MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RPP MELALUI PENDEKATAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMPN 4 PELAIHARI


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Pembelajaran merupakan pokok utama dalam kegiatan di sekolah. Tanpa ada kegiatan pembelajaran maka kegiatan di sekolah tidak terjadi proses pendidikan. Sehubungan dengan itu, maka pembelajaran yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi oleh guru merupakan kegiatan pokok dan penting bagi kegiatan di sekolah. Kegiatan pembelajaran merupakan upaya guru untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang berbagai hal yang bermanfaat kelak bagi siswanya. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru juga mendidik siswanya untuk berperilaku yang baik  sehingga mampu menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negaranya.  Hal ini sesuai dengan pendapat Fazan menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (http://fazan.web.id/pengertian-pembelajaran-dan-pengajaran.html)

Guru merupakan pendidik yang mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dan strategis dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profisional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Berdasarkan pernyataan dalam Undang -Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di atas, bahwa salah satu tugas pokok guru atau pendidik adalah merencanakan proses pembelajaran, atau yang lebih dikenal dengan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disingkat  RPP.  Berdasarkan pengamatan dan hasil evaluasi RPP guru selama ini yang  diserahkan kepada penulis selaku Kepala Sekolah,  pada umumnya guru di SMPN 4 Pelaihari masih belum memiliki kemampuan  untuk membuat RPP yang baik. Hal ini didasarkan pada kenyataan  bahwa RPP yang dikumpul dan diserahkan kepada Kepala Sekolah selama ini masih berupa copypaste dari hasil kerja orang  lain tanpa melakukan revisi atau modifikasi sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah sendiri.
Kemudian berdasarkan hasil pengamatan terhadap RPP yang dibuat oleh guru ytang mernjadi subjek penelitian ini, maka diperoleh data sebagai berikut : (1) RPP mata pelajaran IPS kelas VIII semester 1 dengan 3 kali pertemuan/ 6 x 40 menit hanya memiliki 4 tujuan pembelajaran; (2) RPP mata peljaran Bahasa Indonesia kelas IX semester 1 dengan 1 kali pertemuan/ 2 x 40 menit hanya memiliki 1 tujuan pembelajaran; (3) RPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VII semester 1 dengan 1 kali pertemuan/2x40 menit memiliki 4 tujuan pembelajaran; (4) RPP mata pelajaran PKn kelas VII semester 1 dengan 1 kali pertemuan/ 2x 40 menit memiliki 4 tujuan pembelajaran; dan (5) RPP mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII semester 1 dengan 2 kali pertemuan/4 x 40 menit memiliki 5 tujuan pembelajaran.  Dengan memperhatikan dan mencermati RPP guru tersebut di atas, maka RPP guru tersebut dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut : (1) Tujuan pembelajaran tidak menggunakan rumus Audien, Behavior, Condition, dan Degre atau disingkat ABCD secara baik, kalau pun ada belum lengkap, (2) Tujuan pembelajaran relatif sedikit dan tidak khusus, (3) Alat  evaluasi tidak mengacu pada tujuan pembelajaran, jumlahnya lebih sedikit dari tujuan pembelajaran.
 Kemudian peneliti yang juga selaku  kepala sekolah meyadari sepenuhnya  bahwa  selama ini masih belum maksimal dan optimal melakukan supervisi akademik  kepada guru dalam hal materi dalam perencanaan mengajar atau RPP. Penyusunan perencanaan mengajar  (RPP) diberikan kewenangan sepenuhnya kepada guru karena dianggap telah mampu menyusunnya dengan baik dan benar  dengan sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan supervisi akademik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dapat dilaksanakan secara individual, kelompok, atau kombinasi. Kegiatan secara individual dilaksanakan melalui pertemuan langsung,  tatap muka antara kepala sekolah sebagi supervisor dengan guru yang disupervisi sehingga kegiatan ini lebih intensif dan bersifat ’tertutup’. Kegiatan supervisi secara kelompok dilakukan oleh kepala sekolah sebagai supervisor dengan beberapa guru yang disupervisi dengan pembahasan dan penyelesaian  masalah yang bersifat umum. Sedangkan pendekatan supervisi secara kombinasi adalah memadukan pendekatan individu dan kelompok. 
Berdasarkan uraian di atas, peneliti sebagai Kepala Sekolah  di  SMPN 4 Pelaihari akan  melaksanakan kegiatan pembimbingan dan pendampingan RPP melalui pendekatan supervisi akademik dan menuangkannya dalam karya ilmiah  dengan judul “ Meningkatkan  Kemampuan Guru Menyusun RPP  melalui Pendekatan Supervisi Akademik  di   SMPN 4 Pelaihari’.  Peneliti  berkeyakinan  bahwa  permasalahan  kurangnya kemampuan guru dalam penyusunan rencana pembelajaran atau RPP  diharapkan dapat  dipecahkan  masalahnya  melalui pendekatan supervisi akademik.
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah diuraikan   diatas ,maka rumasan masalah  adalah  sebagai berikut:
1.      Apakah dengan pembimbingan melalui pendekatan supervisi  akademik dapat meningkatkan kemampuan guru menyusun  RPP?
2.      Bagaimana efektivitas peran  kepala sekolah melakukan bimbingan kepada guru dalam  penyusunan RPP  melalui pendekatan supervisi akademik ?
Adapun tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk:
1.      Meningkatkan kemampuan guru menyusun RPP melalui pendekatan supervisi akademik.
2.      Mengetahui efektivitas peran kepala sekolah melakukan bimbingan kepada guru dalam  penyusunan RPP  melalui pendekatan supervisi akademik.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

           Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan di SMPN 4 Pelaihari,   dengan dasar pertimbangan  bahwa sekolah tersebut merupakan tempat bertugas peneliti, yaitu sebagai Kepala Sekolah sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi kinerja dan mutu sekolah
            Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan selama 6 (enam)  bulan, yaitu bulan September 2016 s.d Januari 2017  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel  di bawah ini.
Tabel 1
Rancangan Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Uraian/Kegiatan
Bulan &  Minggu
September
2016
Oktober
2016
Nopember
2016
Desember
2016
Jan.
2017
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
1
Melakukan pertemuan dan  komunikasi dan meminta kesediaan guru yang akan menjadi subjek penelitian

X

















2
Melakukan studi awal terhadap RPP yang sudah dibuat guru sebagai bahan pembimbingan


X
















3
Melakukan studi pustaka menambah yang ada
X
X
















4
Merancang instrument penelitian
X
X
X
X














5
Melaksanakan Penelitian  Siklus I



















1.1.                Pertemuan  1



X
X
X
X











1.2.                Pertemuan  2





X
X
X
X









6
Malaksanakan Penelitian Siklus II



















6.1. Pertemuan 1







X
X
X
X







6.2. Pertemuan 2










X
X
X
X




7
Penyusunan Laporan Penelitian














X
X


8
Seminar Penelitian
















X
X

            Subjek Penelitian Tindakan Sekolah  (PTS) ini adalah 50 % dari 10  guru SMPN 4 Pelaihari, yaitu  Saeful Bahri, S.Pd ( pengajar mata pelajaran PKn), Halimatus Sa,diyah, S.Pd  (mata pelajaran IPS ), Raliyansyah, S.Pd  dan Analisa,S.Pd ( mata pelajaran Bahasa Indonesia), dan Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I  (mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ).




            Sumber data Penelitian Tindakan Sekolah  (PTS) ini adalah hasil penilaian terhadap RPP yang telah dibuat guru setiap siklusnya. Penilaian tersebut mencakup beberapa aspek, yaitu aspek kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun materi pelajaran, dan membuat alat evaluasi.
            Data yang dikumpulkan melalui hasil/catatan observasi, cheklist, dan wawancara yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus II. Dalam rangka  mendukung kegiatan di atas, juga dilakukan dengan dokumentasi melalui foto/gambar atau pun  video.
            Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam penyusunan RPP , sedangkan wawancara dan cheklis digunakan untuk mengetahui kondisi awal secara faktual.
            Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, hambatan dan masalah yang ditemui, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Evaluasi terhadap kemajuan dan keberhasilan serta pencapaian tujuan merupakan salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi.
Rancangan tindakan  dilakukan dengan cara :
  1. Jika diperlukan diadakan perpanjangan pengamatan, yaitu penelitian ini dilakukan dengan berulang-ulang diperpanjang waktunya, sampai memperoleh data yang kredibel dan tuntas.
  2. Meningkatkan ketekunan, yaitu melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. Dengan cara ini maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
  3. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.
a.  Triangulasi Teknik
     Triangulasi teknik menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan
     cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
     berbeda.
  Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan  dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data  yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan  pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah:
1.      80- 100% guru mampu merumuskan tujuan pembelajaran dengan menerapkan rumus ABCD (Audien-Behavior-Conditioning-Degre)
2.      80- 100% guru mampu /menyusun materi pelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran.
3.      80- 100% guru mampu membuat alat evaluasi/ tes yang baik dan tetap mengacu pada tujuan pembelajaran.

























BAB III
HASIL DAN  PEMBAHASAN

A.        Rencana Tindakan dan Kegiatan  
            Rencana tindakan dan pelaksanaannya dilakukan dalam 2 (dua) siklus, dan setiap siklusnya  mengikuti alur sebagai berikut :(1) Perencanaan ; mencakup penyusunan perencanaan tindakan dan penetapan alokasi waktu pelaksanaan, (2) Tindakan ; meliputi seluruh proses dengan pendampingan dan pembimbingan secara intensif dan maksimal dalam penyusunan perencanaan pembelajaran (RPP) melalui kegiatan supervisi akademik  kepada guru, (3) Observasi; dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan supervisi akademik , meliputi aktivitas guru dalam penyusunan RPP, pendalaman wawasan dan sebagainya, dan (4) Refleksi ; meliputi kegiatan analisis hasil supervisi akademik dan sekaligus menyusun rencana tindakan perbaikan pada kegiatan selanjutnya.
Kegiatan diawali dengan pembimbingan secara kelompok oleh  Kepala Sekolah dengan guru yang menjadi sasaran yang dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2016.  Kegiatan ini diisi dengan penyampaian  informasi dan tujuan  kegiatan supervisi akademik untuk menyamakan persepsi dan pemahaman guru sasaran. Hadir semua guru yang menjadi sasaran pembimbingan, yaitu  Raliyansyah, S.Pd (Bahasa Indonesia ,kelas IX), Saeful Bahri, S.Pd (PKn, kelas VII dan VIII), Halimatus Sa,diyah,S.Pd (IPS, kelas VII,VIII,dan IX), dan Analisa, S.Pd (Bahasa Indonesia, kelas VII dan VIII) dan Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I (Pendidikan Agama Islam kelas VII-IX)). Guru  diberikan bahan berupa materi singkat tentang penyusunan RPP yang di dalamnya tercantum teori dan rambu-rambu terkait penyusunan tujuan pembelajaran, dan  selanjutnya diberikan tugas untuk menyusun ulang atau revisi terhadap RPP  yang  sudah ada dengan perubahan pada tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi/tes. Dalam kesempatan ini,  penulis menyampaikan informasi  tentang konsep dasar dan teori mengenai penyusunan RPP, khususnya tujuan pembelajaran dengan menggunakan rumus ”ABCD” (Audien,Behavior,Condition, dan Degree).  
Tahap berikutnya dilakukan pembimbingan secara individual terhadap guru sasaran yang diisi dengan diskusi, tanya jawab,dan tugas memperbaiki RPP oleh masing-masing guru. Setiap guru mendapatkan bimbingan sebanyak 2 (dua) kali dalam kegiatan pada siklusnya dan waktu pembimbingan disesuaikan dengan kesiapan dan hasil olah  RPP yang dikerjakan oleh guru setelah direvisi sesuai dengan bimbingan sebelumnya. Jadi, setiap guru akan berbeda jadwal pembimbingannya sesuai dengan tingkat kecepatannya dalam menyerahkan hasil RPP yang telah direvisinya.
Siklus I (pertama)
Kegiatan pembimbingan individual pada kegiatan siklus I (pertama ) ini dilaksanakan  dengan rincian sebagai berikut :
1.        Pada Rabu, 14 September 2016, melakukan pembimbingan individual terhadap Saeful Bahri, S.Pd. Dalam kesempatan ini saya memberikan arahan dan bimbingan tentang tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi yang semuanya harus sinkron. Tidak lupa menyampaikan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan tujuan pembelajaran.
2.        Pada Rabu, 21 September 2016, saya melakukan pembimbingan  satu per satu guru, yaitu Raliyansyah, S.Pd (Bahasa Indonesia ), dan Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I (PAI).  Setelah diberikan bimbingan yang antara lain menyampaikan hasil analisis RPP yang sudah dikumpul dan memberikan catatan koreksi dan perbaikan secara lisan dan tulisan, khususnya pada tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi/tes, naskah RPP yang telah dikoreksi dan diberi saran perbaikan tersebut dikembalikan kepada masing-masing guru. Kemudian setiap guru diberi tugas lagi untuk memperbaiki naskah RPP tersebut selama 1 (satu) minggu.
3.        Pada Jumat, 23 September 2016, saya melaksanakan kegiatan pembimbingan individual kepada guru sasaran, yaitu Halimatus Sa,diyah, S.Pd (IPS) dan Analisa, S.Pd (Bahasa Indonesia). Setelah menyampaikan arahan dan catatan koraksi dan perbaikan naskah RPP, kepada masing-masing guru diberikan tugas lagi untuk memperbaiki naskah RPP tersebut sesuai arahan lisan dan tertulis, khususnya yang berkaitan dangan tujuan pembelajaran, materi, dan alat evaluasi/tes
4.        Pada Kamis, 29 September 2016, melakukan pembimbingan terhadap Raliyansyah, S.Pd (Bahasa Indonesia) dan Halimatus Sa,diyah, S.Pd (IPS). Materi pembimbingan terkait masalah penajaman dan pendalaman tentang penggunaan rumus ”ABCD” dalam perumusan  tujuan pembelajaran, keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan materi pelajaran yang akan disampaikan, dan perumusan alat evaluasi yang mengacu kepada tujuan pembelajaran. Disamping itu juga ditambahkan pentingnya penyusunan redaksi dan tata bahasa yang baik dalam menyusun tujuan pembalajaran dan alat evaluasi.
5.        Pada Jumat, 30 September 2016,  melaksanakan kegiatan pembimbingan individual terhadap Saeful Bahri, S.Pd (PKn), yang materi pembimbingan antara lain masalah redaksional tujuan pembelajaran dan materi pelajaran yang sesuai kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6.        Pada Senin, 3 Oktober 2016, melaksanakan kegiatan pembimbingan individual terhadap guru sasaran, yaitu Analisa, S.Pd (Bahasa Indonesia),  dengan memberikan arahan yang berkaiatan dengan perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan materi pelajaran, dan perbaikan alat evaluasi. Selanjutnya meugaskan untuk memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai ketentuan, khususnya dalam perumusan tujuan pembelajaran.
7.        Pada Sabtu, 15 Oktober 2016, melaksanakan kegiatan pembimbingan individual  terhadap Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I (PAI) berkenaan dengan perbaikan redaksional tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi.
Berdasarkan evaluasi dan hasil pengamatan terhadap RPP yang telah diserahkan oleh guru setelah mendapatkan pembimbingan secara individual pada siklus I (pertama) ini, maka diperoleh data hasil penilaian terhadap RPP guru tersebut sebagai berikut :




Tabel 2
Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I (pertama)

No

Nama Guru
Nilai  Pada Kemampuan *)

Jumlah

%
1
2
3
1
Saeful Bahri, S.Pd
80
77,5
0
157,5
52,5
2
Halimatus S, S.Pd
65
100
100
265
88,3
3
Raliyansyh, S.Pd
80
82,5
85
247,5
82,5
4
Analisa, S.Pd
55
72,5
75
202,5
67,5
5
Ahmad Fuad H,S.Pd.I
75
87,5
75
237,5
79,2
Jumlah
370,3
Rata-rata %
74,1
Klasifikasi
Baik
8.             
Keterangan Klasifikasi
A : Amat Baik = 81 -100 %
B:  Baik                                   = 61 – 80 %
C:  Cukup                                = 41 -60 %
D: Kurang                               = 21-40 %
E. Buruk                                  = 0 -20%
 
 

*) Kemampuan :
     Kolom 1         : Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran
     Kolom 2         : Kemampuan menyusun materi pelajaran
     Kolom 3         : Kemampuan membuat alat evaluasi/soal.

