Menjelang tengah hari, tepatnya pada sekitar
pukul 11.45 WITA pada Kamis, 5 September 2019, mobil kami yang masih
dikendalikan oleh ‘driver’ handal,
Supian, S.Pd, secara pelan tetapi pasti bergerak melaju ke arah Pelabuhan Ferry
Tanjung Serdang, Kotabaru. Beradasarkan kondisi dan kenyataan yang ada di jalan
menuju pelabuhan ferry tersebut, kemungkinan kami akan sampai di pelabuhan
ferry penyeberangan ke Pulau Kalimantan sekitar pukul 13.00 WITA.
Kondisi matahari yang terik dan cuaca yang
cukup panas pada siang itu membuat sopir dan penumpang cepat lelah, terlebih
jalannya yang cukup berat dengan medan menanjak dan berkelok-kelok. Penulis
belum berani menggantikan Supian, S.Pd sebagai sopir, karena belum mengenal
betul medan jalan yang dilewati. Beberapa kali mobil kami berpapasan dengan
pengendara lain, namun secara umum kondisi arus lalu lintas siang itu cukup
sepi dan lengang.
Jika kemarin kami datang dan melewati jalan ke
Kotabaru ini pada sore hari, dimana kondisi cuacanya cukup sejuk dan nyaman.
Namun, kini kami menjalani jalan tersebut pada saat teriknya sinar matahari,
bahkan angin pun kurang berhembus kencang, sehingga membuat badan terasa gerah
dan cepat lelah. Oleh sebab itu, AC mobil terus dihidupkan dan ditingkatkan
volumenya agar kami di mobil merasa dingin dan nyaman.
Perjalanan menuju ke Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang Kotabaru
berhenti sejenak untuk mmengisi BBM mobil di sebuah SPBU yang sangat sepi dari
pelanggannya. Hanya terlihat sebuah mobil pik up yang sedang mengisi parkir
untuk mengisi BBM pada dirigen yang penuh di bak belakangnya. Kondisi yang
sangat jauh berbeda dengan SPBU yang ada di perkotaan, seperti di Batulicin.
Penulis menyempatkan diri ke kamar kecil yang ada di lingkungan SPBU tersebut
saat mobil sedang mengisi BBM.
Seusai mengisi BBM yang diperkirakan cukup
hingga sampai ke Pelaihari, maka perjalanan dilanjutkan kembali. Tidak berapa
lama kemudian, mobil sudah memasuki kawasan Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang,
Kotabaru. Saat kami sampai di dermaga penyeberangan tersebut, hanya ada sebuah
mobil dan beberapa sepeda motor yang akan menyeberang ke Batulicin, Tanah
Bumbu. Sementara itu, kapal ferry dari Pelabuhan Ferry Batulicin, Tanah Bumbu
baru saja sandar di dermaga Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang, Kotabaru.
Saat menunggu kapal ferry sandar dan mengeluarkan
muatannya di dermaga Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang, Kotabaru, mulai
berdatangan beberapa mobil, truk, dan sepeda motor, sehingga di tempat tunggu
penyeberangan sudah cukup banyak kendaraan yang akan menuju ke seberang.
Kesempatan menunggu tersebut penulis manfaatkan untuk berjalan-jalan sambil
mengambil beberapa foto di sekitar kawasan pelabuhan, karena banyak hal yang
perlu diketahui sambil menunggu untuk diseberangkan ke Batulicin. Kesempatan
tersebut tidak penulis dapatkan ketika datang hari kemarin, karena setelah naik
dari kapal ferry, mobil langsung berjalan menuju Kotabaru.
Setelah sekitar menunggu 15 menit, maka calon
penumpang kapal ferry penyeberangan ke Batulicin dipersilahkan oleh petugas
untuk memasuki kapal. Kali ini mobil masuk ke kapal ferry secara maju, tidak
seperti di pelabuhan ferry Batulicin yang mana mobil masuk kapal secara mundur.
Sekitar pukul 12.55 WITA mobil kami masuk kapal ferry yang akan menyeberangkan
ke Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
####edisikotabaru2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 18. Sesi Perjalanan ke Pelabuhan Ferry Tanjung Serdang,Kotabaru"