Pada malam kedua, Senin, 1 Juli
2019, penulis dan Ibu Diana
Mulawarmaningsih berada di Tamiyang
Layang, Ibukota Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah mendapat
undangan makan malam bersama dari Ibu Yuli Rinawati, Ketua IGI Kabupaten Barito
Timur. Seusai melaksanakan Shalat Magrib di Masjid Besar Darul Ibadah, Kota
Tamiyang Layang, kami bertiga segera ke hotel untuk menjemput Ibu Diana Mulawarmaningsih untuk makan malam
sebagaimana undangan dari Ketua IGI Kabupaten Barito Timur yang disampaikannya
pada sore tadi sebelum selesai kegiatan Workshop
SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) yang dilaksanakan oleh Pengurus IGI (Ikatan Guru
Indonesia) di aula BKD Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Saat kemi berempat berada di
dalam mobil penulis, datang Ibu Yuli Rinawati, Ketua IGI Kabupaten Barito Timur
dengan bersepeda motor dan masih memakai baju seragam IGI. Kami kira nanti
menunggu di warung makan tempat bertemu nantinya, tetapi beliau datang langsung
ke hotel dan bergabung dengan kami berempat. Dengan demikian, di mobil penulis
malam itu ada berlima, yaitu penulis sendiri, Ahmadiyanto, Ibu Diana
Mulawarmaningsih, Ibu Yuli Rinawati, dan
ananda Muhammad Munawir Akbari. Ahmadiyanto berada di samping penulis, kedua
ibu tersebut di bangku tengah, dan ananda Muhammad Munawir Akbari berada di kursi paling
belakang sendirian.
Ketika kami meninggalkan halaman
hotel sekitar pukul 19.15 WIB, dan kemudian sampai di warung makan yang
direkomendasikan oleh Ibu Yuli Rinawati sekitar pukul 19.30 WIB, karena cukup
jauh dari hotel tempat kami menginap. Malam itu kami memasan makanan yang
sesuai dengan selera masing-masing. Penulis sendiri memesan ikan gabus bakar
dengan disertai lalapan dan sambal terasinya, sedangkan Ibu Diana
Mulawarmaningsih dan Ibu Yuli Rinawati memesan nasi sop, Ahmadiyanto pesan ikan
tongkol, dan ananda Muhammad Munawir Akbari pesan ayam goreng.
Seusai makan malam bersama Ketua IGI
di Kabupaten Barito Timur, dilanjutkan dengan perbincangan hangat seputar
perkembangan dan perjuangan IGI setempat. Ibu Yuli Rinawati bersama segenap
jajaran pengurus berupaya dan berjuang untuk memajukan perkembangan IGI di
daerah ini dengan melalui berbagai kegiatan yang langsung menyentuh pada
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, seperti melalui Workshop
SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) dan SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog). Perjuangan
yang luar biasa beratnya, karena sebagai organisasi profesi guru yang relatif
baru dan tidak banyak dikenal oleh kalangan guru secara luas. Guru di daerah
pada umumnya hanya mengetahui atau mengenal organisasi profesi guru yang lama
berdiri selama ini.
Kami saling berbagi informasi dan
pengalaman dalam memperkenalkan dan memajukan IGI di daerah masing-masing di
tengah persaingan dan situasi politik lokal yang mewarnai perjalanan dan
perjuangan organisasi profesi guru yang relatif baru, namun sangat berkomitmen
membantu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru secara nyata, yaitu
IGI (Ikatan Guru Indonesia). Penulis mendengarkan berbagai upaya nyata dan
langsung bersentuhan dengan kepentingan guru di daerah Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah, dari Ibu Yuli Rinawati, hingga kini dapat berdiri, eksis,
dan berbuah manis di daerah ini setelah melawati berbagai halangan, tantangan,
dan bahkan tekanan yang luar biasa.
Tentu setiap daerah mengalami
kondisi yang nyaris sama atau mungkin berbeda dengan apa yang dialami oleh
Pengurus IGI Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ini. Namun
demikian, perjuangan dan eksistensi Pengurus IGI di daerah tersebut patut dicontoh
oleh daerah lainnya, karena dengan semangat kebersamaan dan soliditas diantara
pengurusnya sangat baik, meski dengan jumlah personil sedikit dapat menggerakan
kegiatan dan roda organisasi profesi guru dengan baik. Keberadaan dan
eksistensi IGI di Kabupaten Barito Timur ini makin dikenal dan diperhitungkan
oleh banyak pihak, terutama pemerintah daerah dan kalangan guru.
Sekitar pukul 20.30 WIB kami
selesai makan dan perbincangan hangat dengan Ketua IGI Kabupaten Barito Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah, Ibu Yuli Rinawati, dan selanjutnya kami beranjak
untuk pulang ke hotel. Sekitar 10 menit
perjalanan dengan mobil, akhirnya kami sampai kembali ke hotel tempat menginap
di Tamiyang Layang. Ibu Yuli Rainawati pulang ke rumahnya dengan sepeda motor,
dan kami juga kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat guna
mengumpulkan tenaga lagi untuk kegiatan besok harinya. Terima kasih Ibu Yuli
Rinawati atas undangan makan malam dan berbagi pengalamannya. Semoga kita dapat
bertemu dan berbagi lagi dalam kesempatan lain. Semoga.
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG-2019. Bagian 15. Makan Malam dan Berbagi Pengalaman Bersama Ketua IGI Bartim"