AKSES JALAN BARU MENUJU KUBAH DATU

Masyarakat Banjar dan umat Islam di Kalimantan Selatan lainnya, sudah barang tentu telah mengetahui, mengenal, atau bahkan pernah berziarah ke kubah Datu Kalampayan, yaitu makam Syekh Muhammad Arsyad al Banjary, seorang tokoh  ulama terkemuka yang hidup pada masa Kerajaan Banjar sekitar 200 tahun lalu di Desa Kalampayan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Bagi masyarakat Banjar seantero Kalimantan Selatan, belum afdhol pergi melaksanakan haji, umroh, atau ziarah ke makam ulama yang lain jika belum berziarah ke makam Datu Kalampayan. Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin atau sudah terwujud atau terkabul keinginan dan hajatnya, maka dapat dipastikan akan terlebih dulu berziarah ke makam Datu Kalampayan sebelum ziarah ke makam ulama yang lainnya. 
(sumber foto di atas : https://cdn-2.tstatic.net/banjarmasin/foto/bank/images/makam-syekh-muhammad-arsyad-albanjari_20150928_172815.jpg)

Sejak perjalanan peziarah ke kubah Datu Kalampayang melalui jalan darat sepenuhnya, mengakibatkan beban ruas jalan darat selama ini digunakan mengalami beban yang cukup berat karena semakin padatnya arus peziaran yang datang, baik yang menggunakan roda dua, mobil, bahkan juga bus besar. Sedangkan jalan darat yang menuju ke makam Datu Kalampayan tersebut sempit dan sulit dikembangkan atau dilebarkan karena lahan yang tersedia sudah dipadati oleh perumahan penduduk dan berada di tepi sungai, baik jalur dari Pasar Astambul, pasar papan Martapura,  maupun dari Dalam Pagar.  

(Sumber foto di atas: https://www.habarkalimantan.com/wp-content/uploads/2020/11/IMG-20201116-WA0016-732x385-1.jpg )

Jalur peziarah ke makam Datu Kalampayan yang datang dari arah hulu sungai termasuk wilayah Kalimantan Timur yang melalui Jalan Trans Kalimantan pada umumnya melalui jalur jalan dari Pasar Astambul yang melewati Sungai Tuan hingga Kalampayan. Sementara itu, peziarah dari arah Martapura yang mungkin berasal dari Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan sekitarnya  melalui jalan Pasar Papan melewati Kp. Melayu, Akar  Baguntung hingga Kalampayan.  Sedangkan peziarah dari arah Banjarmasin yang mungkin berasal dari wilayah Kalimantan Tengah dan sekitarnya melalui Jl. Martapura Lama menyeberang jembatan melewati Dalam Pagar, Akar Bagantung hingga Kalampayan.

Nah, jalur jalan darat di atas  psda umumnya sempit dan berada di tepi sungai sehingga relatif sulit untuk dikembangkan menjadi jalan utama yang mampu menampung berbagai sarana transportasi yang digunakan oleh para peziarah, seperti bus besar yang biasanya digunakan oleh rombngan peziarah. Akibatnya, kemacetan pada beberapa titik dan waktu tertentu tidak dapat dihindari, misalnya pada masa seusai harai haya Idul Fitri atau hari libur lainnya. Jalur jalan  dari dan menuju kubah Datu Kalampayan  meski sudah sedemikian rupa diperbaiki oleh pemerintah, namun nyatanya tidak mampu mengembangi dan mengikuti perkembangan sepenuhnya dari sarana transportasi yang dipakai oleh peziarah.

Kini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang sejak tahun 2019 lalu secara bertahap membangun jalan baru ke makam Datu Kalampayan melalui Jembatan Sultan Mustainbillah yang berada di Desa Sungai Kitano, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Jembatan yang melintasi Sungai Martapura tersebut sudah ada sejak tahun 2011 yang saat itu diresmikan oleh Bupati Banjar, Gustu Khairul Saleh. Melalui jalan baru yang lebar jalurnya 20 meter dan panjang sekitar 5,5 kilometer dari jembatan tersebut diharapka dapat mempermudah perjalanan peziarah, khususnya yang datang dari arah Banjaramsin melelui Jl. Martapura Lama, karena jalur jalannya luas dan tanpa khawatir kemacetan akibat banyak kendaraan dan jalan sempit yang melalui perkampungan. Silahkan kunjungi link ini untuk melihat jalan baru tersebut https://www.youtube.com/watch?v=SVQnSsAIg60

Jalan baru ke kubah Datu Kalampayang tersebut diharapkan selesai pada tahun 2023 dan selanjutnya dapat dipergunakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan dan sekitarnya untuk akan berziarah ke makam Datu Kalampayan. Kehadiran jalan baru yang diharapkan menjadi jalan utama bagi peziarah dari berbagai penjuru di Kalimantan Selatan, sehingga peziarah semakin mudah dan nyaman dalam perjalanannya. 
Semoga.


Post a Comment for "AKSES JALAN BARU MENUJU KUBAH DATU "