CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG-2019. Bagian 7. Akhirnya, Sampai Juga di Kota Tamiang Layang


Waktu menjelang pukul 16.00 WIT kami memasuki wilayah kota yang menjadi tujuan, yaitu Tamiang Layang. Hal ini ditandai dengan terlihatnya beberapa bangunan kantor atau bangunan lainnya yang besar dan milik pemerintah. Terlihat pula lampu jalanan  yang menandakan sudah dekat dengan kota tujuan, dan memang benar tidak lama kami memasuki jalan yang terbagi dua dengan median jalan yang ditumbuhi tanaman hias dan sejenisnya, serta ada tiang lampu listris yang biasanya digunakan pada banyak kota.
Mobil penulis pelankan laju perjalanannya, karena berdasarkan informasi dari Amir bahwa hotel tempat kami akan menginap tidak jauh dari pasar dan gereja yang besar di Kota Tamiang Layang. Penulis mencoba mencari ciri-ciri atau tanda-tanda tempat yang diinformasikan oleh Amir tersebut, maklum penulis belum pernah sama sekali ke tempat yang dimaksud. Sedangkan Ahmadiyanto memang pernah ke Tamiang Layang ini, tetapi sudah cukup lama, sehingga kami berdua saling mengamati dan mencermati lokasi yang kami lalui.
Akhirnya, dari kejauhan terlihat tanda atau ciri lokasi yang diinformasikan sebelumnya oleh Amir, yaitu gereja yang besar dan berada di persimpangan jalan. Laju mobil penulis makin lambatkan, karena ciri sebuah geraja sudah mulai nampak dari jauh, dan akhirnya semakin jelas ketika makin dekat dengan hotel penginapan yang direkomnendasikan oleh Amir. Keasyikan memperhatikan tanda yang diinformasikan oleh Amir, akhirnya hotel yang direkomendasikan untuk nantinya kami menginap terlewat karena tidak terbaca nama hotel tersebut.
Penulis memberhentikan mobil di depan sebuah hotel yang berdekatan dengan gereja yang diinformasikan oleh Amir, namun nama hotel tersebut tidak sesuai dengan nama yang dinformasikan oleh Amir. Lalu, penulis, Ahmadiyanto, dan ananda Muhammad Munawir Akbari mencermati lingkungan sekitarnya, dan ternyata hotel yang dimaksud kelewatan beberapa meter. Sesaat penulis memutar balik mobil untuk diarahkan ke hotel yang direkomendasikan, dan  bahkan sudah juga dipesankan kamar untuk penulis bersama Ahmadiyanto dan ananda Muhammad Munawir Akbari.
Mobil penulis memasuki halaman hotel yang nantinya akan menginap selama 2 hari 2 malam, yaitu Hotel Wahyu Perdana, Tamiyang Layang. Halaman hotel ini cukup luas dan bersih, meski  terlindung dari bangunan toko yang ada di samping kanan bangunan hotel. Penulis pun segera memarkirkan mobil di halaman samping hotel bersama dengan mobil lainnya yang juga baru sampai di hotel tersebut. Sesudah memarkirkan mobil pada posisi yang semestinya, penulis bersama dengan Ahmadiyanto dan ananda Muhammad Munawir Akbari masuk ke hotel untuk ceck in dengan petugas hotel yang ada di ruang resespionis.
Ternyata, ketika penulis mau  ceck ini, petugas hotel sudah mengetahui dengan nama penulis, karena telah dipesankan oleh Pengurus IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kabupaten Barito Timur, yang mengundang penulis untuk mengisi materi atau narasumber dalam kegiatan Workshop SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku)  yang akan dilaksanakan pada Senin-Selasa, 1-2 Juli 2019. Penulis sempat menanyakan kepada petugas resepsionis, apakah Ibu Diana Mulawarmaningsih, dan menurut petugas tersebut bahwa yang bersangkutan sudah masuk kamar pada sekitar pukul 14.00 WIB lalu.Akhirnya, penulis bersama dengan Ahamdiyanto dan ananda Muhammad Munawir Akbari mendapatkan kamar di lantai 2 nomor 204.
Sesudah mendapatkan kunci kamar hotel tempat menginap, kami pun segera menuju kamar tersebut yang berada di lantai 2, atau lantai atas. Sebelumnya penulis menanyakan kepada petugas resepsionis,  dapatkan menambah satu lagi tempat tidur, karena tempat tidur di kamar hotel tersebut hanya ada buah, sedangkan kami ada tiga orang. Oleh petugas resepsionis dapat dipenuhi, dengan catatan harus menambah biaya lagi untuk satu tempat tidur tambahan tersebut. Sesampai di kamar hotel, ternyata cukup baik,  ada televisi, kamar mandi, lemari baju, meja dan kaca hias. Syukur alhamdulillah, akhirnya dapat sampai juga dengan selamat di tempat tujuan, Tamiyang Layang, Ibukota Kabupaten Barito Timur  yang berjulukan “ Gumi Jari Janang Kalalawah “, yang artinya  Bumi yang subur selama-lamanya.

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-TAMIANG LAYANG-2019. Bagian 7. Akhirnya, Sampai Juga di Kota Tamiang Layang"