Sejenak penulis beristirahat di
penginapan sambil menikmati kuaci dan makanan ringan lainnya sambil menunggu Ahmadiyanto
pulang dari musolla. Rencananya malam ini penulis bersama keluarga akan pulang
ke rumah di Pelaihari, sehingga tidak dapat menemani Ahmadiyanto sekeluarga
menikmati suasana malam di Pantai Batakan. Setelah Ahmadiyanto datang dari
musolla, maka penulis sekeluarga mohon pamit untuk pulang ke rumah. Waktu saat
itu menunjukkan sekitar pukul 19.30 WITA pada Selasa, 24 Desember 2019.
Malam itu kondisi cuaca cukup
baik dan cerah, tidak ada tanda-tanda akan turun hujan,sehingga perjalanan
pulang ke Pelaihari tentunya akan lancar. Bagi penulis dan keluarga belum
pernah pulang dari objek wisata seperti Pantai Batakan ini pada malam hari,
biasanya pulangnya sore hingga tiba di rumah menjelang Magrib. Dengan demikian,
perjalanan pulang dari objek wisata Pantai Batakan ini merupakan pertama
kalinya dalam kehidupan penulis bersama keluarga pulang malam hari.
Saat mau keluar dari kawasan
objek wisata Pantai Batakan pada malam itu penulis terlewat dari jalan
keluarnya, karena tidak mengetahui persis dimana jalan arah keluar dari kawasan
objek wisata tersebut. Kemudian, penulis putar balik lagi arah mobil ke tempat
penginapan untuk mencari jalan keluar dari kawasan objek wisata Pantai Batakan,
dan akhirnya ditemukan jalananya. Memang jalan masuk ke kawasan objek wisata
Pantai Batakan tersebut tidak ada penerangan listrik atau pintu gerbang yang
menunjukkan jalan masuk dan keluarnya, sehingga tidak jelas jalan keluar
kawasan objek wisatan tersebut.
Seusai keluar dari kawasan objek
wisata Pantai Batakan mobil meluncur menembus kegelapan malam menuju ke
Pelaihari. Saat itu, tidak terlihat di depan penulis ada mobil atau kendaraan
bermotor lainnya yang searah dengan penulis, baik di depan maupun di belakang.
Suasana jalan sangat sepi selepasa dari kawasan perkampungan masyarakat di Desa
Batakan, Meski kondisi arus lalu lintas sepi dan lengang, penulis tidak menjalankan
mobil dengan kecepata tinggi, karena harus sangat hati-hati jika tiba-tiba ada
binatang atau hal lainnya yang melintas jalan di tempat-tempat yang ada
hutannya dan sunyi malam itu.
Selama perjalanan pulang dari Pantai Batakan ke Pelaihari yang
berjarak sekitar 45 kilometer, ternyata
malam itu ada kegiatan pasar malam yang cukup ramai dikunjungi oleh pembelinya.
Lokasi pasar malam itu berada di pinggir jalan raya Pelaihari-Batakan, sehingga
di tepi jalan dipenuhi oleh sepeda motor dan pengunjung lainnya. Penulis harus
melambatkan laju mobil di lokasi pasar malam karena jalan menyempit dan banyak
lalu lalang pengunjung yang hilir mudik menuju pasar tersebut.
Mendekati Pelaihari mulai ada
banyak pengguna jalan yang hilir mudik, dan ketika memasuki kawasan perkotaan
semakin ramai. Sebelum sampai di rumah, kami mampir dulu di sebuah tempat
pengisian air minum isi ulang untuk mengisi 2 (dua) buah galon air minum yang
sudah disiapkan sebelum berangkat ke Pantai Batakan tadi sore. Seusai pengisian galon air minum, penulis melanjutkan
perjalanan menuju rumah yang jaraknya sekitar 2 kilometer lagi. Alhamdulillah, akhirnya sekitar pukul
09.00 WITA penulis sekeluarga sampai di rumah kembali.
Post a Comment for "CATATAN SILATURRAHIM AHMADIYANTO SEKELUARGA KE PELAIHARI. Bagian 5. Pulang dari Pantai Batakan "