang banyak hal
tentang kehidupannya, seperti kisah hidup dari dan keluarganya, kejadian
penting dan tak terlupakan dalam kehidupan, dan banyak lagi kisah atau cerita
yang bertebaran dalam perjalanan kehidupan kita selama ini”.
Penulis
melanjutkan kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesan pada pukul 21.24
WIT, yang isinya “Hallo... bagaimana
Bapak/Ibu ? Ada yang mau berbagi tentang tips menulis berdasarkan pengalaman bapak/ibu
selama ini?”, dan “ Berbagi itu indah..bapak/ibu..”.
Lalu,
Nurjanah menanggapi pesan penulis di atas dengan mengirim pesannya pada pukul
21.25 WIT yang isinya “😁 bingung
pak apa yg bisa dibagi..”, dan “ Jd
diam menyimak “. Kemudian, penulis mengirimkan pesan lagi menanggapi pesan
Nurjanah tersebut pada pukul 21.26 WIT yang isinya “pengalaman tentang menulis selama ini bu...”. Nurjanah menanggapi
pesan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul 21.28 WIT yang isinya “ Kalau untuk cepen, setelah ikut
sagusaku.Tulisan pertama sangat kaku, makin kesini makin mulai terasa nyaman “.
Nurjanah
masih melanjutkan mengirim pesannya pada
pukul 21.30 WIT yang isinya “Walaupun
kadang saya merasa cerita blm terlalu hidup untuk mempermainkan emosi pembaca,
seperti penulis profesiona”, dan “ Masih
harus banyak latihan”. Penulis menanggapi pesanNurjanah dengan mengirim
pesan pada pukul 21.31 WIT yang isinya “Nah...
itulah guna dan manfatnya workshop/pelatihan seperti SAGUSAKU. Saya juga begitu
awalnya, lalu ikut Workshop SAGUSAKU tahun 2017 silam “, dan pukul 21.34
WIT, yang isinya “Saat ikut workshop
tersebut, salah satu latihan menulisnya adalah menulis atau tepatnya
mengomentari kegiatan workshop itu sendiri, dan sesuah selesai tulisan tersebut
langsung dikirim ke blog IGI ,tepatnya 9 Agustus 2017, saat pertama masuk dan
mengirim tulisan pertama ke blog IGI tersebut”.
Gamalial
Galing menanggapi pesan penulis sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul
21.35 WIT yang isinya “Saya nyimak aja pa
krn saat ini saya lagi nulis cerpen nanti akan sy kirim ke pa maslani kalau sdh
selesai ini baru bab 2. Mohon masukkanya pa. Maklum belum nulis lagi. Kayanya
tulisannya agak kaku“. Penulis kembali menanggapi pesan Gamalial Galing
pada pukul 21.36 WIT, yang isinya “ Siap
bantu pak...”, dan kemudian Gamalial Galing menanggapinya dengan mengirim
pesan pada pukul 21.37 WIT yang isinya “Terima
kasih pa”.
Nurjanah
menanggapi pesan penulis sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul 21.38
WIT yang isinya “Sama pak, saya juga sambil
nulis..😁😁😁”. Lalu, Gamalial Galing juga mengirim
pesannya pada pukul 21.38 WIT yang isinya “Ini
nulis dpt 2 halaman kehabisan kata2 pa. Ini lagi keluar rumah samvil cari
inspirasi...😁😁😁”. Nurjanah juga kembali mengirim
pesan pada pukul 21.39 WIT yang isinya “ 👍🏻👍🏻👍🏻”.
Penulis
melanjutkan kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesan pada pukul 21.39
WIT, yang isinya “Kalau urusan 'mempermainkan' emosi, memang menjadi
'kecakapan' khusus para penulis cerpen
atau buku fiksi, dan semuanya berproses dari waktu ke waktu, dari satu
tulisan ke tulisan berikutnya, hingga matang dan indah pada waktunya “.
Menanggapi
pesan penulis di atas, Nurjanah mengirim pesannya pada pukul 21.39 WIT yang
isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”, dan Gamalial
Galing pada pukul21.39 WIT, yang isinya “ 👍👍🙏🙏🙏”.
Nurjanah juga kembali mengirim pesannya pada pukul 21.40 WIT, yang isinya “ Kalau uln lalu bikin kopi, lalu dengarkan
musik..itu cara uln cari kata2..😁😁😁”, dan Gamalial
Galing juga mengirim pesna kembali pada pukul 21.41 WIT, yang isinya “Masing2 kita bu....😁😁😁”.
Penulis
menanggapi pesan yang dikirim oleh Nurjanah dan Gamalial Galing dengan mengirim
pesan pada pukul 21.46 WIT yang isinya “Baik bapak/ibu.. melanjutkan informasi tentang
menulis yang terdekat dengan diri kita “,dan “ Mulailah menulis yang terdekat, seperti tentang diri sendiri, profesi
atau pekerjaan kita, kegiatan sehari-hari atau yang bersifat khusus, lingkungan
sekitar, perjalanan jauh, fenomena sosial di sekitar kita, menulis kembali buku
harian pribadi, menulis pasca membaca, menjadi pencatat dan pendengar yang
baik, dan menulis yang mudah dulu”.
Penulis
kembali mengirim pesan pada pukul 21.51 WIT yang isinya “Permasalahan yang pernah atau sering dirasakan oleh penulis pemula,
tidak kecuali penulis sendiri, adalah masalah “writer’s block” atau kebuntuan
dalam menulis sehingga tidak dapat lagi
meneruskan sebuah tulisan. “Writer’s Block” adalah keadaan di mana seorang
penulis tidak dapat menuangkan segala idenya ke dalam tulisan. Pikiran menjadi
buntu, otak terasa kaku, seolah ada yang menghalangi keluarnya gagasan”.
Kemudian
dilanjutkan dengan pesan berikutnya yang dikirim pada pukul 21.53 WIT, yang
isinya “Pada saat terjadi “writer’s
block” tersebut disarankan agar istirahat dan melakukan aktivitas lainnya yang
bersifat penyegaran atau refresing, sehingga kemudian otak kita dapat segar dan
mampu melanjutkan menulis lagi. Jangan paksakan diri kita ketika terkana
“writer’s block”, upayakan berhenti dan keluar dulu dari zone tidak nyaman
tersebut “,dan pukul 21.56 WIT, yang isinya “Tidak melakukan aktivitas menulis untuk mengatasi “writer’s block”
hendaknya jangan terlalu lama, apalagi berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Akibatnya dapat menghilangkan sama sekali ide, gagasan, dan daya pikir kita terhadap
tulisan yang belum selesai tersebut.
Tentunya, beristirahat atau refresing harus dilakukan ketika sedang
dalam keadaan ‘main blok’ untuk menyegarkan kembali otak, pikiran, dan juga
fisik sehingga dapat segar dan dapat melakukan aktivitas menulis kembali”.
Penulis
masih melanjutkan mengirim pesan pada pukul 22.00 WIT yang isinya “Hallo 'Kang Jo' , apa ada yang dapat
dibagikan dengan kawan-kawan tentang menulis..”
Jumakir
menanggapi pesan penulis sebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.03
WIT, yang isinya “assalamu'alaikum wrwb,
maaf pak, dari kondangan, temen mau naik haji, maaf terlambat “, dan pada
pukul 22.05 WIT, yang isinya “ saya malam tadi juga sempat minta pencerahan
dari bu Diana, saya sering mengalami kebuntuan dalam menulis, dan kadang ingin
menambah outline karena seperti ada yang terlewatkan”.
Penulis
mengirim pesan untuk menanggapi pesan Jumakir dengan mengirim pesan pada pukul
22.05 WIT yang isinya “ Waalaikumsalam...
inggih, ya.. ini banyak dapat undangan
salamatan berangkat haji..mudahan kita ada langkah juga ke tanah suci..aamiin
“, dan kemudian Jumakir mengirim pesannya pada pukul 22.06 WIT yang isinya “saya belum selesai menulis cerpen dengan
judul "Syafa dan Syifa", dan “ amin pak”.
Penulis
mengirim pesan lagi pada pukul 22.08 WIT, yang isinya “Baiklah, sebagai bagian penutup dari saya malam ini “, dan “ Tulislah apa yang kita alami karena lebih
mudah menulisnya, dan jangan dipikirkan dulu baik atau bagusnya tulisan kita.
Tulis saja semaksimal mungkin dengan mengarahkan daya pikir dan nalar yang ada
untuk memberikan nilai lebih pada tulisan kita. Kemampuan menulis masing-masing kita memang berbeda,
tetapi bukan berarti kita tidak dapat menulis apa kita alami selama ini. Ketika tulisan yang telah kita anggap
selesai, maka selanjutnya kita membaca beberapa kali hasil tulisan untuk
melakukan editing atau perbaikan tulisan kita agar menjadi lebih baik lagi
“.
Jumakir
mengirim pesannya pada pukul 22.09 WIT yang isinya “ 👍👍🙏”.
Lalu, penulis melanjutkan mengirim pesan lagi pada pukul 21.12 WIT, yang isinya
“Pada kesempatan ini, saya mengutip
kembali pendapat Buya Hamka, seorang
ulama, pujangga, dan penulis besar Indonesia. Buya Hamka pernah ditanya
seseorang bagaimana beliau menjadi seorang penulis, beliau menjawab “saya hanya
mengutip, meringkas atau mengembangkan, mengambil hal-hal yang menarik, saya
cerna kemudian analisa, saya tambahkan
bahan referensi yang sesuai, saya hubung-hubungkan, ditambah sedikit imajinasi,
saya tuliskan ulang dengan kata-kata sendiri, saya cantumkan nama, maka jadilah
saya seorang penulis”.
Selanjutnya,
Jumakir mengirim pesannya lagi pada pukul 21.15 WIT yang isinya “ 👍👍”.
Penulis
mengirim pesan penutup dalam kegiatan bimbingan online malam kedelapan ini
dengan mengirim pesan pada pukul 21.16 WIT yang isinya “Bapak/Ibu HEBAT, kiranya cukup sekian dulu yang dapat saya bagikan pada
malam ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua dalam upaya
meningkatkan kemampuan menulis kita. Mohon maaf kalau ada kata-kata sayang
kuran berkenan, dan terima kasih atas perhatian dan tanggapannya . Terima
kasih, selamat malam minggu, Wassalam, dan SALAM LITERASI”.
Nurjanah
menanggapi pesan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul 22.18 WIT yang
isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻”,
dan Gamalial Galing juga mengirim pesannya pada pukul 22.18 WIT, yang isinya “ 👍🙏🙏🙏👆👆👆”,
serta Jumakir yang mengirim pesannya pada pukul 22.19 WIT yang isinya “
terima kasih pak Maslani, telah berkenan membimbing dan berbagi ilmu,
saya mohon maaf juga, jika adak hal yang tak berkenan. salam literasi.
waalaikum salam wrwb”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 8. BIMBINGAN DARING MALAM KEDELAPAN
Kegiatan
bimbingan online secara daring (dalam jaringan) pada Senin, 15 Juli 2019dalam jaringan
grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai tindak lanjut Workshop
SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada 1-2 Juli 2019 lalu
kembali dilanjutkan. Pada Ahad,14 Juli 2019 atau malam Senin tidak dilaksanakan
karena persiapan menghadapi hari pertama tahun pelajaran baru 2019/2020.
Penulis
selaku pendamping kegiatan bimbingan online tersebut sebelumnya telah
menyampaikan pemberitahuan kepada Ketua IGI Barito Timur untuk melaksanakan
kegiatan bimbingan online pada malam tersebut sebagaimana biasanya. Penulis
membuka kegiatan bimbingan online pada pukul 20.04 WIT, dengan mengirim pesan
pembuka yang isinya “Assalamualaikum.....Hallo
... selamat malam, apa kabar?”.
Selanjutnya,
penulis mengirim pesan berikutnya pada pukul 20.10 WIT, yang isinya “Sebelumnya, saya ucapkan selamat tahun pelajaran
baru 2019/2020. Semoga tahun pelajaran baru ini menjadikan kita sebagai guru
lebih bersemangat kembali menerima siswa baru. Salah satu wujud semangat kita
menjalani tahun pelajaran baru dan siswa baru dapat diwujudkan dalam bentuk
tulisan, seperti yang dilakukan oleh pak @Gamaliel Galing dan Ibu @Nurjanah IGI Bartim“.
Penulis
melanjutkan mengirim pesan lagi pada pukul 20.16 WIT, yang isinya “Mungkin,, ada sebagian guru yang meraka
kurang 'bahagia' ketika menghadapi awal tahun pelajaran baru, beda jauh dengan
tahun baru, karena dengan awal tahun pelajaran baru menjadi awal 'beban' baru
baginya. Kondisi tersebut tentunya tidak demikian bagi kawan-kawan guru yang
tergabung dalam grup whatsapp ini. Semoga”.
Pada
pukul 20.21 WIT, Nurjanah menanggapi pesan pembuka penulis dengan mengirim
pesan yang isinya “Wa'alaikum salam.
Selamat malam. Alhamdulillah, kabar baik pak”. Lalu, penulis menanggapi
pesan Nurjanah tersebut dengan mengirim pesan pada pukul 20.24 WIT, yang
isinya”Semakin lancar dan mantap saja dengan
tulisannya, dan menjadi tulisan yang populer dalam minggu ini bersama dengan
tulisannya pak @Jumakir IGI Bartim ...Tentunya masih banyak kan 'simpanan'
tulisannya?”
Penulis
juga mengirim gambar tulisan artikel atau opini
penulis yang membahas tentang PLS pada pukul 20.26 WIT dengan disertai
pesan yang isinya “Salah satu artikel
saya yang pernah dimuat pada koran Radar Banjarmasin tentang PLS (Pengenalan
Lingukungan Sekolah) tahun lalu..”.
Nurjanah kembali mengirim pesannya pada pukul 20.29 WIT yang isinya “ Untuk cerpen, naskah kasarnya masih ada
beberapa judul, yg blm di edit, sy sebut naskah kasar. Semoga tulisan uln
dibawah bimbingan bpk/ibu bisa berkembang”.Gamaliel Galing menanggapi pesan
pembuka penulis dengan mengirimkan pesannya pada pukul 20.30 WIT, yang isinya’ 👍👍🙏🙏🙏💪💪💪”,
dan “Malam juga pa”.
Penulis
menanggapi pesan Nurjanah sebelumnya, dengan mengirim pesan pada pukul 20.36
WIT, yang isinya “Berkembang atau tidak
kemampuan kita dalam menulis, sejatinya tergantung pada diri kita sendiri.
Sedangkan orang lain sifatnya hanya mendorong, memotivasi, membimbing, atau
mungkin juga mengkritisi hasil tulisan kita.
Kritik membangun atas tulisan kita merupakan hal yang penting untuk
kebaikan kita dalam menggaluti dunia tulis menulis ini. Oleh sebab itu, kita
jangan elergi terhadap kritik yangmembangun, dan jangan tersanjung atas pujian yang melambungkan nama kita”.
Nurjanah menangggapi pesan penulis dengan mengirim pesan pada pukul 20.38 WIT
yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Penulis
mengirim pesan lagi pada pukul 20.40 WIT, yang isinya “Bagaimana pak @Jumakir IGI Bartim ? Ada yang dapat pian bagikan untuk
kawan-kawan dalam hal menulis, karena pian sudah mampu menulis buku dan
menerbitkannya., terlebih banyak pengalaman selama ini dalam menulis karya
tulis ilmiah . Monggo, silahkan dibagikan ilmu dan pengalamannya...”.
Lalu,
Gamaliel Galing menanggapi pesan penulis sebelumnya dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.40 WIT yang isinya “ 👍🙏🙏🙏”.
Penulis melanjutkan mengirim pesan pada pukul 20.47 WIT yang isinya “Setelah saya cek dari tulisan pak @Gamaliel
Galing , yang terbaru di blog igi yang berjudul " HARI PERTAMA TAHUN
PELAJARAN 2019/2020", jumlah kata/karakternya ada 1.554 kata. Bisa dapat
3 tulisan artikel yang dikirim ke blog
IGI tersebut, karena kalau saya bisanya paling maksimal 500-550 karakter kata,
kalau panjang ceritanya saya bagi dalam beberapa bagian tulisan ,dan dikirimnya
secara terpisah. Oleh sebab itu, jumlah
tulisan saya di blog IGI banyak. Jumlah tulisan saya saat ini per 15 Juli 2019,
ada 1.976 tulisan. Rencana pada tgl 9
Agustus 2019 nanti, semoga dapat mencapai 2.000 tulisan, untuk memperingati 2
tahun bergabung dengan blog IGI tersebut “.
Kembali
Gamaliel Galing menanggapi pesan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul
20.49 WIT, yang isinya “Iya terima kasih
pa masukan akan perbaiki di tulisan berikutnya”. Lalu kemudian, Nurjanah
mengirim pesannya pada pukul 20.50 WIT, yang isinya “Punya uln td jg 900 karakter kata, bingung mau dibagi dua kurang dari
500”. Menanggapi pesan Nurjanah tersebut, penulis mengirim pesan pada pukul
20.54 WIT, yang isinya “Kalau 900
kata bisa jadi 2 tulisan artikel .
Tulisan artikel di blog igi yang 'enak' dibaca antara 300-500 kata, kalau lebih
bisa disambung pada bagian tulisaqn berikutnya, apalagi tambah/disisipi foto
yang mendukung tulisan tersebut, bisa cukup antara 250-350 kata sudah cukup”.
Nurjanah
menanggapi pesan penulis di atas dengan mengirim pesannya pada pukul 20.55 WIT,
yang isinya “ Ya,,pak terimakasih masukanya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”,
dan juga Gamaliel Galing menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul
20.56 WIT yang isinya “ 🙏🙏🙏”. Penulis melanjutkan
mengirim pesan yang menanggapi pesan Nurjanah dan Gamaliel Galing dengan
mengirim pesan pada pukul 20.57 WIT, yang isinya “ foto atau gambar yang mendukung tulisan artikel kita menjadi salah satu
daya tarik bagi pembacanya, jadi sah-sah saja di dalam tulisan kita tersebut
disertai beberapa gambar atau foto yang mendukung., seperti tulisan @Gamaliel
Galing”.
