Sebagai rangkaian terakhir dari kegiatan
Wokshop Coding dan Robotik yang digelar Disdikbud dan MKKS SMP Tanah Laut sejak
12 Pebruari 2020 lalu, maka pada Jumat, 14 Pebruari 2020 digelar seminar dengan
tema “ Menerapkan Robotika di Kurikulum Sekolah Jaman Modern”. Bertindak selaku
pembicara Timotius Theopelus, ST,MCSE,
dari Education Program Director, Axioo
Class Program- Bandung, yang membawakan materi dengan judul “ Kiat Implementasi STEAM lewat Robotika sebagai Robot Edukasi di Sekolah “. Sedangkan pembicara lainnya, Erwin Oktavia, CEO Makeblock –Jakarta yang membawakan
materi berjudul “ Penerapan Edukasi STEAM
dalam Kurikulum Merdeka “.
Peserta seminar kurikulum
robotika selain datang dari praktisi pendidikan, kepala sekolah dan guru SMP negeri dan swasta se Kabupaten Tanah Laut,
pengawas sekolah, hadir pula Edy Porwanto, Ketua Komisi II DPRD Tanah Laut. Ruang aula Disdikbud Tanah Laut yang dijadikan
tempat kegiatan seminar kurikulum robotika dipenuhi oleh para peserta yang
hadir yang dibuka sejak pukul 09.00 WITA. Dalam pembukaan seminar, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut, Abdillah, M.Pd, mengharapkan agar peserta
mengikuti dengan baik dan nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
di sekolah, baik yang bersifat intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
Mengawali paparannya, Timotius Theopelus, ST,MCSE, menayangkan “ apa yang terjadi
di dalam 1 menit”, seperti ada 4, 8 milyar pesan terkirim melalui whatsapp, 4,5
milyar vedio di You Tube, 18, 1 milyar pesan teks terkirim, dan berbagai hal
lainnya yang terjadi di dunia maya dalam waktu yang relatif singkat tersebut.
Selanjutnya, pematari menayangkan pengguna internet yang mayoritas dari
kalangan anak-anak, bahkan ada penggunanya dari balita. Seusai memberikan
gambaran kondisi terkini penggunaan internet dan media sosial yang cenderung
meningkat, kemudian pemateri mengajak peserta seminar memahami bagaimana
menyikapi fenomena kecenderungan anak-anak terhadap internet, media sosial, dan
sebagainya untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat.
Salah satu alternatif yang ditawarkan
oleh pemateri untuk menyikapi fenomena kecendrungan genarasi muda diera serba
digital tersebut melalui pelajaran coding dan robotik kepada anak-anak sejak
dini. Namun masalahnya, menurut pemateri
bahwa biaya belajar robotika di
Indonesia masih relatif mahal sehingga sulit dijangkau oleh banyak anak-anak di
Indonesia Menurut informasi yang ada, biaya kursus atau belajar robot di
Jakarta berkisar antara 4 hingga 20 juta , tergantung dengan usia anak yang
belajar tersebut. Kondisi ini tentunya menjadi penghalang bagi anak-anak yang
kurang mampu untuk belajar coding dan robotika sebagaimana anak-anak dari
kalangan keluarga yang mampu.
Solusi yang ditawarkan oleh
pemateri untuk mengatasi masalah biaya yang relatif mahal dalam belajar coding
dan robotik melalui kegiatan yang sedang dilakukan oleh Disdikbud Tanah Laut
sejak tanggal 12 Pebruari 2020 tadi bekerjasama dengan Makeblock Indonesia- Jakarta dan Education Program dan Axioo Class Program-Bandung. Kegiatan
worshop coding dan robotik yang sedang dilaksanan Tanah Laut sejak tanggal 12 -14
Pebruari 2020 tersebut merupakan pembelajaran robotik yang murah meriah dan
mudah diikuti serta diterapkan oleh peserta yang mengkuti, karena dalam waktu
yang relatif singkat mereka mampu membuat program dan merakit robot serta
menjalankannya. Menurut pemateri pembelajaran robotik menerapkan STEM (Science,Technology, Engineering, Mathematics),
sehingga pembelajarannya terpadu dan tidak membosankan.
Pemateri berikutnya, Erwin
Oktavia, menyajikan materi tentang dukungan kurikulum robotika di sekolah
melalui penyediaan alat-alat robotik yang relatif murah untuk mendukung pembelajaran
coding dan robot. Sebagai penyedia alat-alat robot pendidikan, Makeblock Indonesia mendukung
pembelajaran robotika dalam rangka menghasilkan generasi muda Indonesia mampu
bersaing dalam kompetisi robotik regional maupun internasional. Makeblock Indonesia menyediakan
perangkat lunak dan perangkat keras pembelajaran coding dan robotik guna
memudahkan anak-anak belajar robot dengan biaya yang relatif mudah dan murah.
Sebelum seminar ditutup, penulis selaku moderator seminar memohon kesediaan Edy Porwanto, Ketua Komisi II DPRD Tanah Laut, yang mengikuti dari awal kegiatan seminar untuk memberikan pernyataannya terhadap kegiatan seminar tersebut. Dalam pernyataannya, Ketua Komisi II DPRD Tanah Laut tersebut menyatakan bahwa kegiatan seminar ini luar biasa dan mendukung program Disdikbud dalam menerapkan kurikulu robotika di sekolah di Kabupaten Tanah Laut ke depannya, baik sesi program maupun pendanaanya melalui APBD Kabupaten Tanah Laut. Seusai pernyataan singkat dari Ketua Komisi II DPRD Tanah Laut, maka penulis selaku moderator menutup semimar dengan ucapan “ hamdalah” yang diikuti oleh seluruh hadirin. Seminar selesai pada sekitar pukul 11.15 WITA usai sesi foto bersama dengan pemateri, Kadisdik, Ketua Komisi II, dan undangan lainnya.
Post a Comment for "CATATAN SEMINAR KURIKULUM ROBOTIKA "