Dalam rangka kegiatan
pendampingan kepada utusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta,
Iwan Setiawan, M.Pd, di SDS Mitra Makmur Kintap pada Rabu, 20 November 2019, maka
penulis juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggali informasi mengenai
sekolah tersebut. Ibarat kata pepatah “ Sekali mendayung’ dua tiga pulau
terlampaui”, atau ‘ Sekali menyelam sambil minum air”. Tentu, informasi yang akan penulis gali dan
kumpulkan berhubungan dengan sekolah dengan segala sumberdaya yang ada di dalam
dan sekitarnya.
Berdasarkan profil sekolah yang
penulis lihat di ruang kantor sekolah, bahwa SDS Mitra Makmur Kintap ini
berdiri dan operasional sejak tahun 2008, dengan izin operasional 982 Tahun
2010, sedangkan status tanah milik PT GMK Timur (Yayasan Damit Mitra Sekawan).
Secara lengkap sekolah ini beralamat jalan Goha PT GMK Timur Desa Pasir Putih
Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kode Pos70883.
Visi SDS Mitra Makmur Kintap “ Mewujudkan Warga Sekolah yang Terdidik, Terampil,
Berbudaya dan Mandiri, dan Agamis”.Dengan misi yaitu : (1) Memantapkan iman
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Es serta mewujudkan budi pekerti luhur dan
menanamkan nilai-nilai karakter bangsa sebagai bagian dari penanaman sikap yang
terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari; (2) Meningkatkan prestasi siswa
dibidang akademik maupun non akademik; (3) Mengenal dan mencintai bangsa, adat
istiadat daerah dan kebudayaannya; dan (4) Meningkatkan kemandirian pada seluruh
warga sekolah dalam mengimplementasikan tugas-tugas kependidikan. Sedangkan ‘Branding
Sekolah’ SDS Mitra Makmur Kintap ini adalah “ TEBU MANIS”, singkatan dari TErdidik
, BerBUdaya, MAndiri, dan AgaMIS.
Kemudian, dari data yang penulis
terima, bahwa jumlah siswa SDS Mitra Makmur Kintap pada tahun pelajaran
2019/2020 ini ada sebanyak 166 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki ada 86
orang, sedangkan siswa perempuan sebanyak 80 orang. Berdasarkan pembagian
rombongan belajarnya ada 6 (enam) terdiri atas kelas I sampai VI ,
masing-masing satu rombongan belajar. Siswa di sekolah ini semunya anak-anak karyawan yang bekerja pada perusahaan kelapa
sawit tersebut, yang berasal dari beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia,
khususnya dari Indonesia bagian Timur. Keberagaman siswa sekolah ini menjadi kelebihan
dan tantangan tersendiri bagi guru, karena perlu harus mengenal betul karakter
anak dan ragam suku dan budayanya.
Sementara itu, menurut data dalam
profil SDS Mitra Makmur Kintap, guru yang bertugas di sekolah ini sebanyak 10
orang, mayoritas berstatus sebagai GTY (Guru Tetap Yayasan). Hanya kepala
sekolahnya saja yang berstatus sebagai
ASN (Aparatus Sipil Negara) atau PNS (Pegawai Negeri Sipil). Para guru
dengan status GTY mendapatkan gaji yang setara dengan UMK (upah minimum
kabupaten) sebagaimana diatur dalam peraturan tentang penggajian karyawan
perusahaan perkebunana kelapa sawit tersebut. Selain mendapatkan fasilitas dan
bantuan dari pihak manajemen perusahaan, sekolah ini juga sudah mendapatkan BOS
(Bantuan opersional sekolah) dari pemerintah.
Sejak berdiri tahun 2008 yang
lalu, SDS Mitra Makmur Kintap sudah meluluskan siswanya mulai tahun 2014 hingga sekarang. Pada umumnya siswa yang
telah lulus tersebut melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah lanjutan yang ada
di luar, karena di di komplek perkebunan tersebut tidak memiliki sekolah lanjutan sendiri,
seperti SMP atau sederajat. Perusahaan menyediakan armada angkutan siswa
gratis, mulai jenjang TK,SD, dan sekolah lanjutan lainnya, sehingga cukup
memudahkan untuk bersekolah atau melanjutkan sekolah ke luar lingkungan komplek
perkebunan.
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN MENDAMPINGI SUPERVISOR DARI KEMENDIKBUD JAKARTA. Bagian 4. Profil Singkat SDS Mitra Makmur Kintap"