LANGKAH-LANGKAH MENULIS


Tulisan ini penulis kembangkan dari presentasi atau bahan tayang dari Diana Mulawarmaningsih, S.Ag saat memberikan materi pada Workshop Menulis yang diselenggarakan oleh Pengurus Ikatan Guru Indonesia atau IGI Kabupaten Barito Timur di Tamiyang Layang pada tanggal 1-2 Juli 2019 lalu. Penulis sendiri hadir dan memberikan materi bersama Diana Mulawarmaningsih, S.Ag, dan penulisan artikel ini atas sepengetahuan dan dan seizin yang bersangkutan selaku penyusun materi yang berjudul “ Langkah-Langkah Menulis”. Dengan penulisan kembali bahan atau materi “ Langkah-Langkah Menulis “ tersebut diharapkan dapat dibaca dan memotivasi banyak orang untuk menulis, khususnya dari kalangan pendidik atau guru dimana pun berada.

Menurut Diana Mulawarmaningsih, S.Ag, bahwa dalam paparannya yang sesuai dengan judul “ Langka-Langkah Menulis “ , ada 9 (sembilan) langkah atau tahapan yang dilalui untuk menjadi penulis dan mampu menerbitkan buku sendiri atau kolektif.  Langkah-langkah menjadi penulis tersebut sebagai berikut : Pertama.  Menangkap ide. Pilih ide yang paling sederhana dan merupakan suatu hal yang anda sukai. Ide tersebut hendaknya merupakan sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat banyak, dan dalam pencarian referensinya relatif mudah didapatkan. Kedua. Melakukan observasi. Perlu melakukan penelitian kecil-kecilan atau sederhana terhadap ide yang telah didapatkan. Kegiatan penilitian sederhana ini seperti mendatangi perpustakaan atau toko buku terdekat dengan tujuan untuk mengetahui apakah ide yang akan tulis tersebut pernah ditulis oleh orang lain atau tidak. Selain itu, perlu juga melakukan brosing internet dan melakukan wawancara dengan beberapa tokoh yang berkompeten.
Ketiga. Membaca berbagai sumber. Sumber yang perlu dibaca tentunya difokuskan pada sesuai dengan ide atau gagasan yang akan ditulis.   Keempat. Membuat maind mapping/ outline. Hal ini sangat perlu atau penting dibuat sebelum memulai menulis buku agar tidak melebar pada saat penulisan atau berfungsi sebagai ‘pagar’ bagi tulisan kita. Main mapping dapat ditambah atau dikurangi, bahkan dihilangkan  selama  penulisan. Kelima. Melengkapi data. Data merupakan salah satu sumber dalam proses penulisan untuk mendukung dan menyokong tulisan kita. Keenam. Merevisi outline. Sebagaimana disampaikan sebelumnya, bahwa outline dapat ditambah, dikurangi, atau dihilangkan sesuai dengan keperluan.
Ketujuh. Menulis naskah buku. Mulailah menulis dari hal yang menarik atau bagian yang termudah. Jangan mengedit tulisan saat proses penulisan sedang berjalan. Tulis saja dengan penuh konsentrasi sehingga tulisan yang dikerjakan telah selesai. Kedelapan. Self editing. Sesudah tulisan selesai, maka saatnya dilakukan editing atau perbaikan terhadap tulisan tersebut. Beberapa kesalahan yang banyak ditemukan dalam penulisan antara lain : (1) Penggunaan spasi; (2) Penggunaan huruf besar atau kapital; (3) Penggunaan  kata depan ‘di’; (4) Penggunaan kata sambung; (5) Penggunaan kata imbuhan; (6) Penggunaan tanda baca; (7) Salah ketik; dan (8) Salah penggunaan dan penulisan istilah asing. Kesembilan. Naskah buku siap dikirim ke penerbit.
Demikian sekilas tulisan mengenai langkah-langkah menulis yang penulis kembangkan dari paparan presentasi atau bahan tayang dari Diana Mulawarmaningsih, S.Ag, salah satu COACH IGI yang bedomisili di Katingan Kalimantan Tengah. Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan pengetahuan, wawasan, dan sekaligus bimbingan untuk menjadi penulis buku. Semoga.
#dirumahaja

Post a Comment for "LANGKAH-LANGKAH MENULIS"