Penulis
kembali mengirim pesan yang ditujukan kepada Jumakir, salah satu peserta
bimbingan online yang biasanya aktif
menanggapi pesan penulis, namun malam ini belum ada tanggapannya, meski
terlihat ‘hadir’ dalam kegiatan bimbingan online ini. Penulis mengirim pesan
pada pukul 21.05 WIT yang isinya “Pak
@Jumakir IGI Bartim , bagaimana ? Mohon
dapat berbagi ilmu, pengalaman, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan
menulis., bagaimana pak?”,dan pukul 21.29 WIT yang isinya “Bagi dikit pak @Jumakir IGI Bartim dengan kawan -kawan di grup ini tentang
Metode Kanjo untuk membantu guru menulis PTK, tersebut”.
Penulis
masih menunggu tanggapan dari Jumakir yang
masih belum mengirim pesannya sebagaimana biasanya dalam kegiatan
bimbingan online sebelumnya.
Akhirnya
rasa penasaran penulis terjawab, ketika pada pukul 21.47 WIT, Jumakir mengirim
pesan yang isinya “Assalamu'alaikum wrwb,
maaf pak, di Kelua baru saja listrik padam, jadi kurang bisa menyimak....tapi
hanya sekedar sharing dari tulisan saya di atas, berawal dari sebagai pengisi
acara diklat Penulisan PTK, ternyata kurang berhasil, akhirnya saya memikirkan
cara "Metode" untuk mempermudah pemahaman peserta diklat, dan
akhirnya tercipta Metode Kangjo, mungkin agak aneh. Maaf sekali lagi..hanya
sharing🙏”.
Penulis
menanggapi pesan Jumakir yang ditunggu-tunggu, dengan mengirim pesan pada pukul
21.52 WIT, yang isinya “Terima kasih pak,
mungkin pada lain waktu pian berbagi tentang menulis PTK dalam garis besarnya, agar kita dapat
menimba ilmu dari pian..”. Lalu, Jumakir menanggapi pesan penulis
sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul 21.55 WIT, yang isinya “Saya kira bu Nur, ini asebagai penulis yang
potensial baru beberapa hari sudah mengupload 18 cerpen, dan sekarang sudah
proses penerbitan buku. Bisa juga sharing bu Nurjanah🙏”.
Waktu
saat itu sudah hampir menunjukkan pukul 22.00 WIT, hal tersebut berarti
kegiatan bimbingan online malam itu sudah hampir berlangsung selama 2 (dua)
jam, karena penulis memulainya sekitar pukul 20.00 WIT. Sudah cukup rasanya
kegiatan bimbingan online ini, dan kemudian penulis menyiapkan pesan penutup
kegiatan tersebut. Saat penulis menyiapkan tulisan penutup kegiatan bimbingan
online, terlihat Jumakir sedang menulis pesan, dan sesudah selesai menulis
pesannya, penulis pun mengirim pesan penutup kegiatan bimbingan online malam
kesembilan tersebut.
Penulis
mengirim pesan penutup pada pukul 21.55 WIT, yang isinya “Baiklah bapak/ibu HEBAT, saya mohon undur diri, karena besok harus ke
sekolah lagi untuk melaksanakan tugas yang menjadi panggilan jiwa kita demi
mencerdaskan generasi bangsa tercinta ini. Mohon maaf, jika selama sekitar 1,5
jam mendampingi bapak/ibu dalam kegiatan bimbingan online secara daring malalm
ini. Mudahan apa yang saya sampaikan ini ada manfaatnya bagi kita semua.
Silahkan dilanjutkan dengan diskusi masalah lainnya. Saat ini waktu ditempat saya sudah
menunjukkan pukul 21.55 WIT. Teriring
salam untuk keluarga bapak/ibu di rumah. Terima kasih. Wassalamualaikum, selamat
malam, dan Salam Literasi”.
Jumakir
pada pukul 21.56 WIT mengirim pesan untuk menanggapi pesan penulis sebelumnya,
yang isinya “Boleh pak, tapi ya sekedar
yang saya tau🙏”, dan pukul 21.57 WIT, yang isinya “Terima Kasih pak Maslani, yang selama ini
membimbing kami secara daring dengan sabar, selamat malam, waalaikum slm wrwb”. Demikian pula dengan Nurjanah yang menanggapi
pesan Jumakir dan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul 20.59 WIT yang
isinya “Belum pak, masih tahap edit, blm
masuk kepenerbit”, dan pukul 23.02 WIT, yang isinya “Terimakasih pak”, serta “Wassalam,
selamat malam, salam literasi”
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 9. BIMBINGAN DARING MALAM KESEMBILAN
Kegiatan
bimbingan online secara daring (dalam jaringan) pada Selasa, 16 Juli 2019dalam jaringan
grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai tindak lanjut Workshop
SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada 1-2 Juli 2019 lalu
dilanjukan dengan pendamping kegiatan bimbingan online oleh Ibu Diana
Mulawarmaningsih. Pergantian pendamping tersebut sesuai dengan kesepakatan sebelumnya
antara penulis dengan Ibu Diana Mulawarmaningsih, namun dalam kegiatannya
penulis tetap memantau dan tentunya juga menjadikannya menjadi tulisan.
Malam
itu IbuDiana Mulawarmaningsih membuka bimbingan online dengan mengirimkan pesan
pembuka pada pukul 20.41 WITA, yang isinya “Assalamualaikum
Selamat mlm Bpk Ibu”. Lalu, beberapa saat kemudian, Nurjanah menanggapi
pesan IbuDiana Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul
20.41 WITA, yang isinya “Wa'alaikum
salam. Selamat malam bu”. Kemudian, IbuDiana Mulawarmaningsih mengirim
pesan lagi pada pukul 20.42 WITA, yang isinya “Berbahagia sekali krn mlm ini saya bisa kembali hadir di sini”.
Beberapa
saat kemudian, IbuDiana Mulawarmaningsih mengirim pesan lagi yang dikirim pada
pukul 20.43 WITA, yang isinya “Mulai mlm
ini dan 9 hari ke depan tgs saya mendampingi Bpk Ibu dlm menulis bukunya “,
dan pesan tersebut ditanggapi oleh Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul
20.43 WITA, yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”. Selanjutnya, IbuDiana Mulawarmaningsih
mengirim pesan lagi pada pukul 20.44 WITA, yang isinya “10 hari sudah Pak Maslani sdh melaksanakan tgsnya dgn luar biasa
mendanpingi Bpk Ibu dlm menulis buku non fiksi “, dan pukul 20.45 WITA,
yang isinya “Dan hasilnya juga luar
biasa. Sungguh di luar expectasi kami selaku coach menulis “.
IbuDiana
Mulawarmaningsih kembali mengirim pesannya pada pukul 20.50 WITA, yang isinya “Bpk Ibu guru peserta workshop menulis
sagusaku di Bartim ibarat mutiara terpendam ya selama ini. Ternyata banyak
penulis handal di Bartim. Dan karya bpk ibu selalu saya upload ke grup choach
sagusaku nasional. Dan selalu mdpt apresiasi dr PJ Sagusaku nasional “, dan
pukul 20.51 WITA, yang isinya “Sesuai
kesepakatan saya dan pak Maslani..saya kebagian
utk materi pembuatan buku fiksi”.
Yuli
R, selaku Ketua IGI Barito Timur, Kalimantan Tengah, yang juga biasanya
bertindak selaku moderator bimbingan online selama ini, tetapi beberapa hari
terkahir ini dalam kondisi sakit karena kecelakaan, memberikan tanggapannya
dengan mengirim pesan pada pukul 20.52 WITA, yang isinya” 👍🏻👍🏻👍🏻🙏🙏🙏”.
Selanjutnya, IbuDiana Mulawarmaningsih meneruskan mengirim pesannya pada pukul
20.52 WITA, yang isinya “Namun izinkan
saya utk melanjutkan sedikit materi saya tempo hari ttg pembuatan buku non
fiksi yg masih blm tuntas. Ibarat makan blm ketelan baru sampai tenggorokan“.
Kembali
Yuli R mengirim pesannya pada pukul 20.52 WITA, yang isinya “Maaf ibu.. saya beberapa hari ga bisa gabung..”,
dan pukul 20.53 WITA, yang isinya “Masih
blum Sehat .. demam”, dan kemudian Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapi pesan Yuli R tersebut dengan mengirim pesannya pada
pukul 20.53 WITA, yang isinya “gak apa2
bu.. semoga segera pulih dari cideranya ya bu...”. Nurjanah juga
menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul 20.53 WITA, yang isinya “ Semoga cepat pulih ya bu..”. Lalu, Yuli
R menanggapi pesan di atas dengan mengirim pesannya pada pukul 20.54 WITA, yang
isinya “Makasih kawan2...”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kegiatan bimbingan online dengan
mengirim pesan pada pukul 20.57 WITA, yang isinya “ Baik Bpk Ibu. saya
mulai ya….”, dan pukul 20.58 WITA, yang isinya “ Di saat bbrp hari yg
lalu saya pernah menyampaikan kegiatan yg sebaiknya betul2 matang “, dan “
Dalam aktivitas ini ada bbrp yg sebaiknya dilakukan: 1. Menyusun Premis
Buku. 2. Mind Mapping. 3. Outline. 4. Outline yg dilengkapi RSB”.
Lalu
pada pukul 20.59 WITA kembali Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesan yang
isinya “ nah …itu dia “, dan pukul 21.00 WITA, yang isinya “ Aktifitas
menulis buku diawali dgn membuat premis buku”, dan “Apa itu premis?”,
serta pada pukul 21.02 WITA, yang isinya “ Premis adalah intisari buku yg
diucapkan dalam satu kalimat saja”. Kemudian, pada pukul 21.08 WITA
kembali Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesan yang isinya “ Bagaimana
caranya membuat premis?”, dan pada pukul 21.10 WITA, yang isinya “ Membuat
premis buku non fiksi yaitu dgn menggunakan rumus sbb: Premis = Jenis Naskah +
Tujuan + Hasil”.
Masih
melanjutkan materi bimbingan online, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya lagi pada pukul 21.13 WITA, yang isinya “ Jenis naskah spt yg sdh
dijllakan tempo hari. buku motovasi, how to do, kumpulan dll. Tujuan adalah utk
siapa buku itu ditulis?(spesifik). Hasil adalah harapan yg ingin dicapai ketika
buku ini selesai ditulis”, dan pukul 21.14 WITA, yang isinya “ Nah…
bgi Bpk Ibu yg akan atau sedang nulis buku Non Fiksi bisa mempraktekkannya”.
Kemudian,
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 21.18 WITA, yang
isinya “ Contoh buku saya;1. Jenis buku : buku motivasi. 2. Tujuan : untuk
calon penulis pemula. 3. Hasil : memiliki semangat untuk menulis “, lalu
pukul 21.20 WITA, yang isinya “ Nah… klo disatukan mjd premis buku
saya adalah “Sebuah buku motivasi untuk calon penulis pemula utk memiliki
semangat menulis” dan “ Mungkin ada yg bertanya utk apa gunanya bikin
premis ya?”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 21.24 WITA, yang
isinya “ Banyak kegunaanya al:1. menjawab pertanyaan buku apa
yg sedang Bpk Ibu tulis. 2. Sebagai promosi buku kita ke penerbit
mayor (penerbit besar yg komersil, spt Gramedia). 3. Premis hakekatnya benang
merah dr buku yg sdg kita tulis. 4. Sbg panduan yg mudah diingat agar tulisan
tdk kluar jalur”, dan “ Gimna? Ternyata mudah kan membuat premis”.
Pada pukul 21.29 WITA, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi yang
isinya “ Stlh selesai mk Bpk Ibu bisa melangkah membuat Mind Mappingnya.
Bagi penulis yg sdh mahir biasanya tdk lgi memerlukan ini.Tapi bgi yg masih
pertama menulis buku (apalagi penulisnya org yg super sibuk, tdk bisa menulis
setiap hari)sebaiknya membuat ini, sbg langkah antisipasi agar tdk mengalami
kebuntuan menulis”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih selaku pendamping kegiatan bimbingan online kembali
mengirim pesan yang berisi materi bimbingannya untuk menjawab pertanyaan
Nurjanah sebelumnya pada pukul 21.29 WITA, yang isinya “ Bu, untuk membuat
buku non fiksi ini, tentu kita perlu mengumpulkan bahan yang akan kita tulis,
baik melalui observasi langsung maupn dari telaah buku..Jika kita melakukan
telaah buku, apa kita perlu cantumkan sumbernya…”, dan pukul 21.30 WITA,
yang isinya “ Masih ingat kan cara membuatnya? Saya sdh menjelaskan cara
membuatnya saat kita off line”.
Kembali,
menanggapi pertanyaan Nurjanah sebelumnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya pada pukul 21.35 WITA, yang isinya “ Nah… bagus sekali pertanyaan
Bu Nurjanah. Semoga Bpk Ibu masih ingat ya ..tahap persiapan menulis buku
ya. Kita hrs mengumpulkan bahan sebanyak mungkin pada tahap persiapan, berupa
referensi tulisan, baik itu bacaan, pengamatan langsung, data statistik (kalau
dibutuhkan), & dokumentasi. Semua itu hrs dicatat sedetail mungkin. Dari
mana di dapatkan bahan tsb, catat identitas bukunya (ini juga utk
dilampirkan di daftar pustaka). Shg saat menulis Bpk Ibu tinggal
menggunakannya. Krn ngga nyaman kan jika menulis sambil bolak balik buku
referensinya”.
Lalu,
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya yang ditujukan kepada Nurjanah
pada pukul 21.26 WITA, yang isinya “ Bagaimana Bu Nurjanah?”, dan
selanjutnya pada pukul 21.39 WITA mengirim pesan lagi yang isinya “ ohya
jika sumbernya dari internet jgn lupa disimpan link-nya dan tgl akses oleh bpk
ibu”. Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.40 WITA, yang isinya “ Untuk buku populer, bagaimana
bu”. Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.41 WITA, yang isinya” Ya spt itu bu…lha yg sdg
saya jelaskan kan menulis buku populer non fiksi”, dan pukul 21.42 WITA,
yang isinya “Utk menulis buku fiksi kita mulai besok mlm ya…
”.

Nurjanah
kembali menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 21.42 WITA, yang isinya “ Saya masih bingung dengan daftar
pustaka pada buku populer bu “, dan pukul 21.45 WITA, yang isinya “ Apa
ini termasuk buku populer bu? Saya tidak menemukan daftar pustaka bu..
”. Lalu, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul 21.47 WITA,
yang isinya” Saat membuat mind mapping bebaskan pikiran Bpk Ibu …
berdasarkan sumber2 tlh didapat tuliskan bagian demi bagian hingga tuntas semua
apa yg ada di kepala tertuang dlm mind mapping. Ngga usah pikirkan
sistematikanya. Stlh selesai.. baru susun sistematikanya… menjadi outline
buku. atau calon daftar isi bukunya… Sebelum menulis silakan bikin RSB… nah…
baru silakan bpk ibu mulai menulis naskah bukunya.Dari bagian yg paling mudah
dan paling disukai…”.

Nurjanah
kembali menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesan lagi
pada pukul 21.47 WITA, yang isinya “ Disini juga tidak ada daftar pustaka,
nah ini yang
bikin saya masih blm paham, mohon penjlsn bu..”,
dan 


”. Lalu, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 21.54 WITA yang
isinya “Ya… saya pernah juga melihat buku seperti itu”, dan “ Biasanya mrk
yg menulis buku spt itu, apa yg mrk tulis adalah murni dari pemikiran dari si
penulis.. Dan isinya juga semacam sharing pengalaman penulisnya dan memang si
penulis sdh membuktikan secara nyata keberhasilan dari teori yg mrk
sampaikan”.




Pada
bagian sebelumnya telah dijelaskan secara panjang lebar oleh Ibu Diana
Mulawarmaningsih apa dan bagaimana memulai menulis cerita pendek atau cerpen.
Selanjutnya, Nurjanah mengirim pesan lagi untuk menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.59 WITA, yang isinya “ ya
bu, ini buku dgn judul publik speaking sy temukan daftar pustakanya…sekarang sy
sdh paham.., dan “ Terimakasih bu”.Kemudian, pada pukul
22.00 WITA, Nurjanah mengirim pesannya lagi yang isinya “: 


”, dan pukul
22.06 WITA, yang isinya “ Di dalam bukunya, ada kutipan2, jd benar
saja harus ada daftar pustaka, sedangkan 2 buku sebelumya tidak ada kutipan..
sekarang sdh sangat jelas bu 




”. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul 22.09
WITA, yang isinya “Alhamdulillah…”, dan kemudian Nurjanah juga
menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul 22.10 WITA, yang isinya “Terimakasih
bu
”.











Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 22.12 WITA, yang
isinya “ Baik Bpk Ibu … (sepertinya cuma ibu2 saja yg join ya… ibu Nurjanah
dan ibu yuli…
) materi saya ttg buku
non fiksi sampai di sini dulu ya.. silakan kalau ada yg masih ingin
didiskusikan … saya tunggu”. Penulis yang selama ini memantau
dari kejauhan kegiatan bimbingan online malam itu mengirim pesan pada pukul
22.13 WITA, yang isinya “ mohon maaf, mundur diri dari. monitoring..”,
dan kemudian ditanggapi oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 22.13 WITA, yang isinya “ silakan Pak… sdh pkl. 22 ya
di tmp Bpk”. Penulis menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesan pada pukul 22.14 WITA,yang isinya “ ya.. 22.15 wit.trims”.

Kegiatan
bimbingan online malam itu, dengan pendamping Ibu Diana Mulawarmaningsih
nampaknya sudah cukup, dan oleh sebab itu Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya pada pukul 21.38 WITA, yang isinya “ Okay Bpk Ibu sepertinya
malam semakin larut … dan sdh tdk ada lagi yang perlu didiskusikan … maka
saya mohon izin undur diri. Tetaplah menulis, jgn katakan tidak bisa sebelum
habis jalan untuk berupaya … Menulis itu sebuah aktivitas yg harus
dilakukan..Bukan hanya untuk dibayangkan..Jadi .. menulis,menulis, dan
menulislah.Semangat Bapak Ibu”, dan “ Wassalamualaikum. Selamat mlm
”.Nurjanah
menanggapi pesan penutup dari Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesan
balasannya pada pukul 22.39 WITA, yang isinya “ Terimakasih bu.
