Penulis satu mobil dengan kawan
dari Kota Banjarmasin, Tanah Bumbu, dan Tanjung. Mobil taksi sedan yang membawa
kami ke Bandara Soekarno-Hatta
Tangerang, Banten pada awalnya melewati jalan biasa yang pada Kamis, 5
Desember 2019 sekitar pukul 11.15 WIB. Kepadatan arus lalu lintas siang itu
relatif parah, karena jalan penuh dengan kendaraan yang membuat pergerakan
mobil terbatas, bahkan beberapa kali terhenti. Ada sekitar 30 menit mobil taksi
kami terjebak dalam kemacetan sebelum memasuki pintu gerbang tol yang mengarah
ke bandara.
Sesudah memasuki jalan tol, mobil
taksi yang kami tumpangi mulai lancar jalannya. Namun, menjelang jalan
persimpangan ke Bandara Soekarno-Hatta terjadi kembali kemacetan. Selepas dari
persimpangan jalan tersebut, mobil taksi kembali dapat memacu laju
kecepatannya. Jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta siang itu
terlihat padat , namun arus lalu lintasnya tetap lancar. Kondisi cuaca siang
itu juga cukup baik, tidak panas dan juga tidak hujan.
Sekitar perjalanan dengan waktu
tempuh 45 menit, mobil taksi yang mengantarkan kami sampai di terminal 3
Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Biaya taksi untuk kami berempat
dibayar oleh kawan dari Tanah Bumbu. Kami segera masuk untuk ceck in
tiket . Terminal 3 ini merupakan terminal baru dan khusus bagi maskapai
penerbangan nasional GIA (Garuda Indonesia Airways), baik untuk domestik maupun
luar negeri. Setelah ceck in tiket
secara mandiri di anjungan tiket yang disedikan, maka kami segera ke ruang
tunggu di lantai atas.
Sebelum menuju ruang tunggu
penumpang domestik di lantai atas bandara, penulis dan kawan dari Tabalong diajak oleh kawan dari Tanah Bumbu makan
siang di salah satu restoran. Penulis memesan menu makan siang nasi gudeg,
sedangkan kawan-kawan memilih menu sop Jakarta. Kembali, kawan dari Tanah Bumbu
yang membayari atau mentraktir makan siang penulis dan kawan dari Tabalong,
setelah sebelumnya membayari ongkos taksi dari hotel ke bandara. Terima kasih
kawan dari Tanah Bumbu.
Sesudah makan siang, kami menuju
lantai 2 bandara yang merupakan ruang tunggu penumpang domistik. Penulis dan
kawan-kawan berangkat dengan pesawat dan waktu yang sama dan ditempatkan pada
ruang tunggu Get 13. Sesudah meletakkan barang bawaan masing pada kursi ruang
tunggu yang masih banyak kosong, kami pun bersiap-siap menuju musola bandara
yang terletak di di depan Get 14. Salah satu dari kawan kami bertugas menunggu
barang bawaan di ruang tunggu tersebut. Seusai melaksanakan shalat, penulis
segera kembali ke tempat semula untuk menunggu barang bawaan kawan yang
melaksanakan shalat di musola yang jaraknya relatif jauh dari ruang tunggu
kami.
Selama menunggu penerbangan ke
Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, penulis menyempatkan untuk mengambil
beberapa foto sekitar ruang tunggu dan landasan pesawat yang mudah terlihat
dari ruang tunggu tersebut. Pemandangan yang indah di Bandara Soekarno-Hatta
Tangerang, Banten yang megah ini membuat penumpang tidak terasa membosankan
saat menunggu jadwal penerbangan ke tempat tujuan masing-masing. Ramainya
pesawat tutun naik di landasan pacu merupakan hiburan tersendiri bagi penulis
atau penumpang lainnya yang jarang berada di bandara ini.
Setelah menunggu cukup lama,
akhirnya penulis dan calon penumpang pesawat GIA 528 tujuan Bandara Syamsudin
Noor Banjarbaru pun dipanggil untuk memasuki pesawat. Waktu itu penumpang
diminta masuk bus untuk diantar ke pesawat yang parkit cukup jauh. Penulis
memasuki bus kedua, dan terasa cukup lama berada di bus tersebut, karena bus
harus memutar. Kondisi cuaca siang itu panas dan cerah. Penumpang diangkut
dalam 3 (tiga) buah bus. Tidak lama kemudian pesawat bergerak menuju landasan
pacu. Terlihat beberapa pesawat mengantri menunggu masuk landasan pacu yang
juga digunakan untuk pesawat turun, sehingga saling bergantian antara yang naik
dan turun. Sekitar pukul 14.35 WIB pesawat naik lancar naik dan mengangkasa
menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dengan lama tempuh 1 jam 20 menit.
----
Post a Comment for "CATATAN MENGIKUTI SINKRONISASI PROGRAM SD AKHIR TAHUN 2019. Bagian 11. Menunggu di Bandara"