CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 16. Berangkat Menuju Pantai Gadambaan, Sarang Tiung


Penulis bersama tim tenis meja dan bulutangkis serta beberapa sporter yang mennyaksikan dan memberikan semangat dalam pertandingan persahabatan dengan tim tenis meja dan bulutangkis MKKS SMP Kotabaru berangkat dari SMPN 1 Kotabaru ke Pantai Gadambaan sekitar pukul 12.30 WITA. Sementara itu, peserta tour ke Kotabaru yang lainnya sudah terlebih dulu berangkat ke Pantai gadambaan menggunakan bus zona Banjarmasin sekitar pukul 11.45 WITA, atau sekitar 45 menit yang lalu.
Penulis bersama tim pemain tenis meja dan sporter yang tertinggal di SMPN 1 Kotabaru ada sebanyak tujuh orang, yaitu penulis sendiri, Muslahuddin, , Nor Asmani, Muhtar, Saberangsyah, , Badaruddin, dan Supiadi. Sedangkan yang berada di GOR Kotabaru yang menjadi pemain dan sporter tim bulutangkis adalah Tri Susilo, Rahmadtullah, Rakhmadianor, Hardianto, Husaini,  Cung Arianto, Mukramin, H,Sibawaihi, Syahrawardi, Iriansyah bersama isteri dan cucu, Muhtasar, Surya Winarna, dan Bahtiar.


Bus yang penulis tumpangi kembali bergerak menuju ke Pantai Gadambaan, tempat dimana peserta studi tour yang lain telah berada di sana sekitar 45 menit yang lalu. Kondisi arus lalu lintas di Kotabaru siang itu cukup padat, karena bersamaan dengan pulangnya siswa dari sekolahnya masing-masing, sehingga bus  berjalan pelan dan hati-hati. Selepas dari jalan dalam kota, bus memasuki jalan ke arah Pantai Gadambaan.  
Sebagaimana pernah penulis lalui sebelumnya, jalan ke Pantai Gadambaan tersebut banyak terdapat tanjakan dan tikungan. Salah satu tanjakan yang pertama dilalui setelah melewati jalan utama di Kotabaru relatif tinggi, dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Terasa berat bus yang penulis tumpangi berjalan menaiki jalan dengan tanjakan yang relatif tinggi tersebut, namun akhirnya dapat juga melewatinya.

Perjalanan ke Pantai Gadambaan yang kami datangi tersebut melewati beberapa desa yang ada di sisi kanan dan kirinya. Jalan yang dilewati relatif sempit dan banyak tikungan, jika berpapasan dengan truk atau mobil besar lainnya, maka salah satunya harus mengalah atau mengambil posisi ke pinggir. Perlu lebih berhati-hati mengendarai bus atau mobil di jalan menuju ke Pantai Gadambaan yang panjang sekitar 15 km dari Kotabaru, karena dapat saja secara tiba-tiba ada pengendara sepeda motor atau masyarakat  yang menyeberang atau menikung.
Bus yang penulis tumpangi terus berjalan menuju Pantai Gadambaan menyusul bus satunya terlebih dulu sampai mengantarkan penumpang peserta studi tour ke Kotabaru MKKS UPTD SMP Tanah Laut. Berdasarkan informasi dari kawan yang menelpon penulis saat dalam perjalanan ke Pantai Gadambaan tersebut, bahwa peserta sudah cukup lama di pantai tersebut dan sedang menunggu kiriman makanan dari pihak katering. Memang, sesuai dengan rencana dan kesepakatan dengan pihak katering, bahwa makanan untuk makan siang akan dikirim ke Pantai Gadambaan sekitar pukul 13.00 WITA.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, penulis dan kawan-kawan yang tertinggal dari bus yang terdahulu akhirnya sampai juga di Pantai Gadambaan  sekitar pukul 13.15 WITA. Saat penulis dan kawan-kawan tersebut datang, pihak penyedia katering juga baru datang saat itu, sehingga penulis segera bergabung dengan peserta lainnya yang antri untuk mengambil makan siang secara prasmanan.

###studitourktb-2019###

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 16. Berangkat Menuju Pantai Gadambaan, Sarang Tiung"