Grafik 1. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I (pertama)


Siklus II (kedua)
Pada siklus II (kedua) ini  diawali dengan pembimbingan secara intensif  terhadap  guru yang masih belum mampu menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) sebagaimana yang diharapkan pada siklus I (pertama). Kegiatan pembimbingan secara individual pada siklus II (kedua) ini dilaksanakan  dengan rincian sebagai berikut :
1.        Rabu, 5 Oktober 2016, melakukan bimbingan dan mencermati hasil RPP yang telah direvisi oleh Raliyansyah, S.Pd. Ada beberapa catatan yang diberikan untuk perbaikan RPP berikutnya, yaitu terkait dengan model NHT yang tidak muncul dalam tujuan pembelajaran tetapi ada dalam metode pembelajaran ,dan  buku refernsi guru yang tidak banyak serta tahun penerbitannya relatif lama.
2.        Kamis, 15 Desember 2016, melakukan bimbingan secara umum dengan semua guru sasaran terkait hasil refleksi dan evaluasi siklus I (pertama). Selanjutnya juga dibahas hal-hal nonteknis terkait jadwal pembimbingan individual pada siklus II (kedua)  yang perlu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, seperti jadwal ulangan umum, adanya guru sasaran yang melaksanakan umroh, dan libur semester 1.
3.        Sabtu, 17 Desember 2016, melaksanakan pembimbingan individual terhadap Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I. Pembimbingan difokuskan  pada masalah redaksi/penulisan soal yang baik dan benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia dan penulisan soal yang baik.
4.        Rabu, 21 Desember 2016, melaksanakan pembimbingan individual terhadap Halimatus Sa,diyah, S.Pd. Pembimbingan ini difokuskan pada alat penilaian, terutama masalah redaksi /penulisan soal sesuai dengan penulisan soal yang baik berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5.        Kamis, 22 Desember 2016, melaksanakan pembimbingan individual terhadap Analisa, S.Pd. Pembimbingan terkait dengan tujuan pembelajaran yang perlu perbaikan dari sisi penulisan/redaksionalnya.
6.        Senin, 16 Januari 2017, melaksanakan pembimbingan individual terhadap Saeful Bahri, S.Pd. Pembimbingan terkait dengan tujuan pembelajaran dan alat penilaian/ soal.
Pada akhir siklus II (kedua) ini hasil supervisi akademik dengan melakukan pendampingan dan pembimbingan secara lebih intensif kepada Saeful Bahri,S.Pd dan Analisa, S.Pd  karena   siklus I (pertama) masih belum  menunjukkan peningkatan kemampuan dalam penyusunan perencanaan mengajar (RPP) sesuai dengan  harapan dari penelitian ini. Pembimbingan terhadap  Saeful Bahri, S.Pd pada masalah alat evaluasi, sedangkan terhadap Analisa, S.Pd penekanannya pada masalah tujuan pembelajaran. Kemampuan guru yang menunjukkan peningkatan sesuai tujuan kegiatan pembimbingan  ini  pada Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I , Raliyansyah, S.Pd, dan Halimatus Sa,diyah, S.Pd.
Tabel 3
Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus II (kedua )

No

Nama Guru
Nilai  Pada Kemampuan *)

Jumlah

%
1
2
3
1
Saeful Bahri, S.Pd
100
100
85
285
95,0
2
Halimatus S, S.Pd
100
100
90
290
96,7
3
Raliyansyh, S.Pd
95
100
100
295
98,3
4
Analisa, S.Pd
85
100
100
285
95,0
5
Ahmad Fuad H,S.Pd.I
100
100
95
295
98,3
Jumlah
483,3
Rata-rata %
96,7
Klasifikasi
A

Keterangan Klasifikasi
A : Amat Baik          = 81 -100 %
B:  Baik                    = 61 – 80 %
C:  Cukup                                = 41 -60 %
D: Kurang                                = 21-40 %
E. Buruk                  = 0 -20%
 
*) Kemampuan :
     Kolom 1              : Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran
     Kolom 2              : Kemampuan menyusun materi pelajaran
     Kolom 3              : Kemampuan membuat alat evaluasi/soal.

