Mengutip cerita seorang guru yang bernama Chairani sebagaimana dikutip koran Radar Banjarmasin tersebut, " Ketika debit sungai naik, sekolah kami kebanjiran. Bahkan pernah banjir sampai masuk ke ruang kelas dan ruang guru," cerita Chairani, guru mata pelajaran PAI ( Pendidikan Agama Islam), Rabu (3/5). Cerita guru tersebut diperkuat juga oleh pernyataan kepala sekolahnya, Jukhrani, sebagaimana diberitakan koran tersebut, yaitu " Sudah lima bulan halaman sekolah kami terendam. Jadi kalau air naik ke kelas, kami mengajak siswa belajar di teras masjid di samping sekolah' timpal kepsek Jukhrani.
Demikian, secuil cerita sedih dan miris yang terungkap pada saat peringatan Hardiknas tahun 2023 yang ada di banua tercinta, Kalimantan Selatan. Banua yang dikenal memiliki banyak memiliki sumberdaya alam, salah satunya batubara. Entahlah, mungkin semakin banyak cerita sedih dalam dunia pendidikan lainnya yang terjadi di pelosok daerah lainnya yang ada di tanah air tercinta, Indonesia Raya ini. Jika dihitung dari jarak kelahiran Ki Hajar Dewantara, tokoh yang hari kelahirannya yang diperingatai sebagai Hardiknas, yaitu 2 Mei 1889, maka sampai 2023 ini sudah berjarak 134 tahun lamanya. Kurun waktu yang lebih dari satu abad. Kemudian, jika dikaitkan dengan kemerdekaan Indonesia, maka pada peringatan Hardiknas 2023 ini sudah memasuki 78 tahun Indonesia merdeka.
Apa yang terjadi dalam dunia pendidikan di banua (Kalsel) dan negeri tercinta Indonesia sebagaimana secuil kisah sedih dan miris di atas, menyadarkan kepada kita semua bahwa masih banyak PR besar yang harus diselesaikan oleh para pemimpin daerah dan bangsa ini. Kita tidak menampik dan memungkiri sudah cukup banyak upaya dan kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat peduli pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun, ternyata dalam kenyataannya masalah pendidikan masih jauh dari harapan para pendiri negeri ini, sehingga masih panjang dan jauh perjuangan bagi bangsa ini untuk dapat sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia ini.
Permasalahan mendasar yang menjadi topik penting dalam memajukan pendidikan di tanah air, selain masalah guru (SDM) juga masalah sarana dan prasarana yang masih jauh dari harapan. Meskipun ada amanah peraturan perundang-undangan yang mengharuskan pemerintah (pusat dan daerah) untuk mengalokasikan minimal 20 % dari APBN dan APBD untuk sektor pendidikan, tetapi masalahnya masih belum selesai dengan alokasi dana yang demikian. Penuntasan masalah dalam dunia pendidikan memerlukan pemikiran dan pengarahan sumberdaya yang maksimal, karena kompleksitasnya permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Post a Comment for "POTRET BURAM WAJAH PENDIDIKAN BANUA SAAT PERINGATAN HARDIKNAS TAHUN 2023"