Wasalamualaikum. Selamat malam 
”. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Nurjanah tersebut dengan mengirim
pesannya pada pukul 22.40 WITA,




yang
isinya “ iya bu Nur. sama2
”.


###bimlineigibartim-2019###
Bagian 10. BIMBINGAN DARING MALAM KESEPULUH
Proses
kegiatan bimbingan online secara daring (dalam jaringan) pada Rabu, 17 Juli
2019 dalam jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”
sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan
pada 1-2 Juli 2019 lalu dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan
bimbingan online oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih.
Memulai
kegiatan bimbingan online Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesan pembuka
pada pukul 20.18 WITA dengan mengirim pesan yang isinya “Assalamualaikum.
Selamat mlm Bpk Ibu”. Lalu, Nurjanah menanggapi
pesan pembuka tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.18 WITA yang
isinya “Wa'alaikum salam. Selamat malam
bu”. Selanjutnya Apakabarnya hari ini “, dan tidak lama kemudian ditanggapi
lagi oleh Nurjanah denganmengirim pesannya pada pukul 20.19 WITA yang isinya “
Alhamdulillah, sangat baik..”.
Kemudian,
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada
pukul 20.20 WITA yang isinya “Sambil
menunggu gerhana bulan ... mari kita kembali berbincang ttf masalah kepenulisan”,
dan “ Syukur Alhamdulillah”. Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.26 WITA yang
isinya “maaf tyta sdh terjadi td pgi ya
.. terlewat sudah🤦🏻♀”, dan pukul 20.27 WITA, yang isinya “Bapak Ibu siapa yg saat ini sdg menulis buku
fiksi? silakan acungkan jari.☝🏻☝🏻”. Lalu, Nurjanah menanggapi pesan tersebut dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.28 WITA, yang isinya “Saya bu, lg berjuang 😊”.
Kembali, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul 20.29
WITA yang isinya “lanjut bu tetap
semangat semua berawal dari belajar”,
dan “ Siapa lagi ?” Tidak lama
kemudian, Gamaliel Galing menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 20.29
WITA, yang isinya “ 👆👆”. Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi
pesan Gamaleil Galing dengan mengirim pesannya lagi pada pukul 20.29 WITA yang
isinya “ohya... Bpk juga ya..”.
Menanggapi pesan Nurjanah, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya
pada pukul 20.30 WITA yang isinya “Klo Bu
Nur bukunya kumpulan cerpen ya bu “. Lalu, Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesan pada pukul 20.30 WITA, yang isinya
“Ya bu “. Demikian juga dengan
Gamaliel Galing yang mengirim pesannya pada pukul 20.31 WITA, yang isinya “Melanjutkan yg kemaren bu. Sempat istirahat
banyak kesibukan mulai kegiatan MPLS”.
Masih melanjutkan dialog di atas, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya pada pukul 20.31 WITA yang isinya “Kalau
pak Gamaliel kalo ngga salah Novel ya Pak”. Kemudian Gamaliel Galing
menganggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 20.32 WITA, yang isinya “ Nanti liatnya apakah jadi novel atau cerpen
“. Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul 20.33 WITA
yang isinya “ Ngga apa2... inilah tantangan kita seorang guru yg menulis
tuntutan antara tgs/kewajiban dan aktivitas menulis. Tapi hal itu ngga jd mslh
selama mind mapping, outline dan RSB sdh lengkap. Kapan pun bpk menulis tak
akan mengalami mentok.😊.
Selanjutnya,
Nur Sofianingtyas mengirim pesan pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “ Saya bu... baru satu
lembar... judulnya Hati yg tertinggal ". Lalu, Yuli R menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 20.34
WITA, yang isinya “Asyik tuh “. Pada sisi lain, Ibu
Diana Mulawarmaningsih masih menanggapi pesan Gamaliel Galing sebelumnya dengan
mengirim pesan pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “nah hrs dirancang dari awal pak. krn persiapan
membuat 2 jenis buku ini berbeda nantinya”.
Pada
beberapa kemudian, Nur Sofianingtyas mengirim pesan lagi pada pukul 20.34 WITA,
yang isinya “ Asik pengalaman pribadi....😀 “.Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Nur
Sofianingtyas sebelumnya dengan mengirim pesan pada pukul 20.34 WITA, yang
isinya “ ini yg paling mudah ditulis” . Lalu, Nur Sofianingtyas mengirim pesan kembali
pada pukul 20.35 WITA, yang isinya “ Gimana caranya ngirim ke blog.. sy kan org baru... 🙏”. Ibu Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Nur Sofianingtyas dengan mengirim pesan pada pukul 20.37 WITA,
yang isinya “nanti ibu bisa bljar
dr bu Nur saja ya... saya termasuk yg blm suksea juga ngirim ke Blog IGI🤭”.
Nurjanah menanggapi pesan dari Nur Sofianingtyas
dengan mengirim pesan pada pukul 20.37 WITA, yang isinya “👍🏻👍🏻👍🏻siiappp “, dan pukul 20.38 WITA, yang isinya “
Jd anggota igi dulu“. Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih
mengirim pesan pada pukul 20.37 WITA, yang isinya “ok. saya akan sedikit mengulang ttg ide menulis buku fiksi...”. Namun, Nur Sofianingtyas masih mengirim pesan
pada pukul 20.41 WITA, yang isinya “Sdh.... lalu?”, dan Nurjanah menanggapi pesan dari Nur
Sofianingtyas tersebut dengan mengirim pesan pada pukul 20.37 WITA, yang isinya
“Ya bu, nanti setelah selesai materi kita lanjut
masuk blog IGInya”.
Berlanjut dengan pemaparan materi bimbingan online malam itu, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesan pada pukul 20.42 WITA, yang
isinya “Banyak yg bisa kita
jadikan ide cerita misalnya :1. bercerita ttg kisah yg pernah kita alami
(baik itu yg menyenangkan, menyedihkan,
atau mengecewakan); 2. kisah hidup orang lain; 3. dari lagu yg menjadi favorit kita; 4. dari
film; 5. imajinasi kita;dll “, dan pukul 20.43
WITA, yang isinya “ yang paling mudah
adalah menulis apa yg pernah kita alami.Mengapa?”.
Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
kembali pesan pada pukul 20.46 WITA,
yang isinya “Ya .. tentu saja
karena sumbernya mudah....Coba deh... Bpk Ibu diminta menceritakan/ngobrol ttg
kisah yg pernah dialami.... pasti hampir
semua orang bisa.Nah....tinggal ganti aktivitas ngobrol tsb dlm
tulisan....wah... pasti sdh berlembar2”, dan pukul 20.47 WITA, yang isinya “Begitulah
menulis Bapak Ibu?”.
Pada pukul
20.47 WITA, ada yang baru bergabung dalam kegiatan bimbingan online malam itu
yang bernama Lisna Wati dengan mengirimkan pesannya “☝🏻”. Nurjanah mengirim pesan kembali pada pukul 20.47 WITA, yang
isinya “Karena mudah mengambarkan
setiap detailnya kedalm bentuk
tulisan..itu yg saya rasakan bu”. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim kembali pada pukul 20.50 WITA, yang isinya “ Saya pernah naik travel dr kasongan ke pky ... sepanjang jln seorang ibu
yg duduk disebelah saya bercerita bagaimana dia sdh 20 th tgs jdi guru di
pedalaman di daerah hulu. Bliau cerita mulai dr
gerbang kota kasongan smp rmhnya di pky non stop!! Wow... 1,5 jam!saya
hanya jd pendengar yg baik dgn sedikit komentar... seandainya ditulis sdh bisa
jd 1 novel tuh “.
Nur Sofianingtyas mengirim pesan
lagi pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “Setuju... smoga diberkati bisa jd cerpen atau
novel...👍🙏”. Kembali, Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim kembali pada pukul 20.51 WITA, yang isinya “Betul
sekali bu Nur.Itu alasan utk penulis pemula melakukan itu”, pukul 20.53 WITA, yang isinya “Meski menulis based on true story jika akan
kita jadi tulisan fiksi harus diolah lgi ya... karena kita bukan sedang menulis
laporan ya...”, dan pukul 20.56 WITA, yang isinya “selain itu hrs dipersiapkan dgn matang”, serta pukul 20.56 WITA, yang isinya “Jadi pilih ide cerita yg Bpk Ibu yakin mudah
mendapatkan bahan tulisan”.
Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.51 WITA, yang
isinya “Iya bu “. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Gamaliel Galing dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.51 WITA, yang
isinya “ Ya, sama halnya saat menulis buku non fiksi
ya... penulis fiksi juga hrs mengadakan riset
utk buku yg akan ditulis“, dan pukul 21.02 WITA, yang isinya “untuk apa?siapa yg bisa menjawab?” ,
serta pukul 21.04 WITA, yang isinya “ 🤔🤔🤔🤔”.
Nurjanah mengirim pesan kembali pada pukul 21.06
WITA, yang isinya “Untuk menentukan
menentukan jenis fiksi yg mau ditulis, jg siapa pembaca yg dituju..”.
Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.07 WITA, yang isinya “ya... salah satunya itu”, dan pukul 21.10 WITA, yang isinya “Kalau
kaitannya dgn kisah kita tulis adalah...
bhn tulisan yg lengkap ttg tokoh, tempat, waktu hrs dipikirkan dr awal .. hal
ini penting krn akan membuat cerita makin hidup”. Nurjanah menanggapi pesan
Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesan kembali pada pukul 21.06 WITA, yang isinya “
🙏🏻🙏🏻🙏🏻”
Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali meneruskan materi
bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.14 WITA, yang isinya “ jika ide sdh kita dptkan, survey jg sdh kita lakukan bhn sdh
didptkan.... JANGAN BURU2 MENULIS ....Mengapa?Karena Bpk Ibu sesungguhnya blm
cukup siap utk menulis.Jika dipaksaksakan akan
kita akan mudah terkena mental block writer”, dan pukul 21.15 WITA
yang isinya “ apa?...merasa
blank...merasa kehabisan bahan ..malas ..ngga mood, dll”, serta pukul 21.16
WITA, yang isinya “Jadi apa lagi yg hrs
dilakukan?”.
Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada
pukul 21.16 WITA, yang isinya “ 👍👍🙏🙏🙏”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali
meneruskan materi bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.17
WITA, yang isinya “hampir sama dgn ketika
membuat buku Non Fiksi”,dan “ Apa itu?”,
serta pukul 21.18 WITA, yang isinya “ Yaitu
membuat PROMIS BUKU NON FIKSI”, dan
pukul 21.19 WITA, yang isinya “disinilah
awal yg penting... menentukan buku apa yg mau ditulis. cerpen kah, novel kah?”, serta pukul
21.20 WITA, yang isinya “RUMUS PROMIS
BUKU FIKSI adalah. Tokoh + tujuan + halangan”.
Jumakir yang baru dapat bergabung dalam kegiatan
bimbingan online malam itu juga mengirim pesannya pada pukul 21.21 WITA, yang
isinya “Waalaikum salam wrwb, maaf sy
ikut menyimak saja, karena sedang persiapan utk DL selama 10 hari, mulai besok.
Tksh”. Lalu, ada Mita Wahyuni yang mengirim pesannya pada pukul 21.21 WITA,
yang isinya “Mau nukis novel bu tp lagi
krisis ide”. Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali mengirim pesannya
pada pukul 21.22 WITA, yang isinya “Tokoh
dlm cerita (bisa sebutkan nama/profesi).Tujuan, apa yg ingin dilakukan tokoh.
Halangan, hambatan yg dialami tokoh”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali meneruskan materi
bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.27 WITA, yang isinya “Misal
saya ingin menulis seorang anak sebut saja Ani. Anak dari keluarga yang
miskin. Ia memiliki cita-cita sekolah yang tinggi agar tidak seperti kakaknya
bekerja sbg tukang becak karena putus sekolah. Tapi sayangnya nasib tak
berpihak padanya karena keadaan ekonominya yg menjadi penghambat”, dan
pukul 21.29 WITA, yang isinya “premisnya
Ani + ingin bisa melanjutkan sekolah setinggi-tingginya+ terhalang kondisi
ekonomi ortunya “, dan “nah
spt itu”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Jumakir dengan mengirim pesannya pada pukul 21.30
WITA, yang isinya “ iya Pak .. semoga lancar dlm tugas ya Pak”, lalu mengirim
lagi pada pukul 21.31 WITA, yang isinya “ yuk
ikuti langkah2nya. krisis ide bisa jadi krn ibu blm mengumpulkan bhn tulisan..
belum membuat paling tdk out line ceritanya kan?”. Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih kembali mengirim
pesannya pada pukul 21.32 WITA, yang isinya “langkah selanjutnya ya ... tinggal buat mind mapping, outline dan RSB”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih selaku pendamping bimbingan
online malam itu kembali meneruskan materi bimbingan online dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.40 WITA, yang isinya “ Dalam kegiatan daring ini ingin bpk ibu mau mencoba step2nya. Bagaimana
jika sdh terlanjur menulis tpi tdk melakukan hal di atas? sebaiknya stop dulu
nulisnya lakukan step2nya dgn sabar”, dan pukul 21.41 WITA, yang isinya “Banyak penulis pemula meremehkan hal ini,
spt membuat outline. shg baru bbrp
lembar berhenti dan mengatakan kehabisan ide dll” .
Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada
pukul 21.42 WITA, yang isinya “Termasuk
saya juga bu...”. Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul
21.43 WITA, yang isinya “Bahkan penulis
buku yg sdh terkenal pun akan membuat outline utk buku yg akan ditulisnya”,
dan “segera dievaluasi...Pak. lebih baik
mundur 1 langka untuk maju 1000 langkah....bgitu kt org bijak”, dan pukul
21.45 WITA, yang isinya “Coba Bpk
berhenti sejenak bikin mind mapping -outline-RSB nya... setelah itu silakan
menulis.insyaallah terbebas dr acara kehabisan ide tulisan”.
Masih melanjutkan mengirim pesannya, Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali mengirim pesannya
pada pukul 21.46 WITA, yang isinya “ Sampai di sini materi saya... silakan jika
ada yg mau didiskusikan”, dan pukul 21.48 WITA, yang isinya “. saya tunggu smp
pkl.21.00 WIB”. Lalu, Nur Sofianingtyas mengirim pesannya pada pukul 21.51
WITA, yang isinya” Siap mencoba membuat outline spt saran masukan. Semoga
berhasil🙏”, dan kemudian Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan tersebut
dengan mengirim pesannya pada pukul 21.52 WITA, yang isinya “ iya bu Nur...
jika ada kesulitan silakan japri saya ya”.
Nur Sofianingtyas menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan pesan mengirim
pesannya pada pukul 21.51 WITA, yang isinya”Baik
ibu.... 💪💪💪”. Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesan lagi pada
pukul 22.03 WITA, yang isinya “Okay. Bpk
Ibu...jika tdk ada pertanyaan. Saya akhiri pertemuan mlm ini. Semoga bermanfaat
.Wassalamualaikum. Selamat mlm.🙏🏻🙏🏻”. Nurjanah masih mengirim pesannya pada pukul 22.04
WITA, yang isinya “Perbedaan persiapan
untuk menulis novel dan cerpen bu”, dan pukul 22.05 WITA, yang isinya “Ya..sdh berakhir rupanya pelajrn mlm ini
😊😊😊”, serta pukul 22.06 WITA, yang isinya “ Buat besok aja bu pertanyaanya, Terimakasih
bu untuk materi malam ini, sy jg akan koreksi tulisan sy, Wassalam, selamat mlm
bu”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih tetap melayani pertanyaan
Nurjanah dengan pesan mengirim pesannya pada pukul 22.12 WITA, yang isinya” saya akan jawab ya bu...Kalau novel krn
ceritanya panjang. penulia bisa memanfaatkan ini utk lebih menguatkan
tokoh dgn cara byk mengeksplor tokoh
(shg siapkan bgmna penokohannya).dmkian juga dgn setting tmp pd novel bisa lbih
detail mendiskripsikannya shg butuh explor setting tmp .kmd dari persiapan konflik
yg akan di sajikan dlm novel yg lbih dari 1 dan lebih komplek dibanding
cerpen.Mindmapping_outline_RSB mjd kebutuhan yg hrs dipenuh”, dan pukul
22.13 WITA, yang isinya “Semoga bisa
menjawab pertanyaan Bu Nur”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih meneruskan jawaban atas
pertanyaan Nurjanah dengan pesan mengirim pesannya pada pukul 22.14 WITA, yang
isinya”Utk Bu Nur cerita ttg Hana bisa
dijadikan novel Bu.Tinggal bikinkan promis novelnya”.Lalu , Nurjanah
menanggapi pesan tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 22.16 WITA, yang
isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”, dan “Terimakasih bu”. Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan dari
Nurjanah dengan pesan mengirim pesannya pada pukul 22.21 WITA, yang isinya” sama2bu”. Kemudian, Nurjanah mengirim
pesannya lagi padapukul 22.23 WITA, yang isinya “Ya, bu besok lagi kita sambung, sy sambil termangu di depan
laptop..Selamat beristirahat, selamat malam bu”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 11. BIMBINGAN DARING MALAM KESEBELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Kamis, 18 Juli 2019 dalam jaringan grup WA “
Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU
(Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada 1-2 Juli 2019 lalu
dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan bimbingan online oleh Ibu
Diana Mulawarmaningsih.
Ibu Diana Mulawarmaningsih selaku pendamping bimbingan
online malam itu kembali meneruskan materi bimbingan online dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.12 WITA, yang isinya “ Selamat mlm Bpk Ibu”. Lalu, Gamaliel
Galing menanggapi pesan pendamping bimbingan online tersebut dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.12 WITA, yang isinya “Malam bu “.
Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan dengan mengirim
pesan berikutnya, yang dikirim pada pukul 201.2 WITA, yang isinya “ sdh siap
utk bljr daring mlm ini?”, dan pukul 20.13 WITA, yang isinya “ alhamdulillah
pak Gamaliel sdh ada di kls”. Gamaliel Galing menanggapinya dengan mengirim
pesan pada pukul 20.13 WITA, yang isinya “ 👍🙏🙏”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih
mengirim pesannya lagi pada pukul 20.14 WITA, yang isinya “Gimna pak tulisanya
sdh dibikinkan RSB nya?”.
Nurjanah menjadi peserta berikutnya yang
menanggapi pesan pembuka Ibu Diana Mulawarmaningsih, dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.14 WITA, yang isinya “ Selamat malam bu”. Kembali, Gamaliel
Galing menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada
pukul 20.15 WITA, yang isinya “ Iya bu, kemaren sdh sy bikinn tadi waktu di
sekolah ada yg perbaiki outlinenya”.Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi kembali pesan
Gamaliel Galing dengan mengirim pesannya pada pukul 20.15 WITA, yang isinya “ penulis
dgn kesibukan spt Bpk sangat perlu itu agar kapanpun Bpk menulis akan tetap
ingat bagian itu isinya apa. Dan segera diputuskan apakah buku kumpulan cerpen atau novel ...”.
Demikian pula,Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapi kembali pesan
Nurjanah dengan mengirim pesannya pada
pukul 20.15 WITA, yang isinya “ Hai... Bu Nur... tambah kerennn tulisannya. Ibu
bisa bikin 2 nih ... novel dan kumpus👍”, dan pukul 20.18 WITA” 5 menit
lgi kita mulai ya Bpk Ibu...”.Gamaliel Galing mengirim pesannya lagi menanggapi
pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.18 WITA, yang isinya “Iya, tadi sempat menyelip
waktu sedikit menulis hanya dpt sekitar 1 lembar”.
Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.18 WITA, yang isinya “Kumpus?”, dan “🤔”, serta
pukul 20.19 WITA, yang isinya “
Kumpuln puisi”, dan “🤣😂😂”.
Lalu Ibu Diana Mulawarmaningsih
menanggapi kembali pesan Nurjanah dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.19 WITA, yang isinya “ Kumpulan Puisi😁”.
Gamaliel Galing mengirim pesannya lagi menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada
pukul 20.19WITA, yang isinya “😁😁😁”.
Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.18 WITA, yang isinya “Jadi lola “ dan “😁😁😁”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya lagi pada pukul 20.19
WITA, yang isinya “belum panas😂😂”, dan pukul 20.20 WITA, yang
isinya “sambil menunggu Bpk Ibu yang lain”, serta pukul 20.25 WITA, yang isinya
“Baik kita mulai ya .. melanjutkan
proses yg kemarin “.
Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul
20.25 WITA, yang isinya “Ya bu”, dan Gamaliel Galing
juga menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul
20.25 WITA, yang isinya “👍”. Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.27
WITA, yang isinya “Semoga Bpk Ibu sdh mempunyai
progres dlm kegiatan menulisnya. Kalau
pun kmarin mungkin ada yg terhenti utk memperbaiki atau membuat outline... it's
ok aza...Ingat mundur selangkah demi melakukan 1000 langkah ke depan.💪”
Gamaliel Galingmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.25 WITA, yang isinya “Iya, tadi mlm sy juga mikir utk memperbaikinya, terutama outline x”.
Kembali, Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.29 WITA, yang isinya “Kemarin saya menyampaikan agar dr awal menulis Bpk Ibu menentukan Bentuk
bukunya. ada perbedaan dlm sisi penggarapannya”.
Gamaliel Galingmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.25 WITA, yang isinya “Makanya saya perbaiki tadi di sekolah”.Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi dengan mengirim pesannya pada pukul 20.30
WITA, yang isinya “ ini Vital Pak... jika Bpk
menulis tanpa outline ibarat org jln tanpa arah mau kemna...”. Kemudian, Gamaliel
Galingmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.30 WITA, yang isinya “Iya bu”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya lagi pada pukul 20.30 WITA, yang isinya “👍👍 mantap Pak... lanjut lengkapi dgn RSB nya pak”, dan Gamaliel
Galingmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.31 WITA, yang isinya “🙏🙏🙏”. Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “Penjelasannya begini:Menggarap buku kumpulan kita tdk memerlukan out line
buku.. hanya memikirkan tema bukunya apa.. misal kumpulan cerpen... kita cukup
menulis cerpen dgn tema yg sama, misal tema ttg kasih sayang. Cerita tdk saling
berhubungan hanya tema saja yg sama”.
Nurjanahmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 20.36 WITA, yang isinya “Bu saya menggarap cerita tentang The Journey of Hanna...jd dlm kumpulan
cerita tokaohnya Hanna semua, Bagaimana Bu?”. Kemudian, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya lagi
pada pukul 20.37 WITA, yang isinya “sementara kalau kita
menulis novel persiapan harus lebih matang... spt kita menulis buku pd umumnya.
Outline, RSB jd suatu keharusan. Kmd dari segi cerita, ceritanya utuh dari awal
sd akhir mjd satu kesatuan”, dan pukul 20.42 WITA, yang isinya” Bisa saja bu...
dlm kumpulan cerita kisahnya bisa tdk saling berhubungan... berdiri sendiri..”.
Gamaliel Galingmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.43 WITA, yang isinya “Bu dalam novel bisa di selingi gambarkah”. Lalu, menanggapi pesan
Gamaliel Galing dengan mengirim pesannya pada pukul 20.43
WITA, yang isinya “Bisa saja Pak”.
Nurjanah
mengirim pesannya pada pukul 20.44 WITA, yang isinya “ CERPEN RINDU AYAH BAGIAN II.https://blog.igi.or.id/cerpen-rindu-ayah-bagian-ii.html”. Sementara itu, Gamaliel Galing
mengirim pesannya kembali pada pukul 20.44 WITA, yang isinya “Tadi pagi saya foto2 lokasi yg sy anggap bagus
utk tulisan saya bu”. Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapi pesan dari Gamaliel Galingdengan
mengirim pesannya kembali pada pukul 20.45 WITA, yang isinya “bisa Pak... nanti utk alternatif cover bukunya
juga bisa Pak”. Gamaliel Galingmenanggapi
pesan dari Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.44
WITA, yang isinya “Iya
bu”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi pesan dari Gamaliel Galingdengan
mengirim gambar cover sebuah buku novel dan pesannya kembali pada pukul 20.49
WITA, yang isinya “ini
salah satu contoh cover menggunakan foto koleksi pribadi penulisnya. Novel ini karya bu Trisna dari Bali peserta
mentoring menulis novel..”. Lalu, Nurjanah menanggapi
pesan dari Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul 20.49 WITA,
yang isinya “Judulnya
menarik banget bu, bikin penasaran”, dan pukul 20.50 WITA, yang isinya “Dari
Bali ya bu penulisnya”.
Kemudian, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim pesannya kembali pada pukul 20.51 WITA, yang
isinya “keren
bget .. ini karya pertama bliau ditulis dlm wkt
35 hari. Saat edit saya sampai mewek... 😭😭 judulnya saya
yg bikinkan.1😊 “, dan pukul 20.52 WITA, yang isinya “ iya...bhs nya
sederhana banget. dgn mengambil setting cerita budaya tradisional Bali”, serta
“ok.....malah jdu bedah Buku🤭”. Selanjutnya, Nurjanah
menanggapi pesan dari Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul
20.52 WITA, yang isinya “ 😁😁😁”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim pesannya kembali pada pukul 20.53 WITA, yang
isinya “Mlm
ini saya ingin mengajak Bpk Ibu diskusi
ttg Konflik dlm cerita fiksi”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan dari Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul
20.54 WITA, yang isinya “Iya bu itu yg mau sy tanya”. Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapi pesan dari Nurjanah dengan mengirim
pesannya kembali pada pukul 20.54 WITA, yang isinya “konflik dalam karya fiksi menempati posisi
penting. Dan yg mjd ciri khas fiksi adalah adanya konflik”, dan pukul 20.57
WITA, yang isinya “konflik dlm cerita ibarat garam dlm sayur. cerita tanpa konflik akan mjd cerita yg
hambarsayur tanpa garam ngga enak kan?garam menjadi penyedap sayur.tapi
takarannya juga hrs tepat. jgn kebanyakan”.
Kemudian, Nurjanah
menanggapi pesan dari Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya pada pukul
20.58 WITA, yang isinya “Kalau cerpen katanya cukup 1 konflik, tp novel blh bbrp tp tetap harus
ada konflik utama..ini sy search, yg jd pertanyaan dlm novel supaya konflk
utama jg sampai tertutup sama konflik pendukung. Bagainm bu caranya”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 20.58 WITA, yang
isinya “Sebelum
saya lanjutkan....Bpk Ibu hrs memiliki pandangan yg tepat tth apa itu konflik”,
dan pukul 20.59 WITA, yang isinya “ ntar ya jawabnya....”. Lalu, Nurjanah mengirim
kembali pesannya pada pukul 20.59 WITA, yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Kembali, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.00 WITA, yang
isinya “
Konflik dlm cerita jgn dibayangkan spt konflik dlm ilmu sosial ya...”, dan
pukul 21.01 WITA, yang isinya “konflik dlm karya fiksi tdk hrs dlm bentuk adu
fisik/perkelahian, pertengkaran. Dan tdk hrs melibatkan byk orang”. Kemudian, Nurjanah mengirim
kembali pesannya pada pukul 21.02 WITA, yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”,
dan pukul 21.03 WITA “ Colek pak @Gamaliel Galing”, dan Gamaliel Galing
menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul 21.03 WITA, yang
isinya “ 👆👀👀”.
Melanjutkan paparan materinya, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.03 WITA, yang
isinya “Konflik
bisa berupa pertentangan batin dari sang tokoh cerita.pertentangan antara
benar- salah, kegelisahan sang tokoh, dll”, dan pukul 21.04 WITA, yang isinya “
Nah... sdh jelas ya Bpk Ibu”, dan tidak lama kemudian pesan tersebut ditanggapi
oleh Nurjanah mengirim kembali pesannya pada
pukul 21.04 WITA, yang isinya “ Ya bu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.04 WITA, yang
isinya “ Kmd
bagaimana membangun konflik?”, dan pukul 21.06 WITA, yang isinya “penulis
cerita tdklah sama dgn menulis laporan.datar dan membosankan.Di sinilah proses
kreativ terjadi. imajinasi penulis menari-nari mempercantik tulisan “. Tidak
lama kemudian pesan tersebut ditanggapi oleh Nurjanah mengirim
kembali pesannya pada pukul 21.09 WITA, yang isinya “ Misalnya
mau ngantor, udah bangun terlambat, lupa naroh kunci, eh ban motor kempes
lg...ini bisa dikatakan konflik bu dlm fiksi???”.
Selanjutnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim lagi pesannya pada pukul 21.09 WITA, yang isinya
“
oleh karena itu konflik sbg penyedap.perlu dimasukkan/dibangun sedikit-demi
sedikit, melalui konflik2 kecil yg dibangun daro awal hingga dibagian yg sdh
direncanakan baru diledakkan (ini yg disebut klimaks)”, dan “ nah... benar
sekali..padahal saya baru mau ngasih contoh itu😂😂”, dan pukul
21.11 WITA, yang isinya “ rencana meletakkan klimaks sdh direncanakan dr saat
pembuatan outline ya.”.
Gamaliel Galing turut memberikana tanggapan atas
paparan materi dari Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada
puku 21.12 WITA, yang isinya “ Outlinenya sdh di buat bayangan rancangan
konflik sdh tapi kesulitan mengembangkannya”. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Gamaliel Galing dengan mengirim lagi pesannya
pada pukul 21.12 WITA, yang isinya “ Enaknya menulis novel itu... space nya luas dr pd cerpen. konflik kecil2 bisa agak leluasa”.
Pesan Ibu Diana Mulawrmaningsih tersebut kembali
ditanggapi oleh Nurjanah mengirim kembali
pesannya pada pukul 21.13 WITA, yang isinya “ Misalnya..dlm novel..awalnya ribut kecil
dengan suami, curiga-curiga, ada chat2..bukti jln keluar sama org ketiga..ledakannya ahirnya cerai...dan ini
konflik ini muncul satu persatu pada tiap bab..apa seperti yg ibu maksud???🙏🏻
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.15 WITA, yang
isinya “
konflik kecil2 masukkan dr bab2 awal.pak. melalui konflik.kecil.bisa utk
menciptakan suasana menuju konflik utamanya”. Lalu, Gamaliel Galing menanggapi
pesan Ibu Diana Mulawarningsih
tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 21.15 WITA, yang isinya “ Iya bu. Tks”, dan demikian juga Nurjanahmenanggapi
pesan Ibu Diana Mulawarningsih
tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 21.15 WITA, yang isinya “ Bab 1 masih memperkenalkan tokoh ya bu?”.
Kemudian, Ibu Diana Mulawarningsih dengan mengirim pesannya lagi pada pukul
21.17 WITA, yang isinya “ iya bu... konflik kecil kadang tak bgitu disadari oleh pembaca... tpi
dgn memasukkan konflik kecil2 disetiap bab yg saling berkaitan menuju klimaks”. Tak lama kemudian, Nurjanahmenanggapi
pesan Ibu Diana Mulawarningsih
tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 21.18 WITA, yang isinya “ Ini yang dimaksud konflik pendukung dan konflik
utama/klimaks,,yg sy tanyakan di atas..ya bu 😊🙏🏻”,dan pukul 21.19 WITA, yang isinya “ Harus banyak membaca novel ya bu...untuk lebih memahami...yg dimaksud 😁😊😊”, serta Gamaliel
Galing juga turut menanggapinya dengan mengirim pesannya pada pukul 21.20 WITA,
yang isinya “Kayanya
kaitu pang bu...😁😁😁”.
Seterusnya, Ibu Diana Mulawarningsih tersebut dengan mengirim pesannya lagi pada
pukul 21.21WITA, yang isinya “ mengenalkan tokoh bisa dihiasi dgn konflik.Contoh.. sambil mendiskripsikan tokoh pun bisa diselipkan konflik...
bgini:Dargo seorang suami dengan dua anak itu memiliki kebiasasn yg kadang
membuat orang sekitarnya lebih suka mengambil jarak dgnnya.Nah....ada yg bisa
melihat konflik di situ?”. Kemudian, Nurjanahmenanggapi pesan Ibu Diana Mulawarningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul
21.21 WITA, yang isinya “ yes that's right.👍”,dan “🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Ibu Diana Mulawarningsih kembali
mengirim pesannya pada pukul 21.22 WITA, yang isinya “ ini yg saya jelaskan saat offline... dlm
persiapan kita hrs riset... termasuk bjr dr karya org lain.😊”. Lalu, Gamaliel
Galing menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarningsih tersebut dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.23 WITA, yang isinya “ 👀”. Tidak berapa lama
kemudian,Ibu Diana Mulawarningsih
kembali mengirim pesannya pada
pukul 21.24 WITA, yang isinya “ini blm dijawab....🤔🤔🤔”.
Lalu, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul
21.25 WITA, yang isinya “ Iya ada bu”,dan “ Kebiasaan Dargo”, serta pukul 21.26 WITA, yang isinya “ Kebiasaan yg belm dijelaskan”,“ Tp pasti kebiasaan buruk”,dan “ Itu sebbnya org memilih menjauhinya”.
Kemudian,Ibu Diana Mulawarningsih kembali
mengirim pesannya pada pukul 21.27 WITA, yang isinya “ yups... benar lagi bu Nur.” Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarningsih tersebut dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.28 WITA, yang isinya “ Iya bu,
hampir tidk telihat ya..kalau disana sebnrnya ada konflik”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.29 WITA, yang
isinya “
konflik dibangun agar menimbulkan kesan dramatis pada cerita”,dan pada pukul21.31
WITA, yang isinya”
Kalau penulis2 handal sdh pada tahapan mampu membuat suspens yg membuat kita
tak habis pikir dgn ending yg tak tertebak”,dan “ ohya....ada istilah suspens ada yg pernah
dengar istilah itu?”,serta pukul 21.33 WITA, yang isinya “Suspense
adalah ketegangan yg dibangun sedemikian rupa, shga mempengaruhi emosi
pembaca”.
Masih melanjutkan paparan materinya, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.34 WITA, yang
isinya “ ada
yg mengartikan suspense sebagai kejutan”.Lalu, Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
kembali pesannya pada pukul 21.29
WITA, yang isinya “
Bisa saja klimaknya nanti Dargo di pecat
dari pekerjaanya. Karena kebiasaannya itu..atau malah menjadi pria sukses”.Tak lama berselang, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.36 WITA, yang
isinya “
Penulis yg sdh mahir pandai melakukan ini. Bahkan kita kadang dr awal digiring
pada ending yg A. tpi tyta endingnya justru X yg tak terbayangkan....”,dan pukul 21.37
WITA, yang isinya “ iya
bu... bisa”.
Nurjanah kembali menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
kembali pesannya pada pukul 21.37
WITA, yang isinya “ Iya bu, itu yang bikin ketagihan baca novel”.Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapinya dengan mengirim kembali pesannya pada
pukul 21.38
WITA, yang isinya “
saya juga masih bljr bikin yg spt itu.Tapi jalinan cerita tetap logis ya....”,dan “ Nah...di novel karya bu Trisna spt itu”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirimkembali
pesannya pada pukul 21.39
WITA, yang isinya “Ibu
Trisna yang mana bu?”.
Gamaliel Galing turut menangga
pipaparan materi Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim kembali
pesannya pada pukul 21.38
WITA, yang isinya “Bagaimana
kalau konflik itu dari diri pelaku utamanya bu”,dan pada pukul 21.41
WITA, yang isinya “
Contohnya dia tidak berani mengungkap isi hatinya sehingga menimbulkan
kegalauan dan kegelisahan”. Kemudian, Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapinya dengan mengirim kembali pesannya pada
pukul 21.42 WITA,
yang isinya “ini”,dan pukul 21.43
WITA, yang isinya” itu
yg saya sampaikan di awal tadi pak. Konflik bisa berasal dari dlm si tokoh”.
