Perjalanan dari Pagatan menuju ke Pelaihari
berlanjut setelah mampir sebentar di para penjual oleh yang banyak terdapat di
sepanjang jalan sekitar pasar Pagatan. Kami membeli beberapa oleh-oleh khas
Pagatan, seperti amplang ikan, krupuk ikan, dan sebagainya. Kemudian, seusai
belanja oleh-oleh untuk keluarga di rumah, perjalanan pun kembali dilanjutkan. Sore
itu sekitar pukul 15.40 WITA, Kamis, 5
September 2019.
Mobil terus meluncur hingga sampai di daerah
yang banyak berjualan pentol yang terbuat dari daging ikan. Kembali kami mampir
di tempat tersebut untuk membeli pentol dan tahu isi daging ikan menambah
oleh-oleh yang ada, serta beli pentol ikan untuk dimakan sambil menikmati pemandangan pantai dan laut yang lagi surut
dan tiupan angina yang cukup kencang. Seusai makan pentol ikan, kami meneruskan
lagi perjalanan sore itu menuju rumah kami di Pelaihari.
Kondisi cuaca dan terik panas matahari mulai
berangsur turun, namun saat pulang ini arah mobil berhadapan langsung dengan
sinar matahari sore, sehingga membuat mata menjadi silau, terutama spoin dan
penulis yang duduk di depan. Hampir sepanjang jalan dari Pagatan sinar matahari
sore kami hadapi, hingga sampai ke luar dari daerah Pagatan. Sementara itu,
beberapa titik jalan ada kerusakan,
sehingga mobil harus dijalankan
pelan-pelan.
Pada sore itu juga banyak kendaraan perusahaan
batubara yang beroperasi di daerah Sungai Loban dan sekitarnya keluar dari
daerah pertambangannya, sehingga kondisi arus lalu lintas di jalan trans
Kalimantan tersebut cukup padat. Kondisi demikian kembali membuat laju
perjalanan mobil kami melambat, bahkan pada titik tertentu sangat lambat karena
adanya kepadatan arus lintas tersebut.
Memasuki daerah Sungai Loban, Tanah Bumbu, arus
kendaraaan mulai lancar, dan kecepatan mobil kami juga makin bertambah. Sesuai
dengan rencana, kami akan singgah pada sebuah warung makan di Sungai Loban ini untuk
mencari informasi tentang harga makanan guna nantinya digunakan sebagai tempat
makan siang rombongan studi banding ke Kotabaru. Mobil kami yang dikemudikan Yuliansyah,
M.Pd sempat lewat beberapa meter dari warung tersebut karena mobil berjalan
relatif cepat, maka kemudian diputuskan putar balik kea rah Pagatan lagi hingga
sampai di warung yang dimaksud.
Kami mampir di warung makan tersebut sekitar
pukul 16.15 WITA. Tidak ada pelanggan
yang makan pada sore itu, karena sudah sore dan sajian makanannya pun sudah
hampir habis. Untung masih ada sedikit ikan dan ayam. Penulis dan Supian, S.Pd
memilih ikan bakar lalapan, sedangkan Yuliansyah, M.Pd memesan ayam goreng
lalapan. Seusai makan, kembali Yuliansyah, M.Pd dan Supian, S.Pd melanjutkan
negosiasi tentang pemesanan makanan untuk makan siang bagi peserta studi
banding nantinya. Kami memutuskan untuk memesan makanan di warung ini, karena
menu lauknya beragam dan boleh pilih sesuai selera dengan harga yang sama.
Selesai makan dan berurusan dengan penyediaan
konsumsi nantinya dalam perjalanan berangkat dan pulang dalam rangka studi
banding MKKS SMP Tanah Laut pada tanggal 20-22 September 2019 nanti, maka kami
melanjutkan perjalanan pulang ke Pelaihari. Penulis menjadi sopir yang ketiga
untuk perjalanan pulang dari Sungai Loban, Tanah Bumbu. Berangkat dari rumah
makan di Sungai Loban tersebut sekitar pukul 17.00 WITA.
####edisikotabaru2019###
Post a Comment for "CATATAN PERJALANAN PELAIHARI-KOTABARU. Bagian 21. Sesi Makan Sore di Sungai Loban"