CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG-2019. Bagian 4. Perbincangan Malam dengan Ahmadiyanto


Seusia melaksanakan shalat dan ganti baju, kembali penulis bersama dengan Ahmadiyanto duduk-duduk malam Ahad, 29 Juli 2019. Waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIT, meski badan ini sudah terasa cepak dan lelah. Kami berdua berbincang-bincang panjang lebar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan keluarga, tugas, buku, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sementara itu, anak penulis Muhammad Munawir Akbari dan anaknya Ahmadiyanto sudah tertidur, sedangkan kami berdua masih berbincang-bincang, maklum sudah lama tidak bertemu langsung, hanya melalui telpon dan WA.
Penulis dengan Ahmadiyanto memang sudah cukup lama kenal atau dapat dikatakan bersahabat, baik secara pribadi maupun keluarga, karena penulis ada 2 kali membawa keluarga menginap di rumahnya selama etahun terakhir. Akhirnya, kami bagai sahabat yang saling berkomunikasi secara langsung melalui tatap muka atau melalui WA. Kini, seiring dengan perjalanan penulis menuju ke Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, maka penulis sempat untuk mampir dan menginap sekaligus akan membawanya ke Tamiang Layang tersebut.
Malam itu penulis dan Ahmadiyanto saling mengeluarkan buku terbaru masing-masing yang baru terbit. Penulis menyerahkan buku terbaru, yaitu ‘Jalan Mudah Menjadi Penulis’, sedangkan Ahmadiyanto menyerahkan buku yang berjudul ‘ Salaksa Carita Satyalancana’ . kedua buku tersebut sama-sama merupakan buku terbaru yang terbit pada tahun 2019.  Selama 2 kali pertemuan penulis terakhir ini kami berdua saat bertemu saling berbagi buku hasil karya sendiiri dan sudah diterbitkan. Alhamdulillah, kami berdua bersahabat dan saling berbagi hasil karya berupa buku, sehingga dapat menjadi menambah jalinan silaturrahim penulis dan Ahmadiyanto dengan keluarga masing-masing.
Malam semakin larut, dan kondisi raga kami berdua juga sudah semakin lelah dari berkativitas seharian, baik penulis maupun Ahmadiyanto. Akhirnya, kami berdua mengakhiri bincang-bincang malam itu sekitar pukul 22.30 WIT, dan masuk ke kamar tidur masing-masing.
Saat masuk ke dalam kamar, penulis masih belum bisa secepatnya memajamkan mata, sementara ananda Muhammad Munawir Akbari yang lebih dulu masih kamar terlihat sudah lelap tertidur. Penulis keluar kamar untuk ke kamar kecil dan menggosok gigi, dan kemudian kembali ke kamar untuk istirahat dan tidur guna mengumpulkan kembali tenaga guna melanjutkan perjalanan ke Tamiang Layang. Menurut kesepakatan yang penulis sepakati dengan Amir dan Ahmadiyanto, bahwa besok akan berangkat ke Tamiang Layang pada pukul 10.00 WIT dipandu Amir dengan bersepeda motor, sedangkan penulis bersama Ahmadiyanto dan ananda Muhammad Munawir Akbari memakai mobil penulis.  Tak terasa penulis pun tertidur.

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG-2019. Bagian 4. Perbincangan Malam dengan Ahmadiyanto"