Nurjanah kembali menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirimkembali
pesannya pada pukul 21.43
WITA, yang isinya “Saya baca depanya saja, saya kira td bpk 😁😁🙏🏻”.Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapinya dengan mengirim kembali pesannya pada
pukul 21.51
WITA, yang isinya “
kalau kita menulis dgn cerita Dargo... bisa kita bangun konflik dari diri Dargo
... yg tdk baik... munculkan itu bikin cerita semakin didramatisir... shg
seolah gak ada baik2nya si Dargo... kita giring pikiran pembaca kalo di Dargo
adlh org paling payah sedunia😂... hampir ngga ada baik2nya... shg
seolah gak da jln dia jd org sukses... “.Nah saat klimaks... dia masuk penjara krn dia membunuh tetangganya
sendiri krn mengejek ibunya...satu2nya org didunia yg ia hormati (ini potensi
baik). tyta endingnya(penyelesaiannya) tyta justru happy end. padahal pembaca
menebak klo si dargo bakalan hancur hidupnya”.
Kembali, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirim
pesannya pada pukul 21.52
WITA, yang isinya “Baik
Bpk Ibu yg terakhir mlm ini adalah ttg antiklimaks...”,danpukul 21.53 WITA, yang isinya “Antiklimaks adalah proses menuju ending hingga bertemu
pada sebuah kesimpulan”, dan “ Tentang Ending?”, lalu pada pukul 21.54 WITA, yang isinya “Hal sering ditanyakan "Haruskan novel
diakhiri dgn ending?".serta pada pukul 21.56 WITA, yang isinya “ Umumnya pembaca novel (termasuk saya) akan
merasa puas jika ada endingnya. Dan
umumnya yg paling disukai Happy End... (hehehe... korban film India kali ya)”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirim
kembali pesannya pada pukul 21.59 WITA,
yang isinya “Tapi
saya bbrp kali juga membaca novel.endingnya dibiarkan ngambang.seolah penulis
sengaja melempar ending nya kpd pikiran masing2 pembacanya.Kalau saya pribadi
ngga suka banget... rasanya ibarat org makan rambutan ngga ketelen, masih nyangkut ditenggorolan hehehe...😂😂”. Lalu, Nurjanahmenanggapinya dengan mengirimkembali
pesannya pada pukul 21.59
WITA, yang isinya “ ”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 21.59 WITA, yang
isinya “Baik
Bapak Ibu...materi saya mlm ini saya cukupkan smp di sini dulu”, dan pukul “22.00
WITA, yang isinya “
Silakan jika ada yg mau didiskusikan.. saya tungguin sp pkl 21.15 ya...”. Tak lama kemudianNurjanahmenanggapinya dengan mengirimkembali
pesannya pada pukul 22.04
WITA, yang isinya “Ya
bu, sy sdh ada bayangan materi kt malam itu, saya ingat2 novel yg pernah saya
baca dari tokoh setting lokasi, konflik dan penyelesaian”.
Menanggapi pesan Nurjanah di atas, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 22.07 WITA, yang
isinya “ok...
bu semoga bisa diaplikasikan dlm penulisan naskah novelnya”. Sementara itu,Gamaliel Galing menanggapi pesanIbu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 22.07
WITA, yang isinya “ 👍🙏🙏🙏🙏”, dan “ 👏👏👏👏”. Demikian juga
Nurjanahmenanggapi pesanIbu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya
pada pukul 22.08
WITA, yang isinya “
Semoga bu...😁”, sedangkan Gamaliel Galingmengirim
kembali pesannya pada pukul 22.08
WITA, yang isinya “ 🤝🤝”.
Selanjutnnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali pesannya pada pukul 22.10 WITA, yang isinya
“Pak
kalau mengangkat cerita yg based on true story... hrs dipoles ya. sbg pemanis
bisa ditambahkan imajinasi Bpk... ngga usah khawatir ngga sesuai aslinya... namanya
fiksi... feel free ajja”. Lalu, Gamaliel Galingmengirim kembali pesannya pada
pukul 22.11
WITA, yang isinya “ Iya
bu “. Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirim
kembali pesannya pada pukul 22.18 WITA,
yang isinya “Waktu
sdh menunjukkan pkl.21.16 WIB. Saatnya saya undur diri ya Bpk Ibu.Saya mohon
maaf bila ada kekurangan.
Sekian selamat mlm& selamat
beristirahat.Wassalamualaikum.
Nurjanah menanggapi pesanIbu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 22.23
WITA, yang isinya “Terimakasih
bu “, dan “ Selamat
malam”, serta “ Wassalamualaikum “. Demikian pula
dengan Gamaliel
Galing yang menanggapi pesanIbu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 22.23
WITA, yang isinya “ Met
malam bu”.
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 12. BIMBINGAN DARING MALAM KEDUABELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Jumat, 19
Juli 2019 dalam jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”
sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan
pada 1-2 Juli 2019 lalu dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan
bimbingan online oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih membuka
kegiatan bimbingan online dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.14
WITA, yang isinya “
Assalamualaikum Bpk Ibu hebat “, dan “ Selamat mlm...”. Tidak lama kemudian, Nurjanah menanggapi pesan
Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 20.14
WITA, yang isinya “
Wa'alaikum salam”, dan pukul 20.15 WITA, yang isinya “ Selamat malam bu “.
Selanjutnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim pesannya kembali pada pukul 20.15 WITA, yang
isinya “
Bagi kmi yg full day hari Jumat adalah
puncak kelelahan.... besok adalah waktu
relaxsasi😊”, dan pukul 20.18 WITA, yang isinya “ Bagaimana
aktivitas menulisnya Bpk Ibu.... semoga makin enjoy ya...Ketika sdh
enjoy maka menulis itu ibarat candu...”.
Masih waktu pembukaan bimbingan online, Ibu
Diana Mulawarmaningsih kembalimengirim
pesannya pada pukul 20.19
WITA, yang isinya “ Mlm
ini selain bu Nurjanah siap ya yg sdh hadir?”. Beberapa saat kemudian, Yuli Rmenanggapi pesan
Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 20.20
WITA, yang isinya “Hadir “. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Yuli R dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.21 WITA,
yang isinya “ wah
.. Bu Yuli sdh hadir. Pa kbar Bu... semoga sdh sembuh dari cideranya ya Bu.”.
Kemudian, Yuli Rmenanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 20.22
WITA, yang isinya “ Iyaa..
walau blum bisa full bergerak. Sempat demam..”. Sementara itu,
Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.22
WITA, yang isinya “☝”.Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Yuli R dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.24 WITA,
yang isinya “
Semoga cpt sehat ya bu. konsultasi terus ke dokter. krn demam itu alarm tubuh
menandakan ada sesuatu yg tdk seharusya dlm tubuh kita”.
Nurjanah menanggapi pesan Yuli R dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.24
WITA, yang isinya “
Cepat sembuh bu ya...”. Selain itu, Ibu
Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Gamaliel Galing denganmengirim
pesannya pada pukul 20.24 WITA,
yang isinya “
terimakasih Pak Gamaliel yg sdh hadir “. Demikian pula Yuli R juga menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.26
WITA, yang isinya “
Iyaa ibu “, dan pukul pukul 20.27 WITA, yang
isinya “
Makasih”.
Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya kembali pada
pukul 20.27
WITA, yang isinya “
Baik Bpk Ibu kita mulai saja bljr bersama mlm ini ya..”, dan pukul pukul
20.28 WITA,
yang isinya “
Tentunya masih ingat ya materi kmarin mlm”, dan “Ya.. ttg Membangun konflik dlm cerita fiksi”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim
pesannya pada pukul 20.29 WITA,
yang isinya “ Iya
bu “, dan “
Konflik dan ending “.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih mulai menyampaikan
dalam kegiatan bimbingan online dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.29 WITA, yang isinya “ Mlm ini kita akan bljr ttg
setting cerita “, dan pada pukul 20.30 WITA, yang isinya “terima kasih masih ingat.👍”, serta pada pukul 20.33 WITA,
yang isinya “ Setting atau latar belakang merupakan unsur
pembangun cerita yg tdk bisa diremehkan “.
Masih melanjutkan materikegiatan bimbingan online malam itu, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmengirim pesannya pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “Setting dalam cerita meliputi : (1) Seting tempat; (2) Seting waktu; (3) Seting sosial budaya “, dan pada pukul 20.40 WITA, yang isinya “ SETTING TEMPAT. Setting tempat ini berkenaan pengambilan
tempat cerita digulirkan. Di desa kah, kota, kampung kumuh, pegunungan,
pesisir pantai, dsb. Dalam cerpen hal seting tempat tdk bisa terlalu dieksplor dlm cerita,
mengingat space nya kecil.Namun di dlm novel kita bisa leluasa menceritakan
setting tmp cerita itu terjadi. Jika penulis jeli, setting tempat bisa ikut
membentuk emosi pembaca”.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmengirim pesannya pada pukul 20.44 WITA, yang isinya “ setting cerita mengambil tempat di pinggir sungai ... di kampung
terapung.Untuk lebih mengajak pembaca larut cerita yg ditulis, situasi yg khas
dari lokasi cerita bisa didiskripsikan..ceritakan keunikannya... keindahannya..
betapa eksotisnya pemandangan di sana.nah dgn begitu pembaca akan terbawa masuk
dlm situasi cerita”, dan pukul 20.47 WITA, yang isinya “ Setting tempat tdk harus
sesuai dgn aslinya... atau nyata.Penulis bisa membentuk tempat sesuai
imajinasinya... jd tempatnya fiktif...
hanya rekaan penulis”.
Melanjutkan paparan materi bimbingan online, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirimkembali pesannya pada pukul 20.49 WITA, yang isinya “ SETTING WAKTU. Setting waktu tentu saja berhubungan dgn kapan waktu terjadinya kisah
tersebut:, dan pada
pukul 20.50 WITA,
yang isinya “ Setting waktu bisa bebas sesuai keinginan
penulis...bisa masa yg lalu, masa sekarang, masa yg akan datang (futuristic)”, serta pada pukul 20.55 WITA, yang isinya “ Kalau masa sekarang penulis biasanya
tdk mencantumkan waktunya... karena secara logika masih bisa dimengeri
oleh pembaca”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim kembali
pesannya pada pukul 20.59 WITA, yang isinya “ Tapi bila kita ingin mengangkat cerita masa lalu yg rentang waktunya
cukup jauh dr sekarang... ya .. spy jln cerita bisa dimengerti bisa diberikan
keterangan lini masanya.Misalnya dgn menuliskan:Yogyakarta tahun 1985 ...atau
Yogyakarta 25 tahun yang lalu ...keterangan tsb bisa ditulis di awal
paragraf.... kmd diikuti paragraf cerita”, dan pada pukul 21.02 WITA, yang isinya “ nah....kalau menggunakan setting waktu masa yg akan dtg juga hrs ada
keterangan masanya.Utk menuliskan cerita dgn setting ini diperlukan
keberanian berimajinasi penuliskannya... krn menciptakan dunia
khayalan”.
Ibu Diana Mulawarmaningsihmelanjutkan menyampaikan materi
dalam kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.03WITA,
yang isinya “Dan yg ketiga adalah...”, danpada pukul 21.08WITA,
yang isinya “SETTING
SOSIAL BUDAYA. Setting sosial budaya ini berkaitan dgn kebiasaan
masyarakat dimna cerita terjadi...”, sertapada pukul 21.12WITA,
yang isinya “
Misalnya:Cerita mengambil setting masyarakat dipesisir, maka karakter dan
kebiasaan masyarakat di sana harusnya muncul... apa kebiasaannya? bagaimana
mereka berinteraksi, dll “.
Beberapa waktu kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmelanjutkan menyampaikan materi dalam kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.20WITA,
yang isinya “
Contohnya dlm cerpen Bu Nurjannah, mengambil setting di Malaysia ... di sana
ada masy. keturunan India yg punya kebiasaan yg khas dan makanan khas mrk “,dan pada
pukul 21.23WITA, yang isinya “ Nah... kapan menentukan setting cerita?”. Tidak berapa
kemudian, Gamaliel
Galing menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 21.25WITA,
yang isinya “
Maaf ketiduran”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirim
pesannya kembali pada pukul 21.25WITA,
yang isinya “
Seharusnya sdh ditentukan sejak munculnya ide.Kalau yg ditulis adalah daerah
sendiri mungkin tdk kesulitan. Tapi jika penulis mencoba menulis kluar dr
wilayahnya... tentu hrs eksplor ttg wilayah tsb.. spy ceritanya logis dan enak
dinikmati”, dan kembali pada
pukul 21.26WITA, yang isinya “ Waa... membangunkan Bpk dari tidur dong....😂”.
Sementara itu, Nurjanah menanggapi pesan Gamaliel Galing dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.26WITA, yang isinya
“
Hahaha 😁😅😂🤣”.
Kemudian, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim pesannya kembali pada
pukul 21.28WITA, yang isinya “ Okay. Bpk Ibu... saking banyaknya paparan saya
sampai membuat Pak Gamaliel tertidur🤭
Jadi saya cukupkan dulu smp di sini.kita buka diskusi saja ya...”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.26WITA,
yang isinya “ Bu,
untuk novel berarti risetnya harus bnr2 dalam..biar cerita natural bu ya..”. Sedangkan ,Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.30WITA,
yang isinya “
Nggak bu, hp tadi sdh saya matikan”. Kembali, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.31WITA, yang isinya
“
Tokoh maupn setting tempat dan sosbud”.
Kemudian,
Gamaliel Galing menanggapipesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.32WITA,
yang isinya “
Tulisan saya itu bu dibuat mono dialog nggak apa ya. Maaf agak sedikit menyimpang
dari materi”. Sementara itu, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dengan pesannyapada
pukul 21.36WITA, yang isinya “ Benar Bu Nur... karena klo tdk cerita jadi
garing ... alias ngga enak diikuti. Feel-nya ngga dapat. Karena novel ceritanya
panjang. Dgn riset yg cukup dipadu kemampuan penulis mendiskripsikannya maka
bisa membawa pembaca masuk ke dlm cerita, shg seakan pembaca berada di TKP”.
Ibu Diana Mulawarmaningsihmelanjutkan menyampaikan materi
dalam kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.36WITA,
yang isinya “
Novel meski tulisan fiktif tapi hrs logis “. Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 21.37WITA,
yang isinya “ Untuk tokoh, misalnya ada 10 tokoh dalam
novel itu, apa semuanya digambarkan detail, tokoh utamanya saja atau sesuai
kebutuhan alur cerita “. Sementara itu, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Gamaliel Galing sebelumnya dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.38WITA, yang
isinya “
kalau cerpen bisa saja Pak. Tapi kalau novel... tdk bagus Pak.Nanti jadi spt
biografi... ngomong sendiri.😊😊”.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah sebelumnyadengan mengirim pesannya pada pukul 21.39WITA,
yang isinya “
Besok kita diskusikan yg ini ya Bu....Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 21.40 WITA,
yang isinya “Iya
bu”. Sementara itu, kembali Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan
Nurjanah dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.40WITA, yang
isinya “
Tapi secara singkat saya jawab tidak Bu. Hanya tokoh utama dan bbrp tokoh
pendukung saja yg punya peran dicerita yg ditulis “.
Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 21.46 WITA,
yang isinya “
Saya memandang novel2 lama punya saya
bu, rasaya seperti melihat tebing tinggi. "Bisa ga ya saya memanjat" 😁”. Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.50WITA, yang
isinya “
Pasti bisa bu...Kalau saya baca bbrp tulisan ibu sudah sangat bagus. Bahasanya
luwes dan enak dibaca.Mungkin koreksinya hanya pada penulisan berkaitan dgn
tanda baca.Untuk bisa memanjat tebing yg tinggi hrs diawali dgn langkah2 kecil
bu... mengalami jatuh bangun...menghadapi rintangan...penulis hebat sudah
melalui tahapan itu.Jadi hrs tetap semangat”.
Endang turut hadir dalam bimbingan online ini dan
mengirim pesannya pada pukul 21.53 WITA
yang isinya “
Saya selalu menyemoatkan diri untuk menyimak bu Diana. Masih bergelut dengan
persiapan akreditasi sekolah....jd agak terhambat menulisnya..”. Kembali, Nurjanah mengirim
pesannya pada pukul 21.54WITA, yang isinya “ Iya bu, rencana untuk novel sy mau ambil setting
dilingkungan terdekat dulu, biar lebih mudah mengembangkan imajinisi..”, dan pada
pukul 21.55WITA, yang isinya “Sama bu, kamu jg hari selasa ini kena jadwal...😁”.
Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Endang dalam
kegiatan bimbingan online dengan mengirim pesannya pada pukul 21.57WITA,
yang isinya “
nggak apa2 Bu Endang... slesaikan tgs utama dulu. Bagi ibu yg pernah
menghasilkan karya spt Bu Endang... menulis sdh bukan hal yg terlalu sulit.😊😊”. Lalu, Endang
menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.58 WITA,
yang isinya “Masih
banyak kesulitan juga mengembangkan ide bu, kadang -kadang baru dapat 2 halaman
sudah mentok. 🤣🤣🤣”.
Masih menanggapi pesan Endang, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmengirim pesannya pada pukul 21.59WITA,
yang isinya”
Memang sebaiknya begitu Bu.. Disarankan
menulis dr yg biasa dilakukan, menulis dr yang paling dekat dgn kita”, dan pada
pukul 22.01WITA, yang isinya”Biasanya hal ini tjd krn pada tahapan awal
menulis kurang dipersiapkan secara matang...Kadang kita saking semangatnya
menulis langsung... menulis ide kita... padahal utk menjadikan buku hrs
amunisinya hrs buanyaaak...😁”.
Nurjanahmenanggapi pesan
Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 22.02 WITA, yang isinya “Untuk novel biasa berapa puluh ribu kata yg kita
pakai bu..”. Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanahdengan mengirim pesannya pada pukul 22.04WITA,
yang isinya “7.000
sd 10.000 Bu”. Lalu, Endang menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 22.04 WITA,
yang isinya “Iya
benar bu. Karena saya menulis kalau lagi dapat inspirasi, di mana saja dan
kapan saja saya sempatkan menuangkan dalam tulisan. Begitu dirangkai kembali
bisa jadi saya selipkan dimana-mana, agar menjadi rangkaian kalimat yg lumayan
enak di baca. Masih harus banyak belajar bu. Karena tulisan yang kemarin baru
tahap belajar dan boleh di bilang sebagai pemicu semangat untuk menulis.......”.
Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul 22.07WITA,
yang isinya “memang
yg ibu lakukan sdh benar menuliskan ide yg tiba2 lewat itu sebuah keharusan.
Tpi kalau untuk buku kita hrs punya punya kerangka tulisan dulu.
Lain dgn cerpen atau artikel... ide lewat bisa
dieksekusi jd tulisan”. Tidak berapa kemudian,Nurjanahmenanggapi pesan
Ibu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 22.07 WITA,
yang isinya “Bu,
kumpulan cerita Hanna, klo sudah selesai self editing, sy kirim ke Ibu ya...
ini sedikit turunkan kecepatan krn sama seperti bu Endang persiapan
akreditasi..😊”.
Kembali, Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanahdengan mengirim pesannya pada pukul 22.08WITA,
yang isinya “iya
bu...silakan.di emailkan saja ya bu... ini email saya:dianayana2017@gmail.com”. Sementara itu,
Endang menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih sebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.09 WITA,
yang isinya “ Iya
bu”.
Nurjanah juga menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsihsebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.09 WITA,
yang isinya “Terimakasih
bu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”, dan pada
pukul 22.14WITA, yang isinya “ Iya..bu saya sebenarnya blm terlalu paham dengan
tanda baca dlm pembuatan cerita, misalnya tanda koma, petik ". Lalu, Ibu
Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dalam kegiatan bimbingan
online tersebutdengan mengirim
pesannya pada pukul 22.17WITA, yang isinya “ Bukan ngga bisa.. tpi lupa, krn jarang dipakai...😂Saya
juga begitu... Self editing sambil belajar lgi bu... lbih asyik..learning by
doing. ilmunya
makin lekat😁😁”.
Endang menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim
pesanya pada pukul 22.17 WITA, yang isinya “ Sama bu
Nurjanah, jika dalam naskah itu terdapat percakapan, bagian itu yang saya
sangat kesulitan. Kapan saya harus meletakkan titik, koma, tanda seru serta
tanda petik”. Sementara itu, Nurjanahmenanggapi pesan
Ibu
Diana Mulawarmaningsihdengan mengirim pesannya pada pukul 22.19 WITA,
yang isinya “
Ya...bu, saya coba, 💪🏻🤣”.
Ibu Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul 22.20 WITA,
yang isinya “
Kemampuan self editing akan ibu miliki seiring meningkatnya kemampuan menulis
Bu “.Kemudian,Nurjanahjuga menanggapi
pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsihsebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.24 WITA,
yang isinya “Sementara
pakai feeling, kalau sy rasa pas meletakan koma, ya saya beri koma..., atau
sebenarnya ada teknik khusus bu, seperti penulisan karya Ilmiah”, dan Ibu
Diana Mulawarmaningsihmenanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada
pukul 22.24 WITA, yang isinya “ nanti saya kasih tipsnya bu.Sekarang fokus dulu
kepada penulisan isi naskah saja dulu ya..Sekarang ngga usah pikirkan mslh
tandabacaan dll. Menulis Buruk dulu.Self editing itu materi terakhir😁”.
Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsihmengirim pesan kembali pada pukul 22.29WITA,
yang isinya “
Baik Bapak Ibu hebat tak terasa sdh pkl 21.30 WIB. Saatnya saya undur diri.Esok
malam kita lanjutkan kembali...”. Nurjanahjuga menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsihsebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.29WITA,
yang isinya “ Ini
baru punya ide lihat di google 😁 ternyata tanda petik memang berfungsi
menjepit petikan pembicaraan”, dan pukul 22.30 WITA, yang
isinya “ Ok
bu🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Tidak berapa lama kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesan penutup kegiatan bimbingan online
dengan pesannya pada
pukul 22.30 WITA, yang isinya “Wassalamualaikum .Selamat malam. dan selamat beristirahat🙏🏻🙏🏻”. Lalu, Nurjanahjuga menanggapi
pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsihsebelumnya, dengan mengirim pesannya pada pukul 22.30WITA,
yang isinya “
Iya..bu terimakasih untuk materi malam ini”, dan pada pukul 22.31WITA,
yang isinya “
Wassalamu'alaikum. Selamat malam. Selamat beristirahat 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 13. BIMBINGAN DARING MALAM KETIGABELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Ahad, 21 Juli 2019 dalam jaringan grup WA “
Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU
(Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada 1-2 Juli 2019 lalu
dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan bimbingan online oleh Ibu
Diana Mulawarmaningsih.
Ibu Diana Mulawarmaningsih
membuka kegiatan
bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 19.53 WITA, yang
isinya “
Assalamualaikum”, “ selamat mlm bpk ibu”, dan “ siapa yg sdh hdir di kls mlm
ini ya?”. Lalu, tidak lama kemudian Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 19.55 WITA, yang
isinya “
Wa'alaiku salam “, “ Selamat malam”, dan “ Saya baru hadir bu”.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.00 WITA, yang isinya “ Terimakasih Bu Nurjanah yg selalu setia hadir
dan aktiv mengikuti kls online...”. Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.05 WITA, yang
isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.16 WITA, yang isinya “ Bismillahirrahmanirrahiim. Kita mulai saja ya..
bljr kita mlm ini”.
Penulis ikut menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih tentang
Nurjanah yang selalu hadir dan aktif mengikuti kelas online dengan mengirim
pesan 20.00 WITA, yang isinya “ betul...”. Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim
pesannya lagi pada pukul 20.20 WITA, yang isinya “ Ohya... sebelumnya saya informasikan bahwa
penyampaian materi dicukupkan sd tgl 25 juli. Selamjutnya akan aktivitasnya
bimbingan menulis buku scr pribadi . bpk ibu bisa konsultasi secara pribadi ke
pak Maslani atau ke saya”, “ Untuk efektif waktu nya kita mulai saja....”, dan pada
pukul 20.22 WITA, yang isinya “ mlm ini kita membahas ttg alur dlm cerita”.
Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.24 WITA, yang isinya “ Iya bu “. Lalu, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.24 WITA, yang isinya “ Secara umum ada 2 yaitu Alur maju dan alur
mundur. Namun dlm perkembangannya skrg kita bisa menemui adanya dlm satu novel
menggunakan alur campuran”, pada pukul 20.26 WITA, yang isinya “ Alur Maju, cerita yg ditulis dgn masa/waktu
maju.. dari saat ini ke hari2 berikutnya...”, dan pada pukul 20.27
WITA, yang isinya “
Alur Mundur,cerita yg ditulis dgn masa/waktu mundur .. dari saat ini kmd menceritakan kejadian.masa
lalu ke masa sekarang”.
Berikutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.29 WITA, yang isinya “ Bagaimna dgn yg campuran? adakah yg pernah
membaca model yg ketiga ini?”. Tidak lama kemudian, Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.31 WITA, yang
isinya “ Blm
bu”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.42 WITA, yang
isinya “
Saya pernah menemui yg menggunakan alur
campuran..Jadi di Bab awal penulis menggunakan alur maju.. tpi di bab yg ke
berapa penulis menceritakan kondisi di tokoh pada masa lalu...secara utuh dlm
satu bab tersendiri .. hal ini dilakukan
penulis dlm rangka menjelaskan
mengapa si tokoh memiliki sebuah trauma dr masa lalunya... stlh 2 bab
tsb penulis melanjutkan ceritanya dgn
allur maju”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kegiatan
bimbingan online pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 20.43 WITA,
yang isinya “ Tapi yg perlu dicatat...utk cerpen hanya
bisa menggunakan 1 alur cerita krn sifat cerpen yg singkat”, pada pukul 20.48
WITA, yang isinya “ Nah... smp di sini saya rasa sdh cukup jls ya...”, dan pada
pukul 20.50 WITA, yang isinya “ yang pasti kalau kita akan menggunakan alur
mundur maka penulis hrs memberi aba2... shg pembaca tdk bingung”.
Lalu,
Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih tersebut
dengan mengirim
pesannya pada pukul 20.54 WITA, yang isinya “ Bu, berkenaan alur cerita, untuk bab pertama unsur2 apa saja yang harus
dimasukkan “. Ibu Diana Mulawarmaningsih memberikan
paparan materi dan juga menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul 20.55 WITA, yang
isinya “ Kita lanjut lamjut ke bhsan selajutnya ya...
yaitu ttg POV”, pada pukul 21.00 WITA, yang isinya “ itu terserah penulis Bu. Ada di Bab pertama
langsung dibuka dgb konflik... ada yg mengawalinya dgn mulai perlahan
mengenalkan tokohnya”, dan pukul 21.01 WITA, yang isinya “
Bab pertama
adalah sangat penting ... mjd daya tarik tersendiri bagi penulis utk menarik
pembaca agar penasaran dgn kisah selanjutnya dr tulisan kita”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih memberikan
paparan materi dengan mengirim pesannya pada
pukul 21.14 WITA, yang isinya “ POV masih ingat kan?”,
dan pada pukul 21.15 WITA, yang isinya “ POV = Point of View Atau Sudut Pandang”, “ Sudut pandag siapa?”, serta pada pukul 21.16 WITA, yang isinya “ Tentu saja sudut pandang penulis
ya”. Lalu, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 21.16
WITA, yang isinya “ 🤔🤔🤔”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.17 WITA, yang isinya “ Dari sudut pandang
org ke berapa kisah itu diceritakan”,
Masih melanjutkan paparan materi online, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 21.17 WITA, yang isinya “
Seperti yg
pernah saya sampaikan”, pada pukul 21.21 WITA, yang isinya
“ dlm dunia
penulisan ada 3 POV yaitu POV 1,POV 2,
& POV 3”, serta pada pukul 21.22 WITA, yang isinya “ POV 1, cerita ditulis dgn dari
sudut pandang orang pertama. Yaitu aku, saya “, dan pada
pukul 21.26 WITA, yang isinya “ POV 2, cerita ditulis dari sudut pandang org
kedua. Yaitu kamu, anda “, serta pada pukul 21.27 WITA,
yang isinya “ POV
3, cerita ditulis dari sudut pandang org ketiga. Yaitu Dia, Tuti, Andi (nama
org)”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kegiatan
bimbingan online pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 21.29 WITA, yang isinya “ Penulis yg memilih POV 1 utk menulis ceritanya.. seolah penulis sdg
menceritakan dirinya sendiri”, pada pukul 21.32 WITA, yang isinya “ Sdgkan Penulis yg memilih menggunakan POV 3, yg paling leluasa... penulis berperan menceritakan org lain. tp ia
bisa menceritakan isi hati org lain juga. Seolah penulis ibarat seorang
sutradara”, dan pada pukul 21.38 WITA, yang isinya “ sedangkan POV 2, jarang digunakan, krn agak sulit jika ditulis dlm sebuah
cerita”.
Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.38 WITA, yang isinya “ Yuk kita simak penerapannya dlm teks yg sama “, dan pukul 21.42 WITA, yang isinya “ POV 1. Aku berlari sekuat tenaga menuju rumah tua tak berpenghuni di
ujung jalan itu. Aku segera bersembunyi di balik pintu rumah itu. Degup
jantungku begitu cepat, suaranya seakan
nyaring terdengar dari luar tubuhku: serta pukul 21.43 WITA, yang isinya “ POV 2
Kamu berlari sekuat tenaga menuju rumah tua tak
berpenghuni di ujung jalan itu. Kamu segera bersembunyi di balik pintu rumah
itu. Degup jantungmu begitu cepat,
suaranya seakan nyaring terdengar dari luar tubuhmu”
Masih melanjutkan penyampaian materi kelas online
malam itu, Ibu Diana Mulawarmaningsih
mengirim pesannya kembali pada pukul 21.44
WITA, yang isinya “ POV 3. Chika berlari sekuat tenaga menuju rumah tua tak
berpenghuni di ujung jalan itu. Ia segera bersembunyi di balik pintu rumah itu.
Degup jantungnya begitu cepat, suaranya
seakan nyaring terdengar dari luar tubuhnya”, dan pada
pukul 21.45 WITA, yang isinya “ jelas bukan bedanya....”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan
mengirim pesannya pada pukul 21.45 WITA,
yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 21.45 WITA, yang isinya “ penggunaannya harus konsisten ya...”, pada
pukul 21.465 WITA, yang isinya “ Agar pembaca tdk bingung memahami cerita yg
disajikan”, dan pada pukul 21.47 WITA, yang isinya “ Ok...sampai di sini adakah yg ingin
didiskusikan?”,serta “ masih ada waktu
10 menit lgi”. Kembali, Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.57 WITA, yang
isinya “
Untuk alur cerita dan POV, jelas bu..🙏🏻🙏🏻😊”.
Selanjutnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 22.01 WITA, yang isinya “ Baik.. jika sdh jls. saya bisa mengakhiri kls
mlm ini”,dan pada pukul 22.02 WITA, yang isinya “ Bpk Ibu silakan lanjut menulis naskahnya....”.
Tidak lama kemudian, Nurjanah menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 22.03 WITA, yang
isinya “
Terimakasih bu “. Pesan penutup dari Ibu
Diana Mulawarmaningsih dikirimnya pada
pukul 22.03 WITA, yang isinya “ Sekian dr saya.
Terimakasih atas perhatiannya.Wassalamualaikum.Selamat
mlm”. Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih
dengan mengirim pesannya pada pukul 22.04 WITA, yang isinya “ Wassalamualaikum.Selamat malam bu. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 14. BIMBINGAN DARING MALAM KEEMPATBELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Senin, 22
Juli 2019 dalam jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”
sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan
pada 1-2 Juli 2019 lalu dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan
bimbingan online oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih membuka
kegiatan bimbingan online pada malam tersebut
dengan mengirim
pesannya kembali pada pukul 20.23 WITA, yang isinya “
Hallooo... Bpk Ibu...”,” Assalamualaikum & selamat mlm”, dan “ Maaf agak mlm...
krn menyelesaikan tgs domestik dulu🤭”, serta pada pukul 20.24 WITA, yang isinya “ Bagaimana kbar Bpk Ibu
mlm ini...”, “Kalau boleh tahu siapa nih yg sdh hadir?”.
Menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih, Gamaliel Galing mengirim
pesannya pada pukul 20.25 WITA, yang isinya “ Malam bu. Hadir bu”. Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih pesan dengan Gamaliel Galing mengirim pesannya pada pukul
20.25 WITA, yang
isinya “ Yap... terimakasih Pak Gamaliel ... sdh hadir”. Demikian pula Nurjanah menanggapi pesan
pembuka Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.26 WITA, yang isinya “ Wa'alaikum salam hadir bu”.
Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Gamaliel Galing
dengan mengirim
pesannya kembali pada pukul 20.26 WITA, yang isinya “
Bagaimna progres menulisnya Pak?”, dan menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 20.26 WITA, yang isinya “ Ok. Bu Nurjanah. . terimakasih sdh hadir”.
Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih meneruskan
kegiatan bimbingan online pada malam tersebut
dengan mengirim
pesannya kembali pada pukul 20.27 WITA, yang isinya “ Sambil menunggu yg lain... kita sambil jalan saja
ya... utk memanfaatkan waktu yg terus berjalan.
[20.44,
22/7/2019] Bu Diana IGI Kalteng: Malam
ini saya ingin mengajak Bpk ibu utk mengenal bagian2 buku”, dan pada pukul 20.45WITA, yang isinya “
Ya...kita harus mengenal bagian2 buku dgn baik”, serta pada pukul 20.47 WITA, yang isinya “ karena itu yg sdg kita
kerjakan”.
Gamaliel
Galing menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.25 WITA, yang isinya “ 👍”. Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsih meneruskan kegiatan bimbingan online pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 20.52 WITA, yang isinya “
Secara umum ada 3 bagian.1. Pendahuluan;
2.
Inti;3.
Penutup”, pada pukul 20.54 WITA, yang isinya “ Namun ada sedikit yang berbeda antara buku fiksi
dan non fiksi”, dan pada pukul 20.55 WITA, yang isinya “ Untuk buku non fiksi bagian pendahuluan buku lebih
lengkap”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih kembali
memaparkan materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.00 WITA,
yang isinya “
A. Pendahuluan.1. Halaman judul. Isinya hanya judul buku saja dan nama penulis. 2. Halaman Identitas
buku, ada yg menyebutkan sbg hlm KDT (Katalog Dalam Terbitan) ... krn di hlm
tsb tdp KDT.Di hlm ini tdp info buku... dr nama penulis, editor, layouter, penerbit dll.
letaknya
di belakang hlm judul”.
Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih melanjutkan
menyampaikan dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 21.04 WITA, yang isinya “ 3. Halaman Endorsement ,
bisa juga Halaman Testimoni.Halaman ini
berisikan kata2 endors dari tokoh, org
yg dianggap penting, atau ahli. Gunanya apa sih? Ya... salah satunya
menberi nilai plus bgi buku kita. krn kata2 endors itu seperti mempromosikan
buku kita... betapa bagusnya buku kita, pentingnya isi buku kita dsb”, dan pada pukul 21.07 WITA, yang isinya “ 4. Halaman Persembahan.
Halaman ini sangat pribadi ... untuk siapa buku ini dipersembahkan... misal...
untuk isteri... anak, rekan2 dll.Tapi klo cuma utk 2 orang bisa juga disatukan
dgn ucapan terimakasih”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih masih
melanjutkan menyampaikan dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 21.09 WITA, yang isinya “ 5. Halaman Terima kasih. sesuai namanya, maka
isinya ungkapan terimakasih kpd pihak2 yg sdh berkontribusi dlm penulisan buku
kita”,dan pada
pukul 21.10 WITA,
yang isinya “
6. Halaman Kata Pengantar. Berisikan al. ucapan terimakasih scr umum, alasan
menulis buku”, serta pada pukul 21.11 WITA, yang isinya “7. Halaman Daftar isi. Ya.. sudah tahu klo yg
ini yah...”.
Berikutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih kembali
melanjutkan menyampaikan dengan mengirim pesannya kembali pada pukul 21.13 WITA, yang isinya “ 8. Halaman Pendahuluan
Berisikan
gbran isi buku yg secara umum /ringkas (sinopsis)...”, pada pukul 21.14 WITA, yang isinya “ Nah.. itu lah bagian
pendahuluan”, dan pada pukul 21.15 WITA, yang isinya “ ada yg mau didiskusikan?”.