Grafik 2. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus II (kedua)





B.        Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan pengamatan penulis selaku Kepala Sekolah selama sekitar 2 tahun menjabat di SMPN 4 Pelaihari, bahwa dapat dikatakan hampir 100% dari 10 (sepuluh) guru yang ada,  RPP mereka copypaste dari hasil kerja orang lain. Perubahan RPP yang copypaste tersebut hanya pada bagian identitas sekolah, tempat dan waktu, serta nama kepala sekolah saja, sedangkan isi yang lainnya nyaris tidak ada perubahan. Kemudian, menurut sebuah hasil PTS Akhmida Helmiyati, S.Pd Kepala SDN Pasirmuncang UPK Purwekerto Barat,pada tahun pelajaran 2014-2015,  bahwa hasil penelitian membuktikan kemampuan guru dalam menyusun RPP pra siklus ke siklus 1, dan siklus  2 mengalami peningkatan dari 48 %, 70.25% sampai 87,5% (www.infopasti.net/peningkatan-kemampuan-guru-dalam-menyusun-rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-melalui-supervisi-akademik-di-sdn-pasirmuncang/)
Setelah dilakukan pembimbingan melalui pendekatan supervisi akademik kepada guru yang menjadi sasaran kegiatan penelitian tindakan ini yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus dilaksanakan   dengan  2 (dua) kali pertemuan . Ada 1 (satu) pertemuan pendahuluan.  Pembimbingan dilaksanakan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu pembimbingan secara kelompok dan secara individual. Pembimbingan secara kelompok ini dilakukan untuk penyampaian materi umum dan evaluasi, sedangkan pembimbingan secara individual lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat teknis dan pemahaman yang lebih mendalam.   Hal tersebut seiring dengan pendapat Sahertian (dalam Muhsin-Albantani, http://muchsinal-mancaki.blogspot.co.id/2012/01/teknik-teknik-supervisi.html)  teknik supervisi dapat dibagi atas dua bentuk yaitu: 1) teknik yang bersifat indivdual dan 2) teknik yang bersifat kelompok. Teknik Individual adalah teknik yang dilaksanaan oleh seorang guru oleh dirinya sendiri, sedangkan kelompok adalah dilakukan oleh beberapa orang atau bersama.


            Teknis pembimbingan kepada guru secara individual dilaksanakan dengan  pola sebagai berikut :
  1. Guru menyerahkan salah satu RPP yang telah dibuat dan akan dipakai dalam pembelajaran di kelas kepada kepala sekolah selaku  pembimbing.
  2. Kepala sekolah mencermati dan meneliti RPP yang telah diserahkan guru tersebut.
  3. Kepala sekolah memanggil guru satu per satu dan memberikan masukan perbaikan terhadap RPP yang telah diteliti tersebut, baik secara tertulis maupun lisan.
  4. Guru memperbaiki  RPP yang telah diberikan arahan perbaikan, dan kemudian menyerahkan kembali RPP hasil perbaikan tersebut.
Demikian seterusnya, sampai RPP yang dibuat oleh guru tersebut telah dianggap sesuai dengan yang diharapkan, yaitu guru mampu merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun materi, dan membuat  alat evaluasi /penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran.
            Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian pada siklus I (pertama) rata-rata kemampuan guru 74,1% dengan predikat baik. Pada siklus I (pertama) ini ada beberapa guru yang telah menunjukkan kemampuan rata-rata yang baik, yaitu Halimatus Sa,diyah, S.Pd (88,3), Raliyansyah, S.Pd (82,5), dan Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I (79,2). Namun demikian, masih ada guru yang belum baik kemampuannya, yaitu Saeful Bahri, S.Pd (52,5) dan Analisa , S.Pd (67,5).  Kelemahan yang perlu diperbaiki pada Saeful Bahri, S.Pd ada pada masalah pembuatan alat evaluasi/penilaian, sedangkan pada Analisa, S.Pd terdapat pada masalah perumusan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran. Oleh sebab itu, kedua guru  tersebut pada siklus II (kedua) diberikan pembimbingan yang lebih intensif agar dapat mencapai kemampuan yang sama dengan rekan guru lainnya.
            Kegiatan pembimbingan  secara intensif kepada guru yang belum memenuhi harapan pada siklus I (pertama), yaitu Saeful Bahri, S.Pd (52,5) dan Analisa , S.Pd (67,5) dilaksanakan sebagai berikut :


  1. Saeful Bahri, S.Pd
Kegiatan pembimbingan terhadap  Saeful Bahri, S.Pd dilaksanakan pada Kamis, tanggal 15 Desember 2016 dan Senin, tanggal 16 Januari 2017. Kepada guru tersebut  dilakukan pembimbingan tentang pembuatan alat evaluasi atau soal yang terkait dengan tujuan dan materi pelajaran. Selain arahan secara teori  yang terkait dengan alat evaluasi, juga diberikan contoh dan praktik membuat alat evaluasi atau soal yang mengacu pada tujuan pembelajaran. Dalam pembimbingan ini juga ditunjukkan contoh alat evaluasi atau soal dan lembar jawaban yang dibuat oleh peneliti selaku guru PKn  dalam melaksanakan tugas mengajar selama ini. Dengan demikian, diharapkan guru tersebut mampu membuat alat evaluasi/soal yang baik dan mengacu kepada tujuan dan materi pelajaran yang telah disusunnya.
  1. Analisa, S.Pd.
Pembimbingan intensif kepada Analisa, S.Pd dilaksanakan pada Kamis, 15 Desember 2016 dan Kamis, 22 Desember 2016.  Materi pembimbingan difokuskan pada bagaimana menyusun tujuan dan materi pelajaran yang baik. Kepada guru tersebut diberikan bimbingan dan arahan secara teori atau konsep tentang penyusunan tujuan pembelajaran yang harus mengikuti rumus ’ABCD’ sebagaimana yang telah diberikan materinya pada pertemuan awal dalam kegiatan kelompok. Demikian pula diberikan bimbingan tentang penyusunan materi pelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran.
Kegiatan pembimbingan kepada guru sasaran lainnya, yaitu Raliyansyah, S.Pd, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI),  dan Halimatus Sa,diyah, S.Pd, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) , tetap dilaksanakan dengan melihat pada hasil RPP yang dikumpul setiap pertemuannya. Pembimbingan dilaksanakan dalam bentuk dialog dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru secara lebih mendalam terhadap perumusan dan penyusunan tujuan pelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi sehingga kemampuan mereka lebih baik lagi.
Pada siklus II (kedua) kemampuan guru yang menjadi sasaran pembimbingan telah dapat  mencapai rata-rata 96,7%. Hal ini menunjukkan suatu peningkatan kemampuan yang signifikan dalam menyusun  RPP.  Dari 5 (lima) guru sasaran  menunjukkan tingkat kemampuan menyusun RPP yang peningkatan kemampuan yang signifikan, khususnya pada siklus II, yaitu Raliyansyah, S.Pd, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, kelas IX (98,3), Ahmad Fuad Hasan, S.Pd.I, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas VII  (98,3);  dan Halimatus Sa,diyah, S.Pd, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VIII (96,7).
Kemampuan tersebut dapat digambarkan pada tabel  dan grafik di bawah ini
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I dan II

No

Nama Guru
Kemampuan
Siklus  I (pertama)
Kemampuan
Siklus  II
(kedua)
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Saeful Bahri, S.Pd
157,5
52,5
285
95,0
2
Halimatus S, S.Pd
265,0
88,3
290
96,7
3
Raliyansyh, S.Pd
247,5
82,5
295
98,3
4
Analisa, S.Pd
202,5
67,5
285
95,0
5
Ahmad Fuad H,S.Pd.I
237,5
79,2
295
98,3
Jumlah
370,3

483,3
Rata-rata
74,1
96,7
Klasifikasi
B
A
Keterangan Klasifikasi
A : Amat Baik          = 81 -100 %
B:  Baik                    = 61 – 80 %
C:  Cukup                                = 41 -60 %
D: Kurang                                = 21-40 %
E.: Buruk                 = 0 -20%
 



Grafik 3. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru Siklus I dan II
            Berdasarkan tabel dan grafik  di atas, dapat digambarkan bahwa  pada siklus I (pertama)  masih ada guru yang belum menunjukkan kemampuannya yang baik dalam menyusun RPP. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah nilai dan prosentase rata-rata yang berada di bawah rata-rata kelompok serta belum mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, yaitu Saeful Bahri, S.Pd (52,5), dan Analisa, S.Pd (67,5).  Demikian pula dengan   nilai rata-rata keseluruhan, yaitu 74,1%. Nilai rata –rata keseluruhan tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I (pertama) ini belum mencapai harapan sesuai dengan harapan, yaitu minimal 80 %.
            Selanjutnya,  pada siklus II (kedua) dilakukan pembimbingan secara lebih mendalam dan terfokus kepada guru yang masih belum menunjukkan kemampuannya berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian terhadap RPP yang disusunnya, yaitu Seaful Bahri, S.Pd  dan Analisa, S.Pd. Kepala sekolah selaku pembimbing memberikan bimbingan dan arahan yang lebih mendalam dan terfokus kepada kedua guru tersebut  sesuai dengan kelemahan yang ditemui dalam RPP mereka pada siklus I (pertama).  Perbaikan pemahaman dan kemampuan menyusun RPP, khususnya menyusun tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan alat evaluasi atau soal, tergambar pada hasil pengamatan dan penilaian terhadap RPP yang mereka buat dan dicermati secara seksama.  Hasilnya nampak pada jumlah keseluruhan dan  prosentase individu dan juga kelompok pada siklus II (kedua), yaitu rata-rata 96,7  dengan klasifikasi A.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan dan keterampilan guru menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) melalui supervisi akademik dengan pola pendampingan dan pembimbangan yang intensif berhasil mencapai harapan sesuai dengan tujuan pembimbingan ini.  Secara kualitatif,  kemampuan tersebut dapat dilihat dari 3 (tiga) sisi sesuai dengan tujuan dan indikator penelitian ini, yaitu
  1. Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran yang relatif lebih banyak pada setiap pertemuannya dengan menerapkan rumus ”ABCD” (Audien-Behavior-Conditing-Degre) dengan baik dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran yang dibuat.
  2. Kemampuan menyusun materi pelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
  3. Kemampuan menyusun alat evaluasi/ penilaian yang mengacu dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa hasil pembimbingan dengan pendekatan supervisi akademik ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dan sekaligus keterampilan guru  dalam menyusun RPP yang baik. Hal yang lebih penting dan utama lagi, bahwa pembuatan RPP oleh guru tidak lagi bersifat copypaste, tetapi sudah mendekati atau mengarah kepada RPP  hasil karya sendiri yang mengacu pada kondisi dan situasi sekolah sendiri serta sesuai ketentuan yang berlaku.
           













BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.        Simpulan
            Dengan memperhatikan hasil kegiatan  sebagaimana tergambar pada pembahasan bab  di atas, maka dapat  disimpulkan  sebagai berikut :
1.      Kemampuan yang telah dicapai oleh guru dengan pembimbingan kepala sekolah melalui pendekatan supervisi akademik tergambar pada kemampuan guru merumuskan tujuan pembelajaran dengan menerapkan rumus ”ABCD” (Audien-Behavior-Conditing-Degre) dengan baik dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran yang dibuat, kemampuan menyusun materi pelajaran, dan pembuatan  alat evaluasi yang mengacu pada tujuan pembelajaran.
2.      Dengan pembimbingan secara individu dan kelompok melalui supervisi akademik oleh kepala sekolah  dapat meningkatkan kemampuan guru membuat RPP yang baik serta  merupakan hasil pengembangan sendiri, bukan lagi sepenuhnya copypaste  RPP dari pihak lain, serta berdasarkan kondisi dan situasi sekolah sendiri serta ketentuan yang berlaku.

B.        Saran -saran
            Dari kesimpulan di atas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1.      Kepada semua guru hendaknya menyusun sendiri RPP yang sesuai dengan kaidah atau ketentuan  yang berlaku sehingga akan lebih profesional.
2.      Kemampuan menyusun RPP oleh guru akan lebih efektif apabila kepala sekolah mampu melaksanakan pembimbingan terhadap gurunya melalui pendekatan supervisi akademik .






DAFTAR PUSTAKA


Albantani, Muhsin.2012. Tehnik-Tehnik Supervisi. http://muchsinal-mancaki.blogspot.co.id/2012/01/teknik-teknik-supervisi.html, diunduh 24 April 2017.
Fazan. 2016. Pengertian Pembelajaran dan Pengajaran
Helmiyati, Akhmida.2016. PTS SD Menyusun RPP Melalui Supervisi Akademik.http://www.infopasti.net/peningkatan-kemampuan-guru-dalam-menyusun-rencana-pelaksanaan-pembelajaran-rpp-melalui-supervisi-akademik-di-sdn-2-pasirmuncang/
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Stándar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.












Lampiran
Riwayat Hidup Penulis

Maslani. Lahir di Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 5 November 1963. Anak pertama dari enam bersaudara dari ayah yang bernama Muhammad Aini ,dan ibu yang bernama Sariam. Lulus dari SDN Cenderawasih Dalam Pagar dan lulus tahun 1979, lalu melanjutkan sekolah di SMPN 2 Martapura dan lulus tahun 1982, dan selanjutnya masuk SMAN Martapura dan lulus tahun 1985. Setelah lulus SMA melanjutkan pendidikan di Diploma II (D.II) FKIP jurusan PMP dan KN Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan lulus tahun 1988. Kemudian pada tahun 1999 mengikuti program penyataan Diploma III (D.III) , yang lulus tahun 1999, dan melanjutkan ke jenjang strata 1 (S.1) pada perguruan tinggi dan jurusan yang sama dan lulus tahun 2000.

Mulai mengajar di SMPN 1 Pelaihari  Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya 1 Agustus 1988, sampai tahun 2007.  Kemudian diamanahi tugas sebagai Kepala Sekolah SMPN 3 Panyipatan pada Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2007. Setelah menjabat sekitar tujuh tahun, maka pada tahun 2017 dialihtugaskan ke SMPN 4 Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan sampai sekarang.

Beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diikuti dalam peningkatan dan pengembangan kompetensi sebagai guru dan kepala sekolah diantaranya  Pelatihan Instruktur Nasional (IN)  bagi Diklat PKB Bagi Guru Sasaran Jenjang SD, SMP, SMA/SMK tahun 2015; PKB KS/M untuk bahan pembelajaran umu (BPU) tahun 2015; dan Bimtek Calon Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit tahun 2016.

Pada sisi kegiatan karya tulis ilmiah maupun umum, Penulis telah menyelesaikan laporan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), yaitu Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa melalui Permainan (Game) MKJ Materi Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di  Kelas VII B SMPN 4 Pelaihari (PTK- 2016),dan Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun RPP melalui Pendekatan Supervisi Akademik di SMPN 4 Pelaihari (PTS-2017).  Selanjutnya, Penulis juga pernah mengikuti Lomba Seyembara Menulis Opini untuk Guru se Kalimantan Selatan dan mendapat sebagai Juara III.

Dalam kegiatan pengembangan profesi, baik sebagai guru maupun kepala sekolah, Penulis aktif dalam kegiatan MGMP PKn Kabupaten Tanah Laut dan Assosiasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (APPPKnI) Kabupaten Tanah Laut. Sedangkan selaku kepala sekolah, Penulis aktif sebagai Sekretaris Pengurus MKKS SMP Tanah Laut periode 2015-2017.

Demikian riwayat singkat Penulis untuk dapat diketahui sebagaimana mestinya. Terima kasih.

RENCANA KEPENGAWASAN SUPERVISI AKADEMI (RKA)
A. Aspek/Masalah                   : Persiapan Pembelajaran /RPP
B. Tujuan                                : Memberikan bimbingan penyusunan RPP  melalui
                                                  pendekatan  supervisi  akademik
C. Indikator                            : Guru memiliki kemampuan menyusun RPP dengan
                                                   menerapkan rumus ABCD (Audien-Behavior-Conditing-
                                                   Degre)  dalam merumuskan   tujuan pembelajaran,
                                                   kemampuan menyusun materi pelajaran, dan membuat
                                                   alat evaluasi    
D. Waktu                                :  Tahap I (pertama) disesuaikan
E. Sasaran                               : 5 (lima) guru mata pelajaran
F. Tempat                                : SMPN 4 Pelaihari
G. Strategi/Metode Kerja/      : Supervisi akademik
     Teknik Supervisi
H. Skenario Kegiatan              :
            1. Pertemuan Awal ( 15 menit )
                        - Menciptakan suasana akrab dalam pertemuan  awal
                        - Menyampaikan tujuan dan fokus supervisi
                        - Menyepakati agenda /skenario  pertemuan inti untuk pembinaan
            2. Kegiatan Inti ( disesuaikan )
- Melakukan diskusi dan pembimbingan penyusunan RPP
- Memeriksa contoh RPP yang telah dibuat guru
- Melakukan pembimbingan penyusunan RPP
-  Mencatat dan menidentifikasi temuan terhadap  hasil RPP yang telah dibuat guru
-  Membuat catatan rekomendasi dan tindak lanjut
-  Membuat penilaian dalam format/instrumen
3. Pertemuan Akhir / Balikan (15 menit)
            - Refleksi dari kegiatan supervisi
            - Menyampaikan hasil supervisi
            - Memberikan masukan : penguatan dan saran pembinaan.

I. Sumber Data yang Diperlukan:
            - Instrumen pengamatan supervisi
           
J. Penilaian dan Instrumen
- Penilaian :  kemampuan menyusun RPP dengan menerapkan rumus ABCD, kemampuan   menyusun materi pelajaran berdasarkan tujuan pelajaran, dan kemampuan membuat alat eavaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  - Instrumen :  format pengamatan kemampuan menyusun RPP dengan menerapkan rumus ABCD, kemampuan menyusun materi pelajaran berdasarkan tujuan pelajaran, dan kemampuan membuat alat eavaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.


K. Rencana Tindak Lanjut : Menerapkannya dalam penyusunan RPP selanjutnya
                                                                                                                  
                                                                                                                Bajuin,  9 September 2016
                                                                                    Kepala Sekolah/Supervisor,



                                                                                    MASLANI,S.Pd
                                                                                    NIP 19631105 198803 1017

















RENCANA KEPENGAWASAN SUPERVISI AKADEMI (RKA)
A. Aspek/Masalah                   : Persiapan Pembelajaran /RPP
B. Tujuan                                : Memberikan bimbingan penyusunan RPP  melalui
                                                   pendekatan   supervisi  akademik
C. Indikator                            : Guru memiliki kemampuan menyusun RPP dengan
                                                   menerapkan  rumus ABCD (Audien-Behavior-Conditing-
                                                   Degre)  dalam  merumuskan   tujuan pembelajaran,
                                                   kemampuan menyusun materi pelajaran, dan membuat
                                                   alat evaluasi    
                               
D. Waktu                                : Tahap II (kedua) disesuaikan
E. Sasaran                               : 5 (lima) guru mata pelajaran
F. Tempat                                : SMPN 4 Pelaihari
G. Strategi/Metode Kerja/      : Supervisi akademik
     Teknik Supervisi
H. Skenario Kegiatan              :
            1. Pertemuan Awal ( 15 menit )
                        - Menciptakan suasana akrab dalam pertemuan awal
                        - Menyampaikan tujuan dan fokus supervisi (lanjutan)
                        - Menyepakati agenda /skenario  pertemuan inti untuk pembinaan
            2. Kegiatan Inti ( disesuaikan )
- Melakukan diskusi dan pembimbingan penyusunan RPP
- Memeriksa contoh RPP yang telah dibuat guru
- Melakukan pembimbingan penyusunan RPP
-  Mencatat dan menidentifikasi temuan terhadap  hasil RPP yang telah dibuat guru
-  Membuat catatan rekomendasi dan tindak lanjut
-  Membuat penilaian dalam format/instrumen
3. Pertemuan Akhir / Balikan (15 menit)
            - Refleksi dari kegiatan supervisi
            - Menyampaikan hasil supervisi
            - Memberikan masukan : penguatan dan saran pembinaan.

I. Sumber Data yang Diperlukan:
            - Instrumen pengamatan supervisi
           
J. Penilaian dan Instrumen
- Penilaian :  kemampuan menyusun RPP dengan menerapkan rumus ABCD, kemampuan   menyusun materi pelajaran berdasarkan tujuan pelajaran, dan kemampuan membuat alat eavaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.



  - Instrumen :  format pengamatan kemampuan menyusun RPP dengan menerapkan rumus ABCD, kemampuan menyusun materi pelajaran berdasarkan tujuan pelajaran, dan kemampuan membuat alat eavaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

K. Rencana Tindak Lanjut : Menerapkannya dalam penyusunan RPP selanjutnya
                                                                                                                  
                                                                                                                Bajuin,  12 Desember 2016
                                                                                    Kepala Sekolah/Supervisor,



                                                                                    MASLANI,S.Pd
                                                                                    NIP 19631105 198803 1017

















lampiran
Foto Kegiatan Bimbingan dan Arahan Penyusunan RPP secara Kelompok
Rounded Rectangle: Keterangan gambar :
Kegiatan bimbingan dan arahan kepada guru sasaran penelitian oleh  Kepala Sekolah selaku pembimbing dalam penyusunan RPP  melalui pendekatan supervisi akademik pada pertemuan awal memasuki tahap I di ruang kerja Kepala Sekolah SMPN 4 Pelaihari , Sabtu, 10 September 2016
 

Post a Comment for " MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RPP MELALUI PENDEKATAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMPN 4 PELAIHARI"