MEMBANGUN SINERGI SEKOLAH DAN KELUARGA DI TENGAH WABAH KORONA


Perubahan secara drastis dan tragis dalam tatanan kehidupan masyarakat akibat penyebaran wabah virus covid-19 alias korona juga berimbas dan dirasakan oleh kalangan dunia pendidikan. Proses pembelajaran di sekolah secara drastis dihentikan demi untuk menjaga dan mengamankan jutaan siswa yang rentan menjadi korban dari penyebaran virus covid-19 alias korona melalui kontak langsung dalam pergaulan di sekolah. Praktis siswa tidak mendapatkan layanan pendidikan sebagaimana mestinya pada saat wabah tersebut belum melanda Indonesia dan dunia pada umumnya.
Siswa diminta berdiam diri dan tetap berada di rumah bersama keluarganya dengan membawa  tugas dari guru atau sekolah untuk dikerjakan dalam jangka waktu yang ditentukan. Namun, seiring dengan perkembangan penyebaran wabah covid-19 alias korona yang tidak dapat dicegah penyebarannya dari waktu ke waktu, maka kemudian siswa diminta untuk tetap berada di rumah alias diperpanjang masa belajarnya bersama keluarga. Penugasan oleh guru atau sekolah pun diperlukan kembali untuk membantu siswa dalam belajar di rumah sehingga diharapkan dapat meminimalisir ketertinggalan pelajaran yang seharusnya mereka dapatkan.

Dalam kondisi dan situasi yang darurat dan sulit tersebut, tentu semua pihak harus memakluminya tanpa perlu menyalahkan atau menyudutkan siapa pun, khususnya guru atau sekolah. Beberapa komentar atau kritikan yang kurang nyaman terhadap guru atau sekolah yang memberikan tugas kepada siswanya selama belajar di rumah ada tersiar dan tersebar di media sosial.  Ada pihak yang mengkritisinya dengan menyebutkan siswa terlalu dibebani dengan banyak tugas oleh gurunya, sehingga membuat siswa stres. Di sisi lain, ada pula pihak yang meminta agar siswa tidak diberikan tugas oleh guru, dan berbagai komentar lainnya.
Patut dipahami oleh semua pihak, bahwa ketika musibah wabah covid-19 alias korona ini terjadi, sesuatunya tidak diperkirakan sebelumnya. Kejadiannya secara mendadak dan penyebarannya pun meluas secara cepat sehingga tidak ada persiapan yang terencana dan terukur, termasuk di kalangan guru atau sekolah. Ketika pemerintah menyatakan meliburkan sekolah dan meminta siswa belajar di rumah masing-masing guna mengantisipasi penyebaran covid-19 alias korona secara meluas, maka kenyataan tersebut harus disikapi secara capat meski bersifat mendadak.  Sekolah meminta guru sesegera mungkin menyiapkan dan memberikan tugas kepada siswa selama beberapa hari. Pada kenyataannya, sekolah dan guru belum siap dalam menghadapi situasi dan kondisi darurat tersebut, sehingga pemberian tugas kepada siswa tidak terprogram, terencana, dan terukur dengan baik. Kenyataan tersebut hendaknya dapat dipahami oleh berbagai pihak, baik orangtua maupun pihak-pihak yang peduli pendidikan lainnya.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Konsep tersebut bukanlah hal yang baru dan bukan hanya slogan semata tetapi merupakan  perwujudan semangat kebersamaan dalam menyiapkan masa depan anak.  Keluarga merupakan lembaga pendidikan dan lingkungan pertama dan utama bagi anak berinteraksi. Keluarga merupakan awal bermula terjadinya  suatu proses pendidikan bagi anak sebelum dia memasuki sekolah formal.  Orangtua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Dengan adanya wabah korona yang masih melanda kehidupan saat ini, tentu ada hikmah yang dapat kita petik dalam memaknai musibah tersebut. Salah satunya terkait dengan upaya memberdayakan keluarga dalam pendidikan anak-anaknya di rumah. Orangtua yang selama ini terlalu sibuk bekerja di luar rumah, kini dapat berkumpul dan memperhatikan perkembangan anak-anaknya secara intensif, khususnya dalam membantu anaknya belajar atau mengerjakan tugas dari guru atau sekolah. Peran ayah dan ibu sebagai guru utama kini mulai difungsikan kembali seiring dengan  kegiatan anak-anaknya belajar di rumah selama masa penyebaran wabah covid-19 alias korona yang tidak jelas kapan berakhirnya. Semoga wabah ini secara berlalu dan kehidupan kembali normal, dan demikian pula dengan pembelajaran di sekolah juga berjalan seperti semula. Semoga. #dirumahaja


Post a Comment for "MEMBANGUN SINERGI SEKOLAH DAN KELUARGA DI TENGAH WABAH KORONA"