CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part10. Alhamdulillah, Akhirnya Sampai Kembali ke Rumah

 

Ketika sampai di batas Desa Kalampayan dengan Sungai Tuan kondisi jalan mulai terlihat kering pada malam Senin, 29 Januari 2023, sepulang dari Pegunungan Meratus melalui jalan alternatif samping masjid di Selan, Astambul. Saat itu waktu sekitar pukul 1945 Wita, mobil saya dan Rahmadi berpisah di perbatasan desa tersebut. Rahmadi arah ke jalan menuju Desa Akar Bagantung, sedangkan saya menuju arah ke Sungai Tuan untuk selanjutnya menyeberang ke Desa Banua Anyar. Kondisi arus lalu lintas malam itu sangat sepi, tidak ada pengandara yang lewat atau berberangan dengan mobil yang saya bawa.

Sesaat kemudian, mobil yang bawa sampailah di jembatan yang menghubungkan Desa Sungai Tuan dan Banua Anyar. Kondisi arus lalu lintas di jalan yang tembus ke Kp.Melayu Ilir, Martapura Timur, pada malam itu juga sepi dari pengendara lain, baik sepeda motor maupun mobil. Sementara itu, jalan di desa ini tidak banyak yang tergenang air, meski di sekitar jalan ada sungai dan persawahan yang penuh digenangi air.

Kondisi dan situasi yang sepi di sepanjang jalan yang dilewati dari samping masjid di Selan, Astambul tersebut disebabkan oleh adanya kegiatan haul Guru Sekumpul ke-18 di Martapura. Ketika itu jamaah haul dari berbagai pelosok sudah berada di Sekumpul untuk mengikuti rangkaian acara haul setelah shalat Magrib. Dari beberapa masjid dan  langgar atau musolla yang terpantau dalam perjalanan  masyarakat banyak berkumpul di tempat ibadah tersebut untuk mengikuti melaksanakan haul sendiri atau mengikuti siaran langsung acara haul ke-18 melalui YouTube.

Selepas melelui jalan Desa Banua Anyar perjalanan memasuki Desa Tambangan dan seterusnya Desa Melayu Ilir. Sepanjang jalan desa yang dilewati tidak ada jalan yang tergenang air banjir, tetapi ketika menyeberang jembatan  ke arah Desa Dalam Pagar Ulu  ada jalan tergenang pada titik jalan sebelum menaiki jembatan tersebut. Jalan yang tergenang sebelum jembatan tersebut nyaris hampir setiap musim air banjir, karena jalannya rendah dari jembatan dan jalan yang ada.

Kembali, malam itu mobil saya bawa melalui jalan belakang yang ada di Desa Dalam Pagar Ulu, Dalam Pagar, hingga Sungai Kitano. Kondisi jalan malam itu sangat sepi dan tidak ada jalan yang tergenang air banjir. Akhirnya, setelah menempuh sekitar 10 menit sampai di Jembatan Sultan Mustainbillah yang terhubung dengan jalan baru arah kubah Datu Kalampayan Desa Sungai Kitano. Saat itu para relawan haul Guru Sekumpul sedang bertugas di posko dekat jembatan, dan pada sisi jalan masyarakat setempat menonton siaran langsung via YouTube acara haul ke-18 di Musolla Ar-Raudah Sekumpul, Martapura.

Sekitar pukul 20.00 Wita saya dan Rahmadi sampai dan kembali dengan selamat di titik awal berangkat pada pagi tadi, yaitu di Desa Sungai Kitano, Martapura Timur. Dari berangkat pagi Ahad, 29 Januari 2023, sekitar pukul 09.00 Wita, dan kembali pada malam hari pada sekitar pukul 20.00 Wita. Sedangkan 2 (dua) mobil pik up yang lain baru datang sekitar 1 (satu) jam kemudian, karena terjebak macet di perjalanan tadi. Alhamdulillah, semuanya kembali dalam keadaan selamat.

 

#savemeratus

 

Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN KE PEGUNUNGAN MERATUS : Part10. Alhamdulillah, Akhirnya Sampai Kembali ke Rumah"