Sejenak kami dapat menikmati
perjalanan di pegunungan dengan segala keindahan dan kekhasannya, tidak berapa
lama kemudian perjalanan mobil harus ekstra hati-hati dan mendebarkan jantung
penumpangnya. Di tengah perjalanan mobil harus menaklukkan tanjakan sekaligus
tikungan tajam 90 derajat dengan kondisi jalan yang becek dan licin. Menurut informasinya,
tanjakan dan tikungan tajam tersebut merupakan tantangan terakhir dari jalan
pulang ini, dan setelahnya akan memasuki jalan milik perusahaan tambang
batubara.
Mobil yang dikemudikan oleh
Miftah saat menanjak di tanjakan terakhir tersebut beberapa kali mencoba hingga
dapat menaklukkannya. Tenjakannya relatif tinggi dan licin sehingga memerlukan
keahlian dan kecakapan yang mampuni serta perhitungan yang cermat agar mampu
menaklukkan tantangan alam ini. Selanjutnya, tibalah giliran mobil rombongan
kami yang dibawa oleh Fauzi. Penumpang mobil sebagian kembali turun dan
nantinya akan membantu mendorong laju mobil atau menahan agar tidak mundur,
sedangkan sebagian tetap di dalam guna menjadi pemberat ban belakang mobil.
Mobil yang kami tumpangi mulai
mengambil ancang-ancang dari di bawah saat menuju tanjakan yang panjangnya
kira-kira 100-200 meter lebih. Saat mau menaiki tanjakan di atas terlihat mobil
yang dibawa oleh Miftah mundur ke sisi jalan yang lebih luas untuk mengambil
ancang-ancang lagi menaiki tanjakan berikutnya. Ketika mobil kami berada di dekat
puncak tanjakan terhenti sejenak dan harus segera didorong agar tidak mundur
tiba-tiba. Sopir tancap gas sekencang-kencangnya agar mobil tetap jalan dan tidak
mundur dan dibantu para penupang yang turun tadi.
Syukur alhamdulillah, berkat dukungan dan kerjasama antara sopir dan
penumpang serta dibantu dengan doa penumpang mobil lainnya, akhirnya mobil
rombongan kami selamat dan mampu mengatasi tantangan alam yang berupa tanjakan
dan tikungan tajam pada perjalanan selepas hutan pegunungan Meratus. Meski
kaki, tangan, dan baju kotor karena
tersembur oleh lumpur saat mendorong mobil, tetapi mereka tetap semangat dan
senang selepas mengatasi tanjakan dan tikungan tajam.
Sebelum naik mobil mereka
membersihkan kaki, tangan, dan baju yang kotor tersebut di selokan pinggir
jalan yang ada air bekas hujan sebelumnya. Rombongan mobil kami untuk sementara
berhenti sejenak guna mengistirahatkan mesin,
dan tentunya juga bagi sopir dan penumpang untuk bernafas lega dan rehat
sejenak dari ketegangan saat menaiki tanjakan dan tikungan taja yang baru saja
dilalui sambil minum air putih yang masih ada.
Silahkan tonton vedionya di
sini : https://youtu.be/1vyMdkXIOYk
#savemeratus
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part. 6. Melewati Tanjakan dan Tikungan Tajam"