CATATAN HAUL ABAH GURU SEKUMPUL KE-15. Bagian 4. Ikut Bergabung Bersama Relawan di Kampung


Kembali, seperti tahun sebelumnya, penulis ikut bergabung dengan para relawan yang membantu kelancajaran perjalanan jamaah haul Abah Guru Sekumpul ke-15 . Terlebih lagi, pada tahun 2020 ini diperkirakan jumlah masyarakat yang akan mengikuti kegiatan haul tersebut akan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Faktanya memang demikian, karena dua hari sebelum hari puncak haul para jamaah sudah banyak yang datang dari berbagai pelosok daerah di Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Pada umumnya jamaah haul datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat, sehingga perlu ektsra kerja keras relawan untuk mengatur arus lalu lintas di perjalanan mereka agar lalu lintas tidak terjadi kemacetan dan sebagainya.

Sejak Sabtu sore, 28 Pebruari 2020, penulis bergabung dengan tim relawan yang berada di Posko 111 Tangkas, Martapura Barat, dan Posko 112 Sungai Kitano, Martapura Timur. Kedua posko tersebut menempati poskonya masing-masing pada sisi seberang menyeberang Jembatan Mustainbillah Sungai Kitano, Martapura Timur. Sesudah Ashar , atau sekitar pukul 16.30 WITA arus jamaah haul yang berasal dari arah Banjarmasin mulai memadati jalan Martapura Lama arah ke Sekumpul Martapura. Oleh sebab itu, arus perjalanan jamaah yang menggunakan sepeda motor dari arah Banjarmasin dibelokkan arahnya melewati Jembatan Mustainbillah melewati jalan Sungai Kitano, Dalam Pagar, Kampung Melayu  hingga Pasar papan Martapura dan seterusnya menuju Sekumpul.

Pengaturan dan pengalihan arus lalu lintas tersebut dimaksudkan untuk menghindari kemacetan dan penumpukan pengendara  di Jalan Martapura Lama yang berada di Desa Telok Selong, Kramat, dan Pakauman. Terlebih lagi pada Jalan Martapura Lama tersebut masih ada pengendara yang berlawanan arah dari jemaah haul, sehingga arus lalu lintas dialihkan dengan sistem buka tutup. Dalam pengalihan arus lalu lintas yang diarahkan melewati Jembatan Mustainbillah Sungai Kitano, maka oleh relawan dipecah lagi menjadi dua jalur. Pertama, jalur bagi pengendara sepeda motor yang melewati jalan di tepi Sungai Martapura, sedangkan jalur kedua  bagi pengendara mobil yang melawati jalan yang ada di belakang kampung yang tembus dan bertemu dengan pengendara sepeda motor jalan tepi sungai di Dalam Pagar.

Menjelang Shalat Magrib arus jamaah dari arah Banjarmasin mulai berkurang, maka kemudian arus dialihkan kembali ke Jalan Martapura Lama. Sementara itu kondisi cuaca pada sore menjelang senja itu terlibat berawan gelap, namun demikian tidak turun hujan, meski terlihat awan gelap menggelayut di angkasa Martapura dan sekitarnya. Kondisi tersebut sangat membantu bagi jamaah haul yang menggunakan sepeda motor, karena cuaca dingin dan teduh sepanjang jalan menuju Martapura.  Tidak dapat dibayangkan seandainya turun hujan lebat pada sore itu, maka akan membuat jemaah haul basah kuyup dan menghambat perjalanan mereka menuju ke Sekumpul Martapura.
Syukur alhamdulillah, kondisi cuaca yang dingin dan teduh membuat prosesi perjalanan jemaah haul yang melintasi Jalan Martapura Lama dari arah Banjarmasin dapat berjalan lancar serta kesigapan tim relawan yang terus bekerja mengatur arus lalu lintas untuk kenyamanan pengendara. Menjelang Magrib penulis kembali ke rumah orangtua untuk beristirahat dan mandi untuk menyegarkan badan kembali.



Post a Comment for "CATATAN HAUL ABAH GURU SEKUMPUL KE-15. Bagian 4. Ikut Bergabung Bersama Relawan di Kampung"