Menarik
judul berita koran Banjarmasin Post, Selasa , 14 April 2020, pada halaman 10
dengan judul berita “ Nanda Bosan Belajar Daring “. Dalam beritanya dikabarkan
peran ibu rumah tangga selama proses belajar mengajar siswa diliburkan di
sekolah dan dialihkan ke rumah menggunakan media daring kini bertambah. Bukan
hanya memasak di dapur, tapi juga membimbing anaknya untuk belajar di rumah
selama sekolah libur.
Menurut
koran tersebut, Rita salah satu warga Kelurahan Panarung, Palangkaraya, mengaku
harus membimbing anaknya yang sudah beberapa minggu ini tidak lagi pergi ke
sekolah karena proses belajar mengajar dialihkan menggunakan media dari rumah. “
Tentunya anak perlu bimbingan orang tua dan tidak bisa belajar sendiri “
katanya.
Semantara
ini, sambung Rita saat proses belajar
mengajar di rumah sebagai ibu juga harus
jadi pembimbing anak-anak yang sedang belajar di rumah. Siswa sekolah dasar
tidak mungkin mereka belajar tanpa bimbingan orang tua dalam menggunakan
gadget. “ Orang tua sekarang jadi guru untuk membimbing anak-anak di rumah”
ujarnya, Senin (13/4).
Sebagaimana
gambaran faktual yang diberitakan oleh koran di atas, kini sosok ibu mulai
mengambil posisi sebagai guru bagi anak-anaknya di rumah saat peralihan belajar
mengajar dari sekolah ke rumah akibat wabah korona. Kondisi dilematis yang
harus dijalani oleh banyak ibu yang memiliki anak usia sekolah dan masih
memerlukan bimbingan khusus saat
mengerjakan tugas sekolah atau belajar di rumah.
Sebagainya
diketahui bersama, bahwa rumah tangga itu merupakan tempat pertama dan utama
pendidikan seorang anak. Tetapi, dalam proses pendidikan secara formal dan
sistematis, pendidikan anak-anak diserahkan kepada sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal. Di sekolah, anak-anak mendapatkan bimbingan dan pendidikan
oleh guru yang merupakan tenaga profesional dalam mendidik siswanya sesuai
dengan bidang dan kompetensi yang
dimilikinya. Anak-anak pun terbimbing dan terarah dalam proses pembelajaran
yang terencana, sistematis, dan terukur.
Ketika wabah covid 19 atau korona melanda berbagai belahan dunia, sekolah pun diliburkan tanpa batas waktu kapan turun kembali secara pasti. Anak-anak diharuskan tetap belajar di rumah selama musim wabah covid 19 atau korona yang tidak jelas kapan berakhirnya. Kondisi yang serba tidak menentu tersebut ternyata ada hikmahnya bagi kehidupan keluarga. Selain mengingatkan dan menghidupkan makna berkumpul bersama keluarga, kondisi darurat ini juga mampu mengambalikan peran ibu menjadi guru bagi anak-anaknya. Ada banyak himah dibalik wabah. Semoga. #dirumahaja.
Ketika wabah covid 19 atau korona melanda berbagai belahan dunia, sekolah pun diliburkan tanpa batas waktu kapan turun kembali secara pasti. Anak-anak diharuskan tetap belajar di rumah selama musim wabah covid 19 atau korona yang tidak jelas kapan berakhirnya. Kondisi yang serba tidak menentu tersebut ternyata ada hikmahnya bagi kehidupan keluarga. Selain mengingatkan dan menghidupkan makna berkumpul bersama keluarga, kondisi darurat ini juga mampu mengambalikan peran ibu menjadi guru bagi anak-anaknya. Ada banyak himah dibalik wabah. Semoga. #dirumahaja.
Post a Comment for "AKHIRNYA, IBUKU (KEMBALI) MENJADI GURUKU"