Pesawat yang membawa penulis dan
penumpang lainnya dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten
mendarat dengan selamat di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru pada sekitar pukul
18.00 WITA pada Kamis, 5 Desember 2019. Kondisi cuaca sore menjelang Magrib di
sekitar bandara baru saja diguyur hujan, sehingga terasa dingin dan keadaan
alam gelap. Penulis tidak membawa barang yang dibagasikan sehingga cepat keluar
terminal bandara tanpa menunggu bagasi. Hanya membawa dua tas, satu berisi
pakaian dan satu lagi berisi laptop.
Penulis menumpang dengan mobil
kawan dari Tanah Bumbu untuk menuju tempat penitipan mobil yang jaraknya
sekitar 1 kilometer dari bandara. Kawan penulis tersebut yang tidak langsung ke
Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, tetapi menginap dulu ke rumah saudaranya di
Handil Bakti, Banjarmasin, dan baru pulang ke Tanah Bumbu besoknya. Sesampai di
seberang tempat penginapan mobil yang bias menjadi langganan penulis selama ini
ketika ke bandara, penulis turun dan
pamit serta mengucapkan terima kasih atas bantuannya, baik saat dibawa ke
tempat penitipan mobil maupun saat di Jakarta sebelumnya.
Hari semakin gelap dan tidak lama
penulis berada di penitipan mobil tersebut terdengar suara azan Magrib berkumandang.
Mobil penulis sudah diambilkan dari parkirannya di belakang dan siap untuk
dibawa pulang ke rumah penulis di Pelaihari. Seperti biasanya, pelayanan di
penitipan mobil ini, ketika pulang atau diambil mobil sudah dicucikan atau
dibersihkan bagian luar dan ban mobilnya, sehingga mobil tidak terlihat kotor
lagi seperti saat datang sebelumnya. Selain itu, mobil yang kita titipkan juga
dimasukkan ke gerasi mobil yang beratap, sehingga tidak kepanasan atau kehujanan
selama di tempat penitipan tersebut.
Setelah membayar biaya parkir
atau menginap mobil selama tiga hari, yaitu tanggal 3-5 Desember 2019, seuai
dengan tarif yang sesuai ketentuan, maka penulis membawa mobil untuk menuju
arah pulang ke Pelaihari. Sempat mampir sebentar di sebuah minimarket untuk
membeli minuman ringan untuk menambah stamina tubuh yang terasa menurun selama
ini kelelahan dan terserang flu dan pilek. Mau minum obat flu dan pilek
khawatir bermasalah dalam perjalanan menyetir mobil sendirian, maka tidak jadi
beli obat tersebut.
Senja berganti dengan malam yang
gelap d
an dingin. Penulis berupaya untuk tetap konsentrasi menyetir mobil
sendirian dalam perjalanan pulang malam itu. Tetap mempertahankan kondisi agar
tidak mengantuk karena kelelahan dari perjalanan panjang dan perubahan cuaca.
Sesampai pada sebuah masjid di Desa Pandahan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten
Tanah Laut, penulis mampir untuk melaksanakan shalat seraya beristirahat untuk
memulihkan tenaga yang ada.
Selesai melaksanakan shalat dan
istirahat sebentar sambil minum air putih yang ada di mobil, selanjutnya
penulis meneruskan perjalanan ke rumah di Pelaihari, yang masih berjarak
sekitar 50 kilometer lagi, atau sekitar 1 jam waktu tempuh perjalanan. Kondisi
lalu lintas saat itu cukup lengang, dan kondisi jalan terlihat masih basah akibat
diguyur hujan sore tadi. Penulis berupaya menjalankan mobil dengan kecepatan
yang sedang, tidak terburu-buru cepat sampai, mengingat kondisi badan yang
kurang fit , terlebih dalam perjalanan
saat malam hari.
Penulis sampai di sekitar jembatan Sungai Bamban yang sedang dibuat
sekitar pukul 20.00 WITA, dan saat itu sedang macet panjang untuk antri di
jembatan darurat atau sementara sebelum jembatan selesai dibuat yang baru. Ada
sekitar 30 menit lebih menunggu giliran untuk melintasi jembatan sementara
tersebut, hingga dapat meneruskan perjalanan ke rumah sekitar 15 menit lagi. Sebelum
pulang ke rumah, penulis membeli kue dulu di sebuah toko kue untuk oleh-oleh
keluarga di rumah, maklum saat di Jakarta atau bandara tidak sempat beli
oleh-oleh. Alhamdulillah, akhirnya
sekitar pukul 21.00 WITA, penulis tiba di rumah dengan selamat.
----
Post a Comment for "CATATAN MENGIKUTI SINKRONISASI PROGRAM SD AKHIR TAHUN 2019. Bagian 13. Perjalan Pulang ke Rumah"