SARBA-SERBI PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG Bagian 2. Rizqan, Si Anak ‘Wooww”




Setelah cukup lama tidak mendengar kabar tentang perkembangan keluarga Ahmadiyanto, terakhir pada bulan Februari 2019 yang lalu berkunjung ke rumahnya di Paringin, Ibukkota Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Saat itu penulis sekeluarga berkunjung ke rumah Ahmadiyanto dalam rangka perjalanan menghadiri resepsi perkawinan anak sepupu isteri di Tanjung, Ibukota Kabupaten Tabalong, yang berjarak sekitar 30 km dari Paringin. Kunjungan ke rumah Ahmadiyanto tersebut tidak lama, karena akan melanjutkan perjalanan lagi ke Tanjung, hanya sekitar 1 jam saja.
Selama ini penulis mendapat informasi perkembangan keluarga Ahmadiyanto dari kiriman foto atau vedio yang dikirim oleh Ahmadiyanto ke media sosial atau ke penulis melalui jaringan pribadi WhatApps atau WA. Ternyata, ketika cukup lama tidak melihat dan mendengar perkembangan keluarga Ahmadiyanto tersebut, ada perkembangan baru yang penulis dapatkan dari bertemu langsung dengan keluarganya pada saat mampir dan bermalam di rumahnya dalam rangka perjalanan dari Pelaihari, Tanah Laut, Kalsel ke Tamiang Layang, Barito Timur, Kalteng, pada tanggal 30 Juni 2019 yang lalu.
Adapun perkembangan baru tersebut yang penulis dapat secara lisan maupun dengan melihat atau mendengar sendiri terkait dengan perilaku anak bungsu Ahmadiyanto yang bernama Rizqan. Rizqan ini bocah laki-laki yang masih berusia sekitar 2,5 tahun, adapun kakaknya bernama Raihan, sudah sekolah SD. Pada beberapa waktu lalu penulis berkunjung ke rumah Ahmadiyanto, si Rizqan ini masih kecil dan belum dapat berbicara. Tetapi kini, seiring dengan pertambahan usinya, Rizqan sudah mulai pandai bicara, meski belum dapat dipahami dengan baik oleh penulis, karena terkadang apa yang ia ucapkan dengan yang dimaksud tidak sesuai.

Ketika penulis bermalam di rumah Ahmadiyanto bersama ananda Muhammad Munawir Akbari baru-baru tadi, Rizqan cepat, mudah, dan senang sekali berteman dengan penulis, dan terutama sekali dengan ananda Muhammad Munawir Akbari. Beda jauh dengan kakaknya yang usianya lebih tua, dan sudah memiliki teman di luar rumah. Kata Ahmadiyanto, bahwa Rizqan mudah diajak bicara dengan siapa pun, dan itu terbukti saat penulis bermalam di rumahnya pada sabtu, 30 Juni 2019 lalu.
Dengan ananda Muhammad Munawir Akbari, Rizqan seperti menemukan teman bermainnya, meski beda jauh sekali umur mereka berdua. Ananda Muhammad Munawir Akbari sudah lulus kuliah, sedangkan Rizqan masuk PAUD saja belum. Kebetulan pula, ananda Muhammad Munawir Akbari juga senang dengan anak kecil selama ini, terlebih lagi dengan Rizqan ini. Saat bangun pagi ketika kami bermalam lagi pada Selasa, 3 Juli 2019, malam itu saat kami datang ke rumah Ahmadiyanto, Rizqan sudah tidur, Rizqan mendengar adanya ananda Muhammad Munawir Akbari, langsung mencarinya, dan mereka berdua bermain-main di teras rumah Ahmadiyanto pagi itu.  Demikian pula ketika penulis membawa Ahmadiyanto bersama kedua anaknya ke taman kota, Rizqan selalu mau bersama dengan ananda Muhammad Munawir Akbari saat jalan-jalan menelusuri lingkungan taman kota tersebut.
Ada sesuatu kesan yang melekat dalam benak penulis terhadap Rizqan, anaknya Ahmadiyanto ini. Bocah manis dan menggemaskan ini, kalau melihat sesuatu yang luar biasa menurut pandangannya, maka Rizqan selalu bilang ‘ wooww’. Hal tersebut penulis buktikan saat pulang dengan mobil penulis dari taman yang ada dalam Kota Paringin. Di dalam perjalanan pulang tersebut kami melewati pekerja yang sedang memperbaiki jalan dalam Kota Paringin, dan salah satu peralatan yang dipakainya adalah kendaraan berat yang mengeraskan aspal yang baru dituangkan ke jalan. Ketika melihat kendaraan besar itu, maka keluarlah ucapan dari mulut Rizqan ‘wooww’.  Penulis pun tidak dapat menahan ketawa mendengar suara ‘wooww’ dari Rizqan yang duduk di bangku belakang bersama kakaknya Raihan, dan ananda Muhammad Munawir Akbari.
Jadi, benar kata Ahmadiyanto sebelumnya kepada penulis, bahwa Rizqan ketika melihat sesuatu yang luar biasa menurut pandangannya, maka menyebut kata ‘wooww’. Ya, semoga Rizqan dan kakaknya Raihan, mudahan kelak menjadi anak ‘wooww’ , menjadi anak shaleh dan berbakti kepada kedua orangtua, dan mampu menjadi anak yang ‘wooww’ , yang luar biasa dikemudian hari. Semoga. 

Post a Comment for "SARBA-SERBI PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG Bagian 2. Rizqan, Si Anak ‘Wooww” "