Penulis bersama tim tenis meja
dan bulutangkis serta beberapa sporter yang mennyaksikan dan memberikan
semangat dalam pertandingan persahabatan dengan tim tenis meja dan bulutangkis
MKKS SMP Kotabaru berangkat dari SMPN 1 Kotabaru ke Pantai Gadambaan sekitar pukul
12.30 WITA. Sementara itu, peserta tour ke Kotabaru yang lainnya sudah terlebih
dulu berangkat ke Pantai gadambaan menggunakan bus zona Banjarmasin sekitar
pukul 11.45 WITA, atau sekitar 45 menit yang lalu.
Penulis bersama tim pemain tenis
meja dan sporter yang tertinggal di SMPN 1 Kotabaru ada sebanyak tujuh orang,
yaitu penulis sendiri, Muslahuddin, , Nor Asmani, Muhtar, Saberangsyah, ,
Badaruddin, dan Supiadi. Sedangkan yang berada di GOR Kotabaru yang menjadi
pemain dan sporter tim bulutangkis adalah Tri Susilo, Rahmadtullah, Rakhmadianor,
Hardianto, Husaini, Cung
Arianto, Mukramin, H,Sibawaihi, Syahrawardi, Iriansyah bersama isteri dan cucu,
Muhtasar, Surya Winarna, dan Bahtiar.
Bus yang penulis tumpangi kembali
bergerak menuju ke Pantai Gadambaan, tempat dimana peserta studi tour yang lain
telah berada di sana sekitar 45 menit yang lalu. Kondisi arus lalu lintas di
Kotabaru siang itu cukup padat, karena bersamaan dengan pulangnya siswa dari
sekolahnya masing-masing, sehingga bus
berjalan pelan dan hati-hati. Selepas dari jalan dalam kota, bus
memasuki jalan ke arah Pantai Gadambaan.
Sebagaimana pernah penulis lalui
sebelumnya, jalan ke Pantai Gadambaan tersebut banyak terdapat tanjakan dan
tikungan. Salah satu tanjakan yang pertama dilalui setelah melewati jalan utama
di Kotabaru relatif tinggi, dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Terasa berat
bus yang penulis tumpangi berjalan menaiki jalan dengan tanjakan yang relatif
tinggi tersebut, namun akhirnya dapat juga melewatinya.
Perjalanan ke Pantai Gadambaan
yang kami datangi tersebut melewati beberapa desa yang ada di sisi kanan dan
kirinya. Jalan yang dilewati relatif sempit dan banyak tikungan, jika
berpapasan dengan truk atau mobil besar lainnya, maka salah satunya harus
mengalah atau mengambil posisi ke pinggir. Perlu lebih berhati-hati mengendarai
bus atau mobil di jalan menuju ke Pantai Gadambaan yang panjang sekitar 15 km
dari Kotabaru, karena dapat saja secara tiba-tiba ada pengendara sepeda motor
atau masyarakat yang menyeberang atau
menikung.
Bus yang penulis tumpangi terus
berjalan menuju Pantai Gadambaan menyusul bus satunya terlebih dulu sampai
mengantarkan penumpang peserta studi tour ke Kotabaru MKKS UPTD SMP Tanah Laut.
Berdasarkan informasi dari kawan yang menelpon penulis saat dalam perjalanan ke
Pantai Gadambaan tersebut, bahwa peserta sudah cukup lama di pantai tersebut
dan sedang menunggu kiriman makanan dari pihak katering. Memang, sesuai dengan
rencana dan kesepakatan dengan pihak katering, bahwa makanan untuk makan siang
akan dikirim ke Pantai Gadambaan sekitar pukul 13.00 WITA.
Setelah menempuh perjalanan
sekitar 30 menit, penulis dan kawan-kawan yang tertinggal dari bus yang
terdahulu akhirnya sampai juga di Pantai Gadambaan sekitar pukul 13.15 WITA. Saat penulis dan
kawan-kawan tersebut datang, pihak penyedia katering juga baru datang saat itu,
sehingga penulis segera bergabung dengan peserta lainnya yang antri untuk
mengambil makan siang secara prasmanan.
###studitourktb-2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN STUDI TOUR KE KOTABARU-2019. Bagian 16. Berangkat Menuju Pantai Gadambaan, Sarang Tiung"