Penerbangan dari Bandara Sokerno-Hatta
Tangerang, Banten yang berangkat pukul 14.35 WIB pada Kamis, 5 Desember 2019
menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam
dengan 20 menit. Kondisi cuaca di Bandara Soekarno-Hatta siang itu cerah, tidak
terlihat ada awan hitam di sekitar langit bandara. Namun, saat pesawat naik beberapa saat dari
bandara, pilot memberitahukan bahwa dalam perjalanan nanti akan dilalui wilayah
udara yang kondisi berawan dan hujan. Penumpang diharapkan memakai sabuk
pengaman saat melewati wilayah udara tersebut, karena akan ada guncangan dan
mengganggu kenyamanan para penumpang.
Penulis pada saat ceck in boarding mandiri tadi memilih
tempat duduk atau kursi di pesawat dekat dengan jendela, nomor 38K,
sehingga penulis dapat mengambil foto dan vedio dari pesawat sebelum pesawat tinggal
landas.Kebetulan sekali, di sisi pesawat yang penulis tumpangi ini ada pesawat
GIA dengan logo lama warna jingga yang parkir di sisi kanan, sehingga penulis
memperoleh kesempatan mengambil foto pesawat tersebut. Dari tulisan yang ada di badan pesawat tersebut,
tertulis Grand Logo 1969-1985 dan indonesian airways dengan garis warna jingga
dari depan dan ujung pesawat.
Pesawat yang membawa kami ke ‘
Banua’ Kalimantan Selatan sore itu terlihat cukup banyak, meski demikian kursi
yang berada di tengah dari barisan kursi penulis kosong. Padahal, saat ceck in boarding mandiri sebelumnya
berangkat, kursi tersebut terlihat sudah terisi atau ada penumpang yang ceck in boarding pass terlebih dulu dari
penulis. Mungkin calon penumpang yang mau mengisi kursi tersebut membatalkan
penerbangannya, sehingga akhirnya kursi tersebut kosong.
Pesawat terus melaju dengan
kecepatan penuh menyebrangi Laut Jawa menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru
, Kalimantan Selatan yang jarak tempuh atau lama penerbangan selama 1 jam dan
20 menit. Ternyata, setelah cukup lama
penerbangan, terasa pesawat mengalami guncangan yang cukup keras, sebagaimana
diinformasikan sebelumnya oleh pilot sesaat sudah pesawat tinggal landas. Cukup
lama merasakan guncangan yang disebabkan oleh menembus wilayah udara yang berawan dan mungkin sedang
terjadi hujan deras, hingga akhirnya memasuki wilayah udara yang cerah dan
terang.
Pada penerbangan ini layar
monitor dan sarana hiburan yang ada di pesawat ini tidak dapat digunakan karena
adanya gangguan, sehingga penulis dan penumpang lainnya tidak dapat
memanfaatnya untuk sarana hiburan dan informasi penerbangan. Sesaat menjelang
mendarat di bandara tujuan, layar monitor itu berfungsi kembali, sehingga
penulis dapat memantau proses perjalanan pesawat dari layar monitor tersebut,
termasuk keadaan cuaca di luar pesawat. Perkembangan pesawat dapat dilihat pada
monitor, termasuk kecepatan, waktu, dan jarak dari bandara yang akan dituju.
Akhirnya, sekitar pukul 17.00
WITA, pesawat mulai bersiap-siap untuk mendarat di Bandara Syamsudin Noor,
Banjarbaru. Cuaca terlihat cerah meski tidak terlihat ada sinar matahari.
Rupanya baru selesai diguyur hujan yang cukup deras, sehingga kondisi cuaca agak
terang. Tidak lama kemudian pesawat mendarat dengan selamat di landasan pacu,
dan tidak lama kemudian sampai di tempat parkir pesawat yang berada di depan
gedung bandara yang baru. Alhamdulillah,
akhirnya sampai kembali ke ‘banua’
Kalimantan Selatan.
----
Post a Comment for "CATATAN MENGIKUTI SINKRONISASI PROGRAM SD AKHIR TAHUN 2019. Bagian 12. Sampai Kembali di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru"