CATATAN KUNJUNGAN KE SMP SIRAJUL HUDA PELAIHARI


Sesuai dengan pemberitahuan secara tertulis melalui grup WhatAppsForum Sekolah Swasta Tanah Laut” pada Jumat, 13 Desember 2019 bahwa akan mengunjungi SMP Sirajul Huda Pelaihari, maka pada Sabtu, 14 Desember 2019 penulis melakukan kunjungan ke sekolah tersebut. Sekitar pukul 09.15 WITA penulis berangkat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut seusai mengambil berkas di ruang kerja, dan harus dibawa untuk mencatat data dan catatan hasil kunjungan.
Kemudian, sekitar pukul 09.30 WITA penulis sampai di SMP Sirajul Huda Pelaihari, yang berada di Jalan Raya Takisung  Bukit Sabat Matah, Kecamatan Pelaihari Kabupaten  Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Sebelum memasuki halaman sekolah yang berada di komplek Pondok Pesantren Sirajul Huda tersebut, penulis menyempatkan mengambil beberapa foto untuk dokumentasi perjalanan dan kunjungan ke sekolah tersebut. Rahmatullah, S.Pd.I, selaku Kepala SMP Sirajul Huda Pelaihari menyambut penulis yang mau keluar dari mobil, dan selanjutnya penulis diajak masuk ke ruang kepala sekolah yang cukup luas dan dingin.

Penulis hanya sebentar masuk ke ruang kepala sekolah, lalu selanjutnya oleh kepala sekolah penulis diajak untuk melihat-lihat kondisi dan keadaan lingkungan sekolah yang berada dalam komplek pondok pesentren. Penulis melihat langsung kondisi tempat belajar yang diinformasikan sebelumnya oleh kepala sekolah, bahwa tempat belajarnya berupa gajebo atau pondok yang sederhana dan terbuka  dengan dilengkapi sebuah papan tulis tanpa meja dan kursi, alias belajar dengan lesehan. Meski demikian, kondisi dan pemandangan alam sekitar dengan latar belakang alam yang hening dan  pegunungan, dapat membuat suasana belajar terasa di alam bebas.

Penulis bersama kepala sekolah dan pengurus yayasan mendatangi juga tempat belajar dan asrama siswa sekaligus santri yang berada di bagian belakang. Terlihat beberapa siswa sedang beristirahat dan ada pula yang belajar, karena saat itu memang waktunya istirahat setelah mengerjakan soal ulangan umum mata pelajaran khusus kurikulum pondok yang jadwalnya mulai hari tersebut. Kondisi lingkungan masih belum ditata, belum ada tanaman atau pepohonan untuk berteduh. Masih terasa sekali kondisi alaminya.

Pihak yayasan masih berkonstrasi membuatkan asrama siswa atau santri yang relatif cukup banyak untuk ukuran sekolah atau pondok pesantren yang masih relatif baru ini. Menurut informasi kepala sekolah, bahwa lahan sekolah ini sebanyak 8 (delapan) hektar, yang terpakai untuk bangunan sekitar 3 (tiga) hektar, sedangkan sisanya digunakan sebagian untuk berkebun dan kolam ikan.  Bangunan yang ada antara lain kantor, asrama putra dan putri, kantin, aula, dan bangunan pendukungnya. Sebagian besar bangunan tersebut semi permanen, kecuali kantor .

Setelah meninjau langsung ke lapangan, penulis dan kepala sekolah kembali ke ruang kantor untuk mencari data dan informasi sekitar pelaksanaan ulangan umum dan kegiatan sesudahnya. Beradasarkan informasi dari kepala sekolah bahwa jumlah siswanya ada sebanyak 97 orang kelas VII, dan 50 orang kelas VIII. Semua siswa yang ada tersebut sekaligus juga merupakan santri pondok pesantren. Mereka belajar dengan memakai 2 (dua) kurikulum, dan juga  belajar dari banyak mata pelajaran sesuai dengan kurikulum tersebut. Pada dasarnya mereka adalah santri yang diberikan pembelajaran mata pelajaran umum sebagaimana layaknya di sekolah-sekolah umum.

Ternyata, ada banyak hal yang terungkap dari penggalian data di sekolah yang penulis  kunjungi ini, seperti sejarah awal berdiri, siapa pendirinya, status kepemilikan sekolah, kurikulum yang digunakan, legalitas dan dapodik dalam rangka  menghadapi akreditasi sekolah, dan sebagainya. Penulis memang perlu mendapatkan banyak informasi dari kepala sekolah untuk membantu sekolah ini dalam upaya pengembangannya ke depan.
Perbincangan penulis dengan Rahmatullah, S.Pd.I, selaku Kepala SMP Sirajut Huda Pelaihari berlangsung cukup lama, hingga ketika melihat waktu di handphone telah menunjukkan 11.30 WITA. Akhirnya penulis mohon izin pamit, meski perlu banyak informasi tentang sekolah tersebut secara lebih jauh. Akhirnya sekitar pukul 11.40 WITA penulis beranjak dari sekolah tersbut untuk kembali ke rumah. Terima kasih penulis ucapkan kepada kepala sekolah dan staf yang telah menyambut dan melayani penulis dengan baik, semoga sekolah ataupun pondok pesantren tersebut terus berkembang dan maju guna membangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Tanah Laut.

Post a Comment for "CATATAN KUNJUNGAN KE SMP SIRAJUL HUDA PELAIHARI"