Sesuai dengan agenda perjalanan
yang telah disusun oleh tim kerja, maka selepas dari Pelabuhan Ferry Batulicin
sekitar pukul 14.15 WITA pada Ahad, 22 September 2019, maka perjalanan
berikutnya mengunjungi dan melaksanakan shalat di Masjid Al Falah Batulicin, Tanah
Bumbu. Jarak perjalanan dari pelabuhan ke Masjid Al Falah tersebut sekitar 5
kilometer, atau sekitar 10 -15 menit perjalanan dengan mobil atau bus.
Siang itu, cuaca sangat cerah
ketika memasuki kawasan Batulicin hingga ke kawasan Masjid Al Falah. Sinar
matahari bersinar dengan teriknya, tidak terlihat ada awan hitam yang
melindungi teriknya sinar matahari. Pada
hal saat di Tanjung Serdang, Kotabaru turun hujan yang cukup deras sekitar
pukul 13.00 WITA, dan kini kondisi cuacanya sungguh bertolak belakang. Apakah
hujan yang turun cukup deras di seberang pulau sana hanya sekedar setitik embun
yang turun di pagi hari, lalu tidak lama kemudian hilang seiring dengan datang
sinar mentari pagi? Wallahua’lam.
Sekitar pukul 14.25 WITA
rombongan penulis dengan dua bus sampai di kawasan Masjid Al Falah Batulicin,
yang dikenal juga oleh masyarakat di Kalimantan Selatan sebagai Masjid Haji
Isyam. Bus parkir di seberang jalan yang berhadapan dengan depan masjid, tidak
di parkiran samping masjid seperti saat penulis dulu membawa mobil kecil. Setelah sampai di parkiran seberang masjid,
penumpang turun semua menuju masjid yang megah dan bergaya arsitektur masjid
yang terdapat di kawasan Timur Tengah.
Bagi penulis, datang ke masjid
tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam bulan September 2019 ini. Pertama, pada tanggal 4 September 2019,
saat mau ke Kotabaru, dan yang kedua kalinya,
saat membawa kawan-kawan studi tour dari Kotabaru, 22 September 2019. Sesampai
di kawasan masjid, penulis dan kawan-kawan yang laki-laki berpisah tempat
mengambil wudhu dengan yang perempuan. Masing-masing sudah diatur tempatnya,
tidak boleh bercampur antara pihak laki-laki dan perempuan meski berstatus
suami isteri.
Dari tempat wudhu yang megah dan
bersih, kemudian rombongan penulis menuju ruang induk masjid yang berada di
atas, sehingga jamaah shalat harus menaiki
beberapa anak tangga sebelum sampai teras dan ruang induk masjid. Tidak
berapa lama kemudian dilaksanakan shalat di ruang induk yang diimami oleh salah
satu anggota rombongan, yaitu Nor Asmani, S.Pd. Penulis ikut menjadi makmum
shalat berjamaah kelompok pertama ini. Sementara yang baru berwudhu membentuk
jamaah lagi bagi yang datang terlambat dalam shalat berjamaah kelompok pertama.
Seusai shalat penulis segera
keluar masjid untuk kembali ke bus, karena perjalanan masih panjang dan waktu
sudah siang, sehingga khawatir sampai ke Pelaihari atau Banjarmasin larut
malam. Beberapa kawan masih asyik berfoto ria di dalam dan di luar masjid,
karena merupakan pertama kalinya datang berkunjung di masjid yang megah ini,
sedangkan penulis baru-baru saja datang ke masjid ini. Sekitar pukul 15.10 WITA
bus bergerak meninggalkan kawasan Masjid Al Falah Batulicin, Tanah Bumbu, dan
selanjutkan meneruskan perjalanan pulang ke Pelaihari dan Banjarmasin.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 32. Berkunjung dan Shalat di Masjid Al Falah Batulicin"