CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 31. Menikmati Perjalanan di atas Kapal Ferry


Mendung mulai bertambah tebal ketika pintu gerbang menuju ke kapal ferry mulai dibuka oleh petugas pada sekitar pukul 12.52 WITA pada Ahad, 22 September 2019. Bus yang penulis tumpangi mulai bergerak maju, karena berada di posisi terdepan. Namun, tiba-tiba petugas meminta kepada sopir agar masuk ke pakal ferry secara mundur. Rupanya kapal ferry yang akan menyeberangkan ke dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin hanya punya satu pintu. Sopir mengikuti arahan petugas dengan memutar balik posisi bus, dan hal tersebut diikuti oleh bus yang satunya dan mobil yang lain.

Bus yang penulis tumpangi mulai bergerak mundur secara pelan diikuti oleh mobil yang lainnya. Penulis tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya membawa bus yang besar dengan jalan mundur di atas jembatan atau dermaga yang relatif sempit dan berkelok. Meski dermaga atau jembatan pelabuhan ferry Tanjung Serdang tidak terlalu panjang seperti dermaga Batulicin, namun bagi yang belum biasa mundur untuk masuk ke kapal ferry sangat berat dan beresiko.

Alhamdulillah, meski cukup lama sopir mengatur posisi bus yang dibawanya, namun akhirnya bus yang penulis tumpangi selamat masuk dan berada di dalam kapal ferry yang ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan kapal ferry yang beroperasi di penyebrangan Tanjung Serdang dengan Batulicin. Sementara itu, saat proses bus masuk kapal ferry berlangsung, di luar hujan yang cukup deras mengguyur dermaga Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang dan sekitarnya.  Hujan yang cukup membuat udara sedikit segar dan dingin.
Kapal ferry mulai bergerak meninggalkan dermaga menuju ke Pelabuhan Ferry Batulicin  di tengah hujan yang cukup deras saat itu. Penulis dan kawan-kawan naik ke ruang penumpang yang sudah dipenuhi oleh penumpang yang terlebih dulu masuk kapal ferry tersebut, sehingga tidak ada lagi kursi penumpang yang tersisa. Akibatnya, penulis dan kawan-kawan yang lain terpaksa berdiri di sekitar sisi kapal di tengah terpaan air hujan yang mengiringi keberangkatan kapal ferry tersebut.

Menjelang di tengah laut, hujan mulai reda dan berganti dengan cuaca yang terang kembali. Sebelum hujan reda, penulis dapat kursi kosong di dekat ruang kemudi, sebuah kursi kayu yang hanya muat dua orang. Dari pada berdiri lama, lebih baik duduk, meski kursinya harus diduduki dengan hati-hati, khawatir patah.  Sambil menunggu kapal ferry bersandar di dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin, penulis manfaatkan dengan menikmati pemandangan alam nan indah di tengah laut sambil sesekali mengambil foto ke beberapa sudut pandang.

Kapal ferry sempat berputar haluan saat mendekati dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin untuk memposisikan pintu keluarnya sesuai dengan posisi mobil yang ada didalamnya, sehingga ketika sudah berada di dermaga mobil dalam posisi maju. Sekitar pukul 14.12 WITA kapal ferry dapat merapat di dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin dengan baik dan selamat. Penulis dan kawan-kawan sebelum kapal ferry merapat sudah berada di dalam bus, sehingga ketika di buka pintu kapal ferry lansung bergerak menuju pelabuhan dan terus menuju jalan raya di Batulicin, Tanah Bumbu…
###studitourktb-2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 31. Menikmati Perjalanan di atas Kapal Ferry"