Lalu, Nurjanah menanggapi pesan dari Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim
pesannya pada pukul 21.16 WITA, yang isinya “ Bu, saya sering membaca
halaman ini, bahkan menjdi bahan
pertimbangan seblm membeli, nah untuk mendapatkan halaman ini biasanya
apa yg dilakukn penulis bu?”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih
menanggapi pesan Nurjanah dengan mengirim pesannya pada pukul 21.17 WITA, yang isinya “ Terimakasih pertanyaanya
bu Nur”, dan mengirim lagi pada pukul 21.20 WITA, yang isinya “ Untuk membuat hlm ini pertama kita tentukan siapa yg akan jdi
endors buku kita. Sebaiknya yg berkaitan dgn buku yg kita
tulis. misal kita menulis ttg pendidikan maka kita bisa minta endorsement dr
Pak Kadisdik”, serta pada pukul 21.22 WITA, yang isinya “ Stlh kita menentukan hal di atas adalah menyiapkan sinopsis buku,
naskah buku yg sdh jdi. Atau kita bawa dumy buku kita kpd org yg kita tuju”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih kembali
memaparkan materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.23 WITA,
yang isinya “
kita minta bliau utk memberikan kaya2 endors thd buku kita”,dan pada pukul 21.23 WITA, yang isinya “ memang butuh kesabaran
utk dpt endors dr tokoh”, serta pada pukul 21.25 WITA, yang isinya “ Spt itu Bu Nur”. Lalu,
Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.25 WITA, yang isinya” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”.
Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih kembali
memaparkan materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.25 WITA,
yang isinya “
oke... kita lanjut ya”, dan pada pukul 21.27 WITA, yang isinya “ B. Bagian Inti. Bagian ini adalah isi buku yg sesungguhnya.. berisi Bab2..”, serta pada pukul 21.33 WITA, yang isinya “ C. Bagian Penutup. Ada biodata/profil
penulis, ditulis dlm bentuk narasi. Biodata juga bisa jdi etalase kita. Dlm
tulisan profil penulis ini tampilkan foto terbaik kita. Kmd sampaikan aktivitas
dlm keg. menulis dan jgn lupa sampaikan portofolio karya kita. misal sampaikan
karya2 buku tulisan kita”.
Berikutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih kembali
memaparkan materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.34 WITA,
yang isinya “
bagian penutup lainnya adalah daftar pustaka ( jika bukunya non fiksi)”, dan pada pukul 21.36 WITA, yang isinya “ Kmd.. halaman blurb, yaitu hlm yg terletak di pling belakang buku
(cover bag. blakang). Halaman Blurb adalah etalase buku kita.jdi jgn biarkan kosong”.
Masih meneruskan paparanmateri kelas online, Ibu Diana Mulawarmaningsih kembali
mengirim pesannya kembali pada pukul 21.36 WITA, yang isinya “ apa saja isinya?”, pada pukul 21.38 WITA, yang isinya “ Bisa biodata/profil
penuli, sinopsis buku yg digantung, endorsmen tokoh, atau cuplikan isi buku”, dan pada pukul 21.40 WITA, yang isinya “ Nah... Bpk Ibu
itu bagian2 buku”, serta pada pukul 21.41 WITA, yang isinya “ ada yg ingin ditanyakan?”.
Kembali, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih
dengan mengirim pesannya pada pukul
21.43 WITA, yang isinya” 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”. Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya
lagi pada pukul 21.47 WITA, yang isinya” Ok...
Bpk Ibu... bila sdh tdk ada pertanyaan”, dan pada pukul 21.49 WITA, yang isinya” Pertemuan
hari ini saya cukupkan sekian dulu atas perhatiannya diucapkan terima kasih”. Lagi, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih
dengan mengirim pesannya pada pukul
21.49 WITA, yang isinya” Terimakasih bu”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih menyampaikan
pesan penutup pada kegiatan bimbingan online
pada malam tersebut dengan mengirim pesannya kembali pada
pukul 21.50 WITA,
yang isinya “ Wassalamuallaikum. Selamat mlm”, dan “ iya Bu”. Nurjanah
menanggapi pesan penutup dari Ibu Diana Mulawarmaningsih
dengan mengirim pesannya pada pukul
21.58 WITA, yang isinya” Selamat malam 🙏🏻🙏🏻🙏🏻”
###bimlineigibartim-2019###
Bagian
15. BIMBINGAN DARING MALAM KELIMABELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Selasa, 23
Juli 2019 dalam jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”
sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan
pada 1-2 Juli 2019 lalu dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan
bimbingan online oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih menyampaikan
pesan pada kegiatan bimbingan online
pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 19.50 WITA, yang isinya “ Assalamualaikum. Selamat mlm Bapak Ibu
Guru Hebat”. Lalu, Nurjanah
menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan mengirim
pesannya kembali pada pukul 19.50 WITA, yang isinya “ Wa'alaikum salam”, dan “ Selamat malam bu “.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya
kembali pada pukul 19.51 WITA, yang isinya “ Alhamdulillah sdh ada
dua ibu cantik yg sdh hadir di sini”,
dan pada pukul 19.55
WITA, yang isinya “ Malam ini kita akan berdiskusi ttg SELF EDITING. So.... masih ada
waktu yg mau bikin kopi + camilannya... tapi jgn bawa bantal ya... ntar tidurrr
ngga jd bljar..🤣🤣”,
dan “ 5 menit lgi....”.
Endang menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 19.59 WITA, yang isinya “
”. Lalu, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapi pesan
Endang tersebut dengan mengirim pesannya pada pukul 20.07 WITA, yang isinya “ Selamat bergabung
kembali bu Endang..”, dan pada pukul 20.08 WITA, yang isinya “ Baik Ibu-ibu cantik yg sdh hadir..
kita mulai saja ya...maaf molor 8 menit.. HP saya tiba2 hang🤦🏻♀🤦🏻♀”, serta “
Bismillahirrahmanirrahiim”.
Endang menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya kembali
pada pukul 20.09 WITA, yang isinya “ Dipersilahkan ibu Diana....saya satia menyimak🙏🙏”. Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya
kembali pada pukul 20.09 WITA,
yang isinya “
Malam ini kita akan membahas langkah terakhir dlm aktivitas penulisan naskah
buku kita.. yaitu Self editing”,
dan “ Sesuatu yg saat menulis naskah tdk boleh dilakukan”
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menyampaikan
pesan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.09 WITA, yang isinya “ Self Editing dilakukan saat
semua isi naskah selesai dituliskan. Saat ini peserta yg saya tahu sdh smp tahap ini
adalah ibu Nurjanah ya...atau mungkin ada yg lain yg juga sdh smp tahap ini?”, dan pada pukul 20.13 WITA, yang isinya “ self editing ini kegiatan
mengkoreksi hasil tulisan kita. Krn saat menulis naskah kita melakukan
"menulis buruk"... menulis tanpa mengkoreksi”.
Masih terkait dengan materi kelas online, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.17 WITA, yang isinya “ Saat self editing apa saja yg
dilakukan?1. Membaca kembali keseluruhan naskah.2. Mengkoreksi penggunanaan
huruf kapital, tanda baca, imbuhan, dll. 3. Menilai susunan kalimatnya
sdh enak dibaca atau blm.4. Mencermati apakah paragraf2 yg tersusun sdh saling
berkaitan atau masih moloncat2 atau blm padu”, dan” Nah.. itu yg dilakukan”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.19 WITA, yang
isinya “ Tapi
kemudian yg sering jdi keluhan Bpk Ibu yg sedang bljr bikin tulisan adalah :1.
Saya bukan guru bhs Indonesia. 2. Saya tidak
menguasai tata bahasa dll.”, dan pada pukul 20.21 WITA, yang
isinya “ Spt yg
pernah saya sampaikan saat tatap muka. Bahwa ilmu menulis atau pun tatabahasa adalah ilmu yg sangat dpt
dipelajari. Asal ada kemauan, kesabaran
dan ketekunan”,.
Selanjutnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
mengirim materi pada kegiatan dengan mengirim pesannya pada pukul 20.23 WITA, yang
isinya “ Tdk
masalah saat editing kita bawa bekal PUEBI dan KKBBI ... jika blm mahir.Sampai
skrg saya juga masih mengandalkan 2 buku itu.Bpk Ibu tinggal down load kedua buku
itu di playstore.... gratis”. Lalu, Gamaliel
Galing menanggapi pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.26 WITA, yang
isinya “ ☝☝🙏🙏”. Ibu
Diana Mulawarmaningsih menanggapi
pesan Gamaliel
Galing dengan mengirim pesannya pada pukul 20.26 WITA, yang
isinya “selamat
datang Pak Gamaliel...”.
Sementara itu,
Endang menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.26 WITA, yang
isinya “ sdh
punya buku pasti juga pernah melakukan self editing ya...” Lalu, Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya lagi pada pukul 20.26 WITA, yang isinya “ Sebagai penulis sebaiknya membekali
diri dengan cara penulisan yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia”, dan pada pukul 20.29 WITA, yang
isinya “ Kenapa
ini penting? Karena kita kadang kurang terlalu memperhatikan hal-hal seperti
ini. Kadang kita terlalu mempercayakan ke editor yang nantinya akan menangani
naskah kita”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih meneruskan memberikan materi kelas online dengan mengirim pesannya lagi pada pukul 20.29 WITA, yang isinya “ Dari sisi editor, ketika ia membaca
naskah yang berantakan (PUEBI), ia kurang mengapresiasi naskah tersebut, juga
ke penulisnya. Sebaiknya, editor sangat senang membaca
naskah yang rapi, baik ebi maupun susunannya, apalagi gaya penulisannya. Karena itu, kita sebagai penulis tetap
memperhatikan hal-hal ini sehingga naskah kita lebih rapi”.
Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih sebelumnya
dengan mengirim pesannya pada pukul 20.29 WITA, yang
isinya “ Iya,
baru buka hp. Ada kerjaan lagi menyusun laporan PPDB dan MPLS”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.30 WITA, yang isinya “ Berkaitan dengan
PUEBI ini, ada beberapa hal yang perlu
kita perhatikan. Beberapa kali saya membaca dan mengedit tulisan peserta menulis
kesalahan sering terjadi dalam beberpa hal berikut:1. Penggunaan Huruf Besar. 2. Penggunaan Tanda Baca. 3. Penggunaan Imbuhan”. Yuli R menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih
sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul 20.31 WITA, yang isinya “ Hadir...”, dan pada pukul
20.32 WITA, yang isinya “ Maaf telat..baru selesai ibadah”.
Penulis turut berpartisipasi dalam kegiatan
bimbingan online malam itu dengan mengirim pesan pada pukul 20.33 WITA, yang
isinya “Maaf, boleh ikut kirim materi dari Pusat Bahasa. Sekarang bukan
lagi EYD tetapi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).Berikut penulisan kata
baku terbaru:1. Assalamualaikum w.w.2. Alquran. 3. Azan.4. Zuhur. 5. Isap. 6. Merek. 7. Nasihat. 8. Risiko. 9. gawai = gadget. 10. swafoto = selfie. 11. laman = website. 12. pos-el = email. 13. tetikus = mouse. 14. warganet = netizen. 15. narahubung = contact
person. 16.
pelantang = mikrofon’ 17. salin rekat = copy paste.
18. luring = offline. 19. daring = online. 20. pratayang = preview. 21. peladen = server. 22. pramusiwi = baby
sitter. 23.
KTP-el = e-KTP. 24. Hektare. 25. Kaus. 26. Sirop. 27. Saksama. Kata yang penulisannya dipisah:1. di bawah, 2. di atas, 3. di samping,4. di antara,5. kerja sama,6. berkembang biak,7. terima kasih…”
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapi pesan
Yuli R sebelumnya dengan mengirim pesannya pada pukul 20.33 WITA, yang isinya “ silakan Bu Yuli ... selamat bergabung”, dan menanggapi pesan penulis dengan mengirim pesannya pada pukul
20.34 WITA, yang isinya “Terimakasih Pak Maslani sudah melengkapi materi malam ini”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.35 WITA, yang isinya “ 1. PENGGUNAAN HURUF
BESAR. Pertama,
penulisan huruf besar pada petikan langsung.Seringkali yang terjadi seperti
ini.Adik bertanya, "kapan mau pulang?"Seharusnya Adik bertanya,
"Kapan mau pulang?", dan
“ Kedua, huruf besar
sebagai unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, jabatan atau tempat
yang digunakan sebagai pengganti nama orang, kadang disamakan dengan yang tidak
merujuk kepada nama orang, jabatan, dan nama tempat tertentu.Misalnya, Peresmian gedung
itu dihadiri oleh Camat Sukmajaya. Berbeda dengan kalimat berikut.Peresmian
gedung itu dihadiri oleh tiga camat. Perhatikan kata camat, bagaimana
ditulisnya”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.36 WITA, yang isinya “ Ketiga, huruf besar
berkaitan dengan nama geografi diikuti dengan nama geografi tersebut, kadang
disamakan dengan yang tidak diikuti nama geografi. Misalnya,Ketika ke Medan,
kita bisa mengunjungi Danau Toba. Berbeda dengan kalimat berikut. Di Indonesia banyak danau yang bisa kita kunjungi. Perhatikan kata danau, bagaimana
penulisannya”, dan “ Tapi kalau nama geografi itu berkaitan dengan khasnya, tetap ditulis
huruf besar.Misalnya, ukiran Jepara bukan ukiran jepara. pempek Palembang bukan
pempek palembang”, serta “ Keempat, huruf besar sebagai kata penunjuk, hubungan kekerabatan, dan
sapaan. Misalnya,Adik bertanya, "Kapan bapak pulang?" Seharusnya Adik bertanya,
"Kapan Bapak pulang?" Contoh lain, "Hati-hati di jalan, nak," pesan
ibu.Seharusnya "Hati-hati di jalan, Nak," pesan ibu”.
Masih melanjutkan pemaparan materi kelas online, Ibu Diana Mulawarmaningsih
kembali mengirim pesannya pada pukul 20.37 WITA, yang isinya “ Tapi huruf besar tidak
dipakai untuk penunjuk kekerabatan yang tidak digunakan dalam penyapaan. Misalnya,Kita harus
menghormati bapak dan ibu kita. Itu beberapa kesalahan pemakaian huruf besar yang
masih sering ditemui, sepele tapi terasa kurang nyaman membacanya “.
Lalu, Ibu Diana
Mulawarmaningsih kembali mengirim pesannya pada pukul 20.38 WITA, yang isinya “ 2. TANDA BACA. Beberapa hal yang perlu
kita perhatikan berkaitan dengan tanda baca yang masih sering ditemui keliru
antara lain. Pertama, tanda hubung. Seringkali yang ditemui, penulisan seperti ini. Anak – anak . Seharusnya Anak-anak. Ditulis langsung, tidak perlu dispasi”, dan “ Kedua, tanda pisah. Seringkali yang ditemui, penulisannya seperti
ini Tahun
1990-1995. Seharusnya Tahun 1990—1995. Penulisannya memakai
tanda hubung sebanyak dua sehingga panjang”, serta pada pukul 20.39 WITA, yang isinya “ Ketiga,
tanda elipsis. Seringkali yang ditemui, penulisannya seperti ini. Kalau begitu... mari
kita laksanakan. Seharusnya, Kalau begitu ..., mari kita laksanakan. Perhatikan cara
penulisannya, setelah kata dispasi lalu ditambah koma. Atau bisa juga tanpa koma
seperti kalimat berikut. Pengalaman dan pengetahuan kita ... masih sangat terbatas. Perhatikan
penulisannya, setelah kata dispasi, lalu tanda ... dispasi lagi”.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih masih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.39 WITA, yang isinya “ Keempat, tanda petik. Ini yang sering ditemui keliru dengan penulisan
seperti ini " kapan mau pulang?" tanya ibu." Kapan mau pulang?
" tanya ibu. " Kapan mau pulang"? tanya ibu ,"Kapan mau pulang?". tanya ibu. "Kapan mau
pulang?" Tanya ibu. Seharusnya "Kapan mau pulang?" tanya ibu”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.40 WITA, yang
isinya “ Itu
beberapa kesalahan yang masih sering ditemui. Meskipun begitu, kita tetap harus
belajar
ejaan bahasa Indonesia”. Lalu, Gamaliel Galing menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.40WITA,
yang isinya “ 👀 “, dan Nurjanah juga menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.43 WITA, yang
isinya “ 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻Buat
belajar PUEBI dan KKBBI”.
Demikian juga
dengan Yuli R.J yang menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.43 WITA, yang
isinya “ Waahhh... dapat ilmu banyak malam ini”. Selanjutnya, Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.46 WITA, yang
isinya “ IMBUHAN.Berkaitan
dengan pemakaian imbuhan di dan kata penunjuk di, ini masih sering keliru
penulisannya. Contohnya, Disana
seharusnya di sana. Diberi spasi. Sama
halnya dengan Di
sini, di samping, di atas, di situ, di antara
Juga
Ke sana, ke situ “.
Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim materi pada kegiatan bimbingan online
pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.50 WITA, yang isinya “ PENGGUNAAN KATA GANTI :
ku-, kau-, -mu, dan –nya”, dan
pada pukul 20.50
WITA, yang isinya “ PENGGUNAAN KATA GANTI : ku-, kau-, -mu, dan -nya
Kata
ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dgn kata yg mengikutinya. Sedangkan -ku,
-mu, & nya ditulis serangkai dgn kata yg mendahuluinya”, serta pukul 20.55 WITA, yang isinya “ Bola ini boleh kau
pinjam. Buku
ini milikmu. Kamarnya
sedang dicat”.
Lalu, beberapa saat kemudian, Endang menanggapi
pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.56 WITA, yang isinya “
👍👍👍sambil belajar bu”.
Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.56 WITA, yang isinya “ maaf yg ini contoh
pertamanya salah ketik ya....”,
dan pada pukul 20.57
WITA, yang isinya “ Iya Bu... seperti saya yang bukan guru bahasa
Indonesia juga masih harus banyak belajar lagi “, serta pada
pukul 20.58 WITA,
yang isinya “
Belajar sambil melakukan hasilnya lebih baik, karena langsung diaplikasikan”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada pukul 20.59 WITA,
yang isinya “ Ilmu menulis bukan ilmu yang hanya
dihafal dan disimak untuk dapat
menguasainya. Tapi harus dipraktekkan”. Kemudian,
Endang K menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan pesannya
pada pukul 20.59 WITA, yang isinya “
Bu, jd contoh yang ke dua yang benar ya.....memang harus di sambungkah Bola ini
boleh kaupinjam”. Atas pertanyaan tersebut, Ibu Diana
Mulawarmaningsih menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul
21.00 WITA, yang isinya “Iya
Bu Endang ... kau- dirangkai dengan kata yang mengikutinya”
Selanjutnya,
Endang K menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan pesannya
pada pukul 21.02 WITA,
yang isinya “ Nah ini kadang-kadang saya ragu bu”. Lalu, kembali Ibu Diana Mulawarmaningsih menanggapinya dengan mengirim pesan pada pukul 21.04 WITA,
yang isinya “ makanya kalau kita sudah terjun ke dunia penulisan
harus didampingi oleh buku rujukan dalam penulisan, misalnya PUEBI dan KKBI,
kalau mau bagus lagi ada dictionary atau tesaurus (yang terakhir ini susaj
didapat)”. Endang K menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih tersebut dengan pesannya pada pukul
21.05 WITA,
yang isinya “👍👍👍”.
Kemudian, Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada
pukul 21.06 WITA, yang isinya “
Ohya... tambahan sedikit ttg penggunaan kata ganti yg saya share tadi (ku, mu,
dan nya). menggunakan kata penghubung bila disandingkan dengan yang berupa
singkatan yang menggunakan huruf kapital”, dan pada
pukul 21.07 WITA, yang isinya “Misalnya:
KTP-mu, SIM-nya”,serta pada pukul 21.08 WITA,
yang isinya “ Gimana Bapak Ibu .. mengasyikkan bukan,
kembali mempelajari tentang tata bahasa😁😁🤓”. Endang K menanggapi pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan pesannya pada pukul 21.09 WITA, yang
isinya “ Asyik bu ....🙏🙏🙏”, dan Nurjanah juga menanggapi
pesan Ibu
Diana Mulawarmaningsih tersebut dengan pesannya pada
pukul 21.10 WITA,
yang isinya “ 🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada pukul 21.11 WITA,
yang isinya “ Supaya lebih mahir, ayoo kita mulai
dari hal yang sederhana... dengan membiasakan diri menulis pesan singkat kita
dengan menggunakan penulisan yang benar. Misalnya dalam menggunakan imbuhan,
kata ganti, penggunaan huruf kapital, dll”, dan pada
pukul 21.13 WITA, yang isinya “
Sehingga kita akan terasah dengan sendirinya. Kata pepatah, "Ala bisa
karena biasa" itu benar adanya 😊”.
Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada pukul 21.14 WITA,
yang isinya “ Sampai di sini ada yang ingin
didiskusikan?”, dan pada pukul 21.15WITA,
yang isinya “ saya tunggu 2 menit “, serta pada
pukul 21.19 WITA, yang isinya “
Baik bila tidak ada”. Kemudian, Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada pukul 21.19 WITA,
yang isinya “ Saya lanjutkan sedikit sebelum saya
akhiri”, dan “pada pukul 21.22 WITA,
yang isinya “ Ohya, sekedar mengingatkan, bila besok
malam adalah hari terakhir penyampaian materi. Setelah itu akan dilanjutkan
bimbingan menulis secara pribadi. Bapak Ibu yang sedang menulis naskah bukunya
silakan langsung japri Saya atau Pak
Maslani. Pendampingan penulisan buku selama 2 bulan”.
Selanjutnya, Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan kembali mengirim pesannya pada
pukul 21.22 WITA, yang isinya “
Untuk buku antologinya akan kita progres setelah ini ya”, dan pada
pukul 21.23 WITA, yang isinya “
Baik, sebagai materi penutup kita akan belajar ttg menulis dialog pada novel
atau cerpen”, serta pada pukul 21.24 WITA,
yang isinya “ Menulis dialog dalam cerpen atau novel
ada tata caranya. Dialog yang ditulis dengan benar membuat tulisan terlihat
berkualitas. Selain tulisan enak di baca, menulis dialog yang benar juga dapat
membuat pembaca lebih memahami makna
dari kalimat yang ditulis”.
Masih
melanjutkan paparan materi, Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 21.25 WITA,
yang isinya “ Selain itu, kalau tulisan rapi,
setidaknya itu bisa menjadi nilai plus bagi penulis ketika mengikuti
lomba-lomba seputar dunia kepenulisan. Salah satunya seperti event yang di
adakan oleh sebuah penerbit. Baik indie ataupun major, biasanya salah satu yang
di nilai dari naskah tersebut selain isinya yang menarik adalah kesesuaian
tanda baca”, dan pada pukul 21.26 WITA,
yang isinya “ Mungkin Bapak Ibu bertanya, terus
gunanya editor apa? Benar. Gunanya editor memang untuk memperbaiki tulisan kita
bahkan membuatnya menjadi lebih hidup. Tapi, memangnya kita mau mengandalkan
editor terus? Kalau bisa sendiri, kenapa tidak? Tidak ada salahnya belajar
tanda baca dan membuat dialog yang benar. ”
Ibu Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 21.27 WITA,
yang isinya “Tata Cara Menulis Dialog yang Benar.1.Penggunaan
tanda titik di akhir dialog. Contoh salah :
“Ibu akan bicara dengannya”. Contoh
benar : “Ibu akan bicara dengannya.”Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip
di akhir dialog.”
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim pesannya pada pukul 21.28 WITA, yang isinya “ Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya
seperti ini : Contoh salah : “Shinta memang luar biasa.” menatap Shinta kagum. Contoh benar :
“Shinta memang luar biasa.” Menatap Shinta kagum. Apa yang membedakannya?
Huruf awal narasi. Ya. Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital”, dan pukul 21.29 WITA, yang isinya “ Jika narasinya berada di
awal, maka ketentuannya seperti ini: Contoh salah : Fika tersenyum, “Kamu adalah
sahabat terbaik.” Contoh benar : Fika tersenyum. “Kamu adalah sahabat terbaik.” Perbedaannya apa?
Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama kenapa salah? Kan, huruf awal dalam
dialognya udah bener … pake kapital? Emang, sih. Tapi, penulis menggunakan tanda
baca (,) yang seharusnya (.)”.
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim pesannya pada pukul 21.30 WITA, yang isinya “ 2. Penggunaan
tanda koma di akhir dialog. Biasanya, di gunakan bersamaan dengan dialog tag. Apa itu dialog tag?
Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog. Fungsinya menginformasikan si
pengucap kepada pembaca. Selain itu, dialog tag di gunakan apabila dialog
tersebut isinya tentang pengungkapan sesuatu. Di awali dengan huruf kecil
setelah tanda petik. Dan di tandai dengan : “ujar, kata, pekik, sambung, tukas,
ungkap, dan lain sebagainya.”
Meneruskan bimbingan online, Ibu Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim pesannya pada pukul 21.30 WITA, yang isinya “ Contoh salah : “Aku yang menjatuhkan vas bunga
itu.” Ungkap Daniel. Contoh benar : “Aku yang menjatuhkan vas bungaitu,” ungkap
Daniel.Dimana perbedaannya? Coba perhatikan. Contoh awal, tanda bacanya adalah
(.) yang seharusnya (,)”, dan pada pukul 21.34 WITA, yang isinya “
Kemudian, huruf awal
setelah dialog adalah besar. Padahal, seharusnya huruf awalnya adalah kecil. Perhatikan contoh
berikut ini. Contoh salah : Ayah berkata. “Sepeda barumu kupinjam.” Contoh benar
: Ayah berkata, “Sepeda barumu
kupinjam.” Nah, frase sejenis “Ungkap Daniel” dan “Ayah berkata” itulah yang
disebut sebagai Dialog Tag.”
Ibu
Diana Mulawarmaningsih melanjutkan
kembali mengirim pesannya pada pukul 21.39 WITA, yang isinya “ Apabila dialog tagnya berada di awal seperti contoh Ayah, maka setelah
kata “Ayah berkata” diberi tanda baca (,) baru kemudian memulai dialog dan di
akhiri dengan tanda baca (.) sebelum tanda kutip penutup sebagai tanda baca”, dan pada pukul 21.43 WITA, yang isinya “ Apabila dialog tag berada di akhir seperti
contoh Daniel, maka gunakan tanda baca (,) sebelum tanda kutip penutup dalam
dialog. Catatan : Ingat. Huruf awal setelah dialog adalah huruf kecil. ”
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim kembali pesan materi bimbingan online
pada pukul 21.46 WITA, yang isinya “
3. Penggunaan tanda seru di akhir dialog
Tanda
seru biasanya di gunakan untuk menegaskan, memberi peringatan, ungkapan marah
dan berteriak. Perhatikan contoh A. Contoh salah : “Pergi dari rumahku sekarang.” bentak Rahmat. Contoh benar :
“Pergi dari rumahku sekarang!” bentak Rahmat.”, dan pada pukul 21.46 WITA, yang isinya “ 4. Penggunaan
tanda tanya di akhir dialog. Tanda tanya digunakan untuk melenggapi kalimat tanya. Contoh salah :
“Sedang apa kamu di sini?”, Tanya Listia. Contoh benar : “Sedang apa kamu di sini?” tanya
Listia.”
Ibu Diana Mulawarmaningsih masih memberikan paparan materi dalam kegiatan
bimbingan online malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 21.50 WITA, yang
isinya “ Baik, Bapak Ibu ... itu sedikit pengetahuan
tentang penulisan naskah. Apa yang saya sampaikan baru lah kulit-kulitnya saja.
Alangkah baiknya jika Bapak Ibu mau mendalaminya lebih lanjut”, dan “ Sampai di sini
dulu perjumpaan kita malam ini. Semoga bermanfaat ”, serta pada pukul 21.52 WITA, yang isinya “
Suatu hal yang harus kita yakini, bahwa "Tidak ada kata terlambat untuk
belajar. "
Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesan
penutup dalam kegiatan bimbingan online malam itu dengan mengirim pesannya pada
pukul 21.54 WITA, yang isinya “ Bapak Ibu saya mohon izin
untuk undur diri, karena anak saya rewel nih... mungkin ngantuk. Jika ada yang ditanyakan silakan ditulis
saja, nanti saya tanggapi”, dan “ Sekian ... Wassalamualaikum dan selamat malam.” Lalu, Nurjanah menanggapi pesan penutup Ibu Diana Mulawarmaningsih
yang dikirimnya pada pukul 21.55 WITA, yang isinya “
Selamat malam juga bu.Terima kasih..., dan pada pukul 22.05 WITA, yang isinya “ Selamat
malan bu
Terimakasih.” Demikian pula dengan Endang K yang
menanggapi pesan penutup Ibu Diana Mulawarmaningsih yang dikirimnya pada pukul 22.05 WITA, yang
isinya “ Selamat malam bu.Terima kasih...
###bimlineigibartim-2019###
Bagian 16. BIMBINGAN DARING MALAM KEENAMBELAS
Penulis
masih melanjutkan catatan dari proses kegiatan bimbingan online secara daring
(dalam jaringan) pada Rabu, 24
Juli 2019 dalam jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog”
sebagai tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan
pada 1-2 Juli 2019 lalu dilanjukan kembali dengan pendamping kegiatan
bimbingan online oleh Ibu Diana Mulawarmaningsih.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih membuka
kegiatan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.04 WITA, yang isinya “
Assalamualaikum & selamat mlm bpk ibu hebat.
” Lalu, Nurjanah menanggapi pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.05 WITA, yang isinya “
Wa'alaikum salam “, dan “Selamat malam bu”. Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya lagi pada pukul 20.05 WITA, yang isinya “
Apa kbar bpk ibu “, dan pada pukul 20.07 WITA, yang isinya “ Mlm ini adalah mlm terakhir penyampaian
materi secara daring. Stlh ini bpk ibu silakan mengkonsultasikan proses
penulisan naskahnya kpd pa Maslani atau saya”, dan “ alhamdulillah”.
Nurjanah menanggapi kembali pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.09 WITA, yang isinya “
Alhamdulillah “.Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.10 WITA, yang isinya “ Mlm ini saya akan
mengajak bpk ibu proses yg paling akhir dlm pembuatan buku... yaitu penerbitan”, dan pada pukul 20.13 WITA, yang isinya “ Ohya Bpk Ibu... saya
mohon agar sebelum dikirim naskahnya ke
kami. tolong Bpk Ibu utk belajar melakukan self editing dulu ya... semampunya.
setelah itu baru kirimkan ke kami🙏🏻🙏🏻”.
Kembali, Nurjanah menanggapi kembali pesan Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.14 WITA, yang isinya “🙏🏻🙏🏻🙏🏻”. Kemudian, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.15 WITA, yang isinya “ lanjut ya “ Nurjanah menanggapi kembali pesan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.16 WITA, yang isinya “ Ya bu, setelah saya selesai melakukan self editing semampunya, nanti saya kirim lagi 😊☺”.
Ibu
Diana Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.17 WITA, yang isinya “ Setelah naskah selesai
diedit. Saatnya Bpk Ibu melanjutkan ke proses terakhir yaitu menerbitkan”, dan pada pukul 20.19 WITA, yang isinya “ Saatnya memilih apakah
buku akan diterbitkan di penerbit indie atau penerbit major”, serta pada pukul 20.20 WITA, yang isinya “ Menerbitkan secara indie
atau self publishing adalah menerbitkan buki secara mandiri”, dan “ Apanya yg
mandiri?.”
Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih mengirim pesannya kembali pada pukul 20.21 WITA, yang isinya “ ya... terutama dana”, “ publish-nya”, pada pukul 20.22 WITA, yang isinya “jadi operasional penerbitan dan percetakan ditanggung penulis”, dan pada pukul 20.24 WITA, yang isinya “ Sementara klo penerbitan
major semua dikerjakan penerbit. penulis tinggalmenyerahkan naskahnya”, serta pada pukul 20.34 WITA, yang isinya “ Bagaimana cara
menerbitkan buku?”, “Penerbit Indie.”
Ibu
Diana Mulawarmaningsih masih
melanjutkan memberikan materi pada
kegiatan bimbingan online pada malam itu dengan mengirim pesannya pada pukul 20.37 WITA, yang isinya “
caranya :1. naskah diketik
rapi sesuai standar penerbitan (spt yg pernah saya smpk di dlm off line). 2. Pastikan bagian2 atau
kelengkapan buku sdh ada. Baik bagian
pendahuluan -bagian inti - bagian penutup. termasuk biodata.” Selanjutnya, Ibu Diana
Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya
pada pukul 20.39 WITA, yang isinya “ 3. kirim ke penerbit melalui email”, pada pukul 20.41 WITA, yang isinya “ Bagaimana dgn editor?”, dan pada pukul 20.44 WITA, yang isinya “ Umumnya penerbit sdh
punya jasa editor, layouter, disign cover. jadi tinggal penulis hanya tinggal
menyerahkan naskahnya”
Masih melanjutkan bimbingan online, Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 20.45 WITA, yang isinya “ Meski demikian, penulis bisa me-request”, pada pukul 20.47 WITA, yang isinya “ Me-request bagaimana lay
outnya, disain cover, jenis tulisannya apa dll”, serta pada pukul 20.55 WITA, yang isinya “ nanti bpk ibu akan
dihubungi tatkala pengerjaan naskah dr layouter selesai. sebelum dicetak oleh
percetakan.”
Kegiatan bimbingan online malam itu masih
berlanjut. Ibu Diana Mulawarmaningsih terus
memberikan bateri tentang penerbitan buku, seperti yang disampaikannya pada pukul 20.55 WITA, yang isinya “Yang sering peserta adalah brp biaya?” pada pukul 20.57 WITA, yang isinya “ utk biaya sangat
bervatiatif. Tergantung dari :1. jumlah hlmn.2. ukuran kertas.3. Jenis kertas. 4. Desain covernya”, serta pada pukul 21.00 WITA, yang isinya “ Nah ketika sdh tdk lagi
revisi dr penulis barulah bisa
dilanjutkan dg proses percetakan”,
dan pada pukul 21.04
WITA, yang isinya “ Sekarang bagaimana dgn *Penerbitan Major".
Meneruskan materi tentang penerbitan buku,
makam kembali Ibu Diana Mulawarmaningsih dengan mengirim pesannya pada pukul 21.13 WITA, yang isinya “ Penerbit mayor adalah
penerbit yg membeli buku kita dgn dicetak”, pada pukul 21.15 WITA, yang isinya “ jdi penulis cukup
memasukkan/mengirim naskah ke penerbit major”, pada pukul 21.16 WITA, yang isinya “ stlh itu penulis
tinggal menunggu hasil”, dan pada pukul 21.24 WITA, yang isinya “ silakan jik ad yg ingi
ditanyakan.”
Kemudian, sebagai materi pemungkas dalam
pertemuan malam terakhir dari bimbingan online tersebut, Ibu
Diana Mulawarmaningsih menyampaikan tentang publikasi buku atau hasil
karya tulis dengan mengirim pesannya pada pukul 21.36 WITA, yang isinya “ Baik. sebagai materi
penutup yaitu publikasi”, pada pukul 21.59 WITA, yang isinya “ Publikasi bisa dilakukan sendiri”, dan pada pukul 21.47 WITA, yang isinya “ dgn menggunakan medsos,
misal FB, WA, TG, & lain-lain.
Dengan demikian, maka berakhirlah proses atau
kegiatan bimbingan online atau daring (dalam jaringan) yang dilakukan jaringan grup WA “ Workshop Sagusaku dan Blog” sebagai
tindak lanjut Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan pada
1-2 Juli 2019, dengan pendamping kegiatan bimbingan online oleh Ibu Diana
Mulawarmaningsih dan Maslani
selama 16 kali.
######bimlineigibartim-2019###
Post a Comment for "CATATAN KEGIATAN BIMBINGAN DARING BERSAMA IKATAN GURU INDONESIA (IGI) BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH "