Sesuai dengan informasi yang
disampaikan oleh Ahmadiyanto kepada penulis, bahwa dia dan keluarganya
berangkat dari rumahnya di Paringin, Balangan, menuju ke Pelaihari, Tanah Laut sekitar pukul 06.30 WITA pada Selasa, 24 Desember 2019. Perjalanan panjang
yang dilakukan oleh Ahmadiyanto bersama keluarga ini dalam rangka berkunjung
dan bersilaturrahim dengan penulis sekeluarga di Pelaihari, sekaligus mengisi
liburan panjang sekolah dengan bertamasya ke Pantai Batakan dan tempat wisata
lainnya di Tanah Laut. Dari perkiraan waktu perjalanan tersebut, diperkirakan
sampai di rumah penulis, Pelaihari, sekitar pukul 13.00 WITA.
Penulis dan Ahmadiyanto memang
sudah lama merencanakan kegiatan pertemuan antar keluarga ini, karena selama
ini hanya penulis sekeluarga yang bertamu ke rumahnya di Paringin. Penulis terakhir
kalinya bermalam di rumah Ahmadiyanto pada bulan Juli tahun 2019 lalu, saat penulis
bersama ananda Muhammad Munawir Akbari mau ke Tamiyang Layang, Barito Timur,
Kalimantan Tengah. Penulis dan ananda mampir dan bermalam sebelum dan sesudah
ke Tamiang Layang tersebut.
Cuaca pagi hingga siang hari di
Pelaihari, Ibukota Kabupaten Tanah Laut hari itu cukup cerah. Kondisi ini
memberikan kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang, termasuk penulis, karena
pada hari tersebut merupakan hari libur sehingga banyak orang bepergian ke
tempat-tempat wisata atau bersilaturrahim ke keluarga atau teman lainnya. Penulis
berharap kondisi yang baik ini juga mengiringi perjalanan panjang Ahmadiyanto
bersama keluarganya menuju rumah penulis di Pelaihari, sehingga dapat selamat
dan lancar dalam perjalanannya.
Penulis bersama keluarga
bersiap-siap menyambut kedatangan Ahmadiyanto sekeluarga, dan dalam beberapa
kali penulis memantau perjalanannya melalui komunikasi telpon dan pesan WA
untuk mengetahui sampai dimana perjalanannya. Dari pemantauan penulis bahwa
perjalanan Ahmadiyanto bersama keluarga yang menggunakan mobil berjalan lancar.
Ada beberapa kali Ahmadiyanto mengirim pesan tentang dimana posisinya berada melalui pesan WA, seperti ketika berada
di Kandangan, Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang dikirimnya pada pukul
07.53 WITA.
Penantian penulis menunggu kedatangan
Ahmadiyanto akhirnya berakhir ketika suara dering telpon terdengar saat penulis
mau melaksanakan Shalat Dhuhur di Masjid Al Hijriyah Angsau Pelaihari. Ketika
itu Ahmadiyanto mengabarkan bahwa posisinya sudah berada di depan Kompi C 623
Pelaihari, dan penulis sampaikan bahwa penulis tidak jauh dari posisi. Ahamdiyanto mengatakan
akan ke masjid tersebut sudah masuk waktunya Shalat Dhuhur.
Seusai melaksanakan shalat, penulis
segera keluar untuk mencari keberadaan Ahmadiyanto, dan ternyata saat penulis
mau keluar pintu masjid, terlihat Raihan, anak sulung Ahmadiyanto menghampiri
penulis. Penulis menanyanyakan mana ayahmu, lalu Raihan menunjukkan ke pintu
samping masjid, dan ternyata benar Ahmadiyanto bersama iparnya sedang memasuki
masjid untuk melaksanakan shalat. Setelah Ahmadiyanto dan keluarganya shalat di
Masjid Al Hijriyah Angsau, yang berada sekitar 4 kilometer dari rumah penulis,
maka selanjutnya penulis pandu menuju ke rumah. Waktu saat itu menujukkan
sekitar pukul 13.15 WITA.
Post a Comment for "CATATAN SILATURRAHIM AHMADIYANTO SEKELUARGA KE PELAIHARI Bagian 1. Pertemuan di Masjid Al Hijriyah Angsau"